Anda di halaman 1dari 56

RANGKAIAN RESONATOR

(Resonator Circuit / Tune Circuit)

Modul 1 – Elektronika Telekomunikasi


Tri Rahajoeningroem, MT

1
Fungsi Rangkaian Resonator:
Memilih / meloloskan sinyal pada frekuensi
tertentu, meredam secara significant di luar
frekuensi yang diinginkan.
Jadi rangkaian resonator: Rangkaian yang dapat
meloloskan frekuensi tertentu dan menghentikan
frekuensi yang tidak diinginkan

2
Tuned circuits (rangkaian resonator)
Bagaimana komponen L, C, dan R, digunakan dalam rangkaian
elektronika komunikasi (di-operasikan pada frekuensi tinggi)

Inductor L pada frekuensi tinggi

Contoh:
Reactansi induktif dari sebuah coil (lilitan) 40 H pada 18 MHz adalah

X L  2fL
X L  6,28(18 x106 )(40 x10 6 )  4522
3
Capacitor C pada frekuensi tinggi

Contoh:
Capasitive-Reactance dari sebuah kapasitor 100 pF pada 2
MHz adalah:
1
XC  1 1
2 f C f  dan C
1 2X C C 2fX C
XC  6 12
 796.2
6.28(2 10 )(100  10 )

4
Resistor R pada frekuensi tinggi

Resistansi dari semua konduktor kawat, apakah itu


kawat inductor, kapasitor, atau resistor bervariasi
nilainya tergantung frekuensi-kerjanya.
Semakin tinggi frekuensi kerjanya, semakin
rendah faktor qualitas Q

5
Karakteristik Respon Ideal
Penguatan (dB)

6
Respon Resonator “Praktis”

Penguatan( dB ) Insertion Loss


0

Ripple

-3
attenuation
Ultimate

- 60 Stop
Band

f3 f1 fc f2 f 4 Frekuensi(Hz )
Stop Band
Pass Bandwidth

Bandwidth ( - 60 dB)

7
Beberapa definisi yang perlu diketahui:
Resonansi : kondisi dimana komponen reaktansi dari suatu
impendansi berharga nol pada frekuensi tertentu.
Bandwidth / lebar pita : Perbedaan antara frekuensi atas dan
frekuensi bawah (f2 – f1), respon amplitudonya -3 dB dibawah
respon passband. Jadi yang diloloskan hanya diantara f1 dan f2,
diluar frekuensi tersebut diredam secara signifikan.
Faktor kualitas (Q) : parameter untuk mengukur tingkat
selektivitas rangkaian.

Q fc
BW 3 dB  fc
f 2  f1

8
Beberapa definisi yang perlu diketahui:
Faktor bentuk ( Shape Factor = SF ) : Perbandingan BW 60dB
(redaman besar)terhadap BW 3 dB (redamankecil ) pada rangkaian
resonator (seberapa miring terhadap ideal).

f 4  f3
SF  BW 60 dB
BW 3 dB 
Ultimate Attenuation :Redaman minimum f 2 akhir
 f1yang
diinginkan/dikehendaki rangkaian resonansi diluar passband.
Ripple / Riak :Ukuran dari kerataan passband rangkaian resonansi
yang dinyatakan dalam dB.

9
Beberapa definisi yang perlu diketahui:

Insertion Loss : loss yang ditimbulkan oleh pemasangan suatu


rangkaian antara sumber tegangan dan suatu beban.
R
S

VS RL
Vout = RL/ (RL+RS).VS
= 0.5 VS

Tuning/ penalaan : pengaturan harga L dan C agar dapat


beresonansi pada frekuensi kerjanya.

