Anda di halaman 1dari 28

Aplikasi SPAP

SA 315 Komunikasi antara Auditor Pendahulu dan


Auditor Pengganti
SA 316 Pertimbangan atas kecurangan dalam audit
laporan keuangan
SA 317 Unsur tindakan melawan hukum oleh klien
SA 318 Pemahaman atas bisnis klien
SA 320 Surat Perikatan Audit
SA 329 Prosedur Analitik
1. Komunikasi sebelum auditor pengganti menerima perikatan

Hal-hal yang perlu diminta keterangan, mencakup:

a. Informasi yang kemungkinan berkaitan dengan integritas manajemen,

b. Ketidaksepakatan dengan manajemen mengenai penerapan prinsip


akuntansi, prosedur audit, atau perubahan signifikan lain,

c. Komunikasi dengan komite audit atau pihak lain dengan kewenangan

dan tanggung jawab setara tentang kecurangan, unsur pelanggaran


hukum oleh klien dan masalah-masalah yang berkaitan dengan
pengendalian intern,

d. Pemahaman auditor pendahulu tentang alasan penggantian auditor.

e. Auditor pengganti dapat meminta keterangan lain yang dianggap perlu


lainnya.
Pertimbangan Atas Kecurangan Dalam Laporan Keuangan

Gambaran dan Karakteristik Kecurangan

Dua jenis salah saji akibat kecurangan:

1). Salah saji yang timbul dari kecurangan dalam laporan keuangan adalah
salah saji atau penghilangan secara sengaja jumlah atau
pengungkapan dalam laporan keuangan untuk mengelabui pemakai
laporan keuangan, misalnya:
a. Manipulasi, pemalsuan atau perubahan catatan akuntansi atau
dokumen pendukungnya.
b. Representasi yang salah dalam atau penghilangan dari laporan
keuangan peristiwa, transaksi atau informasi signifikan.
c. Salah penerapan secara sengaja prinsip akuntansi yang berkaitan
dengan jumlah klasifikasi, cara penyajian atau pengungkapan.
2). Salah saji yang timbul dari perlakuan tidak semestinya terhadap aset
(penyalahgunaan atau penggelapan) berkaitan dengan pencurian aset
entitas yang berakibat laporan keuangan tidak disajikan sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku.
Misalnya dengan penggelapan tanda terima barang/uang, pencurian
aktiva atau tindakan yang menyebabkan entitas membayar harga
barang/jasa yang tidak diterima oleh entitas.
Kecurangan ini terjadi karena pemalsuan dokumen atau kolusi di antara
manajemen, karyawan dan atau pihak ketiga.

Penaksiran risiko salah saji material akibat kecurangan


Auditor harus secara khusus menaksir risiko salah saji material akibat dari
kecurangan maupun perlakuan tidak semestinya terhadap aset.
Beberapa pertimbangan yang mengakibatkan risiko, yaitu:
Apakah terdapat lokasi anak perusahaan tertentu, segmen bisnis, jenis transaksi,
saldo akun atau golongan laporan keuangan
Bagaimana manajemen menangani risiko tersebut
Faktor risiko yang berkaitan dengan salah saji yang timbul dari
kecurangan dalam pelaporan keuangan:
a.Karakteristik dan pengaruh manajemen atas lingkungan pengendalian.
Faktor risiko ini berkaitan dengan kemampuan, gaya dan sikap
manajemen atas pengendalian intern dan proses pelaporan keuangan.
b. Kondisi Industri.
Faktor risiko ini mencakup lingkungan ekonomi dan peraturan dalam
industri yang menjadi tempat beroperasinya entitas.
c.Karakteristik operasi dan stabilitas keuangan.
Faktor risiko ini berkaitan dengan sifat dan kompleksitas entitas dan
transaksinya, keadaan keuangan entitas, dan kemampuan entitas dalam
menghasilkan laba.
Faktor risiko yang berkaitan dengan salah saji yang disebabkan oleh perlakuan
tidak semestinya terhadap aset.

a.Tingkat kecurigaan tentang terjadinya perlakuan tidak semestinya terhadap


aset.
Misalnya: jumlah kas yang sangat besar, karakteristik persediaan,
aset yang mudah di ubah dan karakteristik aset tetap.
b. Kurangnya pengendalian.
Misalnya: kurangnya pengendalian oleh manajemen, kurangnya prosedur

penyaringan pelamar pekerjaan, tidak memadainya catatan aset,


kurangnya pemisahan tugas, kurangnya sistem otorisasi, lemahnya
pengamanan secara phisik, kurangnya pendokumentasian, kurangnya
pengambilan cuti bergilir bagi karyawan.
Pertimbangan Atas Faktor Risiko Dalam Penaksiran Risiko Salah
Saji Material yang Disebabkan Oleh Kecurangan.
Kurangnya penjaringan karyawan baru,
Ukuran entitas,
Kompleksitas bisnis,
Kepemilikan entitas,
Adanya program untuk mendeteksi risiko
Kelemahan dalam catatan akuntansi,
Kurangnya bukti
Kurangnya hubungan antara client dengan auditor
Pertimbangan Menyeluruh
Pertimbangan tentang risiko salah saji material sebagai
akibat dari kecurangan dapat berdampak terhadap audit melalui
cara:
Skeptisme profesional,
Penugasan personel,
Prinsip dan kebijakan akuntansi,
Pengendalian
Modifikasi sifat, saat dan luasnya prosedur audit.
Sifat prosedur audit, seperti lebih banyak bukti dari luar, pengamatan
fisik.
Saat pengujian, seperti pengujian menjelang tanggal neraca.
Luasnya prosedur audit, seperti perluasan besarnya sampel atau
prosedur analitik

Komunikasi Tentang Kecurangan kepada:

Manajemen,
Komite audit,dan
Pihak lain yang berkepentingan.
1. Pemahaman Bisnis Klien
A. Faktor ekonomi umum
(1). Tingkat aktivitas ekonomi umum ( seperti resesi, pertumbuhan)
(2). Tarif bunga dan ketersediaan pembiayaan,
(3). Inflasi, devaluasi mata uang
(4). Kebijakan pemerintah: moneter, fiskal, perpajakan, insentif keuangan, tarif,
pembatasan perdagangan
(5). Tarif tukar dan pengendalian mata uang asing

B. Indutri – kondisi penting yang berdampak terhadap bisnis klien


(1). Pasar dan persaingan
(2). Kegiatan cyclical atau musiman,
(3). Perubahan dalam teknologi produk,
(4). Risiko bisnis (seperti: teknologi tinggi, model tinggi, mudahnya masuk pesaing)
(5). Penurunan dan peningkatan operasi,
(6). Kondisi yang memburuk (seperti: penurunan permintaan, kapasitas berlebih,
persaingan harga yang tajam),
(7). Rasio kunci dan statistik operasi,
(8). Praktik akuntansi dan masalah tertentu,
(9). Persyaratan lingkungan dan masalah lingkungan,
(10). Kerangka (Framework) peraturan,
(11). Penyediaan dan biaya energi,
(12). Praktik khusus atau unik (seperti ; seperti berkaitan dengan kontrak tenaga kerja,
metode pembiayaan, metode akuntansi)

C. Entitas

(1). Pengeloaan dan kepemilikan – karakteristik penting

a. Stuktur korporasi- swasta, publik, pemerintah, (termasuk adanya perubahan


terkini atau yang direncanakan)
b. Pemilik dan pihak berkaitan yang menikmati manfaat entitas (lokal, asing,
reputasi dan pengalaman bisnis,
c. Struktur permodalan (termasuk adanya perubahan terkini atau yang
direncanakan)
d. Struktur organisasi,
e. Tujuan, falsafah, rencana strategik manajemen,
f. Akuisisi, merger, penjualan aktivitas bisnis (yang direncanakan atau yang terkini
dilaksanakan),
g. Sumber dan metode pembiayaan (kini dan masa lalu)
h. Dewan komisaris:
- komposisi,
- reputasi dan pengalaman bisnis setiap anggota,
- independensi, dan pengendalian terhadap manajemen operasi,
- frekuensi rapat,
- adanya komita audit dan lingkup aktivitasnya,
- adanya kebijakan atas perilaku korporate,
- perubahan dalam penasehat profesional ( seperti penasihat hukum)
i. Manejemen operasi
- Pengalaman dan reputasi,
- Tingkat perputaran,
- Personel keuangan kunci dan statusnya dalam organisasi,
- penentuan staf departemen akuntansi,
- sistem pemberian bonus atau insentif sebagai bagian dari remunerasi (seperti
didasarkan pada laba),
- penggunaan prakiraan dan anggaran
- tekanan terhadap manajemen (seperti: dominasi oleh individu, dukungan
untuk harga per saham, batas waktu yang tidak masuk akal untuk mengumumkan
hasil)
J. Fungsi audit intern (keberadaan, kualitas)
k. Sikap terhadap lingkungan pengendalian.

(2). Bisnis entitas – produk, pasar, pemasok, biaya dan operasi

(a). Sifat bisnis (seperti manufaktur, wholesaler, jasa keuangan, impor/ekspor)


(b). Lokasi fasilitas produksi, gudang, kantor,
(C). Ketenagakerjaan, (seperti menurut lokasi, pasokan, tingkat upah, kontrak
dengan
organisasi buruh, komitmen pensiun, peraturan pemerintah)
(d). Produk atau jasa dan pasar ( seperti kontrak dan customer utama, syarat
pembayaran, aba bersih, pangsa pasar, ekspor, kebijakan penentuan harga,
reputasi produk, jaminan, buku order, trends, strategi dan sasaran
pemasaran,proses manufaktur,
(e). Pemasok penting barang dan jasa (seperti kontrak jangka panjang, stabilitas
pasokan, syarat pembayaran, impor, metode penyerahan barang, seperti just-
in-time)
(f). Sediaan (seperti lokasi, kualiatas)
(g). Wiralaba, lisensi, paten,
(h). Golongan penting biaya
(i). Riset dan pengembangan,
(J). Aset, utang dan transaksi mata uang asing – menurut jenis mata uang, hedging)

(3). Kinerja keuangan – faktor yang berkaitan dengan kondisi keuangan dan
profitabilitas entitas
(a). Rasio kunci dan statistis operasi,
(b). Trends.

(4). Perundang-undangan
(a). Lingkungan dan persyaratan peraturan,
(b). Perpajakan,
(c). Isu pengukuran laba dan pengungkapan yang khusus dalam bisnis,
(d). Persyaratan pelaporan audit,
(e). Pemakai laporan keuangan.
3. Surat perikatan audit :

Isi Surat Perikatan, mencakup:


1. Tujuan audit,
2. Tanggung jawab manajemen,
3. Representasi manajemen
4. Tanggung jawab auditor,
5. Waktu pelaksanaan perikatan audit dan bantuan klien,
6. Keikutsertaan tenaga ahli,
7. Hubungan dengan auditor terdahulu,
8. Fee audit dan penagihan,
9. Pembatasan tentang kewajiban auditor,
10. Akses pihak lain terhadap dokumentasi,
11. Jasa tambahan yang disediakan oleh auditor,
1. Pengertian unsur tindakan pelanggaran hukum, berarti pelanggaran hukum atau peraturan
perundang-undangan Republik Indonesia.

Ketergantungan atas Pertimbangan Hukum,


Hubungan dengan laporan keuangan
Dampak tidak langsung terhadap laporan keuangan (perlu pengungkapan),

2. Pertimbangan auditor atas kemungkinan adanya unsur pelanggaran hukum.

a. Prosedur audit dalam kondisi tanpa adanya indikasi unsur tindakan pelanggaran hukum

Pada umunya, suatu audit yang dilaksanakan berdasarkan standar auditing tidak mencakup
prosedur audit yang dirancang secara khusus untuk mendeteksi tindakan pelanggaran hukum

Namun, prosedur audit yang ditujukan untuk memberikan pendapat atas laporan keuangan
memungkinkan pengarahan perhatian auditor tentang kemungkinan adanya unsur tindakan
pelanggaran hukum, misalnya prosedur audit termasuk, tetapi tidak terbatas pada:
1). Mempelajari notulen rapat,
2). Mempelajari buku daftar saham,
3). Meminta keterangan manajemen dan penasehat hukum tentang perkara pengadilan,
4). Melakukan pengujian substantif atas rincian transaksi atau saldo.
Informasi spesifik tentang adanya kemungkinan pelanggaran hukum, seperti:

Transaksi tanpa otorisasi, transaksi dicatat secara salah atau tidak lengkap atau tidak tepat waktu,
Penyeledikan oleh istansi pemerintah, peringatan tertulis, atau pembayaran denda dalam jumlah
yang besar,
Pembayaran dalam jumlah besar untuk jasa yang tidak jelas tujuannya kepada konsultan, pihak
afiliasi, karyawan, atau pihak lain.
Komisi penjualan yang berkelebihan,
Pembayaran tunai atau dengan cek, transfer dalam jumlah besar atau transkasi yang tidak lazim
Pembayaran untuk pejabat yang tidak jelas,
Keterlambatan pengisian dan pengembalian SPT

b. Prosedur audit dalam menanggapi kemungkinan adanya unsur tindakan pelanggaran hukum

Melakukan konsultasi dengan penasihat hukum klien


Menerapkan prosedur tambahan:
memeriksa dokumen-dokumen pendukung
mengkonfirmasi informasi signifikan dengan pihak luar atau pihak perantara seperti
bank
mempertimbangkan apakah transaksi atau kejadian lain serupa mungkin juga telah
terjadi, dan menerapkan prosedur untuk mengidentifikasinya.
Respon auditor terhadap unsur pelanggaran hukum yang berhasil dideteksi :

 Dampak kerugian moneter,


 Pengungkapan dalam laporan keuangan,
 Keandalan terhadap laporan keuangan,
 Komunikasi dengan komite audit
 Dampak terhadap laporan auditor
Tanggungjawab auditor:
Untuk mengevaluasi apakah terdapat kesangsian besar terhadap kemampuan entitas
dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam periode waktu pantas, tidak
lebih dari satu tahun sejak tanggal laporan keuangan yang sedang di audit

Cara evaluasi:
a.Evaluasi apakah hasil prosedur yang dilaksanakan dalam perencanaan, pengumpulan
bukti audit untuk berbagai tujuan audit, dan penylesaian audit dapat
mengidentifikasi keadaan atau peristiwa yang secara keseluruhan menunjukkan
adanya kesangsian besar mengenai kemampuan entitas dalam mempertahankan
kelangsungan hidupnya.

b.Jika auditor yakin bahwa ada kesangsian besar mengenai kemampuan entitas dalam
mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam jangka waktu pantas, harus:
Memperoleh informasi mengenai rencana manajemen yang ditujukan untuk
mengurangi dampak kondisi dan peristiwa tersebut.
Menentukam apakah kemungkinan bahwa rencana tersebut dapat secara efektif
dilaksanakan.
c. Setelah mengevaluasi rencana manajemen, ia mengambil kesimpulan apakah ia masih
memiliki kesangsian besar mengenai kemampuan entitas dalam mempertahankan
kelangsungan hidupnya dalam jangka waktu pantas.

Prosedur Audit:

a. A. Prosedur analitik,
b. B. Review terhadap kepatuhan terhadap syarat-syarat hutang dan perjanjian \
c. penarikan hutang,
1. C Permintaan keterangan kepada penasehat hukum entitas tentang perkara
2. pengadilan, tuntutan dan pendapatnya mengenai hasil suatu perkara pengadilan
3. yang melibatkan entitas tersebut.
4. d. Konfirmasi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dan pihak
5. ketiga mengenai rincian perjanjian penyediaan atau pemberian bantuan
keuangan
Pertimbangan atas kondisi dan peristiwa:

a. Trend negatif,
b. Petunjuk lain tentang kemungkinan kesulitan keuangan,
c. Masalah intern,
d. Masalah luar yang terjadi.

Pertimbangan atas rencana manajemen:

a. Rencana untuk menjual aset,


b. Rencana penarikan utang atau restrukturisasi utang,
c. Rencana untuk mengurangi atau menunda pengeluaran,
d. Rencana untuk menaikkan modal pemilik
Pertimbangan dampak informasi kelangsungan hidup entitas terhadap laporan
auditor:

Jika tidak menyangsikan kemampuan entitas dalam mempertahankan kelangsungan


hidupnya, maka auditor memberikan “pendapat wajar tanpa pengecualian”

Jika auditor menyangsikan kemampuan entitas dalam mempertahankan kelangsungan


hidupnya, auditor harus mengevaluasi rencana manajemen apakah ada atau tidak,
jika tidak ada rencana manajemen atau rencana manajemen tidak dilaksanakan
secara efektif, maka auditor menyatakan ”tidak memberikan pendapat”

Jika auditor berkeyakinan bahwa rencana manajemen dapat secara efektif dilaksanakan,
apakah cukup pengungapannya, jika dipandang cukup memadai, maka auditor
memberikan “pendapat wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan” tentang
kemampuan entitas dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya

Jika pengungkapan kurang memadai, maka auditor menyatakan “pendapat wajar


dengan pengecualian” atau “pendapat tidak wajar”
Jika kesangsian besar mengenai kemampuan entitas dalam mempertahankan
kelangsungan hidupnya timbul dalam periode berjalan, tidak berarti kesangsian
tersebut ada dalam periode sebelumnya, oleh karena itu, kesangsian ini tidak
berdampak terhadap laporan auditor atas laporan keuangan periode sebelumnya, yang
disajikan dalam bentuk komparatif dengan tahun berjalan.

Jika kesangsian besar ini telah ada pada tanggal laporan keuangan tahun sebelumnya
yang disajikan dalam bentuk komparatif dengan tahun berjalan dan kesangsian itu
telah dapat dihapuskan dalam periode berjalan, maka:

 Dalam hal laporan auditor atas laporan keuangan tahun lalu berisi pernyataan tidak
memberikan pendapat, auditor harus memutakhirkan laporannya atas laporan
keuangan tahun lalu yang disajikan dalam bentuk komparatif dengan laporan keuangan
periode berjalan.
 Dalam hal laporan auditor atas laporan keuangan tahun lalu berisi pernyataan pandapat
wajar tanpa pengecualian denga paragraf penjelasan, auditor tidak perlu mengadakan
pengulangan pencantuman paragraf penjelasan dalam laporan auditor
No Pertanyaan Jawaban
1 Berapa tahun KAP (lama) telah
mengaudit klien ...................
2 Jelaskan alasan penggantian
auditor
3 Apakah KAP (lama) yakin akan
integritas manajemen klien ......
4 Apakah KAP (lama) menjumpai
adanya ketidaksepakatan
dengan manajemen tentang:
-Penerapan prinsip akuntansi,
-Prosedur audit
-Estimasi akuntansi
-Pengungkapan informasi
No Pertanyaan Jawaban
5 Apakah KAP (lama) menemui
kesulitan dalam melakukan
audit klien........................
6 Apakah KAP (lama) menemui
adanya perubahan signifikan
lainnya dalam tahun berjalan.
7 Apakah KAP (lama)
melakukan komunikasi
dengan komite audit?
Jelaskan masalah yang
dikomunikasikan
8 Apakah KAP (lama)
memberikan management
letters?
No Pertanyaan Jawaban
9 Apakah KAP (lama) menerima
Surat Pernyataan Langganan?
10 Apakah KAP (lama)
mengetahui kepatuhan
masalah perpajakan?
11 Apakah KAP (lama)
mengidentifikasi risiko audit?
12 Apakah KAP (lama)
mengidentifikasi akun-akun
signifikan?
13 Apakah KAP (lama)
mengidentifikasi adanya
kewajiban hukum klien
No Deskripsi Ref
WP
1 Pendirian dan perijinan PB 1
2 Susunan pengurus dan komisaris
3 Pemasaran dan pelanggan utama, kebijakan harga, dll
4 Perolehan dan pemasok utama
5 Operasi bisnis PB 2
6 Persediaan dan pergudangan
7 Pengolahan informasi keuangan
8 Prosedur analitis
9 Pengukuran kinerja
Rasio 31/12/2010 31/12/2009 Industri
Short-Term Debt-Paying Ability
Cash ratio 0,06 0,06 0,20
Quick ratio 1,57 1,45 3,10
Current ratio 3,86 4,04 5,20
Liquidity Activity Ratio
Account Receivable turnover 7,59 7,61 12,15
Days to collect account receivable 48,09 47,96 30,04
Inventory turnover 3,36 3,02 5,20
Days to sell inventory 108,63 120,86 70,19
Ability to Meet Long-Term
Obligation
Debt to equity 1,73 1,98 2,51
Times interest eraned 3,06 3,29 5,50
Rasio 31/12/2010 31/12/2009 Industri
Profitability ratios
Gross profit percent 27,85 27,70 31,00
Profit margin 0,05 0,05 0,07
Return on assets 0,09 0,08 0,09
Return on common 0,26 0,24 0,37
equity

Anda mungkin juga menyukai