https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fwirahadie.com%2Findonesia-dari-masa-k
emerdekaan%2F&psig=AOvVaw1dMUggHOa-MFPQ3EK71XyL&ust=1618447700263000&source=ima
ges&cd=vfe&ved=0CAIQjRxqFwoTCOjv2dbB_O8CFQAAAAAdAAAAABAO
Sumber: kompas.com
Sumber: kompas.com
Perundingan Renville
Perundingan Renville terjadi pada tanggal 1 Agustus 1947, di mana
Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)
mengeluarkan resolusi sebuah gencatan senjata antara Belanda-
Indonesia. Dalam rangka usaha penyelesaian damai, maka Dewan
Keamanan PBB membentuk Komisi Tiga Negara (KTN).
Perundingan Renville diselenggarakan di atas kapal Angkatan Laut
Amerika Serikat yang berana USS Renville yang berlabu di teluk
Jakarta.
Negara-negara anggota KTN, yaitu:
1. Australia (pilihan Indonesia) diwakili oleh Richard Kirby,
2. Belgia (pilihan Belanda) diwakili oleh Paul van Zeeland,
3. Amerika Serikat (pilihan Indonesia dan Belanda) diwakili oleh Frank
Porter Graham.
Perundingan Renville
Kesepakatan yang dicapai pada perundingan Renville juga diingkari
oleh Belanda. Pada tanggal 19 Desember 1948, Belanda melancarkan
Agresi Militer II. Belanda berhasil menduduki ibu kota RI, Yogyakarta.
Para pemimpin Indonesia, yaitu Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad
Hatta ditangkap dan diasingkan ke Bangka.
Sebelum Yogyakarta jatuh, Pemerinyah RI telah membentuk
Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) di Sumatra
Barat yang dipimpin oleh Mr. Syafruddin Prawiranegara dan dibentuk
pula Komando Perang Gerilya yang dipimpin oleh Jendral sudirman.
Selama Agresi Militer II, Belanda selalu mempropagandakan bahwa
setelah ditangkapnya pemimpin-pemimpin RI, maka pemerintahan RI
sudah tidak ada. Akan tetapi, progandakan Belanda tersebut dapat
digagalkan oleh PDRI.
Hasil Perundingan Renville
https://
www.google.com/url?sa=i&
url=https%3A%2F%2Fwirah
adie.com%2Findonesia-dari
-masa-kemerdekaan%2F&ps
ig=AOvVaw2wcTIWbkbHkn
OKSz2ddR67&ust=16184519
44434000&source=images&
cd=vfe&ved=0CAIQjRxqFw
oTCKD3ybvR_O8CFQAAA
AAdAAAAABAj
Sumber: kebudayaan.kemdikbud.go.id
Sumber: id.Wikipedia.org
Perundingan Roem-Royen
Untuk mengatasi agresi militer Belanda, PBB mengadakan sidang pada
tanggal 22 Desember 1948 menghasilkan sebuah resolusi yang isinya
mendesak supaya permusuhan antara Indonesia dan Belanda segera
dihentikan dan pemimpin Indonesia yang ditahan segera dibebaskan.
KTN ditugaskan untuk mengawasi pelaksanaan resolusi tersebut.
Untuk memperluas wewenangnya, KTN diubah namanya menjadi
UNCI (United Nations Commission for Indonesia) yang diketuai
oleh Marle Cochran. Pada tanggal 14 April 1949 diadakan perundingan
Republik Indonesia dan Belanda. Perundingan ini diadakan di Hotel
Des Indes, Jakarta.
Hasil Perundingan Roem-Royen
https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F
%2Fdokumen.tech%2Fdocument%2Findonesia-dari-
masa-kemerdekaan-hingga-masa-reformasi-a-mson-
awal-kemerdekaan-
reformasipdfindonesia.html&psig=AOvVaw3gZiC-
NQtcCczt9MHitHIR&ust=1618454471063000&source=i
mages&cd=vfe&ved=0CAIQjRxqFwoTCOC_g_za_O8CF
QAAAAAdAAAAABAJ
Sumber: kompas.com Sumer: kumparan.com
Konferensi Meja Bundar (KMB)
Konferensi Meja Bundar (KMB) merupakan sebuah pertemuan
yang terjadi di Den Haag, Belanda dari 23 Agustus sampai 2
November 1949. KMB dihadiri oleh perwakilan Republik
Indonesia, Belanda, dan BFO. Tujuan diadakannya KMB ini
adalah untuk mengakhiri perselisihan yang terjadi antara
Indonesia dengan Belanda. Sebelumnya, Indonesia telah lebih
dulu melakukan berbagai macam perjanjian, seperti Linggarjati,
Renville, dan Roem Royen, untuk membuat Belanda bersedia
menyerahkan kedaulatan pada Republik Indonesia Serikat.
https://www.kompas.com/pedia/read/2021/04/07/183015279/perjanjian-diplomatik-indonesia-dalam-mempertahankan-kemerdekaan?page=all .
Hasil Konferensi Meja Bundar (KMB)
Sumber: kompas.com
Sumber: id.wikipedia.org