Anda di halaman 1dari 33

KURANG ENERGI

PROTEIN
(KEP)
MASALAH GIZI

KONSUMSI ZAT GIZI INFEKSI PENYAKIT

KETERSEDIAAN
PANGAN ASUHAN IBU PELAYANAN
DITINGKAT DAN KESEHATAN
RUMAH TANGGA ANAK

KEMISKINAN DAN PENDIDIKAN


KETERSEDIAAN PANGAN
KESEMPATAN KERJA

KRISIS EKONOMI DAN


POLITIK
Marasmus
Wajah spt orang tua

Rambut masih hitam

Atrofi otot,
Lemak sangat tipis/habis
Iga gambang, sangat kurus
Kwashiorkor

Hepatomegali
Edema
MARASMIC KWASHIORKHOR
Definisi Kurang Energi Protein
Kurang Energi Protein adalah
keadaan kurang gizi yang
disebabkan oleh rendahnya konsumsi
energi dan protein dalam makanan
sehari-hari sehingga tidak memenuhi
Angka Kecukupan Gizi yang
dianjurkan
Penyebab KEP
Langsung :
 Penyakit infeksi
 Defisiensi energi dan protein
Tidak langsung :
Tingkat pendidikan
Tingkat pengetahuan gizi
Tingkat pendapatan
Pekerjaan orang tua
 Besar anggota keluarga
Penyebab KEP

Tidak langsung :
 Pola asuh
 Sosio budaya
 Pola penyapihan
 Pola pemberian makanan padat
INFEKSI
Hubungan antara KEP dan penyakit
infeksi merupakan  Synergistik
Penyakit infeksi yang menyebabkan KEP
 Cacar air
 Batuk rejang
 TBC
 Malaria
 Diare
 Cacing mis : Ascaris Lumbricoides
INFEKSI
Orang yang menderita KEP mudah
terkena infeksi dan akan memperberat
kondisinya dan sebaliknya.
Konsumsi makan
Kebutuhan energi
aktivitas dan pertumbuhan yang cepat
sehingga terjadinya KEP akan
mempengaruhi pertumbuhannya.Maka
bila jumlah energi dalam makanan
sehari-hari kurang masukan protein
akan digunakan sebagai energi
sehingga mengurangi bagian yang
diperlukan untuk pertumbuhan
Konsumsi makan
Kebutuhan protein
sebagai bahan bakar selain sebagai zat
pembangun dan zat pengatur
Bayi  2,5 – 3 gr/kgBB
Balita  1,5 – 2 gr/kgBB
Tingkat pendidikan dan tingkat
pengetahuan gizi ibu
Tingkat pendidikan yang baik orang tua
dapat menerima dengan baik segala
informasi
Tingkat pengetahuan gizi yang baik
merupakan pintu gerbang perbaikan
gizi keluarga
Tingkat pendapatan dan
pekerjaan
Jenis pekerjaan menentukan perbedaab
tingkat pendapatan
Tingkat pendapatan juga ikut
menentukan jenis pangan yang akan
dibeli
Tingkat pendapatan merupakan faktor
penting bagi kualitas dan kuantitas
makanan
Besar anggota keluarga
Jumlah anak banyak pada keluarga
yang soseknya kurang Jumlah anak
banyak pada keluarga yang keadaan
soseknya cukup akan berkurang
perhatian dan kasih sayang
akan berkurang perhatian dan kasih
sayang juga kebutuhan primer seperti
sandang dan pangan
Jarak antara kelahiran

