Anda di halaman 1dari 39

TUTORIAL PERTEMUAN 6

AUDITING 2 / EKSI 4310

Padlah Riyadi., MM., Ak., CA., Asean CPA


MODUL 6

Padlah Riyadi., MM., Ak., CA., Asean CPA


Audit Siklus Produksi
Siklus ini terdiri atas perencanaan produksi serta
pengendalian terhadap jenis dan jumlah barang yang
diproduksi, level sediaan yang harus dipertahankan, dan
transaksi serta peristiwa yang terkait dengan proses produksi.
Transaksi pada siklus ini dimulai pada suatu titik dimana
bahan baku diperoleh untuk produksi dan diakhiri dengan
transfer barang yang diproduksi menjadi barang jadi

 Siklus produksi terhubung dengan tiga siklus lain yaitu: (1)


siklus pengeluaran dalam pembelian bahan baku dan
bermacam kos pabrikasi yang terkait, (2) Siklus jasa
kepegawaian yang membentuk kos tenaga kerja langsung, dan
(3) siklus pendapatan pada penjualan barang jadi
Padlah Riyadi., MM., Ak., CA., Asean CPA
Tujuan Audit

(1) tujuan audit golongan transaksi terkait dengan


transaksi produksi dan harga pokok penjualan

(2) tujuan audit saldo akun terkait sediaan.

Padlah Riyadi., MM., Ak., CA., Asean CPA


MEMAHAMI ENTITAS DAN LINGKUNGANNYA

Untuk beberapa perusahaan, sediaan barang produksi


merupakan proses inti, dan kemampuan entitas untuk
menghasilkan pendapatan dan aliran kas bergantung pada
seberapa baik proses produksi tersebut dikelola

Untuk beberapa perusahaan distribusi dan pengecer


(retail),manajemen sediaan dan rantai pasokannya sangat
penting bagi kesuksesankinerja.

Padlah Riyadi., MM., Ak., CA., Asean CPA


Pada industri jasa, audit sediaan biasanya tidak signifikan bagi
keseluruhan strategi audit untuk perusahaan di industri
tersebut
Pada pengauditan perusahaan retail atau grosir, konstruksi
mesin dan peralatan, serta pabrik komputer, audit sediaan
merupakan proses inti (core process) yang material dan
penting bagi kesuksesan entitas.
Pada perusahaan manufaktur, auditor biasanya akan ingin
mencari tahu intensifitas penggunaan modal terhadap proses
produksi, begitu juga terhadap kombinasi bahan baku dan
tenaga kerja yang dibutuhkan dalam proses produksi.

Padlah Riyadi., MM., Ak., CA., Asean CPA


PROSEDUR ANALITIS
Prosedur analitis bersifat efektif secara kos dan dapat
memperingatkan auditor terhadap salah saji potensial. Jika
laporan keuangan yang disajikan untuk audit menunjukkan
kecenderungan peningkatan marjin keuntungan
dikombinasikan dengan peningkatan jumlah perputaran (turn
days) sediaan, sediaan mungkin disajikan terlalu besar. Ini
akan memperingatkan auditor untuk memperhatikan dengan
seksama terhadap keberadaan dan penilaian sediaan.
Auditor juga mungkin waspada terhadap masalah pisah batas
yang mungkin menghasilkan penyajian sediaan yang terlalu
besar. Kecenderungan penurunan perputaran (turn days)
sediaan dan penurunan marjin keuntungan mungkin
mengindikasikan masalah terkait dengan penyusutan sediaan.
Padlah Riyadi., MM., Ak., CA., Asean CPA
RISIKO BAWAAN
Risiko bawaan pada salah saji laporan keuangan timbul dari
transaksi sediaan karena alasan berikut:

1. Volume transaksi pembelian, produksi, dan penjualan


yangmempengaruhi akun-akun tersebut biasanya tinggi,
meningkatkankesempatan munculnya salah saji.

1. Sering ada masalah terkait identifikasi, pengukuran, dan


alokasi kos sediaan seperti bahan baku, tenaga kerja dan kos
pabrikasi tidak langsung, kos produksi bersama (joint costs),
dan disposisi varian kos,akuntansi barang sisa dan masalah
akuntansi kos lainnya.
Padlah Riyadi., MM., Ak., CA., Asean CPA
3. Perbedaan sediaan yang besar kadang-kadang mengharuskan
penggunaan prosedur khusus untuk menentukan jumlah
sediaan,misalnya geometric volume tumpukan stok barang, aerial
photography,dan perkiraan kuantitas oleh ahli.
4. Sediaan sering disimpan pada berbagai macam tempat,
menambah kesulitan terkait mempertahankan kontrol fisik
terhadap pencurian dan kerusakan, dan akuntansi barang saat
transit antar lokasi yang memadai.
5. Sediaan sangat rawan usang, kerusakan, dan faktor lain seperti
kondisi ekonomi secara umum yang dapat mempengaruhi
permintaan dan kemudahlakuan, serta penilaian yang benar untuk
sediaan.
6. Sediaan dapat dijual karena perjanjian pengembalian dan
pembelian kembali.
Padlah Riyadi., MM., Ak., CA., Asean CPA
PERTIMBANGAN TERHADAP PENGENDALIAN INTERNAL
1. Dokumen dan Pencatatan Umum
Berikut merupakan beberapa dokumen, catatan, dan file komputer yang
biasa digunakan dalam memproses transaksi produksi:
1. Pemesanan produksi
2. Laporan kebutuhan material
3. Slip pengeluaran bahan
4. Time ticket.
5. Move ticket
6. Laporan produksi harian
7. Laporan Produksi Selesai
8. File Induk Kos Standar.
9. File Induk sediaan bahan baku.
10. File induk sediaan barang dalam proses.
11. File Induk sediaan barang jadi
Padlah Riyadi., MM., Ak., CA., Asean CPA
2. Fungsi dan Pengendalian terkait
a. Inisiasi produksi
b. Pengolahan sediaan
c. Mencatat transaksi manufaktur dan sediaan

3. Inisiasi (Pemulaian) Produksi

4. Menghasilkan Sediaan
a. Mengeluarkan bahan baku
b. Memproses Barang dalam Kegiatan Produksi
c. Transfer Pekerjaan yang Telah Selesai ke Barang Jadi
d. Melindungi (Menjaga) Sediaan

5. Mencatat Transaksi Produksi dan Sediaan


Padlah Riyadi., MM., Ak., CA., Asean CPA
TES SUBSTANTIF UNTUK ASERSI-ASERSI SEDIAAN

1. Prosedur Awal
2. Prosedur Analitis
3. Tes Detail Transaksi
4. Uji Detail Saldo
5. Melaksanakan Pengujian
6. Mengonfirmasi Sediaan pada Lokasi di Luar Entitas
7. Menguji Perjanjian dan Kontrak Konsinyasi
8. Tes Detail Estimasi Akuntansi
9. Perbandingan Penyajian Laporan dengan PABU

Padlah Riyadi., MM., Ak., CA., Asean CPA


Audit Siklus Jasa Kepegawaian

Siklus jasa kepegawaian sebuah perusahaan melibatkan


peristiwa danaktivitas terkait dengan kompensasi para
eksekutif dan karyawan. Jeniskompensasi terdiri atas gaji,
upah per jam dan insentif, komisi, bonus, opsisaham, dan
tunjangan karyawan

Padlah Riyadi., MM., Ak., CA., Asean CPA


MEMAHAMI ENTITAS DAN LINGKUNGANNYA

Auditor perlu memahami berbagai hal berikut:


1. Pentingnya jasa kepegawaian bagi keseluruhan entitas
(misalnya apakah suatu entitas padat modal atau padat
karya?).
2. Sifat kompensasi, sebagaimana kompensasi per jam
membutuhkan sistem pengendalian yang berbeda dari
kompensasi berupa gaji.
3. Pentingnya berbagai macam paket kompensasi seperti bonus,
opsi saham, dan hak apresiasi saham, serta perjanjian
pensiun.

Padlah Riyadi., MM., Ak., CA., Asean CPA


RISIKO YANG MELEKAT

Kecurangan dapat muncul pada dua level:


Karyawan yang terlibat dalam menyiapkan danmembayar
penggajian dapat memproses data karyawan fiktif dan
kemudian mengalihkan pembayaran itu untuk keperluan
mereka sendiri.
Ketika sering terjadi perputaran personel pada suatu
perusahaan, ada risiko bahwa pekerja yang sudah
diberhentikan tetap menerima pembayaran.
Alternatif lain,manajemen mungkin salah klasifikasi atau
membubuhkan cap kos tenaga kerja pada pekerjaan kontrak
pemerintah untuk menggelapkan uang.

