Anda di halaman 1dari 17

“Neuroblastoma”

KELOMPOK 2
 ADITYA RAHARDIAN (SK117001)
AZIDATUN NASIKHAH (SK117006)
ERA RISMATIKA P D (SK117011)
INTAN NUR CHOFIFAH (SK117017)
NUR AFIFAH (SK117023)
RINI PUJI ASTUTI (SK117028)
Definisi Neuroblastoma

Neuroblastoma adalah tumor ganas yang terjadi


pada sistem persyarafan yang berasal dari sel-sel
syaraf yang terdapat pada medulla adrenal dan
sistem syaraf simpatik (Sumadi, 2001).
Neuroblastoma adalah tumor ganas yang terjadi
pada sistem syaraf simpatis dan medulla.
Etiologi Neuroblastoma

Kebanyakan etiologi dari neuroblastoma adalah


tidak diketahui.Ada laporan yang menyebutkan
bahwa timbulnya neuronlastoma infatile (pada ana-
anak).Berkaitan dengan orang tua atau selama hamil
terpapar obat-obatan atau zat kimia tertentu seperti
hidantoin, etanol, dll.(Willie, 2008).
Manifestasi Klinis Neuroblastoma

Menurut Cecily & linda (2002), gejala dari neuroblastoma


yaitu :
Gejala yang berhubungan dengan massa retroperitoneal,
kelenjar adrenal, paraspinal
Massa abdomen tidak teratur, tidak nyeri tekan, keras, yang
melintasi garis tengah
Perubahan fungsi usus dan kandung kemih
Kompresi vaskuler karena edema ekstremitas bawah
Sakit punggung, kelemahan ekstremitas bawah
Deficit sensoris
Hilangnya kendali sfingter
Patofisiologi Neuroblastoma

Sel-sel kanker yang berasal dari medula adrenal dan sistem saraf simpatik
berploriferasi, menekan jaringan sekitarnya, kemudian menginfasi sel-sel
normal disekitarnya.
Tahap I : tumor terlokalisasi pada daerah asar tumor, nodus limfe belum
terkena
Tahap II : tumor unilateral, nodus limfe belum terkena
Tahap III : tumor menginfiltrasi kearah tengah , tumor unilateral dengan
terkenanya nodus limfe, tumor mengenal seluruh nodus limfe
Tahap IV : tumor menginvasi nodus limfe lebih jauh, mengenai tulang
sumsum tulang, hati dan orang lain
Tahap IV-5 : tumor dengan ciri tahap I atau II tetapi dengan metastase pada
hati, sumsum tulang atau kulit. Simpatis
Neuroblastoma berasal dari sel krista neuralis sistem saraf dank arena itu
dapat timbul dimanapun dari fossa kranialis sampai koksik. Secara
histologis, neuroblastoma terdiri atas sel bulat kecil dengan granula yang
banyak.
Klasifikasi Neuroblastoma

Klasifikasi stadium INSS :


Stadium I
Tumor terbatas pada organ primer , secara makroskopik reseksi utuh , dengan
atau tanpa residif mikroskopik. Kelenjar limfe regional ipsilateral negative.
Stadium II A
Operasi tumor terbatas tak dapat mengangkat total , kelenjar limfe regional
ipsilateral negative.
 Stadium II B
Operasi tumor terbatas dapat ataupun tidak dapat mengangkat total , kelenjar
limfe regional ipsilateral positif.
Stadium III
Tumor tak dapat dieksesi,ekspensi melewati garis tengah,dengan atau tanpa
kelenjar limfe regional ipsi atau tanoa kelenjar limfe regional ipsilateral positif.
LANJUTAN...

Stadium IV
Tumor orimer menyebar hingga kelenjar limfe jauh, tulang,
sumsum tulang , hati, kulit, atau organ lainnya.
 Stadium IVS
Usia < 1 tahun , tumor metastasis ke kulit , hati, sumsum tulang ,
tapi tanoa metastasis tulang ( willie,2008).sistem pediatric
oncologic group (POG) membagi stadium neuroblatoma menjadi
:
stadium A
Tumor yang direseksi secara kasar
stadium B
Tumor local tidak direseksi
Pemeriksaan Penunjang Neuroblastoma

Pemeriksaan penunjang pada neuroblastoma menurut suriadi dan rita


(2006)
 Foto abdomen bisa memperlihatkan klasofikasi tumor. Tumor adrenalis
biasanya menggeser ginjal,tapi biasanya tidak merubah system plyvalyces
pada organ interva atau pemeriksaan ultrasonografi.
Peningkatan kadar karektoramin urina (VMA dan VA) mengkonfirmasi
diagnosis pada 90% kasus dan juga merupakan indikator frekeunsi yang
sensitif. Kadang kadang timbul metasis tulang (Thomas,1994)
 Sistiscan untuk mengetahui keadaan tulang pada tengkorak,leher,dada
dan abdomen.
Punksi sumsum tulang untuk mengetahui lokasi tumor.
Anallisis urine untuk mengetahui adanya vanillymandelic acid (VMA)
homovilic acid (HVA),dopamie,norepinheprine.
Abalisis kromosom untuk menegetahui adanya gen N myc.
Meningkatnya feritin,neuron speific enolase (NSE),ganglioside (GOZ).
Penatalaksanaan Neuroblastoma

