Anda di halaman 1dari 59

PENANGAN KASUS EIDs di

RUMAH SAKIT RUJUKAN

Dr. Prasetyo Hariadi,SpP


RSU KABUPATEN TANGERANG
Difinisi Operasional 2019-NCov
• Pasien dalam Pengawasan
1. Seseorang yang mengalami:
a. Demam (≥380C) atau ada riwayat demam,
b. Batuk/ Pilek/ Nyeri tenggorokan,
c. Pneumonia ringan hingga berat berdasarkan gejala klinis
dan/atau
gambaran radiologis
Perlu waspada pada pasien dengan gangguan sistem
kekebalan tubuh immunocompromised) karena gejala dan
tanda menjadi tidak jelas.

DAN disertai minimal satu kondisi sebagai berikut:


a. Memiliki riwayat perjalanan ke China atau wilayah/negara yang terjangkit (sesuai dengan perkembangan
penyakit)* dalam waktu 14 hari sebelumtimbul gejala; ATAU
b. merupakan petugas kesehatan yang sakit dengan gejala sama setelahmerawat pasien Infeksi Saluran
Pernapasan Akut (ISPA) berat yang tidakdiketahui penyebab/etiologi penyakitnya, tanpa memperhatikan
tempattinggal atau riwayat bepergian;
ATAU
2. Seseorang dengan ISPA ringan sampai berat dalam waktu 14 hari
sebelum sakit,
memiliki salah satu dari paparan berikut:
a. Memiliki riwayat kontak erat dengan kasus konfirmasi 2019-nCoV;
ATA
b. Bekerja atau mengunjungi fasilitas kesehatan yang berhubungan
dengan pasien konfirmasi 2019-nCoV di China atau wilayah/negara
yang terjangkit (sesuai dengan perkembangan penyakit)*; ATAU
c. Memiliki riwayat kontak dengan hewan penular (jika hewan penular
sudah teridentifikasi) di China atau wilayah/negara yang terjangkit
(sesuai dengan perkembangan penyakit)*; ATAU
d. Memiliki riwayat perjalanan ke Wuhan dan memiliki (demam
≥380C) atauada riwayat demam
• ^Keterangan : Saat ini, istilah suspek dikenal sebagai pasien dalam
pengawasan.
Orang dalam Pemantauan
• Seseorang yang mengalami gejala demam/riwayat demam
tanpa pneumonia yang memiliki riwayat perjalanan ke China
atau wilayah/negara yang terjangkit, DAN
• TIDAK memiliki satu atau lebih riwayat paparan (Riwayat
kontak erat dengankasus konfirmasi 2019-nCoV; Bekerja
atau mengunjungi fasilitas kesehatan yangberhubungan
dengan pasien konfirmasi 2019-nCoV di China atau
wilayah/negarayang terjangkit (sesuai dengan
perkembangan penyakit)*, memiliki riwayat kontakdengan
hewan penular (jika hewan penular sudah teridentifikasi) di
China atau
• wilayah/negara yang terjangkit (sesuai dengan
perkembangan penyakit)*
Kasus Probabel
• Pasien dalam pengawasan yang diperiksa untuk 2019-
nCoV tetapi inkonklusif (tidak dapat disimpulkan) atau
seseorang dengan dengan hasil konfirmasi positifpan-
coronavirus atau beta coronavirus.

2.2.4 Kasus Konfirmasi


• Seseorang yang terinfeksi 2019-nCoV dengan hasil
pemeriksaan laboratorium positif
Perbedaan
kreteria
orang dalam
Pengawasan
danorang
dalam
Pemantauan
Bpk K. A 50 thn
Kasus 2
Anamnesis
• KU: demam
• Riwayat Penyakit:
– Pasien mengeluh demam 4 hr SMRS , , batuk berdahak
warna kuning, darah (- ), pasien rujukan dari RSU X
dengan susupec 2019-nCov , Nyeri dada (-) Keringat
malam (_), penurunan BB (_) cepat capek.
– Riwayat asma,(-) darah tinggi, DM, Kel. jantung disangkal.
merokok (+) 12 batang selama 12 tahun IB ringan.
Perjalan ke Nanjing cina mengantar wisatawan tgl 27- 30
januari 2020
– Riwayat OAT : (-)  Kontak dengan Unggas (_) di pasar,
makan kelelar -
bapak. A 39 thn

Anamnesis
• KU: sesak napas
• Riwayat Penyakit:
– Pasien mengeluh sesak napas 4 hr SMRS bertambah berat,
bertambah berat, panas, batuk berdahak warna kuning, darah
(- ), sejak pasien rujukan dari puskesmas Setu dengan susupec
n CoV , Panas badan (+) Nyeri dada (+) Keringat malam (+),
penurunan BB (+).
– Riwayat asma,(-) darah tinggi, DM, Kel. jantung disangkal.
merokok (+) 12 batang selama 12 tahun IB ringan.
– Riwayat OAT : pasien WN China bekerja sebagai konsulatan di
perusaahn garmen di Cikupa (-) pernah berkunjung ke cina
15 november 2019, mengunjungi keluarga di kota Bejing Kontak
dengan Unggas (+) di pasar
Ibu. A 39 thn

