Anda di halaman 1dari 9

REUMATOID ARTRITIS

NYNDI SELVIANI PUTRI


1410211119
C-1
DEFINISI
Kata Arhtritis berasal dari dua kata Yunani, Arthtron yang berarti sendi dan
Itis artinya peradangan. Secara harfiah, Arthtritis artinya radang sendi.
Sedangkan Rheumatoid Arthritis adalah suatu penyakit autoimun dimana
persendian (biasanya sendi tangan dan kaki) mengalami peradangan.
Sehingga terjadi pembengkakan, nyeri dan seringkali akhirnya mengalami
kerusakan bagian dalam sendi.

Sedangkan menurut American collage of Rheumatology (2012)


Rheumatoid Arthritis adalah penyakit kronik/jangka panjang yang
menyebabkan nyeri, kekakuan, pembengkakan dan keterbatasan gerak dan
fungsi pada sendi.
ETIOLOGI
Penyebab Rheumatoid Arthritis saat ini belum diketahui, diperkirakan
penyakit ini muncul akibat kombinasi dari faktor genetik, lingkungan,
hormonal, sistem reproduksi. Namun, faktor pencetus terbesar adalah infeksi
dan mikroorganisme.
1. Genetik
Dari berbagai hasil penelitian dilapoirkan bahwa penyakit Rheumatoid
Arthritis ini sangat erat kaitannya dengan faktor genetik. 80% yang menderita
Rheumatoid Arthritis mengekspresikan antigen HLA-DR1 atau HLA-DR4 pada
MHC yang terdapat pada permukaan sel T. Pasien mengekspresikan antigen
LA-DR4 berlebihan 3,5 kali lebuih rentan dengan penyakit tersebut.
2. Usia dan jenis kelamin
- Penyakit ini lebih banyak wanita ketimbang pria dengan rasio 2:1 atau 3:1
- onset Rheumatoid Arthritis terjadi rata-rata sekitar 50 tahun.
3. Infeksi
Infeksi dapat memicu penyakit tersebut pada host yang terinfeksi
secara genetik. Berupa virus seperti parvovirus, rubella, borellia burdorferi.
Ada teori penyebab ini yakni bakteri staphylococcus hemolitikus dan
staphylococcus non hematolitikus. Namun saat ini penyakit Rheumatoid
Arthritis ini diduga karena faktor autoimun dan infeksi. Autoimun berekasi
terhadap pada kolagen tipe II. Dan faktor infeksi diduga disebabkan oleh
infeksi mikroorganisme yang menghasilkan antigen kolagen tipe II dari tulang
rawan sendi penderita.

4. Lingkungan
Faktor lingkungan dan gaya hidup juga dapt memicu timbulnya penyakit
Rheumatoid Arthritis ini.
KLASIFIKASI

Menurut Buffer (2010) terbagi menjadi 4 tipe:

1. Rheumatoid Arthritis kalsik pada tipe ini terdapat 7 kriteria tanda dan
gejala sendi berlangsung terus-menerus paling sedikit dalam 6 minggu.
2. Rheumatoid Arthritis defisit pada tipe ini terdapat 5 kriteria tanda dan
gejala sendi berlangsung terus-menerus paling sedikit dalam 6 minggu.
3. Probable Rheumatoid Arthritis tipe ini terdapat 3 kriteria tanda dan
gejala sendi berlangsung terus-menerus paling sedikit dalam 6 minggu.
4. Posible Rheumatoid Arthritis tipe ini terdapat 2 kriteria tanda dan gejala
sendi berlangsung terus-menerus paling sedikit dalam 3 bulan.
STADIUM PADA DAERAH ARTIKULER
1. stadium I (Stadium sinovitis)
- Terjadi kongesti vaskuler
- proliferasi sinovial disertai infiltrasi lapisan subsinovial olaeh sel-sel
polimorf limfosit dan sel plasma.
- Penebalan struktur kapsul sendi disertai pemebntukan vili pada sinovium
- Efusi pada sendi serta pembungkus tendo.

2. Stadium II (Stadium dekstruksi)


- Inflamasi berlanjut menjadi kronik
- Terjadi kontraksi tendo
- Adanya jaringan granulasi pada permukaan sendi (pannus)

3. Stadium III (Stadium deformitas)


- Kombinasi antara dekstruksi sendi, ketegangan selaput sendi dan ruptur
tendo akan menyebabkan deformkitas sendi.
GAMBARAN KLINIS

Gambaran klinis dari Rheumatoid Arthritis bervariasi tergantung dari onset,


distribusi,stadium dan progresivitas penyakit.
Gejala awal terjadi pada beberapa sendi sehingga disebut poli Rheumatoid
Arthritis. Persendian yang sering terkena penyakit ini adalah sendi tangan,
pergelangan tangan, bahu, sendi siku-siku, sendi panggul, sendi lutut,
pergelangan kaki. Dan biasanya terjadi secara bilateral/simetris. Terkadang
penyakit ini terjadi hanya pada satu sendi disebut Rheumatoid Arthritis
mono-artikuler.
Stadium awal biasanya ditandai dengan keadaan umum, seperti malaise, rasa
capek, sedikit demam. Gejala lokalnya berpa pembengkakan, nyeri dan
gangguan gerak pada sendi metakarpofalangeal.
Pada stadium lanjut, terjadi kerusakan sendi dan deformitas bersifat
permanen, selanjutnya timbul ketidakstabilan sendi akibat ruptur
tendo/ligamen yang menyebabkan deformitas tersebut yang khas berupa
deviasi ulnar, radial/volar, serta valgus lutut dan kaki.
DIAGNOSA

Kriteria diagnosis Rheumatoid Arthritis adalah terdapat poliartritis simetris


mengenai sendi proksimal jari tangan dan kaki. Kriteria diagnosis Rheumatoid
Arthritis menurut American Rheutism Assosciation (ARA):
1. Kekakuan sendi jari-jari tangan pada pagi hari (morning stiffness)
2. Nyeri pada pergerakan sendi atau nyeri tekan sekurang-kurangnya pada
satu sendi.
3. Pembengkakan pada salah satu sendi sekurangnya selama 6 minggu.
4. Pembengkakan sendi bersifat simetris
5. Nodul subkutan pada daerah tonjolan tulang di daerah ekstensor.
6. Gambaran foto rontgen khas pada artritis.
7. Uji aglutinasi faktor reumatoid
8. Penegndapan ciran musin yang buruk
9. Perubahan karakteristik histologik lapisan sinovia
10. Gambaran histologik khas pada nodul.

Anda mungkin juga menyukai