Anda di halaman 1dari 19

Ensefalopati

Hepatik
 Hati merupakan salah satu organ yang berperan
penting dalam mengatur metabolisme tubuh,
yaitu pada proses anabolisme atau sintesis
bahan-bahan yang penting seperti sintesis
protein, pembentukan glukosa serta proses
katabolismeyaitu dengan melakukan
detoksikasi bahan-bahan seperti aonia,
berbagai jenishormon, obat-obat-an dan
sebagainya.
Ensefalopati Hepatik
 Definisi
– Yaitu sindroma neuropsikiatris pada penderita dengan gagal
hati (dan hipertensi portal)
 Patogenesis
– Karena kegagalan faal hati untuk melakukan detoksikasi zat
toksik (amonia,neurotransmiter palsu) dan kegagalan hati
dalam metabolisme asam amino, dimana terjadi deplesi asam
amino rantai cabang dan akumulasi asam amino aromatik.
– Adanya shunt portosistemik sehingga zat toksik masuk ke-otak
– Kejadiannya bisa primer(tanpa pencetus) sebagai akibat
kerusakan hati yang berat atau sekunder (ada pencetus) seperti
perdarahan saluran cerna,infeksi,gangguan keseimbangan
elektrolit,diit tinggi protein
Patogenesis Ensefalopati hepatik
Gradasi ensefalopati Hepatik
Ensefalopati Hepatik
Terapi
 Terapi Umum
– Dirawat,Diit rendah protein,Lavement untuk
mengurangi populasi bakteri pembentuk amonia dan
eliminasi sumber toksin dari kolon
 Mengatasi Pencetus
 Terapi Khusus
– Laktulosa untuk mengasamkan kolon sehingga
populasi bakteri pembentuk amonia berkurang
– Antibiotik untuk membunuh kuman pembentuk
amonia. Diberikan golongan aminoglikosida agar
tidak diserap usus
– Asam amino rantai cabang perinfus
Kolesistitis

Kolesistitis Akut
 Faktor yang mempengaruhi
- Stasis cairan empedu
- Infeksi kuman
- Iskemia dinding kandung empedu
 Penyebab : 90 % batu kandung empedu
 Patogenesis : ?
 Gejala klinis
- Kolik perut sebelah kanan
atas/epigastrium
- Nyeri tekan, suhu meningkat
- Sakit menjalar kepundak atau skapula
kanan
 Teraba masa, nyeri tekan, tanda-tanda
peritonitis lokal (tanda murphy).
 Ikterus
 Labor : lekositosis, meningkatnya
transaminase dan alkali fosfatase
Diagnosis : Pemeriksaan USG
Skintigrafi saluran empedu
CTscan Abdomen
Terapi : Istirahat total
Nutrisi Parenteral
Analgetik
Antispasmodik
Antibiotik
Kolesistektomi
Kolesisititis Kronik
- Sering dijumpai
- Erat hubungan dengan litiasis
- Timbul perlahan-lahan
Gejala Klinis
- Minimal : Dispesia, rasa penuh, mual setelah
makan lemak tinggi.
- Ikterus dan kolik berulang, tanda murphy positif
Diagnosis
- Kolesistografi
- USG
- Kolangiografi
- ERCP
BATU EMPEDU
 Tipe Batu
- Batu Kolesterol
- Batu Kalsium Bilirubinat
- Batu Pigmen hitam
 Patogenesis
- Batu Kolesterol : Supersaturasi kolesterol
Hipomotilitas kandung empedu
Nukleasi cepat.
- Batu Kalsium Billirubinat (Pigmen coklat) :
Faktostasis; disfungsi spingter oddi, striktur,
operasi bilier dan parasit.
Faktor infeksi saluran empedu ; E coli

- Batu Pigmen Hitam


Yang banyak ditemukan pada pasien
dengan hemolisis kronik atau sirosis hati.
 Gejala Klinis
- Kolik bilier
- Kolesistitis akut
- Kolesistitis kronik
- Koledokolitiasis dan kolangitis
 Pemeriksaan Radiologi
- Foto polos abdomen
- USG
- Kolesistografi
- Penatahan hati dengan HIDA
- CTscan
- PTC dan ERCP
 Terapi
- Koleksistektomi
- Litolisis sistemik : Kombinasi CDCA dan
UDCA
- Litolisis Lokal : Methyl ter-butyl Ether (
MTBE)
- ESWL

Anda mungkin juga menyukai