Tanah
Tanah
KELOMPOK 1
K
E
L
Muhammad Darul Alban A O Moh. Apriliyan
211710201003 M 211710201039
P
O
K
1
Ismi Rosyiatul Nafisa Novia Margaretha
211710201045 211710201060
POKOK BAHASAN
01. 02. 03.
Pengambilan Profil Tanah Tekstur Tanah
Tanah
A B
Horizon A memiliki Horizon B memiliki
ketebalan 0,2 m ketebalan 0,4 m
O E
Horizon O memiliki Horizon E memiliki
ketebalan 0,1 m ketebalan 0,43 m
03.
Tekstur Tanah
Data Pengamatan Tekstur Tanah
Panjang Panjang
Hasil pengamatan:
1. Sampel A memiliki partikel sama rasa karena ketika dirasakan
teksturnya kasar, halus dan juga sedikit lengket (loam).
2. Sampel B memiliki partikel pasir karena ketika dirasakan
teksturnya kasar (sandy loam).
04. Struktur Tanah
Cara Pengujian Sampel Tanah
Struktur
A kuat 3
B cukup 2
Data Pengamatan Bentuk Agregat Tanah
al l Agregat Agregat
A 7 5 Platy VF 6,5
B 5 6 Prismatic VF 6,5
Hasil Pengamatan
1. Derajat Struktur
Sampel A memiliki nilai derajat struktur 3 dengan kriteria kuat (strong). Pada sampel
B memiliki pecahan yang lebih banyak dari sampel A, namun tidak terlalu hancur sehingga
memiliki nilai derajat struktur 2 dengan kriteria moderat atau cukup.
1 2 3 Rata
(ml)
Hasil yang didapatkan yaitu: pada sampel A didapatkan berat jenis sebesar 2,47 gram/cm3 dan
2,39
B gram/cm350 untuk 31,406
sampel B.41,32 85,75 80,65 0,12 40,16 1 2,39
Dapat disimpulkan bahwa sampel A dan B memiliki komposisi mineral berupa mineral liat.
Mineral liat merupakan mineral yang memiliki berat jenis partikel sebesar 2,2 – 2,6 g cm-3
Faktor-faktor yang mempengaruhi berat jenis tanah adalah struktur tanah, tekstur tanah, ruang
pori, bahan organik, bahan induk, pengolahan
Data hasil pengukuran porositas
Kosong
Sebelum sesudah oven
oven
Tanah yang telah mencapai titik jenuh, sebagian rongga tanah sudah terisi oleh tanah-tanah yang lembut,
sehingga air makin kurang ruang geraknya. Tanah yang belum mencapai titik jenuh akan terus memiliki
kemampuan untuk menyerap air sehingga air yang dikerjakan semakin banyak selama proses infiltrasi.
thanks