Padlah Riyadi., MM., Ak., CA., Asean CPA


PERTIMBANGAN PENGENDALIAN INTERNAL

1. Dokumen dan Pencatatan Umum


2. Fungsi-fungsi dan Pengendalian Terkait
3. Menginisiasi Transaksi Penggajian
4. Penerimaan Jasa
5. Pencatatan dan Pembayaran Transaksi Penggajian
6. Pembayaran Penggajian dan Melindungi Upah yang Belum
Diklaim (Unclaimed)

Padlah Riyadi., MM., Ak., CA., Asean CPA


TES SUBSTANTIF UNTUK SIKLUS SERVIS PERSONEL

Tes substantif saldo penggajian biasanya dilakukan dekat


tanggal neraca. Saldo terdiri atas kewajiban gaji, upah, komisi,
bonus, tunjangan karyawan, dan pajak penghasilan yang
diakui, serta akun biaya terkait.

Tes Substantif ini terdiri atas:


1. Prosedur Awal
2. Prosedur Analitis
3. Tes Detail Transaksi
4. Tes Detail Saldo dan Pengungkapan

Padlah Riyadi., MM., Ak., CA., Asean CPA


MODUL 7

Padlah Riyadi., MM., Ak., CA., Asean CPA


GAMBARAN SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN

 Aktivitas investasi adalah pembelian dan penjualan tanah,


bangunan/gedung, peralatan, dan aset lain yang tidak untuk
dimiliki namun untuk dijual kembali, serta pembelian dan
penjualan instrumen keuangan yang tidak diarahkan untuk
tujuan perdagangan

Padlah Riyadi., MM., Ak., CA., Asean CPA


Langkah-langkah dalam audit investasi:
1. memahami aset yang dibutuhkan untuk mendukung operasi
perusahaan (seperti mesin, peralatan, fasilitas, tanah, atau
sumber daya alam) dan tingkat pengembalian yang
diharapkan diperoleh perusahaan dari aset dasarnya

2. menentukan aset apa yang akan dibeli selama periode.


Pertumbuhan aset tetap seharusnya menunjukkan
hubungan yang konsisten dengan pertumbuhan pendapatan
pada periode-periode awal. Aset jangka panjang pada
umumnya stabil (jumlah tidak berubah) pada sebagian besar
entitas

Padlah Riyadi., MM., Ak., CA., Asean CPA


Aktivitas pendanaan terdiri atas transaksi dan peristiwa
dimana kas diperoleh dari atau dibayarkan kembali kepada
kreditor (pendanaan utang) atau pemilik (pendanaan ekuitas).
Aktivitas pendanaan dapat terdiri atas, misalnya perolehan
utang, sewa modal, penerbitan obligasi, atau penerbitan
saham biasa atau saham preferen. Aktivitas pendanaan dapat
juga termasuk pembayaran untuk melunasi utang,
pembelian/akuisisi kembali saham (saham treasury), dan
pembayaran dividen.

Padlah Riyadi., MM., Ak., CA., Asean CPA


 Adanya variasi yang cukup besar antara industri tentang
pentingnya aktivitas pendanaan dan investasi terhadap
aktivitas operasi. Karena itu, pengetahuan industri penting
bagi pengembangan perkiraan terkait laporan keuangan

 Penting bagi auditor untuk memahami bagaimana aset


mendukung operasi entitas, aset baru apa yang didapatkan,
dan bagaimana mereka didanai

Padlah Riyadi., MM., Ak., CA., Asean CPA


Klasifikasi transaksi yang berhubungan dengan audit aset
tetap terdiri atas:
(1) perolehan aset tetap (apakah dibeli ataupun dibuat),
(2) penghapusan aset tetap (penjualan aset tetap),
(3) transaksi perbaikan dan pemeliharaan (termasuk transaksi
yang seharusnya dikapitalisasi), dan
(4) biaya depresiasi (penandingan antara kos/harga pokok
perolehan aset tetap dengan pendapatan).

Padlah Riyadi., MM., Ak., CA., Asean CPA


 Prosedur analitis diperlukan sebagai bagian
perencanaan audit yang cost effective, dan dapat
membantu auditor dalam mengidentifikasi asersi
yang mungkin salah saji.