10
Analisis Rangkaian
Rangkaian RLC seri
Resonansi RLC paralel
Resonansi RC paralel L
Resonansi RL paralel C
Konversi rangkaian paralel ke rangkaian seri
Konversi rangkaian seri ke rangkaian parallel

11
Rangkaian Resonator seri

12
Rangkaian Resonansi Seri

Z  R 2  ( X L  X C )2 X L  X C
1
Saat XL sama dengan X L  2fL dan XC 
2fC
XC, dikatakan sebagai
keadaan RESONANSI 1 1
2fL  maka fr 
2fC 2 LC
13
Resonansi RLC seri
L
R C

Vs

Faktor kualitas Q suatu rangkaian resonansi seri


didefinisikan sebagai rasio antara tegangan
induktif dengan tegangan resistif.
V  L 1 1
Q  L
,  L
SO
, Q
V R  C  RC
SO
R SO SO

14
Impendansi seri untuk rangkaian tersebut dalam Q
adalah :

 1 
Z  R  j  L  
  C 
  L 1 
 R 1  j   
  R  RC 
    SO L  SO 1 
 R 1  j 
  

  SO R   SO RC 
    SO  
 R 1  j 
  
Q 
  SO   
  SO
 R 1  jyQ , y  
 SO 
Z  R 1  y 2Q 2

15
Dari rumus tersebut tampak bahwa semakin tinggi Q dari
suatu rangkaian menghasilkan selektivitas yang baik.
Selektivitas biasa dinyatakan dengan Bandwidth 3 dB.

2
R 1  y3 Q 2  R 2 f2 f SO 1
y3   
2 f SO f2 Q
y3 Q 2  1
2 2 f SO f 2
1 f 2  f SO  0
y3  Q
Q
2
y3 = 1/ Q harus positif f SO  f SO  2
pada f2 > fso, dan 1/ Q f2  
  
  f SO
2Q  2Q 
positif

16
pada f1 < fso, dan 1/Q positif

f SO f 1
y3   1 
f1 f SO Q
2 2 f1 f SO Dari persamaan ini
f SO  f1  0
Q
tampak bahwa
2
f f 
f1   SO   SO   f SO
2 semakin besar Q,
2Q  2Q  maka akan semakin
BW3dB  f 2  f1 sempit Bandwidth 3
f f 
2
2 f f 
2
2 dB. Untuk rangkaian
 SO   SO   f SO  SO   SO   f SO
2Q  2Q  2Q  2Q  seri biasanya Q
f f
 SO  SO 
f SO antara 10 – 300
2Q 2Q Q

17
Pada frekuensi yang
sangat rendah,
reaktansi kapasitif
jauh lebih besar
daripada reaktansi
induktif; karena itu
arus di dalam
rangkaian sangatlah
kecil karena
tingginya impedansi.

Pada saat itu, karena rangkaian lebih bersifat kapasitif, maka arus
mendahului tegangan hampir 900. Saat frekuensi semakin tinggi, XC
menurun dan XL makin besar. Saat nilai reaktansi keduanya mendekati
satu sama lain, maka arus makin besar. Pada saat XC = XL , keduanya
saling menghilangkan dan impedansi rangkaian menjadi sebesar nilai
resistansinya, arus menjadi maksimum. Saat frekuensi terus makin
tinggi, XL menjadi lebih besar daripada XC, rangkaian menjadi lebih
18
induktif. Impedansi rangkaian makin besar dan arus makin kecil, dst.
Daerah frekuensi
sempit dimana arus
pada rangkaian
adalah yang
terbesar disebut
bandwidth. Daerah
ini diperlihatkan
pada gambar di
samping.

Batas atas dan bawah dari bandwidth ditentukan oleh dua frekuensi cutoff yang
diberi label f1 dan f2. Kedua frekuensi cutoff ini terjadi ketika besar arus adalah
70,7% dari arus maksimum. Level arus di dua titik dimana besarnya 70,7% tadi
disebut sebagai half-power points.

P  I 2 R  (0.707 I peak ) 2 R  0.5 I 2 R XL fr


Q BW 
BW  f 2  f1 RT Q
19
Rangkaian resonansi seri dengan bermacam
respon frekuensi (amati BW dan Q)

20
Contoh soal
What is the bandwidth of a resonant circuit
with a frequency at 28 MHz and a Q of 70?

f r 28  106
BW    400,000 Hz  400 kHz
Q 70

fr
Q
Formula-2 BW
hasil otak-atik f r  f1  f 2
f1  f 2
fr 
2
BW BW
f1  f r  dan f2  fr 
2 2
21
22
23
Rangkaian resonator paralel
( Loss less components)

24
Rangkaian resonansi Paralel

25
Rangkaian Equivalen-nya

26
Rangkaian LC parallel dapat
dimodelkan sebagai ideal band pass
filter, dimana :

Induktor ideal
Kapasitor ideal
Beban dibuka / ‘open’

27
Rangkaian Paralel single-pole BPF

Switch
Rs Vo
Vs
C
L

28
Respon Vo/Vs Jika menggunakan “ C kecil”
dan “ L Besar” :
20.Log V 0 / Vs (dB)
Penguatan (dB)

Rs dan L (switch ke kanan )

0
C
Rs&switch ke
-3 ( )
kiri

6 dB/octav

Frek ( Hz)
f1 fr f2

29
Respon Vo/ Vs jika “ C diperbesar” & “ L
diperkecil”
20.Log V / V (dB)
0 s

Gab :Rs,L, C
Penguatan

-3
Rs& L
Rs & C

f1 f2

30
Rangkaian resonator jika Vs short

Saat rangkaian resonansi


Xc = XL = X Paralel XC XL
Rs
↓ ↓
1 2fL
2fC
1
Sehingga fr  Q
fc

fr

Rparalel
2 LC Bw3dB f 2 f1 Xparalel

Rparalel Rs Rs
Dan nilai Q    2frCRs
Xparalel 2frL 1 2frC

31
Beban Rl (< ~ ) ,L dan C ideal

C RL Rs  RL
L Rp  Rs // Rl 
Vs Rs  RL
(fr)
Sehingga

Rp Rp
Q   2frCRp
Xp 2frL

C L Rp

32
Respon Rangkaian Resonator
0
Penguatan (dB)

Q=5
-30
Q= 10
- 40

-50 Q = 100

-60 Q = 200

1 Frekuensi (F/Fr)

33
Contoh soal

1. Suatu generator dengan Rs= 50 Ώ , C dan L


tanpa rugi-rugi . C= 25 pF dan L= 0,05 μ H ,
RL= open circuit. Tentukanlah nilai :
a. fc = …?
b. Q = …?
c. Bw 3dB..?
2. a. jika soal diatas nilai Rs= 1000 Ω hitung nilai
Q
b. Jika soal diatas diberi nilai RL = 1000 Ω
hitung nilai Q

34
Contoh soal
3. Rancanglah suatu rangkaian resonator yang
mempunyai spesifikasi sbb :
Rs = 150 Ω ; RL = 1 k Ω ; C dan L ideal
Respon sbb : Penguatan ( dB )

-3

48,75 50 51,25
f( M Hz )

35
Contoh soal

36
Resonator dengan “L dan C mempunyai rugi-
rugi/komponen Losses”

37
Pengertian dan Model L dan C dengan rugi-rugi :

L – Ideal L praktis dengan rugi-rugi


L L
R

Menyimpan seluruh energi dalam Ada energi yang dibuang / dilepas


Medan Magnet berupa panas di resistor

C – Ideal C praktis dengan rugi-rugi


C C R

Menyimpan seluruh energi dalam Ada sebagian energi yang dilepas


Medan Listrik berupa panas di resistor

38
Akibat dari komponen Losses / ada rugi-rugi
komponen :
Q tidak mungkin lebih besar dari Q untuk
Lossless komponen
Respon resonator mengalami redaman pada
frekuensi resonansi
Frekuensi resonansi sedikit tergeser dengan
adanya Losses / rugi
Pergeseran fasa pada filter tidak akan nol di
frekuensi resonansi

39
Tingkat rugi-rugi pada L/C dinyatakan
dalam factor kualitas Q
Untuk L/C seri dengan R :
Rseri ≈ Rs Xs = 2.π.f.Ls atau

Xs 1
Q Xs =
2fC s
Rs
Ls
Rs Cs Rs

40
Kadang Induktor L atau Kapasitor C dengan
rugi-rugi juga dimodelkan sebagai rangkaian
paralel dengan R-nya
Lp

Rp
Qp 
Xp
Rp
Cp
1
X p  2fL p atauX p 
2fC p
Rp

41
Konversi dari “seri” ke “paralel” ekivalennya, jika Rs dan
Xs diketahui maka Xp dan Rp bisa dicari

R  RQ  1
p
2
Seri
Rs
Xs
Rp
Xp  Paralel Ekivalen
Q Rp
Q  Qs  Q p
Xp
dimana
Jika Q > 10 Rp Q2