Jarak kelahiran bayi yang satu dengan


kehamilan berikutnya diharapkan
paling tidak 18 bulan – 2 tahun agar
para ibu sempat menyusui anaknya
Pola pemberian ASI
Pencernaan bayi sampai usia 6 bulan
belum bekerja secara sempurna
Pada usia 0- 6 bulan mudah terserang
infeksi
Penyapihan terlalu dini
Terlambat pengenalan makanan padat
Kegagalan menyususi
Pola pengenalan makanan padat
Pada fase pertumbuhan cepat bayi
membutuhan makanan selain ASI
Diberikan secara bertahap tiap bulan
Agar anak mengenali tiap jenis
makanan
Dapat mendeteksi secara dini jenis
alergi yang diderita anak
Menyesuaikan keadaan saluran
pencernaan bayi
Faktor geografi
Produk makanan terutama makanan
pokok
Daerah terpencil, daerah tandus, subur
Musim hujan, kemarau
Faktor Lingkungan

Lingkungan sosial
Lingkungan budaya
Lingkungan fisik
Lingkungan biologis
Lingkungan kimia
Penyakit gizi lain yang menyertai KEP
Defisiensi vitamin A
Defisiensi zat besi,folat dan B12
Defisiensi vitamin B2
Defisiensi seng/Zn
Pada KEP berat selalu disertai
kekurangan vitamin dan mineral
Penyakit infeksi penyerta KEP
• Dermatosis
• Parasit cacing
• Diare
• Tuberkulosis
Penentuan KEP dengan Antropometri
KEP ringan BB/U 70% - 80%
WHO-NCHS
KEP sedang BB/U 60% - 70%
WHO-NCHS
KEP berat BB/U < 60%
WHO-NCHS
Healthy child Growth Chart (KMS)
gains weight
every
23 Maret 2009 month 24
9

Anak gizi baik (normal),


dgn pertumbuhan normal

9 Juni 2005 Soekirman Dewan Ketahanan Pangan 25


DepTan
17

Garis pertumbuhan normal

Sudah normal

Kurus Masih kurus

9 Juni 2005 Soekirman Dewan Ketahanan Pangan 26


DepTan
PEMANTAUAN PERTUMBUHAN
INDIVIDU BALITA Plot BB di KMS
Ditimbang
Ke posyandu

Tumbuh
Naik
baik

Lakukan Tidak Bagaimana BB


tindakan naik anak ?
Dinilai perkembangan
Lakukan BGM BB-nya
9 Juni 2005 27
Konfirmasi
Pencegahan
Mempertahankan status gizi anak
Mengurangin resiko terjadinya infeksi
Meminimalkan akibat penyakit infeksi
Rehabilitasi penderita KEP yang masih
dalam fase dini
Tatalaksana KEP berat
1.Pengobatan dan pencegahan
hipoglikemia
2.Pengobatan dan pencegahan
hipotermia
3.Pengobatan dan pencegahan dehidrasi
4.Koreksi gangguan keseimbangan
elektrolit
Tatalaksana KEP berat
5.Pengobatan dan pencegahan infeksi
6.Mulai pemberian makan
7.Masa tumbuh kejar
8.Koreksi defisiensi mikro nutrient
9.Berikan stimulasi sensorik dan
dukungan emosional
10.Tindak lanjut di rumah
Tata laksana diet pada KEP
1.Kebutuhan energi dari 100-200 kalori per
Kg BB/hari
2.Kebutuhan protein 1 – 6 gr per kg
BB/hari
3.Pemberian suplementasi vitamin dan
mineral
4.Cara pemberian disesuaikan kemampuan
penderita
5.Porsi kecil tapi sering
6.ASI tetap diteruskan
7.Bentuk makanan disesuaikan
kemampuan
BERAT BADAN NAIK KEP BERAT / TANDA
SAKIT
POSYANDU
PENIMBANGAN
KONSELING
SUPLEMENTASI GIZI
PELAYANAN KESEHATAN DASAR
KEP RINGAN /
SEDANG
KMS

SELURUH PPG
PMT
KELUARGA PEMULIHAN
(TERMASUK KONSELING
KELUARGA MISKIN)
KEP BERAT /
TANDA SAKIT
SEMBUH, PERLU
PMT

1. PUSKESMAS

2. RUMAH SAKIT
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai