Anda di halaman 1dari 11

ANALISIS

PRAANGGAPAN
KELOMPOK 2
Iman Lukmanul Hakim 1185020075
Irwan Khaerudin 1185020078
M. Farid Abi A 1185020096
Nopi Aresta 1185020105
Nurazmi fauzi Majid 1185020106
Pengertian Praanggapan
▫ Praanggapan (presuposisi) berasal dari kata to pre-suppose, yang dalam bahasa Inggris
berarti to suppose beforehand (menduga sebelumnya), dalam arti sebelum pembicara atau
penulis mengujarkan sesuatu ia sudah memiliki dugaan sebelumnya tentang kawan bicara
atau hal yang dibicarakan.
▫ Definisi praanggapan menurut para ahli :
Menurut George Yule (2006:43)
Menurut Louise Menurut Nababan (1987:46), memberikan pengertian
menyatakan bahwa praanggapan praanggapan sebagai dasar atau penyimpulan dasar
Cummings (1999: 42)
atau presupposisi adalah sesuatu menyatakan bahwa mengenai konteks dan situasi berbahasa (menggunakan
yang diasumsikan oleh penutur praanggapan adalah bahasa) yang membuat bentuk bahasa (kalimat atau
sebagai kejadian sebelum asumsi-asumsi atau ungkapan) mempunyai makna bagi pendengar atau
menghasilkan suatu tuturan. Yang inferensi-inferensi yang penerima bahasa itu dan sebaliknya, membantu
tersirat dalam pembicara menentukan bentuk-bentuk bahasa yang dapat
memiliki presuposisi adalah
ungkapan-ungkapan dipakainya untuk mengungkapkan makna atau pesan
penutur bukan kalimat. yang dimaksud
linguistik tertentu

2
Contoh
▫ a : “Aku sudah membeli bukunya Pak Udin kemarin”
▫ b : “Dapat potongan 30 persen kan?”
▫ Contoh percakapan di atas menunjukkan bahwa sebelum
bertutur (a) memiliki praanggapan bahwa (b) mengetahui
maksudnya yaitu terdapat sebuah buku yang ditulis oleh
Pak Pranowo.

3
CIRI PRAANGGAPAN

Ciri praanggapan yang mendasar adalah


sifat keajegan di bawah
penyangkalan(Yule;2006:45). Hal ini
memiliki maksud bahwa praanggapan
(presuposisi) suatu pernyataan akan tetap
ajeg (tetap benar) walaupun kalimat itu
dijadikan kalimatnegatif atau dinegasikan.
Contoh :
(2) a. Gitar Budi itu baru
▫ b. Gitar Budi tidak baru

4
Jenis-jenis Praanggapan
Jenis-jenis praanggapan menurut Levinson :
 praanggapan eksistensial
 praanggapan faktif
 praanggapan leksikal
 praanggapan nonfaktif
 praanggapan structural
 praanggapan konterfaktual
Jenis-jenis praanggapan Menurut Gorge Yule :
 Praanggapan eksistensial (existensial presupposition)
 Praanggapan Faktif (factive presupposition)
 Praanggapan Leksikal (lexical presupposition)
 Praanggapan Non-faktif (non-factive presupposition)
 Praanggapan Struktural (structural presupposition)
 Praanggapan konterfaktual (counter-factual
presupposition)
BENTUK PRAANGGAPAN
▫ Praanggapan Semantik
Praanggapan semantik adalah praanggapan yang dapat ditarik dari pernyataan atau kalimat
melalui leksikon atau kosakatanya.
Contoh praanggapan semantik : “Ade tidak jadi pergi, Sepeda motornya mogok”.
▫ Praanggapan Pragmatik
Chaniago (1997: 2.15) menyatakan bahwa praanggapan pragmatik adalah praanggapan yang
ditarik berdasarkan atas konteks ketika suatu kalimat atau pernyataan itu diucapkan.
▫ Contoh praanggapan pragmatik :
Santo : “Aku merasa capai sekali karena berjalan kaki terlalu jauh. Tidak ada kendaraan.”
Tono : (segera kebelakang mengambil air minum dan mempersilakan Santo meneguknya)
“Silakan diminum Santo!”
Santo : “Terima kasih kau tahu benar aku merasa haus.”

7
CONTOH ANALISIS
PRAANGGAPAN

8
▫ Contoh Analisis dalam Wujud Praanggapan Eksistensial Kepemilikan
Garbus :”Vespa ikam ini tamasuk ras tuha tahun 1950, sedangkan aku
dilahirakantahun 1970. Jadi, aku harus parmisi wan pakacil vespa supaya
jangankatulahan.

▫ Contoh Analisis dalam Wujud Praanggapan Eksistensial Keberadaan atau


Eksistensi.
▫ Garbus :“Jangan nyaring tatawa Mak, itu nah Paluinya datang.(Bakas Buntal)“
(Tertawa jangan nyaring, Mak, itu Palui datang.)
(Konteks: dituturkan ketika Garbus dan Tulamak membicarakan Palui yang
pernahdigigit buntal saat masih anak-anak).

9
▫ Contoh Analisis dalam Wujud Praanggapan Eksistensial Karakter
Tulamak :“Hahaha... sakalinya nang anak kaya abahnya jua, sami mawon bisa ma-akal
mangaramputi urang. (Wadai Hangat)”
(Hahahaa ... ternyata anak sama seperti ayahnya, sama saja bisa mengecoh,membohongi orang.)
(Konteks: dituturkan ketika Tulamak merasa tertipu oleh trik dagang yang dilakukananak Palui).
▫ Contoh Analisis dalam Wujud Praanggapan Faktual (Factive Presupposition)
Tulamak :“Hahaha... hi-ih aku ingat, Bus ai. Sakali dipatuk buntal hujung kapalanyadan nang kadua
dipatuk lading tukang sunat.(Bakas Buntal)”
(Hahahaa .. iya, aku ingat, Bus. Pertama digigit buntal ujung kepalanya danyang kedua digigit pisau
sunat.)
(Konteks: dituturkan ketika Tulamak dan Garbus bercerita tentang Palui yang pernahdigigit buntal
saat masih anak-anak).

10
THANKS!
Any questions?

11

Anda mungkin juga menyukai