Padlah Riyadi., MM., Ak., CA., Asean CPA


Asersi kelengkapan mungkin menunjukkan risiko bawaan yang
signifikan jika perusahaan menggunakan suatu bentuk
pendanaan di luar neraca yang akan menempatkan properti
dan utang pada variabel kepentingan entitas.
Asersi kelengkapan juga berisiko tinggi jika sulit untuk
menentukan apakah substansi ekonomi suatu sewa beli
adalah sewa operasional ataukah sewa modal.
Asersi hak dan kewajiban signifikan sebab aset biasanya
ditempatkan sebagai jaminan utang. Risiko bawaan pada
asersi penilaian juga tinggi atau maksimum tergantung pada
industri dan derajat kesulitan terkait dengan estimasi lama
pemakaian dan nilai residu aset untuk metode depresiasi dan
tingkat yang nilai aset jangka panjang mengalami penurunan.
Padlah Riyadi., MM., Ak., CA., Asean CPA
 Aspek pengendalian internal yang sama adalah menetapkan kesadaran
akan pengendalian pada tingkat yang tinggi seperti lingkungan
pengendalian yang kuat, penetapan risiko yang efektif, akuntabilitas
penggunaan sumber daya yang efektif, dan pengawasan sistem
pengendalian penting dalam konteks akuntansi aset tetap
 Komite pengungkapan harus meninjau kebijakan entitas secara rutin
untuk menentukan apakah suatu pembelian, atau sewa beli, harus
dikapitalisasi atau dicatat sebagai biaya komite pengungkapan harus
terlibat dalam peninjauan kebijakan tentang depresiasi untuk aset baru
dan rasionalitas asumsi tentang umur ekonomis dan nilai Residu.
 Komite pengungkapan juga harus meninjau masalah hak dan kewajiban
dan masalah seputar penurunan nilai aset secara rutin.
 Komite pengungkapan harus meninjau semua pengungkapan laporan
keuangan sebelum laporan diserahkan ke auditor

Padlah Riyadi., MM., Ak., CA., Asean CPA


Auditor dapat mengikuti pendekatan audit yang berbeda
terhadap perusahaan publik dan privat. Perusahaan publik
dengan proyek konstruksi yang sedang berjalan mungkin
memiliki pengendalian yang efektif terhadap pengeluarannya

Padlah Riyadi., MM., Ak., CA., Asean CPA


Padlah Riyadi., MM., Ak., CA., Asean CPA
Tes Substantif untuk Aset Tetap
1. Prosedur Awal
Prosedur awal yang penting adalah memperoleh pemahaman
bisnis dan industri. Industri yang padat modal biasanya
memiliki kos operasi tetap yang besar dan perlu volume yang
signifikan untuk mencapai titik impas (breakeven).
2. Prosedur analitis substantif
Salah satu bagian yang penting dalam memeriksa siklus
adalah menentukan bahwa informasi keuangan yang akan
diaudit konsisten dengan ekspektasi audit.
3. Uji detail transaksi
Tes substantif menangani 3 macam transaksi terkait aset
tetap, yaitu: (1) penambahan, (2) penghapusan, dan (3)
perbaikan dan pemeliharaan
Padlah Riyadi., MM., Ak., CA., Asean CPA
Audit Siklus Pendanaan

Siklus pendanaan meliputi dua kelas transaksi utama sebagai


berikut:
1. Transaksi utang jangka panjang, terdiri atas pinjaman dari
obligasi, pinjaman dengan jaminan aset tetap, wesel, dan
pinjaman, serta pelunasan atas pokok dan bunga terkait.
2. Transaksi ekuitas pemegang saham, terdiri atas penerbitan
dan penebusan saham biasa dan preferen, transaksi saham
treasuri, dan pembayaran dividen.

Padlah Riyadi., MM., Ak., CA., Asean CPA


RISIKO BAWAAN
Risiko utama biasanya terkait dengan masalah asersi
kelengkapan. Risiko-risiko tersebut melibatkan risiko umum
berupa kewajiban yang tak tercatat dengan penggunaan
variabel bunga entitas yang berubah-ubah untuk pendanaan
di luar neraca (keduanya adalah masalah asersi kelengkapan).

 Risiko bawaan lain yang signifikan adalah terkait instrumen


ekuitas yang bersifat seperti utang. Instrumen tersebut tidak
boleh diklasifikasi sebagai ekuitas pemegang saham pada
laporan keuangan.

Padlah Riyadi., MM., Ak., CA., Asean CPA


Dokumen dan Pencatatan Umum
Beberapa dokumen yang dijelaskan pada siklus investasi,
seperti sertifikat saham dan obligasi serta perjanjian obligasi
juga penting pada siklus pendanaan, tapi perspektifnya
diubah dari sebagai investor menjadi penerbit.

Transaksi siklus pendanaan mungkin terdiri atas jurnal umum


dan jurnal penerimaan dan pengeluaran kas untuk penerbitan
dan penebusan surat berharga ekuitas dan utang,
pembayaran bunga beserta bunga yang diakui, dan
pengumuman pembayaran dividen.

Padlah Riyadi., MM., Ak., CA., Asean CPA


Fungsi dan Pengendalian Terkait

1. Pengotorisasian obligasi dan modal saham.


2. Penerbitan obligasi dan modal saham.
3. Pembayaran bunga obligasi dan dividen kas.
4. Penebusan dan perolehan kembali obligasi dan modal
saham.
5. Pencatatan transaksi pendanaan.

Padlah Riyadi., MM., Ak., CA., Asean CPA


Tes Substantif untuk Utang Jangka
Panjang
1. Prosedur Awal
Penting untuk mendapatkan pemahaman tentang bisnis dan
industri, dan menentukan kebutuhan pendanaan eksternal
dan kemampuannya dalam melunasi utang.
2. Prosedur Analitis
Satu bagian yang penting dalam memeriksa siklus adalah
menentukan bahwa informasi keuangan yang akan diaudit
konsisten dengan ekspektasi audit.
3. Uji Detail Transaksi
Untuk obligasi, auditor harus mendapatkan bukti baik nilai
awal (face value) maupun hasil bersih kewajiban pada tanggal
penerbitan. Penerbitan instrumen utang harus dilacak ke
penerimaan kas sebagai bukti saran pialang
Padlah Riyadi., MM., Ak., CA., Asean CPA
4. Uji Detail Saldo
Ada tiga tes substantif pada kategori ini: (1) peninjauan
otorisasi dan kontrak untuk utang jangka panjang, (2)
konfirmasi utang dengan pemberi pinjaman (lenders) dan
perwakilan pemegang obligasi, dan (3) menghitung ulang
biaya bunga.
5. Uji Detail Penyajian dan Pengungkapan
Dalam mengevaluasi ketepatan klasifikasi dan pengungkapan
utang jangka panjang klien, auditor harus menyadari manfaat
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK). Selanjutnya
uji pemeriksaan dan pembacaan kontrak utang dan konfirmasi
utang yang akan dilaksanakan menyediakan data klien untuk
dibandingkan.
Padlah Riyadi., MM., Ak., CA., Asean CPA
Tes Substantif untuk Ekuitas Pemegang
Saham
1. Prosedur Awal
Auditor harus mendapatkan pemahaman bisnis dan industri serta
menentukan (1) kebutuhan entitas terhadap sumber pendanaan dari luar
dan (2) hasrat untuk menggunakan pendanaan ekuitas untuk dapat
mendukung pertumbuhan entitas.
2. Prosedur Analitis
a. Menghitung rasio:
• Tingkat pengembalian (return) terhadap ekuitas modal saham
• Ekuitas terhadap total kewajiban dan ekuitas
• Tingkat pengembalian dividen
• laba per saham
• Tingkat pertumbuhan berkelanjutan
b. Menganalisis hasil rasio relatif terhadap ekspektasi berdasarkan tahun
sebelumnya, data industri, jumlah yang dianggarkan, atau data lain.

Padlah Riyadi., MM., Ak., CA., Asean CPA


3. Uji Detail Transaksi
a. Mencocokkan jurnal akun agio saham.
b. Mencocokkan jurnal laba yang ditahan
4. Uji Detail Saldo
a. Meninjau artikel anggaran dasar dan anggaran rumah tangga
b. Meninjau otorisasi dan syarat penerbitan saham
c. Mengonfirmasi saham beredar dengan register dan agen transfer
d. Memeriksa buku sertifikat saham
e. Memeriksa sertifikat saham yang berada sebagai treasuri
5. Uji Detail Penyajian dan Pengungkapan
Pengungkapan terkait bagian ekuitas terdiri atas rencana detail opsi
saham, dividen tertunggak, nilai pari atau nilai tercantum, serta preferensi
dan likuidasi dividen. Auditor mendapatkan bukti tentang asersi penyajian
dan pengungkapan dari tes-tes terdahulu dan dari tinjauan ulang
notulensi rapat perusahaan terkait persyaratan dan persetujuan yang
mempengaruhi akun ekuitas pemegang
Padlah Riyadi., saham.
MM., Ak., CA., Asean CPA
Uji Detail Penyajian dan Pengungkapan
• Pengungkapan terkait bagian ekuitas terdiri atas rencana detail opsi
• saham, dividen tertunggak, nilai pari atau nilai tercantum, serta preferensi
• dan likuidasi dividen. Auditor mendapatkan bukti tentang asersi penyajian
• dan pengungkapan dari tes-tes terdahulu dan dari tinjauan ulang
notulensi
• rapat perusahaan terkait persyaratan dan persetujuan yang
mempengaruhi
• akun ekuitas pemegang saham.

Padlah Riyadi., MM., Ak., CA., Asean CPA


SELAMAT BELAJAR!
====================================================

Padlah Riyadi., MM., Ak., CA., Asean CPA

Anda mungkin juga menyukai