Anamnesis
• KU: sesak napas
• Riwayat Penyakit:
– Pasien mengeluh sesak napas 4 hr SMRS bertambah berat,
bertambah berat, panas, batuk berdahak warna kuning,
darah (- ), 22 januari pulang dari kota Wuhan China,
pasien bekerja pekerja restoran kota wuhan. pasien
rujukan dari puskesmas B dengan susupec n CoV , Panas
badan (+) Nyeri dada (+) Keringat malam (+), lemah (+).
– Riwayat asma,(-) darah tinggi, DM, Kel. jantung disangkal.
merokok (+) 12 batang selama 12 tahun IB ringan.
– Riwayat OAT : (-)  Kontak riwayat mengunjungi pasar
ikan di wuhan (+) d
Ny. D 36 Thn

2/2/20
IBu. D 39 Thn

Foto toraks

5/7/17
13/7/17
KEWASPADAAN ISOLASI
( isolation precautions )

 STANDARD PRECAUTIONS /KEWASPADAAN


STANDAR ( CDC 1996)

UNIVERSAL PRECAUTIONS/KEWASPADAAN UNIVERSAL


BODY SUBSTANCE ISOLATION/ ISOLASI DUH TUBUH

 TRANSMISSION-BASED PRECAUTIONS/
KEWASPADAAN BERBASIS TRANSMISI

06/13/2022 2-16
16
ALUR 1 (Rujukan suspek /emerging disease)

• Sekuriti pintu masuk


Rujukan • Memakai masker bedah

• Ruang isolasi
Isolasi • Dekontaminasi Ambulance dan petugas

• Lapor dr on duty
Posko KLB • Progres laporan ke posko
ISOLASI
 Pemisahan orang sakit untuk
menghindarkan penularan ke orang lain
 Dilakukan selama penderita masih
berpotensi untuk menularkan penyakitnya
(dalam periode menular)
 Efektif untuk penyakit yang masa
menularnya dimulai sesudah timbul gejala
klinis
TUJUAN ISOLASI

• MENCEGAH PENULARAN :
- Pasien ke pasien lain
- Pasien ke petugas
- Petugas ke pasien
- Pasien/petugas kesehatan ke
masyarakat
SIFAT PENYAKIT YANG PERLU ISOLASI

• Sangat menular
• Dapat ditularkan melalui udara atau
kontak langsung
• Sebagian besar penderitanya
menunjukkan gejala
• Mulai menular setelah timbul gejala
PERSYARATAN ISOLASI
 Dapat membatasi transmisi
 Aturan alur pelayanan rawat inap
 Fasilitas isolasi bersifat individual
 Peralatan sekali pakai
 Fasilitas kamar ganti APD petugas
 Perawatan kasus suspek dan
probable terpisah
 Penggunaan masker pada pasien
 Penanganan jenazah adekuat
PERSYARATAN RUANG
ISOLASI (lanjutan)
• Semua pintu ditutup ,
• Semua jendela terbuka keluar
• Dilarang lalu lintas orang diluar
jendela
• Seluruh kawasan isolasi ditutup bagi
yang tidak berkepentingan
KEWASPADAAN BERBASIS TRANSMISI
KONTAK DROPLET UDARA
PENEMPATAN RUANG TERPISAH/ RUANG TERPISAH/ RUANG TERPISAH DENGAN
PASIEN KOHORTING KOHORTING TEKANAN NEGATIF
ACH 6-12X/JAM
FILTRASI HEPA
PINTU TERTUTUP

TRANSPORT BATASI GERAK, BATASI GERAK DAN BATASI GERAK DAN


PASIEN TRANSPORT TRANSPORT TRANSPORT
PASIEN MASKER PADA PASIEN MASKER PADA PASIEN
ETIKA BATUK ETIKA BATUK

APD PETUGAS CUCI TANGAN MASKER MASKER N 95 / RESPIRATOR


SARUNG TANGAN
GAUN SARUNG TANGAN
APRON GAUN
GOGGLE
(TINDAKAN AEROSOL)

06/13/2022 23
PROSEDUR MASUK & KELUAR
RUANG ISOLASI

I. KAMAR GANTI BERSIH DALAM I:


KENAKAN :
Baju/celana bedah, boot, bungkus kaki, Cuci tangan,
sarung tgn, gaun bdh, ttp kepala, N95, goggle

