Anda di halaman 1dari 8

DISTRIBUSI

PEMBIAYAAN
SYARI’AH
Oleh : 1. Rizal Setiawan (20190212030)
2. Abdullah Mahmud (20190212040)
• Definisi Distribusi Pembiayaan
Syari’ah

Pembiayaan merupakan aktivitas bank syariah dalam menyalurkan dana kepada


pihak lain berdasarkan prinsip syariah. Penyaluran dalam bentuk pembiayan
didasarkan pada kepercayaan yang diberikan oleh pemilik dana kepada pengguna
dana.
Pemilik dana percaya terhadap penerima dana, bahwa dana dalam bentuk
pembiayaan yang diberikan pasti akan terbayar. Penerima pembiayaan mendapat
kepercayaan dari pemberi pembiayaan, sehingga penerima pembiayaan
berkewajiaban mengembalikan pembiayaan yang telah ditrimanya sesuai dengan
jangka waktu yang telah diperjanjikan dalam akad pembiayaan.
• Tujuan Distribusi Pembiayaan
Syari’ah

Adapun tujuan distribusi pembiayaan syariah, yaitu:


 Profitability, yaitu tujuan untuk memperoleh hasil dari pembiayaan berupa
keuntungan yang diraih dari bagi keuntungan yang diperoleh dari usaha yang
dikelola bersama.
 Safety, keamanan dari prestasi atau fasilitas yang diberikanharus benar-benar
terjamin sehingga tujuan dari profitability dapat benar-benar tercapai.
• Fungsi Distribusi Pembiayaan
Syari’ah
1. Pembiayaan dapat meningkatkan utility (daya guna) dari modal para penabung
yang menyimpan uangnya di lembaga keuangan.
2. Pembiayaan dapat meningkatkan utility (daya guna) dari suatu barang.
3. Pembiayaan meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang.
4. Pembiayaan menimbulkan gairah usaha masyarakat.
5. Pembiayaan sebagai alat stabilitas ekonomi.
6. Pembiayaan sebagai jembatan untuk meningkatkan pendapatan nasional.
• Prinsip Distribusi Hasil Usaha dalam
Lembaga Keuangan Syari’ah
 Prinsip Bagi Hasil
Fasilitas pembiayaan yang disediakan di sini berupa uang tunai atau barang yang dinilai
dengan uang. Jika dilihat dari sisi jumlah, dapat menyediakan sampai 100% dari modal
yang diperlukan, ataupun dapat pula hanya sebagian saja berupa patungan antar bank
dengan pengusaha . Ada dua jenis bagi hasil yakni revenue sharing dan profit sharing.
Sedangkan dalam hal presentase bagi hasilnya dikenal dengan nisbah.
 Prinsip Jual Beli
Prinsip ini merupakan suatu sistem yang menerapkan tata cara jual beli, di mana bank akan
membeli terlebih dahulu barang yang dibutuhkan atau mengangkat nasabah sebagai agen
bank melakukan pembelian barang atas nama bank, kemudian bank menjual barang
tersebut kepada nasabah dengan harga sejumlah harga beli ditambah keuntungan
(margin/mark).
 Prinsip Sewa Menyewa
Prinsip ini terdiri atas dua jenis akad, yaitu:
1. Akad ijarah yaitu akad pemindahan hak guna atas barang atau jasa melalui
pembayaran upah sewa tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan
(ownership/milk)atas barang itu sendiri.
2. Akad ijarah muntahia bit tamlik yaitu sejenis perpaduan antara kontrak jual
beli dan sewa atau lebih tepatnya akad sewa yang diakhiri dengan kepemilikan
barang di tangan si penyewa. Sifat pemindahan kepemilikan ini pula yang
menandakan dengan ijarah biasa.
• Jenis Pembiayaan Syari’ah
1.Pembiayaan menurut tujuan
 Pembiayaan modal kerja, yaitu pembiayaan yang dimaksudkan untuk mendapatkan
modal dalam rangka pengembangan usaha.
 Pembiayaan investasi, yaitu pembiayaan yang dimaksudkan untuk melakukan investasi
atau pengadaan barang konsumtif.
2. Pembiayaan menurut jangka waktu.
 Pembiayaan jangka waktu pendek, yaitu pembiayaan yang dilakukan dengan waktu 1
bulan sampai dengan 1 tahun.
 Pembiayaan jangka waktu menengah, yaitu pembiayaan yang dilakukan dengan waktu
1 tahun sampai dengan 5 tahun.
 Pembiayaan jangka waktu panjang, yaitu pembiayaan yang dilakukan dengan watu
lebih dari 5 tahun.
Selain itu, pembiyaan juga diwujudkan dalam bentuk pembiayaan aktiva produktif dan
aktiva tidak produktif.
CUKUP SEKIAN &
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai