Anda di halaman 1dari 26

PEMERIKSAAN POTENSI BAHAYA FAKTOR FISIK DAN KIMIA

DI PT. IDE STUDIO, YOGYAKARTA

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 1

1. DEDI RIYANDA, A.Md.Kep. 13. RITA FAUZIAH, A.Md.Kep.

2. KEVIN FIREDA BANJARNAHOR, S.Kep. 14. SEPTI ROSANTI, A.Md.Kep.

3. AMRENI, A.Md.Kep. 15. YOYON SYAHRI W, A.Md.Kep.

4. ASRUL MUZA FIYA, A.Md.Kep. 16. MOCH. ZABIDI MASYKURI, AMK.

5. ATIRA, A.Md.Kep. 17. Ns. ARIF PELLONDOU, S.Kep.

6. AULIA RAMADHANI, A.Md.Kep. 18. Ns. IGNATIUS MARIANUS L, S.Kep.

7. DEDY FITRI KURNIAWAN, A.Md.Kep. 19. Ns. IMANUEL TASSI, S.Kep.

8. EDY YUSUF, A.Md.Kep. 20. Ns. SANDI SAFRIZAL, S.Kep.

9. FEBRIANUS SIRANTE, S.Kep. 21. REZNA AULIA ARDHYA F, A.Md.Kep.

10. HENDI DERMAWAN, A.Md.Kep. 22. ADI WAHYU P, A.Md.Kep.

11. ILHAM ABADI, A.Md.Kep. 23. DIAN OKTAVIANI, A.Md.Kep.

12. . JEFRI NIATI, A.Md.Kep. 24. FATONAH YULIASTUTI, A.Md.Kep.

PELATIHAN HIPERKES DAN KESELAMATAN KERJA PARAMEDIS

2021
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Diskusi

Keselamatan dan kesehatan kerja tidak dapat dipisahkan dengan proses

produksi baik jasa maupun industri. Perkembangan pembangunan setelah

Indonesia merdeka menimbulkan konsekuensi meningkatnya intensitas kerja yang

mengakibatkan pula meningkatnya resiko kecelakaan kerja di lingkungan kerja.

Hal tersebut juga mengakibatkan meningkatnya tuntutan yang lebih tinggi dalam

mencegah terjadinya kecelakaan yang beranekaragam bentuk maupun jenis

kecelakannya.

Industri petrokimia dengan bahan baku kimia yang diproses dengan suhu dan

tekanan tinggi serta mesin-mesin yang berteknologi tinggi dengan metode yang modern,

tentunya memiliki potensi bahaya yang dapat mengakibatkan kerugian terhadap orang,

harta benda perusahaan dan lingkungan. Dengan melihat potensi bahaya yang besar

tersebut, peranan keselamatan kerja sangat diperlukan untuk mencegah dan mengurangi

angka kecelakaan kerja atau pun kejadian hampir celaka yang sering mempunyai intensitas

yang lebih tinggi.

Tujuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja tersebut menurut Undang Undang

Keselamatan Kerja No.01 tahun 1970 adalah :

1. Melindungi tenaga kerja atas hak keselamatannya dalam melakukan pekerjaan

untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi serta produktivitas nasional.

2. Menjamin keselamatan setiap orang lain yang berada di tempat kerja.

3. Sumber produksi dipelihara dan dipergunakan secara aman dan efisien.

Dengan adanya regulasi yang mengikat hukum pelaksanaan upaya keselamatan

dan kesehatan kerja tersebut maka diharapkan dapat menjawab kebutuhan akan pemenuhan

hak dasar tenaga kerja untuk mendapatkan jaminan keamanan dan kenyamanan di tempat

kerja.
LANDASAN TEORI

1.1. Kebisingan

Kebisingan adalah semua suara yang tidak dikehendaki yang bersumber dari alat

proses produksi atau alat kerja yang pada tingkat tertentu dapat menimbulkan gangguan

pendengaran. Berdasarkan PERMENAKER No.13/MEN/X/TAHUN 2011 tentang Nilai

Ambang Batas (NAB) faktor fisika dan kimia di tempat kerja, di dalamnya ditetapkan NAB

kebisingan sebesar 85 dBA sebagai intensitas tertinggi dan merupakan nilai yang masih dapat

diterima oleh pekerja tanpa mengakibatkan penyakit atau gangguan kesehatan dalam pekerjaan

sehari-hari untuk waktu tidak melebihi 8 jam sehari atau 40 jam seminggu (Kuswana dalam

Siswati, 2017)).

Dampak kebisingan terhadap kesehatan pekerja berupa gangguan pada indera

pendengaran maupun non pendengaran. Pada indera pendengaran dapat menyebabkan tuli

progresif. Awalnya efek bising pada pendengaran adalah sementara dan pemulihan terjadi

secara cepat sesudah pekerjaan di area bising dihentikan. Efek paparan kebisingan yang

terjadi pada tenaga kerja dapat mengakibatkan gangguan auditori berupa gangguan

pendengaran dan gangguan non auditori berupa gangguan komunikasi, kelelahan,

gangguan fisiologis dan psikologis. Kebisingan juga menyebabkan rasa tidak nyaman,

gangguan konsentrasi, dan susah tidur (Gani, 2018). Sedangkan pada gangguan non

auditori dapat menyebabkan gangguan fisiologis, gangguan psikologis, gangguan komunikasi,

dan gangguan keseimbangan (Yulianto, 2013).

1.2. Getaran Mekanik

Getaran atau vibrasi adalah bahaya potensial yang dapat dijumpai pada

pekerjaan dengan menggunakan alat yang bergetar. Pekerjaan tersebut antara lain,

penggunaan bor gigi pada dokter gigi, alat bor kayu atau tembok oelh teknisi

pemeliharaan gedung atau pada kegian konstuksi.


Gangguan kesehatan yang dapat terjadi adalah Hand arm vibration syndrome

(HAVS) merupakan salah satu penyakit yang tengah berkembang dan mengancam

pekerja sektor industri. Hand arm vibration syndrome merupakan suatu penyakit akibat

kerja yang disebabkan oleh getaran, penyakit ini merupakan suatu kumpulan gejala

vaskuler, neurologik dan muskuloskeletal yang mengenai jari, tangan dan lengan yang

diakibatkan karena penggunaan alat-alat yang dapat menggetarkan tangan secara

berlebihan atau diatas ambang batas. Hand arm vibration syndrome memiliki gejala

yang hampir sama dengan carpal tunnel syndrome (CTS) sehingga sulit untuk

membedakan keduanya. Gejala HAVS dibedakan berdasarkan gejala vaskuler dan

gejala sensorineural. Gejala yang paling sering yaitu rasa baal atau rasa kesemutan pada

bagian tubuh tertentu terutama jari, tangan dan lengan selain itu juga ada keluhan

berupa Raynaud’s disease atau vibration white finger.

Hand Transmitted Vibration (HTV) terjadi jika getaran diterima oleh tangan,

akibat pemakaian peralatan yang bergetar, misalnya penggunaan gergaji rantai, mesin

potong rumput, gerinda tangan, dan palu. HTV beresiko menyebabkan gangguan sistem

sirkulasi darah telapak tangan, misalnya fenomena Raynoud yaitu keadaan mati rasa

yang diawali dari gejala berupa pucat dari ujung jari yang bertambah parah jika berada

pada lingkungan yang dingin, gangguan syarat yang diawali dengan gejala berupa

kesemutan, kerusakan pada persendian dan tulang, serta melemahnya kekuatan otot jari.

Nilai Ambang Batas Getaran pada Lengan dan Tangan (Kepmenaker NO :

KEP–51/MEN/I999).
1.3. Iklim kerja

Suhu atau temperatur merupakan salah satu aspek lingkungan kerja yang perlu

dikendalikan dalam suatu industri. Karena temperature ini berhubungan langsung

dengan tenaga kerja atau operator. Temperature di area kerja tidak diperbolehkan

melebihi Nilai Ambang Batas (NAB) yang telah ditetapkan. Temperature yang

berlebihan pada area kerja dapat menyebabkan penurunan kondisi fisik karyawan serta

dapat menurunkan tingkat produktivitas karyawan.

Menurut Standard temperature pada area kerja industri sesuai dengan

Keputusan Menteri Kesehatan RI nomor 1405/MENKES/SK/XI/2002 berada pada

kisaran 18-30 0C, dan mewajibkan perusahaan untuk mengambil langkah-langkah

untuk menurunkan suhu di tempat kerja yang masih di atas 30 derajat, dan

menggunakan metoda yang direkomendasikan untuk melindungi buruh dari panas.

Berikut adalah NAB dari iklim kerja atau temperatur:

1.4. Pencahayaan

Pada bagian proses lini produksi sebagian besar proses produksinya dikerjakan

dengan mesin. Sehingga dalam pengerjaanya kondisi lingkungan fisik pada ruang kerja

haruslah memadai agar tingkat produktivitas pekerja tinggi. Pada kondisi lingkungan

fisik pencahayaan pada bagian lini produksi masih banyak yang kurang memadai,

padahal proses pengerjaan karung plastik dengan mesin harus mempunyai pencahayaan

yang maksimal. Dengan penerangan yang baik memungkinkan tenaga kerja melihat
objek-objek yang dikerjakan secara jelas, cepat dan tanpa upayaupaya yang tidak perlu.

Lebih dari itu, penerangan yang memadai memberikan kesan pemandangan yang lebih

baik dan keadaan lingkungan yang menyegarkan.

Untuk mengatasi pencahayaan yang kurang dapat dilakukan dengan cara,

memodifikasi sistem penerangan yang sudah ada dengan merubah posisi lampu,

mengganti jenis lampu maupun menambah jumlah lampu. Bila menggunakan

penerangan alami harus diperhatikan agar jalan masuknya sinar tidak terhalang.

