Anda di halaman 1dari 10

MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

(CTL)
Disusun oleh :

Kelompok I
1. Friska Erani (200408004)
2. Rina Maisyah (200408006)

Dosen Pengampu : Nurhafidhah, S.Pd., M.Pd.


A. Pengertian Contextual Teaching and Learning (CTL)
Kata contextual berasa dari kata contex yang berarti “hubungan, konteks, suasana dan
keadaan. Menurut Depdikmas (dalam Hasibuan, 2014:2-3) pembelajaran kontekstual adalah
konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi dengan situasi dunia nyata
siswa dan untuk mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimiliki nya
dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari. Sedangkan menurut Trianto
(dalam susiloningsih,2016) mengemukakan bahwa pembelajaran kontekstual merupakan suatu
konsepsi yang membantu guru mengaitkan konten mata pelajaran dengan situasi dunia nyata
dan memotivasi siswa membuat hubungan antara pengetahuan dan penerapanmya dalam
kehidupan mereka.
Contextual teaching and learning merupakan konsep belajar yang menghadirkan dunia nyata
ke dalam pembelajaran dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang
dimilikinya dengan penerapan dalam kehidupan mereka sehari-hari.
Pembelajaran CTL telah lama diusulkan oleh John Dewey padatahun 1916 yang
menyarankan agar kurikulum dan metodologi pembelajaran dikaitan langsung dengan minat
dan pengalaman siswa. Pada tahun 1916 CTL disebut dengan Learning by Doing. Pada tahun
1970 konsep ini dikenal dengan Experiential Learning,tahun 1970-1980 dikenal dengan
Appliet Learning, tahun 1990 dikenal dengan School to Work dan pada tahun 2000 model
konstektual ini lebih efektif digunakan.
B. Komponen Contextual Teaching and Learning (CTL)

1. Konstruktivisme (Constructivism)

2. Menemukan (inquiry)

3. Bertanya ( questioning)

7 komponen CTL menurut Hasibuan


2014. 4. Masyarakat belajar

5. Pemodelan (modeling)

6. Refleksi

7. Penilaian otentik
C. Karakteristik Contextual Teaching and learning (CTL)

● Menurut Shoimin (2014:41) mengemukakan beberapa karakteristik dari pembelajaran


contextual teaching and learning yaitu sebagai berikut:
1. Kerja sama
2. Saling menunjang
3. Menyenangkan
4. Belajar dengan bergairah
5. Pembelajaran terintegrasi
6. Menggunakan berbagai sumber
7. Siswa aktif
8. Sharing dengan teman
9. Siswa aktif, guru kreatif
10.Dinding kelas dan lorong lorong penuh dengan hasil karya siswa, peta-peta, gambar, artikel,
humor dan lainnya
11.Laporan kepada orang tua bukan hanya rapor, tetapi hasil karya siswa, laporan hasil
praktikum, karang siswa dan lainnya
D. Langkah-langkah Contextual Teaching and Learning (CTL)

Ada beberapa langkah-langkah pembelajaran CTL yaitu :

1. Mengembangkan pemikiran bahwa anak akan belajar lebih bermakna dengan cara
bekerja sendiri, menemukan sendiri, dan mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan
keterampilan barunya.
2. Melaksanakan sejauh mungkin kegiatan inquiry untuk semua topik
3. Mengembangkan sifat ingin tahu siswa dengan bertanya
4. Menciptakan masyarakat belajar
5. Menghadirkan model sebagai contoh belajar
6. Melaksanakan refleksi diakhir pertemuan
7. Melakukan penilaian yang sebenarnya dengan berbagai cara
Sintaks Model Contextual Teaching and Learning

Modelling (Pemusatan perhatian, motivasi, penyampaian kompetensi-tujuan, pengarahan-


petunjuk, rambu-rambu, contoh);
Questioning (eksplorasi, membimbing, menuntun, mengarahkan, mengembangkan,
generalisasi);
Learning Community (seluruh siswa partisipatif dalam belajar kelompok / individual,
mengerjakan);
Inquiry (identifikasi, investigasi, menemukan);
Constructivism (membangun pemahaman sendiri, mengkonstruksi konsep/aturan);
Reflection (review, rangkuman, tindak lanjut);
● Authentic Assessment (penilaian proses belajar, penilaian objektif).
Kelebihan dari model pembelajaran kontekstual :

1. Memberikan kesempatan pada siswa untuk dapat maju terus sesuai dengan potensi yang dimiliki siswa
sehingga siswa terlibat aktif dalam proses belajar mengajar.
2. Siswa dapat berfikir kritis dan kreatif dalam mengumpulkan data, memahami suatu isu dan memecahkan
masalah
3. Menyadarkan siswa tentang apa yang mereka pelajari dan pembelajaran lebih menyenangkan dan tidak
membosankan.
4. Membantu siswa bekerja dengan efektif dalam kelompok dan membentuk sikap kerja yang baik antara
kelompok.

Kekurangan dari model pembelajaran kontekstual :

5. Dalam pemilihan informasi atau materi dikelas didasarkan pada kebutuhan siswa padahal dalam kelas itu
tingkat kemampuan siswanya berbeda-beda sehingga guru akan kesulitan dalam menentukan materi pelajaran.
6. Tidak efesien karena membutuhkan waktu yang agak lama dalam pbm.
7. Dalam proses pembelajaran ini akan nampak jelas siswa yang memiliki kemampuan tinggi dan kemampuan
kurang yang akan menimbulkan rasa tidak percaya diri.
8. Tidak setiap siswa dapat dengan mudah menyesuaikan diri dan mengembangkan kemampuan yang dimiliki
dengan model ini.
9. Pengetahuan yang didapat oleh setiap siswa akan berbeda-beda tidak merata.
10. Peran guru tidak nampak terlalu penting lagi karena dalam CTL ini peran guru hanya sebagai pengarah atau
pembimbing dan lebih menuntut siswa untuk aktif dan berusaha sendiri mencari informasi mengamati fakta
dan menemukan pengentahuan-pengetahuan baru dilapangan.
Penerapan Contextual Teaching and Learning (CTL)
Kelas/semester : 1/3
MK : Kimia analisis kualitatif
Judul : Analisis pendahuluan
Pe,belajaran :1
KD : - Mampu melakukan analisis pendahuluan terhadap sampel padat
maupun
cair
- Mampu menentukan sifat zat berdasarkan ui rupa, kelarutan dalam air
dan pemanasan.
Metode : kuis, eksperimen/praktikum, dan mengumpulkan data hasil praktikum

 Kegiatan awal
1. Dosen atauguru ataupun asisten laboratorium memberikan salam pada mahasiswa/i
2. Dosen/guru ataupunasisten laboratorium memberikan kuis atau respon untuk percobaan
yang alan dilakukan.
 Kegiatan Inti
1. Asisten laboratoriummengarahkan kepada kelompok untukmenyiapkan alat dan
bahan praktikum yang digunakan
2. Setaip kelompok mendegarkan penjelasan yang akan dipraktikumkan
3. Setiap kelompok melakukan pengamatan dan mencatat hasil pengamatan
4. Setiap kelompok melaporkan hasil pengamatan kepada asisten laboratorium

 Kegiatan Penutup
1. Asisten laboratorium menyimpulkan hasil praktikum pada percobaan yang
dilakukan
2. Mahasiswa atau setiap kelompok diberikan untuk kesempatan bertanya
3. Asisten laboratorium menutup dengan salam
TERIMA
KASIH
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons
by Flaticon and infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai