Anda di halaman 1dari 7

Refilisia fananda

2107044
SIKLUS
MENSTRUASI dan
SIKLUS KONSEPSI
A.SIKLUS MENSTRUASI
1. Siklus Menstruasi Menstruasi merupakan fase pertama yang terjadi selama 3-7 hari. Fase ini
dimulai ketika sel telur yang dihasilkan oleh ovarium pada siklus berikutnya tidak dibuahi oleh sel
sperma.
Pada fase ini hormon testosteron dan progesteron mengalami penurunan. Kemudian dinding
rahim yang telah menebal akan meluruh menjadi darah menstruasi.
• Pada fase ini wanita akan mengalami beberapa gejala umum seperti :
• Terjadi kram di perut
• Perut terasa kembung
• Sakit kepala
• Sakit di bagian pinggang
• Suasana hati yang mudah berubah
• Mudah marah
• Terasa kencang dan nyeri dibagian payudara
• Badan terasa lemas dan lelah
2. Fase Pra-Ovulasi
Fase ini merupakan fase kedua dari siklus menstruasi yang dimulai dari hari pertama menstruasi.
Pada fase ini terjadi peningkatan hormon FSH dan hormon estrogen. Hormon FSH akan merangsang
ovarium indung telur untuk memproduksi folikel yang mengandung sel telur. Sedangkan hormon
estrogen menyebabkan terjadinya penebalan dinding rahim untuk menyambut bakal sel telur yang
akan dibuahi oleh sel sperma. Fase pra-ovulasi umumnya terjadi pada hari ke 11-27, tergantung dari
siklus bulanan nya. Akan tetapi, pada umumnya wanita akan mengalaminya pada hari ke 16.
3. Fase Ovulasi siklus menstruasi Fase ovulasi merupakan fase di mana folikel yang diproduksi oleh
ovarium melepaskan salah satu sel telur yang matang. Sel telur yang dilepaskan kemudian bergerak
ke tuba falopi lalu menuju rahim untuk dibuahi oleh sperma. Sel telur hanya memiliki waktu 24 jam
untuk dibuahi oleh sperma. Apabila dalam waktu 24 jam tidak terjadi pembuahan, maka sel telur akan
mati. Sebaliknya jika terjadi pembuahan, maka wanita akan mengalami kehamilan. Umumnya fase
ovulasi ini ditandai dengan terjadinya keputihan pada wanita berupa keluarnya cairan seperti putih
telur yang kental dan lengket. Fase ini dapat terjadi pada pertengahan siklus menstruasi, yaitu
sekitar 2 minggu atau lebih setelah terjadinya menstruasi.
4. Fase Pra-Menstruasi
Fase ini adalah fase terakhir pada siklus menstruasi yang mana terjadi pada hari ke 11-17.
Pada fase ini terjadi penebalan dinding rahim. Hal ini dikarenakan sebelumnya folikel yang
telah melepas sel telur akan membentuk korpus luteum. Korpus luteum ini pada akhirnya
melepaskan hormon progesteron dan estrogen untuk menebalkan dinding rahim. Apabila
wanita positif hamil pada fase ini, maka akan dihasilkan hormon hCG (Human Chorionic
Gonadotropin). Hormon ini berperan untuk menjaga dinding rahim agar tetap tebal.
Akan tetapi apabila tidak terjadi kehamilan, maka korpus luteum akan menyusut terserap
oleh rahim. Selanjutnya, hormon progesteron dan estrogen juga akan menurun.Hal ini
mengakibatkan dinding rahim akhirnya meluruh.
Selain itu, juga akan muncul beberapa gejala umum seperti :
1. Muncul jerawat
2. terasa kembung
3. Sakit kepala
4. Berat badan yang bertambah
5. Susana hati mudah berubah dan mudah marah
6. Nyeri dan terjadi pembengkakan pada payudara
B. SIKLUS KONSEPSI
Konsepsi disebut juga dengan fertilisasi atau pembuahan adalah peristiwa bertemunya
sel telur (ovum) dan sperma.
Penembusan korona radiata Saat ovulasi, sel telur memiliki laposan yang dinamakan
corone radiote, yang kemudian dilarutkan oleh spermatozoa (sel sperma) saat terjadi
pembuahan, agar bisa ditembus oleh sel sperma.
Perlekatan spermatozoa dengan zona pelucida Zona pelucida merupakan zona terluar
dalam ovum, yang salah satu komponennya berfungsi sebagai reseptor sperma. Syarat
agar sperma bisa menempel pada zona pelucida adalah jumlah kromosom harus sama,
baik sperma maupun ovum, karena hal ini menunjukkan salah satu ciri apabila
keduanya adalah individu yang sejenis.
3. Reaksi akrosom Reaksi ini terjadi setelah penempelan spermatozoa ke zona pelusida
dan diinduksi oleh protein- protein zona, dan puncaknya pada pelepasan enzimenzim
yang diperlukan untuk menembus zona pelusida. Enzim tersebut antara lain akrosin
dan zat-zat serupa tripsin, dan tersebut terjadi sebelum sperma masuk ke dalam ovum.
4. Penembusan zona pelusida Zona pelusida merupakan
sebuah perisai glikoprotein di sekeliling telur yang
mempermudah dan mempertahankan pengikatan sperma dan
menginduksi reaksi akrosom. Penetrasi zona pelusida
memungkinkan terjadinya kontak antara spermatozoa dan
membran oosit.
5. Fusi oosit dan membran sel sperma Setelah spermatozoa
menyentuh membrane sel oosit, kedua selaput plasma sel
tersebut menyatu. Pada manusia, kepala dan ekor
spermatozoa memasuki sitoplasma oosit, tetapi selaput
plasma tertinggal di permukaan oosit. Sperma dan oosit
sekunder saling mengeluaran enzim yang membuat aktivitas
Thank you
for listening

Anda mungkin juga menyukai