Perbaikan kontras, di mana warna objek yang dikerjakan kontras dengan latar belakang

objek tersebut. Misalnya: cat tembok di sekeliling tempat kerja harus berwarna kontras

dengan warna objek yang dikerjakan. Menata warna dinding dan langit-langit. Menjaga

kebersihan dinding, langit-langit, lantai, lampu dan perangkatnya. Perawatan harus

dilakukan secara rutin karena kotoran dan debu ternyata dapat mengurangi intensitas

pencahayaan hingga 35%. Untuk sistem pencahayaan buatan dapat menggunakan lampu

hemat energi yang dapat mengurangi konsumsi energi. Perusahaan disarankan untuk

menggunakan lampu jenis SL dengan watt rendah (8-11 watt) akan tetapi memiliki

tingkat iluminasi 560 – 770 Lux dan tidak menimbulkan panas.


1.5. Radiasi UV

Bahaya radiasi dari pajanan ultraviolet dapat menyebabkan photokeratitis dan

conjungtivitis. Pengendalian yang telah dilakukan perusahaan yaitu pengendalian

administratif dan penggunaan APD. Pengendalian administratif berupa instruksi agar

berhati-hati dalam bekerja dan arahan tentang penggunaan APD. Sedangkan untuk

pengendalian APD dengan menyediakan safety googles, welding mask, welding shield

dan welding gloves.

Berdasarkan faktor penyebab tindakan bahaya (unsafe action) yaitu tindakan

tidak aman dari pekerja karena sengaja melanggar peraturan keselamatan yang

diwajibkan dengan tidak menggunakan alat pelindung diri, sehingga berisiko terpajan

radiasi yang memberikan efek terhadap kesehatan pekerja.

Risiko dari bahaya radiasi berada pada tingkat risiko yang tinggi. Sehingga

diperlukan pengendalian untuk menghilangkan atau mengurangi risiko tersebut.

Rekomendasi pengendalian yang diberikan adalah memasang SOP pengelasan di

tempat kerja, menyediakan kacamata berlensa (untuk melindungi dari bahaya radiasi

sinar), peningkatan pengetahuan terkait dengan cara bekerja yang aman dan

mengantisipasi bahaya yang muncul dari pengelasan serta pengawasan penggunaan

APD di tempat kerja. Nilai Ambang Batas radiasi sinar ultra ungu: 0,1 µW/cm2 .

1.6. Debu

Debu adalah partikel-partikel zat padat yang disebabkan oleh kekuatan alami

atau mekanis, seperti pengolahan, penghancuran, pelembutan, pengepakan yg cepat,

peledakan, dll dari bahan-bahan, baik organik maupun organic, misalnya batu, kayu,

bijih logam, arang batu dan butir-butir zat. Debu merupakan salah satu sumber yang

tidak dapat diabaikan. Dalam kondisi tertentu debu merupakan bahaya yang dapat

menimbulkan kerugian besar. Tempat kerja yang prosesnya mengeluarkan debu, dapat

menyebabkan berkurangnya kenyamanan kerja, gangguan penglihatan, gangguan fungsi

paru-paru, bahkan dapat menimbulkan keracunan umum.


Apabila debu-debu yang ada pada ruangan kerja yang konsentrasinya melebihi

Baku Mutu Udara Ambien Nasional maka hal ini akan menimbulkan gangguan

kesehatan pada karyawan. Untuk itu perlu adanya keseimbangan dan keselarasan antara

manusia dan lingkungan kerjanya. Partikel zat padat yang mempunyai ukuran diameter

0,1 – 50 µm atau lebih. Partikel debu terlihat oleh mata berukuran > 10 µm. Ukuran <

10 µm (respirable dust) memakai mikroskop. (Suma’mur, 2009).

Berdasarkan Data WHO (Word Health Organization) tahun 2007, diantara

semua penyakit akibat kerja 30% sampai 50% adalah penyakit silokis dan penyakit

pneumoconiosis lainya. Selain itu juga, ILO (International Labour Organizatiom)

mendeteksibahwa sekitar 40.000 kasus baru pneumoconiosis (penyakit saluran

pernafasan) yang disebabkan oleh paparan debu tempat kerja terjadi seluruh dunia

setiap tahunnya.

1.7. Kadar CO

Salah satu risiko pada proses ini yaitu terhirup uap bahan kimia (H2SO4 dan

HCL) yang dioleskan ke permukaan kerajinan. Dampak dari uap tersebut dapat

menyebabkan iritasi pernapasan (seperti gejala sengau, nausea, pening dan sakit

kepala), iritasi mata (kemerahan). Dalam jangka paparan yang lama dapat membuat

kerusakan pernapasan, pandangan kabur dan pajanan yang berlebih dapat

mengakibatkan kerusakan sistem saraf dan otak. Perusahaan telah melakukan tindakan

berupa pengendalian administratif dan APD.

Pengendalian administratif dilakukan dengan memberikan instruksi agar

berhati-hati dalam bekerja dan arahan tentang penggunaan APD berupa masker

respirator. Sedangkan untuk pengendalian APD dengan menyediakan respirator.

Masker respirator berfungsi untuk melindungi saluran pernafasan dari debu, asap, uap,

gas berbahaya dan partikel berbahaya lainnya yang mungkin ditemukan di lingkungan

kerja. Risiko terhirup uap kimia memiliki tingkat risiko yang tinggi, sehingga

memerlukan pengendalian untuk menghilangkan atau mengurangi risiko tersebut.

