1. Andi Hermawan (835135901) 2. Laila Saidatun Nikmah (835135919) Kegiatan Belajar 1
Dasar-dasar Fonologi Bahasa Indonesia • Fonologi adalah ilmu bahasa yang membahas tentang bunyi-bunyi bahasa. • Fonologi dibagi menjadi 2, yaitu : Fonetik dan Fonemik. • Fonetik membahas bagaimana bunyi-bunyi itu dihasilkan oleh alat ucap manusia. • Fonemik membahas tentang bunyi-bunyi ujaran yang berfungsi sebagai alat pembeda makna. A. Fonetik
• Fonetik membahas bunyi bunyi bahasa yang
dihasilkan oleh alat ucap manusia, serta bagaimana bunyi itu dihasilkan. • Alat ucap yang menghasilkan bunyi bahasa: a. Sumber tenaga (alat pernapasan) b. Pita suara c. Perubahan bentuk suara (rongga faring) B. Vokal dan Konsonan
• Bunyi bahasa dibedakan menjadi 2 kelompok
yakni: Vokal dan Konsonan. • Jika bunyi ujaran yang keluar dari paru-paru (alat pernapasan) tidak mendapat halangan maka bunyi yang dihasilkan adalah Vokal. a. Bunyi vocal dihasilkan dari : b. Posisi bibir c. Tinggi rendahnya ujung lidah d. Maju mundurnya lidah • Jika bunyi ujaran, ketika udara keluar dari paru- paru (alat pernapasan) mendapat halangan maka bunyi yang terjadi adalah Konsonan.
• Fonem resmi dalam bahasa Indonesia ada 32
buah, yang terdiri atas 6 buah fonem vocal, 3 buah fonem diftong dan 23 buah fonem konsonan Kegiatan Belajar 2
• Morfologi merupakan bagian dari tata bahasa
yang membahas bentuk-bentuk kata. • Morfem adalah kesatuan bahasa yang berfungsi untuk pembentuk kata serta perubahan- perubahannya. • Morfem dalam Bahasa Indonesia ada 2 macam, yaitu : Morfem Bebas atau dasar dan Mofem Terikat A. Morfem Bebas
• Morfem bebas atau kata dasar memiliki bahan
dasar fonem vocal. Artinya setiap morfem bebas pasti memiliki vocal, sedangkan fonem konsonan tidak dimiliki oleh semua morfem bebas atau kata dasar. • Morfem bebas bisa dikatakan identic dengan kata dasar. • Kata dasar adalah kata yang belum mendapat imbuhan. B. Morfem Terikat
• Morfem terikat merupakan morfem yang belum
mengandung arti. Karena itu morfem terikat belum dapat dikatakan kata. Untuk membentuk kata, morfem ini harus digabung dengan morfem bebas. • Morfem terikat dalam Bahasa Indonesia ada dua macam, yaitu : Morfem terikat morfologis dan Morfem terikat sintaksis • Morfem terikat morfologis yaitu morfem yang terikat pada sebuah morfem dasar. Dalam linguistic, morfem ini dikelompokkan dalam afiksasi atau dalam Bahasa Indonesia disebut imbuhan. Jenis-jenis afiks menurut posisinya : a. Prefiks/Awalan yaitu afiks yang memiliki kemampuan melekat di depan bentuk dasar. b. Infiks/Sisipan yaitu afiks yang memiliki kemampuan melekat di bagian tengah bentuk dasar. c. Sufiks/Akhiran yaitu afiks yang memiliki kemampuan melekat di belakang bentuk dasar. d. Konfiks/Gabungan Dua Afiks yaitu dua buah afiks yang memiliki kemampuan melekat secara serempak di depan dan di belakang (mengapit) bentuk dasar. • Morfem terikat sintaksis yaitu morfem dasar yang tidak mampu berdiri sendiri sebagai kata. SELESAI