Dalam Advokasi
Lobi
1. Pengertian Lobi
Lobi adalah praktik mempengaruhi pembuatan
keputusan yg dibuat oleh pemerintah, baik secara
individu maupun secara kelompok
Termasuk upaya mempengaruhi keputusan
anggota legislatif dan pejabat pemerintah di
berbagai tataran administrasi
Lobi
2. Teori Lobi
Lobi tingkat akar rumput, yakni mendorong dan
memotivasi masyarakat umum utk berkomunikasi
dgn wakil legislatifnya tentang suatu isu atau
masalah
o Berkaitan dgn UU yg spesifik
o Mengandung pandangan terhadap UU tertentu
o Ada komponen ajakan bertindak
Lobi secara langsung, yakni berkomunikasi dgn
pejabat pemerintah atau pegawainya utk
mempengaruhi perundangan atau peraturan
Lobi
3. Etika Dalam Lobi
Berdasarkan Lokakarya Refleksi Penyusunan
Strategi Mewujudkan Partisipasi Masyarakat
Dalam Penyusunan Peraturan Per-UU-an, nilai
etika umum yg perlu dimiliki seorang pelobi:
o Kejujuran
o Keterbukaan
o Tepat Waktu
o Anti Kekerasan
o Sifat Konsisten
Lobi
4. Kriteria Pelobi yang Baik
Berdasarkan Lokakarya Refleksi Penyusunan Strategi
Mewujudkan Partisipasi Masyarakat Dalam Penyusunan
Peraturan Per-UU-an:
o Memahami substansi
o Keterampilan berkomunikasi
o Berpenampilan menarik
o Cepat beradaptasi
o Memperhatikan etiket
o Memahami kebutuhan sekutu
o Mempunyai relasi dgn tokoh² berpengaruh, paham
mekanisme pembahasan legislasi, mengikuti dinamika
legislasi, menguasai seluk-beluk ruang legislasi,
mengetahui agenda legislasi, percaya diri, dan sabar
Lobi
5. Teknik Lobi
Pertemuan pribadi atau cara kontak langsung
bertatap muka
Kontak melalui telepon, sms, BBM, atau wa
Melalui surat pribadi (fax, email atau cara lain)
Surat pribadi ke bbrp orang secara terpisah
Melalui organisasi masyarakat
Melalui parpol
Lobi
6. Kapan Melakukan Lobi Terbaik
Momen sebelum pemilu
Sebelum isu dimasyarakatkan umumnya politisi
senang bicara suatu isu paling awal, mendahului yg
lain
Pada puncak publisitas isu
Sebelum perdebatan di parlemen
Selama pembahasan di parlemen
Catatan: meski ada 5 waktu terbaik, tdk tertutup
kemungkinan melakukan lobi kapan saja sepanjang
terbuka kesempatan
Lobi
7. Contoh Lobi
Suatu kabupaten mengalami bencana gempa bumi
yg cukup besar sehingga banyak korban yg
kehilangan tempat tinggal. Kepala dinas kesehatan
setempat melakukan lobi kpd bupati dan komisi D
maupun pimpinan DPRD agar memperoleh dana utk
paket obat²an utk kegawatdaruratan serta paket
makanan utk balita dan ibu hamil, karena dana
rutin dinas kesehatan telah habis
Dibutuhkan lomunikasi aktif dan baik,
kecakapan, dan kemahiran kepala dinas
menentukan berhasil tdknya serta besaran
bantuan dana
Negosiasi
1. Pengertian Negosiasi
Proses tawar-menawar dgn jalan berunding
utk mencapai kesepakatan bersama antara
satu pihak (kelompok) dgn pihak (kelompok)
lain
Penyelesaian sengketa secara damai melalui
perundingan antara pihak yg bersengketa.
Orang yg melakukan negosiasi disebut
negosiator atau penegosiasi
(Kamus Besar Bahasa Indonesia, Depdiknas,
2011)
Negosiasi
1. Pengertian Negosiasi
Proses di mana 2 atau lebih pihak berupaya
memperoleh kesepakatan yg dpt diterima
oleh pihak yg terkait dlm menghadapi situasi
yg kemungkinan mengandung
ketidaksepahaman atau ketdksetujuan dari
pihak² yg terkait (Atomic Dog Publishing,
2006).