Pengendalian yang dilakukan oleh perusahaan yaitu dengan menyediakan respirator dan

MSDS.
Rekomendasi pengendalian yang diberikan untuk iritasi gangguan pernafasan

akibat menghirup gas atau uap kimia yaitu melakukan tindakan pengendalian atau

pengurangan risiko dengan sosialisasi dan pelatihan penggunaan APD berupa safety

googles dan respirator yang benar bagi pekerja, penanganan bahan kimia, memasang

MSDS, instruksi kerja waste management dan SOP pembersihan dan pewarnaan pada

tempat kerja untuk meningkatkan kepatuhan pekerja dan mengurangi tingkat kecelakaan

kerja.
IDENTITAS PERUSAHAAN

Nama Perusahaan : PT IDE STUDIO

Jenis Perusahaan : Furniture

Alamat Perusahaan : Jl. Parangtritis Km 8, Sewon, Bantul, DI Yogyakarta.

Jumlah Tenaga Kerja : 211 orang.

Tanggal Kunjungan : 25 Nopember 2021.

PROSES PRODUKSI

1. Bahan Produksi :

a. Bahan Baku : Kayu Jati.

b. Bahan Tambahan : Lem, Asesories mebel, Tiner, Plitur, Cat (Toning),

Bleaching, Paku sekrup dll.

2. Mesin/Peralatan Kerja yang digunakan : Mesin gergaji, Oven, Mesin planner, Mesin

belah, Mesin serut, Mesin bor, Mesin sanding, Mesin doktail, Mesin las, Palu, dll.

3. Proses Produksi : Bahan baku  Produksi /Komponen Assembling 

Finishing=Amplas/Cat Packing.

4. Barang Yang dihasilkan :

a. Produk Utama : Aneka mebel kayu

b. Produk Sampingan : Tidak ada

5. Limbah yang dikeluarkan :

a. Padat : Potongan kayu, Serpihan kayu, Serbuk kayu.

b. Cair : Kaleng lem, Kaleng cat/plitur, potongan kertas, potongan kertas, Oli

bekas dll.

a. Produk Utama : Aneka mebel kayu

b. Produk Sampingan : Tidak ada

c.
HASIL PEMERIKSAAN PT. STUDIO

1.1. DENAH

1.2. HASIL PENGUKURAN

a. BAGIAN BAHAN BAKU :

Pencahayaan : Kisaran 96 – 132 lux, Rata-rata 121 lux

Kebisingan : Leq 86,5 dBA, Lmax 92,8 dBA.

Iklim Kerja : tnwb 27,5oC, RH 82%, ISBB 28,3oC.

b. BAGIAN KOMPONEN

Pencahayaan : Kisaran 102 – 268 lux, Rata-rata 228 lux

Kebisingan : Leq 88,5 dBA, Lmax 98,2 dBA.

Iklim Kerja : tnwb 26,5oC, RH 82%, ISBB 28,3oC.

Getaran (HAV) : 3,12 m/det2.

Radiasi UV (perbaikan alat) : 389 µW/cm2.

Debu : 5,13 mg/m3.

c. BAGIAN ASSEMBLING :

Pencahayaan : Kisaran 128 – 298 lux, Rata-rata 214 lux

Kebisingan : Leq 84,1 dBA, Lmax 92,6 dBA.

Iklim Kerja : tnwb 26,5oC, RH 82%, ISBB 28,5oC.


Getaran (HAV) : 2,85 m/det2.

Debu : 5,02 mg/m3.

d. BAGIAN FINISHING AMPLAS :

Pencahayaan : Kisaran 188 – 368 lux, Rata-rata 285 lux

Kebisingan : Leq 98,5 dBA, Lmax 108,2 dBA.

Iklim Kerja : tnwb 27,2oC, RH 80%, ISBB 31,0oC.

Getaran (HAV) : 3,13 m/det2.

Debu : 5,40 mg/m3.

e. BAGIAN PENGECATAN :

Pencahayaan : Kisaran 52 – 68 lux, Rata-rata 62 lux

Kebisingan : Leq 78,2 dBA, Lmax 82,1 dBA.

Iklim Kerja : tnwb 27,4oC, RH 80%, ISBB 29,2oC.

Getaran (HAV) : 1,86 m/det2.

Debu : 3,85 mg/m3.

f. BAGIAN PENGEPAKAN :

Pencahayaan : Kisaran 135 – 207 lux, Rata-rata 148 lux

Kebisingan : Leq 78,2 dBA, Lmax 82,1 dBA.

Iklim Kerja : tnwb 26,6oC, RH 80%, ISBB 27,5oC.

Debu : 2,88 mg/m3.

g. RUANG KOMPRESOR :

Kebisingan : Leq 102,3 dBA, Lmax 110,1 dBA.

h. RUANG GENSET :

Kebisingan : Leq 109,1 dBA, Lmax 113,5 dBA.

PENYELENGGARAAN KESEHATAN KERJA


PEMERIKSAAN KESEHATAN TENAGA KERJA

Awal : Tidak , Berkala : Ada Puskesmas , Khusus : Tidak, Purna : Tidak

Pernah Pem. Rapid tes antigen 2 X

PENYELENGGARAAN KESEHATAN KERJA

Poliklinik Perusahaan : Tidak, Dokter & Perawat : Tidak, Periksa di Puskesmas biaya BPJS

Kesehatan
Berikut adalah lampiran P3K dan Handsanitizer
HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Potensi Bahaya di PT. Studio

1 Amati Sumber, Hasil Dan Pengendalian Pt. Ide Studio


Kebisingan ,Buat Kesimpulan Dan
Saran.
2 Nama Perusahaan : Pt. Ide Studio
Jenis Perusahaan : Furniture
Alamat Perusahaan : Jl.Parangtritis Km.8, Sewon, Bantul,Di
Jumlah Tenaga Kerja : Yogyakarta
Tanggal Kunjungan : 25 Nopember 2021
3 1. Bahan Produksi
Bahan Baku : Kayu Jati
Bahan Tambahan : Jassesories Mabel,Lem ,Tiner,Skrup Cat
2. Mesin/Peralatan Kerja Yang : Mesin Gergaji,Oven ,Mesin Planner,Mesin
Digunakan : Serut,Mesin Bor,Mesin Sanding,Mesin
: Doktail,Mesin Las,Palu
3. Proses Produksi : Bahan Baku, Produksi,Assembling,
4. Barang Yang Dihasilkan : : Finishing,Packing.
Produk Utama : Aneka Mabel Kayu
Produk Sampingan Tidak Ada
5. Limbah Yang Dikeluarkan : Padat: (Potongan Kayu,Serpihan
Kayu,Serbuk Kayu)

Cair: (Sisa Tiner,Potongan, Kertas ,Oli


Bekas)
4 Sumber Kebisingan : Kebisingan Berasal Dari Mesin2 Yang
: Beroperasi Di Pt Ide Studio: Mesin
Gergaji,Mesin Serut, Mesin Sanding,
Mesin Doktail, Genset
5 Pengendalian Kebisingan : Pekerja Di Harapkan Menggunakan
: Earmuff Atau Earmuff Silikon Pada Saat
Melakukan Produksi Supaya Mengurangi
Kebisingan.

Kesimpulan: hasil pengujian di :


dapatkan hasil di atas ambang batas.

Saran : di sarankan karyawan


memakai earpuff pada saat produksi
berlangsung.
Hasil Pengujian

Kebisingan:

Kebisingan (Db)
Lokasi Leq L Max Jenis Bising Nab (dB) Keterangan
Bagian Bahan Baku 86,5 dBA 92,8dBA Kebisingan Kontinyu 80-100 dB Sangat Hiruk

Bagian Komponen 88,5 dBA 98,2dBA Kebisingan Kontinyu 80-100 dB Sangat Hiruk
Bagian Assembling 84,1 dBA 92,6dBA Kebisingan Kontinyu 80-100 dB Sangat Hiruk
Bagian Finishing 98,5 dBA 108,2dBA Continuous Noise 80-100 dB Menulikan
Amplas
Bagian Pengecatan 78,2 dBA 82.1 dBA Kebisingan 6o-80 dB Kuat
Terputus-Putus
(Intermitten)
Bagian Pengepakan 78,2 dBA 82,1 dBA 6o-80 dB Kuat
Kebisingan
Terputus-Putus
(Intermitten
Ruang Kompresor 102,3 dBA 110,1dBA Continuous Noise 100-120 dB Menulikan

Ruang Genset 109,1 dBA 113,5dBA Continuous Noise 100-120 dB Menulikan

2. GETARAN

1 Amati Sumber, Hasil Dan Pengendalian Pt. Ide Studio


Getaran ,Buat Kesimpulan Dan Saran.
2 Nama Perusahaan : Pt. Ide Studio
Jenis Perusahaan : Furniture
Alamat Perusahaan : Jl.Parangtritis Km.8, Sewon, Bantul,Di
Jumlah Tenaga Kerja : Yogyakarta
Tanggal Kunjungan : 25 Nopember 2021
3 1. Bahan Produksi
Bahan Baku : Kayu Jati
Bahan Tambahan : Jassesories Mabel,Lem ,Tiner,Skrup Cat
2. Mesin/Peralatan Kerja Yang : Mesin Gergaji,Oven ,Mesin Planner,Mesin
Digunakan : Serut,Mesin Bor,Mesin Sanding,Mesin
: Doktail,Mesin Las,Palu
3. Proses Produksi : Bahan Baku, Produksi,Assembling,
4. Barang Yang Dihasilkan : : Finishing,Packing.
Produk Utama : Aneka Mabel Kayu
Produk Sampingan Tidak Ada
5. Limbah Yang Dikeluarkan : Padat: (Potongan Kayu,Serpihan
Kayu,Serbuk Kayu)