III.KAMAR MANDI:
Lepas baju bedah, masker
II.KAMAR GANTI KOTOR,
Mandi & keramas
LEPASKAN :
Gaun bedah, goggle
IV. KAMAR GANTI BERSIH II:
tutup kepala, boot,
Ganti baju pulang,
Sarung tangan, cuci tangan
Cuci tangan ,
PULANG
Denah R Isolasi Airbone
R ganti Nurse R
Isolasi
R
Isolasi
R
Isolas
R
Isolasi
R
Dekon
Sp
olh
baju station i tamin ok
K dan dan asi
Mandi Loker pantri AnteR Ante
Lab
oom Room
Mikro

R sirkulasi

R Tunggu Ruang R
isolasi
AnteR
oom
R isolasi R
isolasi
AnteRo
om
R
isolasi
R HEPA

alat
alat

R
Diskusi

SELASAR
Nurse Station
Laboratorium
• Rutin
• Lekopenia dan trombositopenia
• SGOT/SGPT
• PCR:
• Biakan virus influenza A/H5N1 positif
• PCR (+) untuk virus H5N1
• IFA dengan antibodi monoklonal (+)
• Primer untuk H7N9 sudah ada di Litbangkes Jakarta:
• Sekarang bila ada suspek AI, akan diperiksa H1, H3, H5, dan H7
PENGAMBILAN DAN PENANGANAN SPESIMEN

PRINSIP
• Pengambilan sampel harus dilakukan dengan
memperhatiakan Universal precaution atau
kewaspadaan universal untuk mencegah terjadinya
penularan.
MELIPUTI
1. Menggunakan alat pelindung diri
2. Melakukan cuci tangan dengan menggunakan
desinfektan sebelum dan sesudah pengambilan
sampel.
3. Menjaga kebersihan ruangan sebelum dan sesudah
pengambilan sampel
Alat pelindung diri untuk pengambilan
sampel :
1. Jas laboratorium lengan panjang
2. Sarung tangan karet
3. Kaca mata plastik (google)
4. Masker N95
5. Tutup kepala

Prinsip
Multiple place, multiple sample, multiple days
Hank solution
Swab steril

Label

Tounge depressor
Posisi untuk anak yang sulit diambil
Cara memegang swab

Yang benar Yang Salah


CARA PENGAMBILAN SAMPEL APUS
TENGGOROK

1. Pengambilan sampel harus di tempat cukup cahaya


2. Pasien diminta membuka mulut dan berkata
‘aaaaaaaa” yang panjang
3. Tekan lidah perlahan dengan tounge depressor
sampai seluruh rongga mulut terlihat
4. Masukkan swab secara halus
5. Apuskan ke daerah kanan dan kiri peritonsiler serta
daerah pharynx (belakang uvula diantara tonsil)
6. Pengambilan sampel diulang bila penderita muntah
7. Buka vial no2
8. Masukkan swab ke dalam vial no 2
9. Patahkan tangkai swab lalu tutup vial dengan baik.
Apus tenggorok
Swab

Throat
Swab

Tonsil

Operator harus dekat pasien


Nasopharyngeal Swab
Masukkan swab steril dan kering kedalam lubang hidung
sambil dihapuskan sepanjang saluran hidung.
BILASAN BRONCHOALVEOLAR, ASPIRASI
TRACHEAL ATAU CAIRAN PLEURA

• Hanya dilakukan di rumah sakit oleh


dokter paru / penyakit dalam.
• Cairan disentrifusi (Harus di Lab BSL2)
• Endapan difiksasi dengan formalin.
• Sisa cairan yang belum disentrifusi
ditampung dengan botol yang pada tutup
dalamnya memiliki ring.
Foto Thoraks
Perawatan di ruanga ICU Isolasi
KOMUNIKASI RESIKO
KOMUNIKASI RESIKO
Komunikasi & Edukasi
Komunikasi & Edukasi

Diskusikan rencana perawatan lebih lanjut dengan pasien dan


keluarga. Berikan gambaran-gambaran seperti perkiraan hasil
perawatan dan harapan yang realistik (diwajibkan).
Ny. D 36 Thn

ARDS
• USG abdomen:
Hepatosplenomegali
dengan cronic liver
disease
Cholesistisis
Acites minimal

20/7/17
Tn. D 39 Thn

Foto toraks....ARDS

5/7/17
13/7/17
• Mengosongkankan bangsal
RENCANA cempaka
KONTIGENSI • Memasang barier
• Menyiapkan mini ICU 
• Jumlah pasien 15

isolasi pasien AI
2 berat dengan
ventilator • Merujuk jika jumlah pasien
• 13 dengan monitor melebihi kapasitas
dan isolasi
• Melakukan survailance
terhdap semua petugas
yang kontak dengan pasien
AI
RENCANA KONTIGENSI
RENCANA KONTIGENSI
RENCANA KONTIGENSI

Penutupan salah satu bangsal perawatan, untuk perluasan ruang


isolasi.
RESUSITASI
INSTALASI PEMULASARAN JENAZAH
INSTALASI PEMULASARAAN JENAZAH
TIM EIDs RSU TANGERANG

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai