Anda di halaman 1dari 24

A KU N TA N SI

PAJA
PA JAKKPERTA M BA H A N
NGuntur
ILAIlhamsyah.
I S.Sos,.MA
KARAKTERISTIK PPN & PPN
BM

1. PPN sebagai pajak tidak langsung


2. PPN adalah pajak objektif
3. PPN menggunakan tariff tunggal
4. PPN bersifat netral
5. PPN bersifat Multi Stage levyv
6. Metode perhitungan PPN Indirect Subtraction method/tax credit
method
7. PPN adalah pajak atas konsumsi di dalam negeri

2
OBJEK PAJAK
PPN dikenakan atas Pasal 4 ayat (1) UU PPN

penyerahan Barang Kena Pajak di dalam Daerah Pabean


a
yang dilakukan oleh Pengusaha
b Impor Barang Kena Pajak
Penyerahan Jasa Kena Pajak di dalam Daerah Pabean
c
yang dilakukan oleh Pengusaha
d Pemanfaatan BKP tidak berwujud dari luar Daerah Pabean
di dalam Daerah Pabean
Pemanfaatan Jasa Kena Pajak dari luar Daerah Pabean
e
di dalam Daerah Pabean
f Ekspor Barang Kena Pajak Berwujud oleh Pengusaha Kena Pajak

g Ekspor Barang Kena Pajak tidak Berwujud oleh PKP


3
Ekspor Jasa Kena Pajak oleh Pengusaha Kena Pajak
h
OBJEK PAJAK
Kegiatan membangun sendiri yang dilakukan tidak
dalam kegiatan usaha atau pekerjaan oleh orang pribadi
16C atau badan yang hasilnya digunakan sendiri atau
digunakan pihak lain yang batasan dan tata caranya
diatur dengan Keputusan Menteri Keuangan.

Pajak Pertambahan Nilai dikenakan atas penyerahan


BKP berupa aktiva yang menurut tujuan semula
16D untuk
tidak diperjualbelikan oleh PKP, kecuali
penyerahan
atas aktiva yang Pajak Masukannya tidak
dapat dikreditkan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 9 ayat (8) huruf b dan huruf c

9
BARAN G KEN A
PAJAK Barang Bergerak
Barang Berwujud

Barang Tidak Bergerak

Barang
Dikenakan
PPN
Barang Tidak Berwujud
Cth: Patent, Merk, copy right, dll

Pada dasarnya semua barang dikenakan PPN kecuali UU


dapat 1
menetapkan sebaliknya (Ps 4A UU 0
Penyerahan BKP :
a. penyerahan hak atas Barang Kena Pajak karena suatu perjanjian;
b. pengalihan Barang Kena Pajak karena suatu perjanjian sewa beli dan/atau perjanjian
sewa guna usaha (leasing);
c. penyerahan Barang Kena Pajak kepada pedagang perantara atau melalui juru lelang;
d. pemakaian sendiri dan/atau pemberian cuma-cuma atas Barang Kena Pajak;
e. Barang Kena Pajak berupa persediaan dan/atau aktiva yang menurut tujuan semula
tidak untuk diperjualbelikan, yang masih tersisa pada saat pembubaran perusahaan;
f. penyerahan Barang Kena Pajak dari pusat ke cabang atau sebaliknya dan/
atau
penyerahan Barang Kena Pajak antar cabang; Dihapus di UU Ciptaker

g. penyerahan Barang Kena Pajak secara konsinyasi; dan


h. penyerahan Barang Kena Pajak oleh Pengusaha Kena Pajak dalam rangka perjanjian
pembiayaan yang dilakukan berdasarkan prinsip syariah, yang penyerahannya
dianggap langsung dari Pengusaha Kena Pajak kepada pihak yang membutuhkan
Barang Kena Pajak.
1
1
JASA KEN A
PAJAK
● Pasal 1 angka 5 dan 6 UU PPN 1984.
● Jasa adalah setiap kegiatan pelayanan yang berdasarkan
suatu perikatan atau perbuatan hukum yang menyebabkan
suatu barang, fasilitas, kemudahan, atau hak tersedia
untuk dipakai, termasuk jasa yang dilakukan untuk
menghasilkan barang karena pesanan atau permintaan
dengan bahan dan atas petunjuk dari pemesan.
● Jasa Kena Pajak adalah jasa yang dikenai pajak
berdasarkan Undang-Undang ini

1
2
AKUNTANSI PAJAK PAJAK PERTAMBAHAN
NILAI

Akuntansi pajak untuk PPN ini berkaitan untuk transaksi PPN


Keluaran, PPN Masukan dan PPN Kurang/Lebih Bayar (KB/LB).

Akuntansi Pajak PPN Keluaran

PPN Keluaran adalah PPN yang dipungut pada saat


penjualan/penyerahan Barang Kena Pajak (BKP) atau Jasa Kena
Pajak (JKP). Pada saat penjualan BKP/JKP dapat dilakukan
secara tunai dan kredit. Selain itu, dalam penjualan BKP/JKP juga
tidak dipungkiri akan ada retur. Berikut jurnalnya

13
AKUN TAN SI PAJAK PPN
KELUARAN

Penjualan Tunai:

Pada tanggal 1 Juli 2020, PT Y menjual BKP secara tunai seharga Rp 5.000.000. Maka, atas
transaksi tersebut akan dicatat oleh perusahaan sebagai berikut:

Kas Rp 5.500.000
Penjualan Rp 5.000.000
PPN Keluaran Rp 500.000

14
AKUN TAN SI PAJAK PPN
KELUARAN

Penjualan Kredit:

Pada tanggal 1 Juli 2020, PT Y menjual BKP secara kredit seharga Rp 6.000.000. Maka, atas
transaksi tersebut akan dicatat oleh perusahaan sebagai berikut:

Piutang Dagang Rp 6.600.000


Penjualan Rp 6.000.000
PPN Keluaran Rp 600.000

15
AKUN TAN SI PAJAK PPN
KELUARAN

Retur Penjualan Tunai:

Pada tanggal 8 Juli 2020 barang yang dijual oleh PT Karimun pada tanggal 5 Juli 2017,
dikembalikan karena rusak senilai Rp 500.000. Maka, atas transaksi tersebut akan dicatat oleh
perusahaan sebagai berikut:

Retur Penjualan Rp 500.000


PPN Keluaran Rp 50.000
Kas Rp 550.000

16
AKUN TAN SI PAJAK PPN
KELUARAN

Retur Penjualan Kredit:

Pada tanggal 10 Juli 2020 barang yang dijual oleh PT Karimun pada tanggal 7 Juli 2020,
dikembalikan karena rusak senilai Rp 500.000. Maka, atas transaksi tersebut akan dicatat oleh
perusahaan sebagai berikut:

Retur Penjualan Rp 500.000


PPN Keluaran Rp 50.000
Piutang Rp 550.000
Dagang

17
AKUN TAN SI PAJAK PPN
MASUKAN

PPN Masukan adalah PPN yang dibayar perusahaan pada saat


pembelian atau impor BKP, atau pada saat perusahaan
menerima JKP. Pada saat pembelian BKP/JKP pun dapat
dilakukan dengan tunai dan kredit. Selain itu, dalam pembelian
BKP/JKP juga berkaitan dengan retur. Berikut jurnalnya.

18
AKUN TAN SI PAJAK PPN
MASUKAN

Pembelian Tunai: contohnya pada tanggal 1 Agustus 2020, PT A membeli BKP secara tunai
seharga Rp 6.000.000. Maka, atas transaksi tersebut akan dicatat oleh perusahaan sebagai
berikut:

Pembelian Rp 6.000.000
PPN Masukan Rp 600.000
Kas Rp 6.600.000

19
AKUN TAN SI PAJAK PPN
MASUKAN

Pembelian Kredit:
Pada tanggal 1 Agustus 2020, PT A membeli BKP secara kredit seharga Rp 6.000.000. Maka,
atas transaksi tersebut akan dicatat oleh perusahaan sebagai berikut:

Pembelian Rp 6.000.000
PPN Masukan Rp 600.000
Utang Rp 6.600.000
Dagang

20
AKUN TAN SI PAJAK PPN
MASUKAN

Retur Pembelian Tunai:


Pada tanggal 3 Agustus 2020 barang yang dibeli oleh PT A pada tanggal 1 Agustus 2020,
dikembalikan karena rusak senilai Rp 500.000. Maka, atas transaksi tersebut akan dicatat oleh
perusahaan sebagai berikut:

Kas Rp 550.000
Retur Pembelian Rp 500.000
PPN Masukan Rp

50.000

21
KUN TAN SI PAJAK PPN
KB/LB

Dalam pelaksanaan PPN, Pengusaha Kena Pajak (PKP) mengkreditkan Pajak Masukan dalam
suatu masa dengan Pajak Keluaran dalam masa pajak yang sama. Apabila dalam masa pajak
tersebut lebih besar Pajak Keluaran, kelebihan Pajak Keluaran harus disetorkan ke kas negara.
Jika dalam masa pajak tersebut Pajak Masukan lebih besar dari Pajak Keluaran, kelebihan
Pajak Masukan dapat dikompensasikan ke masa pajak berikutnya atau dimintakan restitusi.

22
AKUN TAN SI PAJAK PPN KB/ LB

Selama bulan November 2018 PT ABC memiliki pajak masukan sebesar Rp 50 juta dan pajak keluaran sebesar
Rp 20 juta. Ketika dikreditkan, ditemukan adanya PPN lebih bayar sebesar Rp 30 juta. Jurnal akuntansi untuk
PPN lebih bayar tersebut adalah sebagai berikut:

Pajak Keluaran Rp 20.000.000,00  

PPN Lebih Bayar Rp 30.000.000,00  

     Pajak Masukan   Rp 50.000.000,00

23
AKUN TAN SI PAJAK PPN KB/ LB

Pada masa pajak berikutnya, yakni Desember 2018, PT ABC memiliki pajak masukan sebesar Rp 50 juta dan pajak
keluaran yang harus dipungut sendiri sebesar Rp 100 juta PPN Lebih bayar dari masa sebelumnya sebesar Rp 30 juta.
Pencatatan jurnal akuntasinya adalah sebagai berikut:

Pajak Keluaran Rp 100.000.000,00  

     Pajak Masukan   Rp 50.000.000,00

     PPN Lebih Bayar   Rp 30.000.000,00

     Kas   Rp 20.000.000,00

24

Anda mungkin juga menyukai