Cair: (Sisa Tiner,Potongan, Kertas ,Oli


Bekas)
4 Sumber Getaran : Getaran Berasal Dari Mesin Yang
: Beroperasi Di Pt Ide Studio: Mesin Bor,
Mesin Sonding/Amplas, dan Mesin Doktail
5 Pengendalian Getaran :  Memberikan training /pelatihan
: tentang potensi Bahaya terhadap
Getaran Mekanis (pengandalian
Administratif).
 Memodifikasi alat yang digunakan
agar bisa meredam getaran
(Pengendalian Rekayasa
Engineering).
 Mengganti peralatan kerja yang
lama dengan yang baru yang
kurang getaran. (pengendalian
subtitusi)
 Mengurangi waktu pemaparan
dengan rotasi kerja, istirahat 10-15
menit tiap 1 jam kerja (tergantung
kebijakan di perusahaan masing-
masing) – pengendalian
administratif
 Menggunakan PPE yang standar
dengan pekerjaan yang akan di
lakukan (hal ini biasa tertuang di
laporan JSA/HIRADC.
 Menjauhkan pekerja dari sumber
potensi bahaya tersebut / dan
diberikan pagar Batas di objek
yang berpotensi bahaya
(pengendalian isolasi).

Kesimpulan: hasil pengujian di :  Berdasarkan Survei di tempat


dapatkan hasil di atas ambang batas. kerja, hasil pengujian dan analisis
getaran pada PT IDE STUDIO,
Dapat kita simpulkan bahwa
terdapat potensi bahaya getaran
pada proses produksi dengan
penggunaan mesin / peralatan kerja
yang menjadi sumber potensi
bahaya.
 Proses produksi yang
menghasilkan getaran antara 1.86 –
3,13 m / det² (pada bagian
assembling dan finishing amplas)
dengan jenis getaran dominan pada
HAV (hand arm vibration) yang
mendekati nilai ambang batas yaitu
4m/det² menurut (keputusan mentri
tenaga kerja kep-51/men/1999) dan
dengan jumlah waktu pajanan
perhari 6 jam kerja s/d 8 jam kerja
untuk (HAV) Pekerja yang
tanganya terpapar alat-alat kerja
mengalami gangguan fungsi
tangan, Salah satunya Hand Arm
Vibratin Syndrome (HAVS).

Hasil Pengujian

Nilai
TK
Jenis Sumber Ambang
No Lokasi Getaran Keterangan
Getaran Getaran Batas
(m/Det²)
(m/Det²)
Mesin
Bagian 3,11 Gergaji & 4
1 HAV Sangat tidak nyaman eksrim
Komponen (m/Det²) Mesin (m/Det²)
Belah

Bagian 2.85 4
2 HAV Mesin Bor Sangat tidak nyaman eksrim
Asembling (m/Det²) (m/Det²)

mesin
Bagian 3.13 4
3 HAV Sonding / Sangat tidak nyaman eksrim
Finishing (m/Det²) (m/Det²)
Amplas

Bagian 1,86 Mesin 0'5


4 WBV Sangat tidak nyaman
Pengecetan (m/Det²) kompresor (m/Det²)
3. IKLIM KERJA

LOKASI HASIL PENGUJIAN BEBAN SUMBER NAB KETERANGAN


KERJA PANAS ISBB
(oC)
Tnwb RH ISBB

(oC) (%) (oC)

Gudang 27,5 82% 28,3oC Berat 27,9oC Kerja 30 menit, Istirahat


o
C 30 menit

Produksi 26,5oC 82% 28,3oC Berat 27,9oC Kerja 30 menit, Istirahat


30 menit

Assembling 26,5oC 82% 28,5oC Sedang 28,0oC Kerja 45 menit, Istirahat


15 menit

Finishing 27,2oC 80% 31,0 Sedang 29,4oC Kerja 30 menit, istirahat


30 menit

pengecatan 27,4 80% 29,2oC Sedang 28,0oC Kerja 45 menit, istirahat


15 menit

pengepaka 26,6oC 80% 27,5 Sedang 26,7oC Bisa kerja terus menerus
n selama

8 jam kerja

R. Administratif : Membuat Ventilasi dan menambah penyejuk ruangan yang tidak

mengakibatkan debu berterbangan

APD : Menambahkan alat pelindug diri seperti safety helmet, masker, pelindung mata,

face shield, penutup telinga, sarung tangan dan sepatu.

Kesimpulan dan Saran : Tingkat panas di PT. IDE STUDIO mulai dari tingkat

kepanasan sedang sampai berat sehingga disarankan untuk menambah ventilasi dan penyejuk

ruangan terutama dibagian yang tingkat panasnya tinggi (berat).


4. PENCAHAYAAN

Lokasi Pencahayaan (LUX)

Penc, umum Penc, lokal Jenis kerja Tk cahaya Ket

Diperlukan

Kisaran Rata-Rata kisaran Rata-Rata

Ide 96 121 132 121 Bahan baku 121 lux

Studio

102 228 268 228 Komponen 228 lux

produksi

128 214 298 214 Assembling 214 lux

188 285 368 285 Finishing 285 lux

Amplas

52 62 68 62 Pengecatan 62 lux

135 148 207 148 Pengepakan 148 lux

Kesimpulan : berdasarkan dari pemaparan Pt.Ide Studio, Sumber

pencahayaan berasal dari lampu, itu masih kurang jadi ada baiknya lampunya

ditambah.

Saran : ada baiknya lampunya ditambah supaya pencahayaan di Pt.Ide Studio semakin

jelas.

5. RADIASI UV

1 Amati Sumber, Hasil Dan Pengendalian Pt. Ide Studio


Kebisingan ,Buat Kesimpulan Dan
Saran.
2 Nama Perusahaan : Pt. Ide Studio
Jenis Perusahaan : Furniture
Alamat Perusahaan : Jl.Parangtritis Km.8, Sewon, Bantul,Di
Jumlah Tenaga Kerja : Yogyakarta
Tanggal Kunjungan : 25 November 2021
3 1. Bahan Produksi
Bahan Baku : Kayu Jati
Bahan Tambahan : Jassesories Mabel,Lem ,Tiner,Skrup Cat
2. Mesin/Peralatan Kerja Yang : Mesin Gergaji,Oven ,Mesin Planner,Mesin
Digunakan : Serut,Mesin Bor,Mesin Sanding,Mesin
: Doktail,Mesin Las,Palu
3. Proses Produksi : Bahan Baku, Produksi,Assembling,
4. Barang Yang Dihasilkan : : Finishing,Packing.
Produk Utama : Aneka Mabel Kayu
Produk Sampingan Tidak Ada
5. Limbah Yang Dikeluarkan : Padat: (Potongan Kayu,Serpihan
Kayu,Serbuk Kayu)

Cair: (Sisa Tiner,Potongan, Kertas ,Oli


Bekas)
4 Sumber Radiasi UV : Sinar UV tidak berasal dari cahaya
: matahari saja, dan dapat bersumber dari
cahaya pengelasan, dalam hal ini
perbaikan alat.
5 Potensi bahaya radiasi UV : Terhadap kulit :
: 1. Sunburn
2. Kanker kulit
Terhadap Mata:
1. UV-A: katarak (lensa menjadi
kabur)
2. UV-B: katarak, photo
keratitis/Konjungtivitis
3. UV-C: photo
keratitis/Konjungtivitis

APD : 1. Pakaian pelindung diri dari sinar


matahri
2. Sunglasses untuk melindungi mata

Kesimpulan Hasil pengujian dari perbaikan alat,


didapatkan 389 µW/cm2. Dan merupakan
radiasi uv yang buruk terhadap mata,
Saran Diharapkan jika memperbaiki alat terutama
yang dapat meyebabkan radiasi terhadap
kulit ataupun mata, pekerja menggunakan
apd minimal sunglasses untuk melindungi
mata.

6. KADAR DEBU

1 Nama Perusahaan PT Ide Studio


Jenis Perusahaan Furniture
Alamat Perusahaan Jl. Parangtritis KM 8 Sewon
Bantul, Yogyakarta
Jumlah Tenaga Kerja 221 Orang
Tanggal Kunjungan 25 Nopember 2021
2 Bahan produksi Kayu Jati

Bahan Tambahan Asesoris mabel, lem tinerm


sekrup, cat

Mesin/peralatan kerja yang digunakan Mesin gergaji, oven, mesin


planner, mesin serut, mesin
bor, mesin sanding, mesin
doktailm mesin las, palu

Proses produksi Bahan baku, produksi,


assembling, finishing, packing

Barang yang dihasilkan Aneka mebel kayu


Produk utama
Padat: potongan kayu,
Limbah serpihan kayu, serbuk kayu

Cair: sisa tiner, oli bekas


4 Kadar debu Berasal dari sisa sisa potongan
dari mesin gergaji, mesin serut
yang berbenntuk serbuk

Bahaya untuk pekerja: dapat


menyebabkan infeksi saluran
pernapasan pada pekerja

Pengendalian:
Eliminasi:
Membuang debu pada alat
penyedot secara berkala, agar
alat dapat berfungsi secara
optimal

Substitusi: mengganti
penyedot debu dengan model
yang lebih besar dengan daya
tamping yang lebih banyak.

Pengengendalian teknis:
Alat penyedot debu diletakkan
disekitar kegiatan yang
menghasilkan debu seperti di
sekitar mesin gergaji dan
mesin serut

Pengendalian administrative
Melatih pekerja agar bekerja
sesuai standar SOP dalam hal
keselamatan kerja
Apd: mengawasi pekerja untuk
selalu menggunakan apd
seperti masker dan kacamata.

Kesimpulan Kurang nya alat untuk


menyedot debu,
Menambah apd seperti
kacamata dan masker sesuai
standart
Saran Menambah alat untuk
menyedot debu dan menambah
apd

7. KADAR GAS CO

PP1 Judul ….di Tulisnamaperusahaan


PP2 Nama Perusahaan : Jelas
Jenis Perusahaan : Jelas
Alamat Perusahaan : Jelas
Jumlah Tenaga Kerja : Jelas
TanggalKunjungan : Jelas
PP3 1. BahanProduksi
Bahan Baku : Jelas
BahanTambahan : Jelas
2. Mesin/PeralatanKerjayang : Jelas
digunakan : : Jelas (kalaunggakcukup bias di lampiran)
3. Proses Produksi
4. Barang Yang dihasilkan: : Jelas
ProdukUtama : Jelas
ProdukSampingan : Jelas
5. Limbah yang dikeluarkan :
PP4 FAKTOR FISIK
Kebisingan : Ada / tidak, sumberdanpengendaliannya ?
GetaranMekanik : Ada / tidak, sumberdanpengendaliannya ?
Iklimkerja : Ada / tidak, sumberdanpengendaliannya ?
Pencahayaankurang : Ada / tidak,
Radiasi : Dimanadanpengendaliannya ?
FAKTOR KIMIA Ada / tidak, Apa, dimana,
Debu …….. : pengendaliannya ?
Asap/Gas/Uap……… :
Ada / tidak, Apa, dimana,
pengendaliannya ?
Ada / tidak, Apa, dimana,
pengendaliannya ?
PP5 KEBISINGAN : SudahJelas
GETARAN MEKANIS : SudahJelas
PP6 IKLIM KERJA : SudahJelas
PENCAHAYAAN : SudahJelas

PP7 KADAR DEBU : SudahJelas


KADAR GAS : Sumber gas CO berasal dari Bahayanya
Gas Karbon Monoksida dari Mesin Genset
 generator/genset
 Bahaya buat pekerja : dapat
menyebabkan pekerja menderita
Hilang keseimbangan dan
koordinasi tubuh, Sesak napas,
Nyeri dada, Gangguan
penglihatan, Sulit berkonsentrasi
atau berpikir, Pusing yang
semakin memberat, Pucat, Denyut
jantung cepat (takikardia),
Penurunan kesadaran hingga
kehilangan kesadaran
dalam jangka panjang dan
melewati NAB
 Cara pengendalian:
 Eliminasi: menghilangkan
genset
 Subtitusi: mengganti
genset yang lama dengan
yang model baru yang
tidak terlalu banyak
menghasilkan asap atau
menggunakan listrik.
 Pengendalian teknis:
genset ditempatkan pada
lingkungan yang terbuka
 Pengendalian
administratif: melatih
pekerja agar bekerja
sesuai SOP termasuk
dalam hal keselamatan
kerja
 Alat pelindung Diri:
mengawasi pekerja agar
jangan mengabaikan APD
dalam hal ini seperti
masker dan kacamata..

PP8 RADIASI : SudahJelas


PP9 Kesimpulan : Kekurangan / masalahperusahaan,
padaaspekPotensibahayafisikdankimia
Saran : Penyelesaiankekurangan/ masalahtersebut

KESIMPULAN DAN SARAN


KESIMPULAN

1. Hasil pengujian dari kebisingan di dapatkan di atas ambang batas.

2. Dalam pengujian getaran, disimpulkan bahwa terdapat potensi bahaya getaran pada

proses produksi dengan penggunaan mesin / peralatan kerja yang menjadi sumber

potensi bahaya.

3. Tingkat panas di PT. IDE STUDIO mulai dari tingkat kepanasan sedang sampai berat.

4. Berdasarkan hasil uji pencahayaan di Pt.Ide Studio, Sumber pencahayaan berasal dari

lampu dengan jumlah lampu yang kurang banyak.

5. Hasil pengujian dari perbaikan alat, didapatkan 389 µW/cm2 dengan range 100/400

µW/cm2. Dan merupakan radiasi uv yang buruk terhadap mata.

6. Dari hasil Uji kadar debu, didapat kurang nya alat untuk menyedot debu, menambah

apd seperti kacamata dan masker sesuai standart agar terhindar dari paparan debu.

7. Kekurangan / masalah perusahaan, pada aspek potensi bahaya fisik dan kimia dalam

pengujian kadar gas CO.

SARAN

1. Di sarankan karyawan memakai earpuff pada saat produksi berlangsung untuk

menghindari kebisingan.

2. Disarankan perusahaan memodifikasi atau meminimalisir getaran alat/mesin untuk

mengurangi resiko terjadinya penyakit akibat kerja.

3. Dalam iklim kerja di PT. IDE STUDIO Disarankan untuk menambah ventilasi dan

penyejuk ruangan (exhaust fan) terutama dibagian yang tingkat panasnya tinggi (berat).

4. Ada baiknya lampunya ditambah supaya pencahayaan di Pt.Ide Studio semakin jelas.
5. Diharapkan jika memperbaiki alat terutama yang dapat meyebabkan radiasi terhadap

kulit ataupun mata, pekerja menggunakan apd minimal topeng las untuk melindungi

mata dan kulit wajah serta penggunaan body harnes.

6. Dari hasil pengujian kami menyarankan menambah alat untuk menyedot debu dan

menambah apd serta menggunakan respiratori.

7. Pembuatan corong pembuangan asap dan menggunakan masker respiratori sangat

disarankan agar para pekerja meminimalisir bahkan tidak menghirup gas CO .

Anda mungkin juga menyukai