Proses komunikasi antara 2 orang atau lebih
utk memperoleh solusi terbaik yg paling
menguntungkan bagi pihak terkait (Pratomo,
2015)
Negosiasi
2. Sejarah Negosiasi
Negosiasi bermula ketika perusahaan
swasta Amerika memesan emas senilai 20-
40 juta dolar AS kpd Bank Perancis pada
thn 2017
Ilmu negosiasi berkembang shg seorang
pengacara Amerika mendirikan The
Negotiation Institute Inc pada tahun 1966
Di Indonesia blm diperoleh dokumen kapan
ilmu negosiasi mulai dikembangkan
Negosiasi
3. Tujuan Negosiasi
Situasi menang-menang (win-win solution) di
mana dalam proses negosiasi tdk ada pihak
yg dikalahkan krn semua merasa
dimenangkan
Negosiasi
4. Teori, Proses, dan Teknik Negosiasi
Teori
o Best Alternative to a Negotiated Agreement
(BATNA)
Alternatif terbaik utk mencapai
kesepakatan atau kesetujuan melalui
negosiasi
Dg melakukan teknik BATNA negosiator
dpt meneruskan negosiasi secara fleksibel
dgn cara mengetahui alternatif terbaik
dari kegagalan utk mencapai kepentingan
negosiator dan memperkirakan nilai
BATNA dlm kaitan dgn tawaran terbaik
dari negosiator
Negosiasi
4. Teori, Proses, dan Teknik Negosiasi
Proses
o Persiapan dan perencanaan
o Penentuan aturan dasar
o Klarifikasi dan justifikasi
o Negosiasi dan pemecahan masalah
o Penutupan dan implementasi
Negosiasi
4. Teori, Proses, dan Teknik Negosiasi
Proses
o Persiapan dan perencanaan
Tetapkan tujuan negosiasi
Prediksi hasil yg akan diperoleh,
termasuk hasil minimum yg bisa
diterima
Prediksi keinginan pihak lawan;
kekuatan tawar-menawar mereka;
penyelesaian spt apa yg dikehendaki
Prediksi alternatif terbaik
Negosiasi
4. Teori, Proses, dan Teknik Negosiasi
Proses
o Penentuan aturan dasar
Siapa yg akan melakukan perundingan,
pihak organisasi atau ditunjuk pihak
ketiga
Di mana perundingan akan dilakukan
Batasan negosiasi
Prosedur yg akan ditempuh jika
negosiasi berakhir buntu
Negosiasi
4. Teori, Proses, dan Teknik Negosiasi
Proses
o Klarifikasi dan justifikasi
Setelah posisi awal dipertukarkan,
maka kedua belah pihak perlu
memaparkan, menguatkan,
mengklarifikasi, dan mempertajam
maupun memberi justifikasi tuntutan
yg diminta
Negosiasi
4. Teori, Proses, dan Teknik Negosiasi
Proses
o Negosiasi dan pemecahan masalah
Terjadi proses tawar-menawar dalam
upaya memecahkan masalah, karena
negosiasi adalah memberi dan
menerima dalam mencari kesepakatan
bersama
Negosiasi
4. Teori, Proses, dan Teknik Negosiasi
Proses
o Penutupan dan implementasi
Kesepakatan yg terjadi sebaiknya
dibuat formal (tertulis) dan kemudian
disusun prosedur utk pelaksanaan
maupun monev-nya
Negosiasi
5. Kendala Negosiasi
Masalah komunikasi
Kendala budaya atau gender
Hilang kepercayaan, misal karena
perselisihan hebat
Kurangnya informasi
Adanya sabotase krn ada satu pihak yg
secara sengaja menghentikan negosiasi
(Downs, 2008)
Negosiasi
6. Indikator Negosiasi
Ada 4 jenis pihak ketiga yg dpt membantu
terjadinya negosiasi
o Mediator pihak ketiga yg netral
o Arbittrator pihak ketiga yg memfasilitasi
proses negosiasi dan diberi kewenangan ut
membuat kesepakatan
o Konsiliator pihak ketiga yg dipercaya utk
memberikan hubungan komunikasi antara
perunding dan pihak lawan
o Konsultan pihak ketiga yg memiliki
keterampilan memfasilitasi pemecahan masalah
melalui komunikasi dan analisis (Rao, 2008)
Negosiasi
6. Indikator Negosiasi
Ada 3 jenis hasil negosiasi
o Negosiasi dgn hasil akhir kalah-menang
o Negosiasi dgn hasil akhir kalah-kalah
o Negosiasi dgn hasil akhir menang-
menang
Indikator keberhasilan negosiasi jika semua
pihak merasa puas dgn hasil akhir negosiasi