Anda di halaman 1dari 25

Program Peningkatan

Kesehatan Untuk Pekerja


yang Berisiko Asbestosis
Kelompok 1
Muhammad Dezha Detiro
Jihan Almira

Pembimbing
Dr. Cut Mustika, M.Si
OUTLINE
Patofisiolog
Definisi i

Epidemiolo Diagnosis
gi

Etiologi dan Pencegahan


Faktor Risiko
• Asbestosis adalah penyakit paru interstisial yang disebabkan oleh
Definisi inhalasi serat asbes.Serat ini adalah silikat mineral yang berbeda
(terutama silikat magnesium terhidrasi)

Walters GI, Robertson AS, Bhomra PS, Burge PS. Asbestosis is prevalent in a variety of construction industry
trades. NPJ Prim Care Respir Med. 2018 Apr 03;28(1):11.
EPIDEMIOLO
Secara Global diperkirakan asbes menyebabkan
sekitar 55.000 kematian pertahun di dunia GI
WHO,telah
Diperkirakan 2004
terpapar asbes secara
terus-menerus akibat 125
pekerjaannya
Jt

Indonesia
 Indonesia merupakan terbesar
ke-8 sebagai importir, prosesor,
konsumer serta eksporter asbes 7700
dan materialnya. Lebih dari 7.700 Pekerj
pekerja dipekerjakan pada industri
pemprosesan asbes. a
Salawati L. Penyakit Akibat Kerja Oleh Karena Pajanan Serat Asbes. J Kedokt Syiah Kuala.2015;15(1):44-50.
Tabel 1. Jenis pekerjaan sebagai faktor risiko terjadi
asbetosis

Diana Samara, T. dkk. Mesothelioma Akibat Inhalasi Debu Asbes. J Biomedika Kesehat.2020;3(4):193-6.
ETIOLOGI DAN
FAKTOR RISIKO
Asbes adalah campuran silikat anorganik yang
memiliki serat yang kuat dan berstruktur kristal.
Serat tersebut bersifat tahan panas dan tahan
lama.

Asbes dapat mempengaruhi tubuh jika serat-


seratnya terhirup. Sekali terhirup, serat tersebut
akan bertahan di dalam jaringan paru.

Terdapat rentang waktu beberapa tahun di antara


paparan pertama serat asbes dan timbulnya
gejala penyakit asbestosis.

Diperkirakan penyakit asbestosis ini timbul


setelah paparan serat asbes selama 10-30
Etiologi asbestosis adalah tahun.
Asbes Salawati L. Penyakit Akibat Kerja Oleh Karena Pajanan Serat Asbes.. Jurnal Kedokteran Syiah Kuala. 2015; 15(1): 44-50.
ETIOLOGI DAN
FAKTOR RISIKO
Faktor Risiko
Material yang mengandung asbes digunakan secara luas pada
proyek konstruksi bangunan sejak tahun 1980. Faktor risiko
terhadap pekerja meningkat selama proses renovasi dan
pengangkatan asbes.
Beberapa Pekerja yang berisiko terpapar asbes adalah sebagai
berikut:
• Penambang asbes
• Penggiling asbes
• Ahli mekanik dan pesawat terbang
• Pekerja konstruksi bangunan
• Pekerja yang memperbaiki penyekat yang terbuat dari asbes
• Kontraktor konstruksi
• dll

Salawati L. Penyakit Akibat Kerja Oleh Karena Pajanan Serat Asbes.. Jurnal Kedokteran Syiah Kuala. 2015; 15(1): 44-50.
PATOFISIOLOGI
 Masuknya asbestos dari inhalasi
 Keluarnya makrofag untuk memfagosit asbes
 Makrofag akan memproduksi mediator inflamasi
dan faktor pertumbuhan, serta mengeluarkan
radikal bebas.
 Radikal bebas menyebabkan kerusakan oksidatif
dan bersama dengan migrasi tranepitelial akan
menyebabkan kerusakan sel alveolar tipe 1
 Sel epitel yang rusak akan memproduksi
fibroblast growth factor yang menginduksi
fibrosis
 Aktivator plasminogen yang dikeluarkan oleh
makrofag secara lebih lanjut merusak interstisial
paru dengan mendegradasi matriks glikoprotein
Bhandari J, Thada PK, Sedhai YR. Asbestosis [Internet]. StatPearls Publishing LLC; 2022
Zephaniah HS, Aremu SO. Asbestos: A Silent Potent Killer. Eur J Environ Public Heal 2019;3(2).
Jackson CD. Asbestosis [Internet]. Medscape2020
DIAGNOSIS

Gejala
NAB serat asbes yang masih
diperkenankan di tempat kerja adalah
tidak melebihi dari 0,1 serat/mL.

Efek paparan asbes jangka panjang


biasanya tidak tampak hingga 20-30
tahun setelah paparan pertama.
Tanda dan gejala asbestosis yaitu:
• Sesak nafas
• Batuk dan nyeri dada
• Clubbing finger
DIAGNOSIS
Pemeriksaan Penunjang yang
digunakan untuk menegakkan
Imaging diagnosis yaitu: Spirometri
Foto Thorax: corakan Menentukan seberapa
radioopak. Jika baik paru pasien
asbestosis terus berlanjut dapat berfungsi.
 honeycomb
appearance.

Bronkoskop
CT-Scan: Umumnya Pirosedur diagnostik untuk
CT-Scan dapat mencari kelainan atau
mendeteksi asbestosis mendapatkan sampel
pada tahap awal. cairan atau jaringan
(biopsi) jika diperlukan.

Work Safe Victoria. A Handbook for Workplaces: Asbestos. Victoria: Work Safe Victoria; 2008.
Mayo Clinic Staff. Asbestosis. 2022. Diakses pada tanggal 04 April 2022. Available from: www.Mayoclinic.com.
PENCEGAHA
konsep 5 level N
prevention
Early Detecting and
Treatment

Spesifi
Disability
k

Health
Promotion Rehabilitation
PENCEGAHA
konsep 5 level N
Health prevention Ketentuan Pencegahan Dalam Undang Undang
1
Promotion Pemerintahan
Bertujuan sebagai peningkatan 1. UU No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja,
kesehtaan kerja dengan cara berisikan menegnai undang undang pokok yang
mempromosikan keselamatan dan memuat aturan-aturan dasar atau ketentuan-
kesehatan kerja (K3) sebagi tingatan ketentuan umum tentang keselamatan kerja
pencegahan primer. Pencegahan
primer bertujuan mengurangi faktor 2. UU No. 14/1969 tentang Ketentuan Pokok
risiko sebelum terserang penyakit Mengenai Tenaga Kerja Pada Bab IV Pasal 9 dan
10 (enaga kerja berhak mendapat perlindungan
atas keselamatan, kesehatan, kesusilaan,
pemeliharaan moril kerja)

Jamsostek. (2000) Kumpulan Peraturan Perundangan Pemerintah Mengenai Jaminan Sosial Tenaga Kerja. Jakarta.
PENCEGAHA
Health konsep 5 level N
1
Promotion prevention
Pengenalan/ Health Promotion Penyakit Akibat Kerja (Asbestosis)
1. Dokter perusahaan >> membuat peta resiko (risk matrix) area pekerjaan.

2. Mensosialisasikan agen-agen yang dapat menyebabkan penyakit paru, seperti agen biologi dan kimia (debu atau serat asbes
yang merupakan campuran dari berbagai macam silikat, namun yang paling utama adalah Magnesium silikat)

3. Membentuk peraturan tentang perlindungan paru para pekerja

4. Membentuk program perlindungan dan perawatan yang diikutsertakan dalam program pendidikan (informasi tentang paru
sehat dan penyakit paru yang terkait dengan pekerjaan)

5. Memberikan pengenalan diri tentang penyakit paru dan penggunaan prosedur perlindungan.
Alat pelindung diri secara umum seperti masker, namun pilihan yang lebih baik seperti respirator. Respirator adalah suatu
masker yang menggunakan filter sehingga dapat membersihkan udara yang dihisap.
Ada 2 macam respirator, yaitu
- half-face respirator yang berfungsi sebagai penyaring udara
- full-face respirator yang berfungsi sebagai penyaring udara dan pelindung mata.
Darmawan, A. (2013). Penyakit SIstem Respirasi Akibat Kerja. JMJ, Volume 1, Nomor 1, Hal : 68 – 83
Salawati, L. (2015) Penyakit Akibat Kerja Oleh Karena Pajanan Serat Asbes. JURNAL KEDOKTERAN SYIAH KUALA Volume 15 Nomor 1
PENCEGAHA
konsep 5 level N
2 Spesifik prevention
1. Menciptakan kondisi tempat kerja yang baik dan sanitasinya baik.
2. Pemeriksaan kesehatan dilakukan sebelum penempatan dan berkala, juga perhatian khusus pada paru.
Pemeriksaan kesehatan berkala dianjurkan dilakukan dengan selang waktu 6 bulan sampai 2 tahun,
tergantung pada tingkat paparan di tempat kerja.
3. Tenaga kerja hendaknya memakai masker agar tidak terpapar oleh agenagen penyebab penyakit paru.
Selain itu, pekerja dilarang untuk merokok karena akan menyebabkan paru pekerja lebih rentan apabila
terpapar oleh agen ± agen penyebab penyakit, baik debu, mikroorganisme, bahan kimia, dan sebagainya.
4. Isolasi sumber agar tidak mengeluarkan debu diruang kerja dengan melengkapi water sprayer pada
cerobong asap.
5. Substitusi alat yang mengeluarkan debu dengan yang tidak mengeluarkan debu.
6. Memakai metode basah yaitu, penyiraman lantai dan pengeboran basah (Wet Drilling).

Darmawan A. Penyakit Sistem Respirasi Akibat Kerja. JMJ. 2013;1(1):68–83.


PENCEGAHA
konsep 5 level N
3 Early Detecting prevention
ANAMNESIS PEMERIKSAAN FISIK
1. Paparan asbestos minimal 10-20 1. Clubbing
tahun 2. Asbestos warts
2. Merokok 3. Penurunan ekspansi dada dikarenakan oleh
3. Nyeri dada penyakit paru restriktif
4. Dispneu 4. Rales bibasilar di auskultasi pada area lateral
5. Batuk non produktif dan basal
5. Tanda kor pulmonal seperti edema pedal,
distensi vena jugular, hepatojugular reflux
dan sianosis
PENCEGAHA
konsep 5 level N
3 Early Detecting prevention Treatment
PEMERIKSAAN PENUNJANG • FARMAKOLOGI
1. Pemeriksaan fungsi paru -Kortikosteroid
• Spirometri dan volume paru -Colchrine (antifibrinolitik ringan)
• Difussing capacity -Agonis beta 2
2. Analisa gas darah arteri - Oksigen
3. Foto xray dada dan HRCT dada • Operasi / Transplantasi Paru
4. Biopsi paru
5. Bronkoskopi/VAT Bhandari J, Thada PK, Sedhai. YR. Asbestosis. StatPearls. 2021.
Walters G, Robertson A, Bhomra P, Burge P. Asbestosis is prevalent in a variety of construction
6. Biokemistri industry trades. NPJ Prim Care Respir Med. 2018;28(1):11.
Hoshi S, Tamai Y, Tamura A, et al. Silico-asbestosis that responded to steroid therapy. Intern
Med. 2006;45(15):917-921.
PENCEGAHA
konsep 5 level N
4 prevention
Dissability Limitation
• Terapi yang tepat untuk menghentikan penyakit dan cegah komplikasi dan kecacatan.

• Mencegah progesivity dan antisipasi komplikasi seperti berhenti merokok, profilaksis


TB pada pekerja silika Pekerja hendaklah berhenti merokok terutama bila bekerja pada
tempat-tempat yang mempunyai risiko terjadi penyakit bronkitis industri dan kanker paru,
karena asap rokok dapat meninggikan risiko timbulnya penyakit.

• Penyediaan fasilitas untuk membatasi cacat dan cegah kematian

• Memberikan waktu istirahat atau cuti kepada pegawai yang sakit untuk berobat.
PENCEGAHA
konsep 5 level N
4 Rehabilitation

prevention
Menghindari asbes – segera hindari paparan asbes lebih lanjut
• Makan makanan yang sehat – makan banyak buah dan sayuran segar, dan minum beberapa gelas air setiap hari
• Latihan – bergerak secara teratur, dan berolahraga jika merasa cukup kuat
• Bergabung dengan kelompok pendukung – Anda tidak sendirian, dan dukungan komunitas dapat membantu Anda tetap
sehat dan tetap berpegang pada rencana perawatan Anda
• Pengobatan atau terapi oksigen – Anda mungkin memerlukan bantuan pernapasan tambahan, seperti yang disarankan
oleh dokter Anda
• Rehabilitasi paru – bergabunglah dengan program latihan kesehatan paru-paru khusus, yang dirancang untuk orang-
orang dengan berbagai jenis penyakit paru-paru
• Vaksinasi rutin – vaksinasi flu tahunan akan membantu menjaga kesehatan paru-paru Anda
• Tidur – usahakan untuk tidur delapan jam setiap malam, dan istirahatlah dengan benar di siang hari
• Mencuci tangan secara teratur - mencegah penyebaran pilek dan flu.
• Dengan mengikuti rencana perawatan Anda dan mengambil langkah-langkah aktif untuk tetap sehat, Anda dapat
memperbaiki gejala dan mempertahankan kualitas hidup yang baik.
5 Hierarki Pengendalian Risiko/Bahaya
K3
NK
T H A !
S

Anda mungkin juga menyukai