Anda di halaman 1dari 11

Judul Pemberontakan APRA

KELOMPOK 7

• M Andriano lakitan
• M Rasya Ananda
• Ramadhan Yudika D
• Iyad imelda
• Ade Irma Yunita
• Aliyah muthiah yasmine
• Regina herman A
APRA

Pada Desember 1950 Raymond Westerling membentuk suatu kelompok


yang disebut dengan Angkatan Perang Ratu Adil atau APRA kemudian
5 Januari 1950 ia menulis surat kepada Soekarno agar APRAnya diakui
sebagai tentara resmi Negara Pasundan. Bila tidak, ia akan menyerang
Bandung dan Jakarta. Kemudian tanggal 23 Januari gerakan APRA
terjadi di Bandung dengan mengerahkan sekitar delapan ratus tentara
bekas KNIL, tentara Belanda, dan anggota pasukan berbaret hijau
menyapu Bandung, dalam serbuan ini korban jatuh di pihak TNI
sebanyak seratus orang.
LATAR BELAKANG

Latar belakang pemberontakan APRA adalah mulai dibubarkannya


negara bagian bentukan Belanda di RIS yang bergabung kembali ke
Republik Indonesia.
 
AKSI GERAKAN

Bandung. Daerah tersebut menjadi sasaran aksi kudeta untuk


menciptakan kekacaun. Bandung sengaja dipilih sebagai lokasi
pemberontakan untuk menjadi perhatian bagi kota-kota besar
lain di Indonesia, bahwa kekuatan pemerintah kolonial masih
jumawa untuk meruntukan pemerintahan indonesia.
APRA tidak menyetujui rencana pembubaran Republik Indonesia Serikat
(RIS) hasil konferensi Meja Bundar di Den Haag tahun 1949. Dengan
bekerjasama dengan Sultan Pontianak, Sultan Hamid II yang beraliran
federalis, APRA dan Westerling mencoba melakukan kudeta pada Januari
1950. Kudeta ini merupakan upaya mempertahankan negara federal RIS
saat sebagian besar negara bagian RIS ingin membubarkan diri dan
bergabung kembali dengan Republik Indonesia.
Kudeta ini dilancarkan di Bandung dan berhasil menguasai kota itu.
Westerling berusaha
menguasai Jakarta dan membunuh pemimpin republik saat itu. Setelah
gagal menguasai Jakarta, kudeta ini digagalkan oleh TNI
DAMPAK
Indonesia kehilangan tentaranya akibat terbunuh pada saat melawan,
salah satunya adalah Letnal Kolonel Lembong. selain itu untuk
beberapa jam Kota Bandung dikuasai, 79 orang APRIS tewas dan
beberapa masyarakat juga menjadi korban kekejaman pemberontakan
APRA.Sedangkan dampak positifnya yaitu rasa persatuan dan kesatuan
masyarakat indonesia semakin meningkat atas pemberontakan
tersebut, memilki rasa pejuang yang tinggi untuk menyelesaikan suatu
kasus, dilatih untuk selalu bekerja sama melawan suatu kasus sehingga
rasa nasionalisme dan patriotisme bangsa Indonesia juga semakin
tinggi.
SURAT ULTIMATUM
UPAYA PENUMPASAN

1. Operasi Tegas yang dipimpin Letkol Kaharudin Nasution. Tujuannya untuk menguasai
daerah Riau. Hasilnya Pekanbaru dapat dikuasai pada tanggal 12 Maret 1958.
2. Operasi 17 Agustus yang dipimpin Kolonel Achmad Yani. Tujuannya menguasai Sumatera
Barat. Hasilnya Padang dapat dikuasai tanggal 17 April 1958, menyusul Bukittinggi
sebulan kemudian.3.
3. Operasi Saptamarga yang dipimpin Brigjen Jatikusumo. Tujuannya adalah mengamankan
wilayah Sumatera Utara.4.
4. Operasi Sadar yang dipimpin Letkol Ibnu Sutowo. Tujuannya adalah mengamankan
wilayah Sumatera Selatan.
PENUTUP

Pemberontakan APRA berakhir setlah upaya para


pmbrontak untuk menguasai Jakarta gagal.Pemimpin
pembeorantakan ini, Westerling, melarikan diri k
Singapura, sementara Sultan Hamid II ditahan
pemerintah.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai