Anda di halaman 1dari 7

WAJIB BELAJAR

DALAM HADIST
Oleh:
Anna Rahmawati 1120049
M. Ainul Yaqin R `1120053
Wajib Belajar dalam Sistem Pendidikan

Berbicara mengenai konsep pelaksanaan wajib belajar di Indonesia, Undang-Undang


Nomor 2 Tahun 1948 menyatakan tentang hak warga negara untuk mengikuti pendidikan
sekurang-kurangnya tamat Pendidikan Dasar. Kemudian Peraturan Pemerintah Nomor 28
tahun 1990 tentang Pendidikan Dasar menyatakan bahwa pendidikan dasar merupakan
pendidikan 9 tahun, terdiri atas program pendidikan 6 tahun di SD dan program pendidikan
3 tahun di SLTP, yang sekarang ini sedang direalisasikan oleh pemerintah. Di negara
manapun wajib belajar (compulary education) merupakan salah satu komponen sistem
pendidikan nasionalnya. Dalam sistem pendidikan nasional kita dewasa ini wajib belajar
berlangsung 9 tahun. Namun kecenderungan dan realitasnya konsep wajib belajar itu belum
dapat terlaksana seperti yang diharapkan. Kondisi yang dialami negara kita dewasa ini
menentukan dan mewarnai pelakasanaan wajib belajar itu.
Wajib Belajar Dalam Hadist Nabi

Selain Al-Quran dalam Islam untuk menentukan hukum dan rujukan pola kehidupan
juga menggunakan hadits nabi karena hadits dalam posisinya sebagai sumber kedua
sekaligus bentuk tafsir dan penjelasan terhadap Al-Quran. Terlebih dalam dataran
praktek hadits lebih mempunyai kecenderungan aplikatif karena unsur dalam hadits
selain merupakan bagian dari wahyu juga bentuk responsibilitas terhadap persoalan
yang muncul, karena hadist merupakan interpretasi dan rangkuman dari sosok agung
dalam Islam, Nabi Muhammad SAW. Sehingga dalam konsep pendidikan Islam,
hadits merupakan landasan filosofis dalam pengembangan sistematika pendidikan
Islam, terlebih dalam hadits banyak sekali menekankan tentang akhlak dan
pendidikan.
Contoh Hadist Tentang  Wajib Menuntut Ilmu
َ ‫واالع ْل َم َوتَ َعلّ ُموْ ا لِ ْل ِع ْل ِم ال ّس ِك ْينَةَ َو ْال َوقَا َر َوتَ َو‬
ُ‫اضعُوْ ا لِ َم ْن تَتَ َعلّ ُموانَ ِم ْنه‬ ِ ‫تَ َعلّ ُم‬
"Belajarlah kalian ilmu untuk ketentraman dan ketenangan serta rendah hatilah
pada orang yang kamu belajar darinya."
Kemudian, Rasulullah SAW juga menegaskan keutamaan ilmu yang
bermanfaat, baik semasa di dunia bahkan setelah manusia itu wafat. Seperti
dalam hadits tentang menuntut ilmu berikut, dari Abu Hurairah, Rasulullah
SAW bersabda:
‫ح‬
ٍ ‫ل‬ZZ‫ا‬
ِ Z‫ص‬ ‫َأ‬ ْ ‫َأ‬
َ ‫ ْو َولَ ٍد‬Z‫ ِه‬ZZZ‫ُع ِب‬Z َ‫ ْنتَف‬ZZ‫ ُي‬Z‫اريَ ٍة ْو ِعل ٍم‬
ِ Z‫ َدقَ ٍة َج‬Z ‫ص‬َ ‫ َالثَ ٍة ِإ َّال ِمْن‬ZZZ‫ ِإ َّال ِمْن َث‬Zُ‫ َع َملُه‬Zُ‫ َع ْنه‬Z‫ط َع‬
َ َ‫ ْنق‬Z‫ِإلْن َس ُانا‬ZZ‫ِإ َذا َم َاتا‬
ُZ‫ه‬Z َ‫ ْد ُعو ل‬ZZ‫َي‬
“Jika seorang manusia mati, maka terputuslah darinya semua amalnya
kecuali dari tiga hal; dari sedekah jariyah atau ilmu yang diambil
manfaatnya atau anak shalih yang mendoakannya” (HR. Muslim no. 1631)
Diskusi Antara Sistem Pendidikan dan Hadist Nabi
Tentang Wajib Belajar
Hubungan pendidikan Islam dan pendidikan Nasional tidak dapat
dipisahkan,keduanya mempunyai hubungan yang sangat erat. Dalam hal ini
dikaitkan dengan konsep penyusunan sistem pendidikan nasional tersebut. Suatu
sistem pendidikan nasional harus mementingkan masalah eksistensi umat manusia
pada umumnya dan eksistensi bangsa Indonesia khususnya dalam hubungan masa
lalu, masa kini dan kemungkinan perkembangan masa depan.
Dengan adanya sistem pendidikan Barat yang terkoordinir dan sistematis, menguntungkan
pendidikan secara umum namun mempengaruhi sistem pendidikan Islam. Pada keharusannya
memperbaharui sistem pendidikan Islam pada lembaga keagamaan ke arah sistem yang lebih
sempurna. Dan disamping itu muncul lembaga pendidikan yang menyelenggarakan sekolah-
sekolah nasional swasta dengan menggunakan pola Barat yang berorientasi kepada kepentingan
nasional dan semangat kebangsaan. Berdasarkan hal ini pendidikan akan tetap tumbuh dan
berkembang untuk mendidik masyarakat Indonesia yang mayoritas beragama Islam dan juga
lembaga-lembaga pendidikan Islam seperti pesantren, madrasah, sekolah umum yang berdasarkan
keagamaan dan yang lainnya. Dan lembaga-lembaga inilah yang akan menjadi modal dasar dan
modal pokok dari pendidikan nasional yang akan disusun bangsa Indonesia yang sudah merdeka,
bersatu dan berdaulat.
Thank You!

Anda mungkin juga menyukai