42
Rangkaian Resonator menggunakan L dan C
dengan rugi-rugi
Rs

RL
Vs L C

R Ls R Cs

43
Rangkaian Ekivalen untuk menentukan Q
(Vs short):

RL
Rs L C
Rs Lp RLp Cp RCp RL
RLs RCs

Rp
Q= X
p 1
Xp = 2  fLp atau Xp = Lp Cp Rp
2fC p

44
Perbandingan Respon LC untuk 3 kondisi:

Penguatan(dB)
0
dB
Insertion loss
3
dB

Beban + Losses Component


( Praktis)

Beban + Lossless Component

Open circuit + Lossless Compnent


( Ideal)

Frekuensi (Hz)

45
Contoh Soal:
1. Suatu inductor 50 nH dengan hambatan rugi-rugi yang
disusun secara seri sebesar 10 . Pada f = 100 MHz. Carilah
besarnya L dan R baru jika ditransformasikan ke rangkaian
ekivalen Paralelnya !!
2. Rancanglah rangkaian resonansi sederhana supaya
menghasilkan BW3dB = 10 MHz pada frekuensi tengah
100 MHz!! Komponen yang dipakai sebagai berikut :
a. Hambatan sumber dan beban masing-masing 1000
Kapasitor yang digunakan Ideal (Lossless C)
b. Sedangkan Induktor mempunyai factor Q = 85
 Carilah besarnya “Insertion Loss” rangkaian tersebut!!

46
Transformator Impedansi (Menaikkan Q dengan
menaikkan Rs)

47
TRANSFORMATOR IMPEDANSI

Transformasi Impedansi C2
dengan kapasitor yang di- RS
L RL
tapped di tengah AC C1 Rs'  Rs

Rangkaian ekivalen untuk


mencari Q
C1  C 2
Rs’ = RL  transfer CT 
RS’ CT L RL C1  C 2
daya maximum

 C1 
Rs'  Rs 1   Q L  10

 C2 

48
TRANSFORMATOR IMPEDANSI

Transformasi
Impedansi dengan RS
Induktor yang di- n2 C
RL

tapped AC
n1

Rangkaian  n2 
2

Rs 
ekivalennya Rs' 
 n 
RS’ C LT RL  1

49
Contoh Soal:

Rancang suatu Resonator dengan spesifikasi


sbb:
Q = 20 pada fc = 100 MHz
Rs = 50 ohm , RL = 2000 ohm
Gunakan rangkaian transformasi impedansi C
tapped dengan asumsi QL = 100 pada 100 MHz

50
Rangkaian Resonator paralel
ganda

51
Untuk memperbaiki shape faktor:
a. Hubungan seri dikopling kapasitor

RS C12
AC L C L C RL

Resonator 1 Resonator 2

C Qa  Qawal  Qsingle
C 
12 Q
a
Qa = faktor kualitas rangkaian single resonator

52
Respon ‘Resonator ganda’

Penguatan
0 Resonator
dB [Qa ]
tunggal
3
- dB
Resonator
[ Qr ]
ganda

6
- dB
0

f
f1 f1' fR f2' f2

Q  0,707  Q
r a
53
b. Hubungan seri dikopling Induktor

L12
RS
AC L C L C RL

L12  Qa  L Qa  Qawal  Qsingle


Qa = faktor kualitas rangkaian single resonator

54
Hubungan seri dikopling aktif

+8V

Q1 : faktor
L C L C C
L
kualitas
VIN resonator
tunggal
N : banyaknya
rangkaian
Q1 resonator
Qakhir  Qtotal 
2
1
n
1 kaskade

55
Contoh Soal:
Desainlah suatu rangkaian resonator yang terdiri dari 2 buah
resonator identik yang dihubungkan seri dengan kopling
induktor, spesifikasinya sbb:
fc = 75 MHz ; BW3dB = 3,75 MHz ; Rs = 100 ohm
RL = 1000 ohm ; Asumsikan QL = 85 pada fc

L12
RS C2
AC C1 L C L RL

56

Anda mungkin juga menyukai