Anda di halaman 1dari 47

PENGEMBANGAN

BAKAT

OLAHRAGA
Langkah – Langkah Pemanduan Bakat
 Melakukan analisis lengkap dari fisik dan mental
sesuai dengan karakteristik cabang olahraga,
 Melakukan seleksi pemanduan khusus dengan
menggunakan instrumen dari cabang olahraga yang
bersangkutan,
 Melakukan identifikasi/seleksi berdasarkan
karakteristik antropometrik dan kemampuan fisik,
serta disesuaikan dengan tahapan perkembangan fisik,
 Mengevaluasi berdasarkan data yang komprehensif
dengan memperhatikan setiap anak terhadap olahraga
di dalam dan luar sekolah.
Tahapan Pemanduan Bakat
Bompa 1990
1) Mencari calon atlet berbakat
2) Memilih calon atlet pada usia muda
3) Memonitor calon atlet tersebut
secara terus-menerus dan teratur
4) Membantu calon atlet agar dapat
meraih prestasi puncak
Tahapan Pemanduan Bakat
Secara Komprehensif

 Tahap 1 : Masa pra-pubertas (3 - 10 tahun)

 Tahap 2 : Selama dan setelah masa pubertas

 Tahap 3 : Kandidat Tim Nasional


Tahap 1
Tahap ini didominasi oleh pemeriksaan
kesehatan, perkembangan fisik secara umum,
dan dimaksudkan untuk mendeteksi adanya
kelainan tubuh atau penyakit

Tes pada tahap pertama terdiri dari 6 butir tes,


yaitu 4 butir untuk mengetahui bentuk dan
ukuran tubuh (antropometrik) dan 2 butir untuk
mengetahui kemampuan fisiknya, khususnya daya
ledak dan kapasitas aerobiknya
Hasil Idintifikasi Tahap 1
1) Menemukan kelainan fisik yang dapat
membatasi usaha atlet dalam olahraga
2) Menentukan tingkat perkembangan fisik atlet
melalui cara yang sederhana seperti
perbandingan antara tinggi dan berat badan,
3) Mendeteksi kemungkinan genetic yang
dominan (tinggi) sehingga anak dapat
diarahkan pada cabang yang akan menjadi
spesialisasinya pada usia selanjutnya
Tahap 2
(10 – 15thn) untuk gadis dan (10 – 17thn)
untuk anak laki-laki

Menilai dinamika parameter biometrik


dan fungsional
Kelainan bentuk anatomi dan fisiologi
atau ketidak cukupan genetic, harus
menjadi elemen yang penting dalam
identifkasi bakat
Tes Pemanduan Bakat Tahap 2
T C Motohir (2002)
1. Penganalisaan hasil tes tahap pertama oleh
petugas (tim pemandu bakat) ditingkat
klub sekolah
2. Seleksi siswa (sekitar 1-2%) terbaik untuk
ikut tes kedua
3. Tes tahap kedua (10 butir tes) untuk
mengukur bentuk dan ukuran
tubuh(antropometri) dan kemampuan fisik
lanjutan
4. Tentukan profil siswa sesuai hasil tes
5. Siswa yang memenuhi criteria,
diarahkan memilih cabang olahraga
yang sesuai
6. Tes ini dapat dilakukan dipusat-pusat
pembinaan olahraga ditingkat
Kabupaten, Propinsi oleh petugas (tim
pemandu bakat)
Tahap 3
dilakukan dengan teliti, dapat dipercaya dan
sangat berhubungan dengan spesifikasi dan
sesuai kebutuhan dari olahraga

kesehatan, adaptasi psikologi untuk latihan dan


bersaing kemampuan untuk mengatasi stress
dan paling penting potensinya untuk
mengembangkan performance yang lebih tinggi

Tes medis, logika dan latihan secara berkala


Program Pengembangan Bakat
T C Mutohir (2002)
1. Tes khusus cabang olahraga
(kerjasama dengan Pengda)
2. Penetapan calon atlet berbakat
3. Pembinaan dan pengembangan
bakat olahraga yang sesuai dipusat
4. Pembinaan olahraga ditingkat
Kabupaten dan Propinsi.
Tahapan Pembinaan Olahraga
Ria Lumintuarso 2009

