• Alasan utama:
Pasien memukul dan merusak tanaman tetangga.
• RPS: Pasien dibawa oleh adiknya ke RSJ Menur karena memukul tetangganya.
AUTOANAMNESIS
Saat dilakukan autoanamnesis pada tanggal 17 Februari 2022 oleh dokter muda
Nindya pasien duduk dikursi dengan kaki diangkat satu dan mengikuti instruksi
dokter muda dengan baik. Pasien terlihat seperti pasien lainnya dengan
menggunakan seragam gelatik RSJ Menur Surabaya, berambut panjang
berwarna hitam tersisir kurang rapi, dan berkulit sawo matang. Pasien mengaku
dibawa ke RSJ Menur Surabaya oleh Adiknya. Pasien memukuli tetangga karena
merasa ditantang oleh tetangganya, dan saat ditanya kenapa ia memukul
tetangganya, ia menjawab merasa marah karena tetangganya mempunyai ilmu
dan menggunakannya sebagai sasaran. Pasien menyangkal adanya bisikan
ataupun bayangan yang menyuruhnya melakukan perbuatan tersebut. Pasien
juga pernah mengancam ayahnya yang tidak bisa menyediakan sejumlah uang
untuk membeli motor anaknya dengan membakar rumah orang tuanya. Pasien
mengaku alasannya di bawa ke RSJ Menur adalah karena tidak bisa tidur 2 hari
dan bukan karena gangguan jiwa.
HETEROANAMNESIS
Riwayat Pekerjaan:
Pasien pernah bekerja di sebuah pabrik semen di Tuban.
Riwayat Perkawinan:
Sudah menikah.
Riwayat Agama:
Islam
Riwayat Hukum:
Disangkal
Aktivitas Sosial:
Saat di RSJ Menur, pasien aktif mengikuti kegiatan bersama seperti kerja bakti.
GENOGRAM
X X X X
: Laki-laki meninggal
X
X
: Perempuan meninggal
: Pasien
Faktor Keturunan:
Disangkal.
Faktor Pencetus:
Tidak diketahui
Faktor Organik:
Disangkal.
Presepsi Keluarga Tentang Sakit Pasien :
Keluarga pasien menyatakan bahwa pasien perlu ditangani karena perilakunya
yang tidak wajar. Keluarga pasien menyerahkan sepenuhnya penanganan pasien
kepada RSJ Menur.
Presepsi Pasien Tentang Diri dan Kehidupannya:
Pasien mengatakan tidak mengetahui secara pasti kenapa dirinya dibawa oleh
keluarganya ke RSJ Menur dan merasa dirinya tidak sakit.
STATUS PSIKIATRI
Deskripsi Umum
Penampilan :
Laki-laki usia 40 tahun dengan roman wajah sesuai usianya, menggunakan pakaian RSJ Menur, rambut warna hitam mullet, kulit
berwarna kuning langsat, kuku tangan dan kaki panjang. Tidak bau, dengan ekspresi wajah datar dan pasien tidak menggunakan
masker.
Perilaku & aktivitas psikomotor :
Pasien tampak tenang, memperhatikan pemeriksa saat diajak berbicara, serta merespon baik dengan pertanyaan pemeriksa. Dengan
mata pasien menatap mata pemeriksa. Dan cenderung tangan pasien bertumpu di pangkuan.
c. Sikap terhadap pemeriksa :
Kooperatif
Kontak :
Mata +/+, Verbal +, Relevan, Lancar
Mood dan Afek :
Mood : Euthimia
Afek : Datar
Keserasian : Inappropriate
Kesadaran dan Kognitif :
Kesadaran :
Kualitatif – Berubah
Kuantitatif – Compos mentis
Orientasi :
- Waktu : Baik
- Tempat : Baik
- Orang : Baik
c. Daya ingat :
- Jangka segera : Baik (Pasien dapat mengingat nama pemeriksa <1menit)
- Jangka pendek : Baik (Pasien mampu mengingat menu sarapannya hari itu)
- Jangka menengah : Baik (Pasien mampu mengingat siapa yang mengantar ke RSJ beberapa hari yang lalu)
- Jangka Panjang : Baik (Pasien dapat mengingat riwayat psikiatrinya di masa lalu)
Intelegensi : Kesan cukup
Tilikan : Derajat 3
Kemauan : Cukup
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Status Internistik
Keadaan umum : Tampak bingung
Kesadaran : Compos mentis
Vital Sign :
TD : 119/81 mmHg
Nadi : 79 x/menit
RR : 20 x/menit
Suhu : 36,2 C
Kepala dan Leher : a/i/c/d -/-/-/-
Thorax : Simetris, retraksi (-), sonor/sonor, suara paru vesikuler/vesikuler, suara jantung S1/S2 tunggal
Abdomen : Soepl, flat BU (+), H/L ttb
Ekstremitas : Akral HKM, CRT <2dtk, edema (-)
Status Neurologis
- GCS : 456
- Pupil : Bulat isokor 3mm/3mm
- Menigeal Sign : Tidak dilakukan
- N. Cranialis : Tidak dilakukan
- Reflek Fisiologis : Tidak dilakukan
- Reflek Patologis : Tidak dilakukan
- Motorik : 5/5 5/5
Pemeriksaan penunjang :
- Darah Lengkap : tampak normal
- Foto Thorax : tampak normal
- Swab Antigen : negatif
- Tes 5 Metode (Benzodiazepine, THC, Morphin, Methamin, Amfetamin) : negative
Laki-laki usia 40 tahun di rawat inap di RSJ Menur Surabaya. Datang dibawa oleh
keluarganya dengan keluhan memukul tetangga karena tersinggung akibat diusir dari
tahlilan tetangganya
Dari autoanamnesis ditemukan bahwa pasien tidak merasa dirinya sakit dan
pasien merasa ditantang untuk memukul tetangganya akibat tetangganya dituduh
memiliki ilmu dan menggunakannya sebagai sasaran.
Dari heteroanamnesis ditemukan bahwa sekitar 2 minggu yang lalu pasien
memukul tetangga dengan balok kayu karena dirinya diusir dari acara tahlilan
sehingga membuat pasien merasa tersinggung dan terjadilah peristiwa tersebut.
Pasien memiliki riwayat keluar masuk RSJ selama 4 kali dam kurun waktu 7 tahun.
Pasien juga diketahui pada beberapa minggu terakhir memiliki kemauan menurun
seperti tidak mau tidur, tidak mau mandi dan tidak mau solat. Selain itu pasien juga
diketahui sering berjalan-jalan keluar rumah tanpa menggunakan atasan. Pasien
bekerja serabutan dan tidak memiliki riwayat hukum.
DIAGNOSIS MULTIAKSIAL MENURUT
PPDGJ III
Aksis I : Skizofrenia Paranoid+putus obat (F20.0)
Aksis II : Gangguan kepribadian emosional tak stabil
Aksis III : Tidak ada (none)
Aksis IV : Ketidak patuhan minum obat
Aksis V : GAF Scale 20-11 (bahaya mencederai diri orang lain, disabilitas sangat berat
dalam komunikasi dan mengurus diri)
PENATALAKSANAAN
Psikofarmaka:
1. Haloperidol 2x2 mg pagi dan malam
2. Trihexyphenidyl 2x2 mg pagi dan malam
3. Clozapine 2x25 mg mg pagi dan malam
PROGNOSIS
Dubia ad malam