Anda di halaman 1dari 9

KASUS APEL MANALAGI

Rinda Ayu Budi KP 20140210185


Moh Ali Muktar 20140210173
Bambang Irawan 20140210077
Kasus
Pak Pairan adalah adalah seorang petani apel di
Batu, Jawa Timur. Ia memiliki lahan seluas 1000 m2
yang semuanya ditanami apel manalagi. Lahan
tersebut dipelihara sendiri tanpa pekerja. Bibit yang
ditanam adalah stek yang diperoleh dari Balitjestro
Tlengkung. Meskipun tanaman sudah dipelihara
sedemikian rupa oleh Pak Pairan, hasil yang
diperoleh tidak sebagus apel yang ditanam Pak
Hartono, seorang petani apel manalagi yang memiliki
lahan seluas 1 Hektar di desa tersebut. Tanaman
yang dimiliki Pak Hartono juga apel jenis Manalagi,
bibit stek dari Balijestro, memiliki tinggi yang hampir
seragam, memiliki tiga cabang utama buah merata di
hampir seluruh ranting.
Tinggi tanaman masih memungkinkan petani untuk
memetik buah tanpa memanjat. Buah yang dipanen berkulit
bersih, mengkilap serta hijau merata. Sebaliknya tanaman
apel Pak Pairan tidak seragam, cabang dan ranting nampak
tidak beraturan dan beberapa tanaman nampak lebih tinggi
dari yang lain sehingga pemetikan buah di ujung ranting
hanya dapat dilakukan dengan bantuan tangga. Buah yang
dipanen nanpak kusan,\ dan warna buah tidak hijau merata,
sedikit kemerahan dibeberapa permukaan.
Memperhatikan masalah yang dihadapi oleh Pak Pairan,
coba berikan saran dan masukan agar buah apel yang
diperoleh Pak Pairan memiliki kualitas sebagus yang dimiliki
Pak Hartono. Kendala apa yang dihadapi oleh Pak Pairan
sehingga penampilan tanaman maupun hasil buah Manalagi
yang dimilikinya tidak sebagus milik Pak Hartono?
Identifikasi Masalah
1. Tinggi tanaman yang tidak merata
cabang yang tidak beraturan
2. Warna buah yang kusam dan hijau
tidak merata sedikit kemerahan
Tinjauan Pustaka
A. Botani Tanaman Apel
1. Akar
2. Batang
3. Daun
4. Bunga
5. Buah
B. Syarat Tumbuh Buah Apel
6. Iklim
7. Tanah
C. Faktor Pemeliharaan
1. Pemupukan
2. Pemangkasan
a. Pemanngkasan pada Fase Bibit
b. Pemangkasan Pembentukan
Tanaman
c. Pemangkasan Pemeliharaan
d. Pemangkasan Pembuangan
Analisis Kasus
1. Tinggi tanaman yang tidak merata cabang
yang tidak beraturan
 Pemupukan tidak merata
 Tidak melakukan pemangkasan
pembentukan

2. Warna buah yang kusam dan hijau tidak


merata sedikit kemerahan
 Jarak tanam tidak diatur
 Tidak melakukan pemangkasan
pembuangan
Penyelesaian Masalah
1. Tinggi tanaman yang tidak merata cabang
yang tidak beraturan
 Dilakukan pemupukan dengan metode
placement
 Dilakukan pemangkasan pembentukan

2. Warna buah yang kusam dan hijau tidak


merata sedikit kemerahan
 Mengatur jarak tanam
 Dilakukan pemangkasan pembuangan
Kesimpulan
 Metode pemupukan placement digunakan
agar pupuk yang diberikan dapat diserap
secara merata.
 Pemangkasan pembentukan dilakukan untuk

mendapatkan tinggi tanaman yang seragam


dan tidak terlalu tinggi sehingga
memudahkan perawatan.
 Pemangkasan pembuangan dilakukan untuk

memaksimalkan perkembangan buah serta


sinar matahari yang diterima oleh tanaman.

Anda mungkin juga menyukai