O Tahap 1 Gerak Dasar

O Tahap 2 Multi Sport

O Tahap 3 Pengembangan Olahraga

O Tahap 4 Spesialisasi

O Tahap 5 Prestasi Tinggi


Tahap 1 Gerak Dasar
O Usia : 7 – 11 tahun
O Materi Latihan :
 Dasar Jalan, lari, lompat dan lempar
 Dasar Menangkap, Memukul dan Menendang
 Perasaan Gerak, Meluncur, daya Apung,
Memukul/Menendang
 Kelincahan, Koordinasi, Keseimbangan dan
Kecepatan
Tahap 2 Multi Sport
O Usia : 11- 13 Tahun
O Materi Latihan :
 Kunci keterampilan dasar - motor learning –
kesempatan bergerak
 Kalau keterampilan dasar tidak diberikan
pada tahap ini, mungkin anak tidak pernah
menemukan bakat olahraganya.
 Menghaluskan dan menyempurnakan
literatur fisik.
Tahap 3 Pengembangan Olahraga
O Usia : 13 – 15 Tahun
O Materi Latihan :
 Penyesuaian gerak terhadap
pertumbuhan fisik.
 Pengembangan pada gerak
dasar cabang olahraga secara
umum/menyeluruh
Tahap 4 Spesialisasi
O Usia : 16 - 19
O Materi Latihan : Latihan pada
salahsatu cabang tertentu
 Mulai dengan program individual
(tidak lagi kelompok yang bersama-
sama).
 Berlatih untuk bertanding pada
situasi yang berbeda.
Tahap 5 Prestasi Tinggi
O Usia : 20 - 28 Tahun
O Materi Latihan :
 Latihan untuk prestasi.
 Intensitas tinggi dengan perencanaan.
 Latihan individual penuh, kompetisi,
regenerasi, persiapan mental
Study menghasilkan bahwa anak
diperkotaan lebih cepat dewasa
karena jarang bergerak dan
cenderung melakukan dan
menikmati hal-hal yang bersifat
teknologis. Sementara anak di
daerah pedesaan masih melakukan
gerak dalam permainan.
ANAK USIA DINI
Anak bukan “orang dewasa dalam bentuk kecil”,
tetapi anak adalah anak, yaitu anak harus
dipandang sebagai anak yang memiliki dunianya
sendiri yang disesuaikan dengan karakteristiknya.

Anak yang keterampilan geraknya sedang hingga


tinggi akan lebih aktif.

Diperlukan program keterampilan gerak


terstruktur untuk meningkatkan keterampilan
gerak di masa kanak-kanak
TUJUAN AKTIVITAS ANAK USIA DINI
 Latihan fisik dan teknik multilateral, dengan membuka anak pada
berbagai keterampilan gerak dan teknik.
 Mengembangkan struktur tubuh yang harmonis, dan juga sikap tubuh
yang benar.
 Mengembangkan koordinasi, keseimbangan, kelenturan, dan persepsi
berbagai gerak.
 Mengembangkan daya tahan aerobik tanpa membuka anak pada
aktivitas yang menyebabkan tekanan (stress).
 Mengembangkan konsentrasi, imajinasi, disiplin, dan kemauan yang
kuat untuk menyelesaikan tugas latihan.
 Tidak banyak mengambil bagian dalam kompetisi dan menghindari
tekanan tentang peran kemenangan. Kompetisi dapat juga
menyenangkan.
 Volume jam latihan tiap tahun seharusnya di antara 100-330 (untuk
beberapa olahraga lebih tinggi).
METODE AKTIVITAS ANAK USIA DINI
1. Aktivitas bertujuan untuk mengembangkan fisik yang
bersifat multilateral.
2. Aktivitas diorientasikan pada upaya merangsang dan
memacu pertumbuhan dan perkembangan anak.
3. Aktivitas berupa gerak dasar, yang meliputi gerak
lokomotor, nonlokomotor dan gerak manipulatif.
4. Suasana aktivitas dikemas dalam bentuk “game” dan
menyenangkan bagi anak.
5. Memfokuskan pada kerja anak daripada hasil akhir.
FASE ADAPTASI ANATOMI
 Fase AA merupakan fondasi di mana fase lain dari aktivitas
gerak didasarkan.
 tujuan utama dari aktivitas gerak AA bukanlah beban langsung
yang berlebihan, tetapi lebih merupakan adaptasi progresif
anatomi seorang anak.
 Tujuan fase AA difokuskan di sekitar "prehabilitasi" dengan
harapan mencegah kebutuhan untuk "rehabilitasi."
 Fokus pada volume aktivitas yang lebih tinggi dengan beban
rendah hingga sedang akan membantu dalam tingkat adaptasi
jaringan otot atlit, ligamen dan tendon, dan mempersiapkan
tubuh untuk program yang lebih menantang yang melekat pada
fase-fase pelatihan berikutnya.
Yang perlu diperhatikan
1. Intensitas
Aktivitas harus berada pada intensitas yang rendah dan
tanpa adanya tekanan dan beban yang berat.
2. Lama
Berbagai upaya atau aktivitas yang berat harus dilakukan
dalam waktu yang singkat. Tiap sesi latihan paling lama 1
jam untuk anak usia 10 tahun ke bawah, sedangkan untuk
anak usia 11 tahun ke atas lama latihan selama 1,5 jam.
3. Frekuensi
Anak harus hanya bermain dan beraktivitas tidak lebih tiga
sesi tiap minggu. Hari lain bebas bermain.
Aktivitas Multilateral
 Sirkuit
 Menggunakan alat
 Berpasangan
 Individu