Non Farmakologi
Adapun penatalaksanaan medis neuroblastoma diantaranya:
 Pemeriksaan penunjang
 Lab – LED
 Analisa urine untuk mengetahui adanya vanillymandelic acid (UMA) homovillic acid
(HUA), dopamine, norepinephrine.
 Analileurumosum untuk mengetahui adanya gen N-nya
 T-scan untuk mengetahui keadaan tulang pada tengkorak, leher, dada dan abdomen.
 Fungsi sum-sum tulang untuk mengetahui lokasi tumor,atau metastase tumor
 Meningkatnya fetritin, neuron-Spesific Enolose (NSE), Ganglioside (GD2)
 Radiologis
 Foto Thorax
 Foto polos abdomen
 Pielografi intravena
 Reno ateriogram
Lanjutan...

Farmakologi
Neuroblastoma tahap II dan IV memerlukan terapi intesif ,termasuk
kemoterapi,terpi radiasi ,pemebedahan,tanspantasi sumsum tulang
aoutokolog atau alogonik,penyelamatan sumsum tulang
mentaydobenzilquainid (MIBG),dan imunoterapi dengan antibody
monklonal yang spesifik terhadap neuroblastoma.
Pengobatan terdiri atas penggunaan kemoterapi multiagen secara
simultan atau bergantian.
Siklofosfamid- menghambat replikasi DNA .
Doksorubinsi-menggangu sintesi asam nukleat dan memblokir
transkripsi DNA.
VP-16-menghentikan metaphase dan menghambat sitesis protein
dan asam nukleat.
Pengkajian Neuroblastoma

Pemeriksaan fisik head to toe


Kepala :
Inspeksi: kepala asimetris, edema di area wajah
Palpasi: benjolan teraba di area wajah
Mata :
Inspeksi: disekitar mata eodema, terlihat benjolan
Palpasi: ada nyeri tekan di kelopak mata, dan di area sekitar mata
Leher: pembesaran vena jugularis
Thorax
Inspeksi: aspirasi abdomen
Palpasi: nyeri tekan
Perkusi : sonor pada kedua lapang paru
Auskultasi: suara nafas vesikuler pada seluruh lapang paru
Lanjutan...

Jantung
Inspeksi: ictus cordis tidak terlihat
Palpasi: ictus cordis tidak teraba
Perkusi: dalam batas normal
Auskultasi: bunyi jantung 1 dan 2 reguler
Abdomen
Inspeksi: normal
Palpasi: hepar dan lien tidak teraba
Perkusi: timpani
Auskultasi: peristaltik menurun
Anus dan genetalia: dalam batas normal
Ekstremitas : kekakuan ekstremitas , nyeri sendi
Diagnosa Keperawatan Neuroblastoma

Resiko injuri berhubungan dengan mengganasnya


tumor,ploriferasi sel ,dan dampak pemhobatan.
Resiko infeksi berhubungan dengan menurunnya
system pertahanan tubuh.
Nyeri berhubungan dengan dilakukannya
pemeriksaan diagnostic , efek fisiologi neoplasma.
Intervensi Keperawatan Neuroblastoma

Resiko injury berhubungan dengan menganasnya


tumor ,proliferasi sel dan dampak pengobatan.
Tujuan : mempertahankan kemoterapi
Kriteria hasil : anak akan sembuh dari penyakit baik secara
sebagian maupun secara keseluruhan dan anak tidak akan
mengalami komplikasi dari kemoterapi Perencanaan :
a. Memberikan kemoterapi sesuai dengan anjuran
b. Siapkan anak dan keluarga apabila akan dilakukan
pembedahan
c. Observasi tanda -tanda cystitis
d. Membantu anak dalam program radioterapi
Resiko infeksi berhubungan dengan menurunnya system
pertahanan tubuh
Tujuan : meningkatkan sistem pertahanan tubuh
Kriteria hasil : anak tidak akan memperlihatkan gejala -
gejala infeksi
Perencanaan:
Memberikan vaksinasi dari virus yang tidsk di aktifkan
(misalnya varicella ,polio salk ,influenza)
Kolaborasi untuk pemberian obat
Mengunakan teknik aseptic untuk seluruh prosedur invasive
Nyeri berhubungan dengan di lakukannya pemeriksaan dignostic,
efek fisiologi neoplasma .
Tujuan : mengurangi rasa nyeri .
Kriteria hasil:
a. Skala nyeri klien berkurang
b. Nyeri klien dapat teralihkan
c. Agar keluarga paham tentang tehnik distraksi
Skala nyeri bisa
Perencanaan :
a. Kaji skala nyeri
b. Lakukan distraksi dengan membacakan dongeng
c. Ajarkan keluarga pasien tehnik distraksi
d. Pemberian obat antidiuretik
Terimakasih 

Anda mungkin juga menyukai