 Pembinaan multilateral adalah pengembangan


berbagai variasi keterampilan dan kemampuan
biomotorik dengan adaptasi berbagai kebutuhan
beban latihan untuk pengembangan menyeluruh.
(Tudor O. Bompa 2000)
Pembinaan Multilateral
dalam Pendidikan Jasmani
 Pengalaman masa kecil akan sangat berguna pada
saat mereka menghadapi sesuatu di masa dewasa,
seperti pola fikir dan kemampuan memecah masalah,
termasuk dukungan dalam mempelajari jasmani
 Oleh karena itu dalam proses pembelajaran
pendidkan jasmani perlu penerapan prinsip
multilateral sebagai upaya untuk memberikan
pengayaan gerak dan aspek lain dalam pertumbuhan
dan perkembangan anak
Pembinaan Multilateral
dalam Prestasi Olahraga
 Perkembangan prestasi olahraga merupakan akumulasi dari
kualitas fisik, teknik, taktik dan kematangan psikis olahragawan
yang disiapakan secara sistematis melalui proses pembinaan
yang benar

Faktor Spesialisasi Dini Program Multilateral


Pencapaian Peningkatan cepat usia 15-16 Peningkatan lebih lambat usia 18
Prestasi Puncak tahun karena adaptasi cepat tahun atau lebih, usia dewasa secara
fisik dan mental

Lama Prestasi Cepat stagnasi /Burn Out Beratahan lama dalam prestasi

Kemungkinan Mudah terjadi Cidera karena Sedikit kemungkinan Cidera


Cidera adaptasi yang dipaksakan
Ruang Lingkup

Subjek :
• Pengembangan keterampilan gerak
• Pengembangan kemampuan fisik
(fitnes)
• Mental dan sosial
Ruang Lingkup
Konsep Kerja :
• Subsider – gerak yang diperlukan untuk mengatasi
gangguan dan hambatan pada olahraga.
• Struktur – gerak yang mendukung struktur gerak
olahraga spesialisasi.
• Perspektif - pembinaan olahraga secara umum baik
yang menjadi tujuan khususnya maupun olahraga
dan gerak yang lain untuk menemukan dan
mencapai bentuk olahraga spesialisasi.
(Jurgen Weineck 2009)
Keterampilan Gerak Dasar meliputi:
 Keterampilan Lokomotor
keterampilan dimana seluruh anggota badan bergerak
melewati ruang seperti berlari, berjalan.
 Keterampilan Nonlokomotor
Keterampilan dimana bagian badan tertentu yang
bergerak seperti mendorong, menarik, membongkok,
dll.
 Keterampilan Manipulatif
Keterampilan dengan objek yang bergerak seperti
melempar, menangkap, menendang, dll
Macam-macam Gerakan Multilateral
Gerak NonLokomotor Komponen Fisik

 membungkuk  kelentukan,
 meregang  kelentukan
 memutar  kelentukan, kelincahan
 mengayun  kelentukan, kekuatan
 handstand  kekuatan
 memutar tubuh  kelentukan
 mendarat  koordinasi Gerak Manipulasi Komponen Fisik
 berhenti  kelincahan
 mengelak  kelincahan, kelentukan melempar power, keterampilan
 keseimbangan  keseimbangan menangkap koordinasi, keterampilan
menendang power, keterampilan
menjerat/menjebak kelincahan
menyerang kelincahan, kecepatan
Gerak Lokomotor Komponen Fisik voli koordinasi
melambung koordinasi
memelanting koordinasi
berjalan daya tahan
bergulir koordinasi, kelentukan
berlari daya tahan, kecepatan
menggelinding koordinasi, kelentukan
meloncat power
menyepak power, keterampilan
melompat power
melayang power
meluncur kelincahan
berjingkrak power
memanjat kekuatan, koordinasi
Multilateral Skill Development
• Pengembangan Keterampilan Multilateral :
Setiap anak / atlet muda perlu melaksanakan
pengembangan berbagai keterampilan baik dari sisi
kemampuan dasar motorik maupun gerak dasar
keterampilan.
– Kemampuan dasar motorik meliputi gerak
lokomotor, non lokomotor dan manipulatif)
– Kemampuan gerak dasar berbagai kecabangan
olahraga.

Pengembangan ini untuk menghindari


spesialisasi dini + Burn out = drop out
Multilateral Physical Development

• Pengembangan Fisik Multilateral


Setiap atlet perlu melaksanakan
pengembangan fitnes (kemampuan biomotor)
yang menyeluruh untuk memberikan fondasi
yang kuat terhadap pengembangan
selanjutnya.

Pengembangan ini dapat menghindari dari


Burn out + cedera = drop out
Multilateral VS Spesialisasi

(Tudor O Bompa, 2000)


Spesialisasi Dini VS Multilateral

(Hans Peter Thumm 2002)


Basic Movement Concept (Konsep Gerak Dasar)

Keuntungan Gerak:
• Menyediakan kegembiraan pada anak
Permainan/games membuat anak lebih santai,
gembira dengan berbagai tantangan dan
usaha untuk dicapai.
• Meningkatkan Kebugaran
Gerak perlu disediakan untuk membuat
mereka lebih sehat (bagaimana strategi agar
anak bergerak?)
Basic Movement Concept (Konsep Gerak Dasar)

Keterampilan sosial
• Dalam pembelajaran gerak terdapat berbagai
aspek sosial dalam kelompok / tim seperti:
kerjasama, perjanjian dan kebaikan sesama.
• Dalam olahraga tersedia berbagai peristiwa
seperti kehidupan mini. sehingga dikatakan
bahwa gerak dan olahraga adalah miniatur
kehidupan.
“Olahraga membentuk karakter”
Program Aktivitas Multilateral

A B C D E F G
Stabilitas Lokomotor Manipulatif
sederhana Sederhana Individu

Dengan Menggunak Berpasangan


permainan an Sirkuit
alat/rintang
an
Kom Gam Kom Ga Kom Ga
binas es binas mes binas mes
i i i
Puncak Performa
PRESTASI > 18 TAHUN

SPESIALISASI > 12 TAHUN

PEMBIBITAN &
MULTILATERAL 7–11 TAHUN
POTENSI BAGI PEMBANGUNAN OLAHRAGA NASIONAL
PRESTASI DUNIA

P T
E O
M PEMBINAAN PROGRAM T
B PEMUSATAN

I INTENSIF
ELITE LATIHAN A
ATLET NASIONAL
N
DI PUSAT
NASIONAL L
A K
A PEMBINAAN PROGRAM E
N ELITE ATLET PEMUSATAN
INTENSIF DI DAERAH
LATIHAN B
O DI DAERAH
U
L DAERAH
PROGRAM G
A ATLET PELAJAR
H
PEMBIBITAN PEMBINAAN
KHUSUS
A
& BERBAKAT & BERPRESTASI
R PEMANDUAN OLAHRAGA DI DAERAH PELAJAR R
A BAKAT A
G N
A PEMASALAN PENDIDIKAN
OLAHRAGA ANAK BERPOTENSI DAN SUKA JASMANI DI J
PRESTASI
BEROLAHRAGA DI DAERAH SEKOLAH A
S
PEMBUDAYAAN
M
PEMASYARAKATAN OLAHRAGA A
OLAHRAGA
MASYARAKAT BEROLAHRAGA MASYARAKAT
(Sports for All) N
I
BANGUNAN OLAHRAGA NASIONAL
ATAP

KONI PUSAT ATLET DUNIA PENTHOUSE


PB/PP
ATLET UNGGULAN Lantai -3

PB/PP/KONI ATLET PILIHAN


PB/PP
SENTRA2 OLAHRAGA
PEMDA KLS OLAHRAGA
PEMBINAAN OR PRESTASI
DIKNAS PPLP/PPLM Lantai -2
PENGDA TNI/POLRI KLUB2
SKO
PENGCAB KORPRI PB/PP
MASY. PEMASSALAN
DIKNAS

OLAHRAGA
OLAHRAGA PENDIDIKAN, OLAHRAGA REKREASI

BUDAYA
PEMDA (OR MASAL,OR TRADISIONAL,OR KESEHATAN) Lantai
Dasar
FONDASI BANGUNAN
KELUARGA
OLAHRAGA
TERIMA KASIH
THANK YOU
SYUKRON
MATUR NUWUN
ARIGATO
KHAMSA HAMIDA
MAKASEH LAH

SEMOGA BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai