Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN KASUS

FINGERTIP INJURY WITH V-Y ADVANCEMENT MANAGEMENT

Dosen Pembimbing:
dr. Rudiansyah Harahap, SpOT

Farah Kusuma Anggraeni


H3A021051
PENDAHULUAN

Fingertip injury (FTI) adalah cedera pada jari yang


terletak pada area sebelah distal dari insersi tendon flexor
dan ekstensor. Fingertip Injury merupakan kasus yang
tersering terjadi pada cedera tangan. Cedera dapat
mencakup kerusakan pada kulit dan jaringan lunak,
tulang (phalanx distal), kuku dan nailbed. Ujung-ujung
jari kaya akan saraf dan sangat sensitif. Tanpa perawatan
yang cepat dan tepat, cedera jari dapat mengganggu
fungsi kompleks tangan dan mungkin mengakibatkan
deformitas permanen dan kecacatan.
Prevalensi kejadian fingertip injury berdasarkan
umur paling banyak terjadi pada rentang usia 26-
40 tahun sebesar 45% dan paling sedikit pada
rentang usia 71-85 tahun sebesar 1,7%.
Berdasarkan jenis kelamin dapat diketahui bahwa
pasien yang mengalami fingertip injury paling
banyak pada jenis kelamin  laki-laki sebesar 85%.
Dari tahun 1997 sampai 2016 perkiraan kejadian
fingertip injury di Amerika Serikat sebanyak 7,5
dari 100.000 penduduk per tahun.
PENYEBAB

18,4%

Kecelakaan kendaraan 26,3%


Terjepit pintu atau
door crush
23,7%
Cedera mesin
DASAR TEORI
Fingertip injury merupakan cedera pada jari yang terletak pada
area sebelah distal dari insersi tendon flexor dan ekstensor.
Cedera yang terjadi dapat mencakup kerusakan pada kulit dan
jaringan lunak, tulang (phalanx distal), kuku dan nailbed. Ujung
jari adalah bagian paling distal dari jari yang menyediakan
fungsi taktil dan sensorik yang kemudian diteruskan ke otak.
Mekanisme terjadinya fingertip injury yang paling umum antara
lain crush injury misalnya jari yang terjepit pada pintu, terkena
palu atau tertimpa benda berat lain. Laserasi juga sering terjadi
misalnya terkena pisau, gunting, alat kerja seperti gergaji atau
alat-alat besi lain. Mekanisme cedera lain adalah gerakan fleksi
atau ekstensi mendadak yang menyebabkan cedera avulsi
tendon distal.
KLASIFIKASI ALLEN

ALLEN I ALLEN II
Cedera hanya melibatkan Cedera melibatkan pulp dan
hilangnya jaringan lunak (kulit nail bed distal dari tip
dan pulp) distal dari phalang phalang distal.
distal.

ALLEN III ALLEN IV


Cedera melibatkan nail plate Cedera meliputi bagian
dan matrik germinal distal proksimal nail plate dan
dari mid-phalang distal. keseluruhan phalang distal.
Volar oblique Transversal Dorsal oblique
MANAGEMENT

01 Secondary 03 Skin Graft


intention

02 Primary repair 04 Flap


01 Secondary Intention
Secondary intention merupakan penutupan luka tanpa pertolongan dari luar dan berjalan
secara alami. Secondary intention diindikasikan pada defek luka yg kecil (6-8 mm)
tanpa bone exposure seperti pada fingertip injury allen tipe I. Metode ini diterapkan
berdasarkan proses epitelisasi dan kontraksi luka hingga memungkinkan penutupan luka.
Penutupan defek biasanya terjadi dengan jaringan parut dan menghasilkan ujung jari
yang keras.
02 Primary Repair
Penutupan luka primer merupakan penutupan sederhana yang dilakukan dengan
penjahitan biasa. Primary repair diindikasikan pada defek luka yg kecil tanpa bone
exposure seperti pada fingertip injury allen tipe I. penutupan luka dapat dilakukan
menggunakan teknik jahit simple interuptus, matras vertical, matras horizontal atau
jelujur.
03 Skin Graft
Skin graft adalah tindakan memindahkan kulit dari suatu tempat ke temat lain secara bebas. Skin
graft diindikasikan pada fingertip injury dengan hilangnya jaringan lunak tanpa diseritai bone
exposure dan pada defek luas yang tidak dapat dilakukan primary repair. Kelebihan skin graft adalah
caranya yang lebih sederhana, variabilitas ukuran dan bentuk yang lebih luas sehingga dapat
menutup defek luka dengan ukuran dan bentuk yang lebih beragam. Sedangkan skin graft memiliki
kekurangan yaitu menyebabkan pembentukan luka baru di daerah donor serta inervasi pada skin
graft tidak dapat terbentuk sempurna sehingga tidak dapat memberikan sensasi seperti semula.
04 Flap
Flap kulit adalah pemindahan jaringan kulit dan
jaringan lemak dibawahnya yang diangkat dari tempat
asalnya untuk menutup suatu defek dan mempunyai
vaskularisasinya sendiri.
V-Y FLAP

Indikasi Kekurangan
Flap terlalu kecil dan sulit untuk diperpanjang
- Fingertip injury allen tipe II-IV dengan ujung distal flap dapat diperpanjang
hanya sekitar 1 cm, sehingga flap ini tidak
- Fingertip injury transversal pada cocok untuk terapi pada amputasi yang terlalu
sepertiga distal dasar kuku proksimal, cedera volar oblique dan lateral
oblique
- Fingertip injury oblique dorsal, flap
harus dikombinasikan dengan
Kelebihan
Defek donor tidak membutuhkan skin graft,
eponychium plasty. warna yang sesuai dengan jaringan sekitarnya,
sensibilitas dan durabilitas yang baik, cakupan
jaringan lunak yang baik, dapat digunakan pada
defek dengan bone expossure dan tidak
membutuhkan imobilisasi
Tindakan operatif ini dilakukan dibawah anastesi lokal, diawali dengan debridemen yang
bertujuan untuk mengangkat jaringan yang mati serta membersihkan kotoran yang ada
pada area sekitar luka. Flap didasarkan pada kedua cabang terminal dari arteri digitalis
palmar. Apex dari insisi V dibuat pada lipatan palmar distal interphalangeal joint. Ujung
insisi V harus selebar tepi luka atau lebih lateral dari proyeksi lipatan kuku lateral. Setelah
insisi, sangat penting untuk membuka septum fibrosum sampai jaringan lemak terlihat
jelas dan margin kulit terbuka sambil melakukan traksi pada flap yang dilepaskan. Pada
titik ini, flap hanya dapat ditraksi beberapa milimeter sampai 1 cm. Dasar flap segitiga
dijahit pada dasar kuku dan flap V dijahit menjadi Y.
THENAR FLAP

Indikasi Kekurangan
Flap ini sering terjadi kontraktur dan
Fingertip injury pada jari ke 2,3,4. kekakuan jari akibat imobilisasi jari dalam
Fingertip injury tipe allen II-IV posisi flexi serta dapat terjadi cedera saraf
digital ke ibu jari. Teknik thenar flap melalui
dengan sudut luka transversal, 2 tahap operasi
dorsal oblique dan volar oblique
serta pada defek yang lebih
Kelebihan
proksimal dan lebih luas Flap ini memiliki kecocokan jaringan yang
baik, diseksi flap yang mudah, hasil
estetika yang baik dan pemulihan sensorik
yang baik.
Teknik ini dilakukan dengan memfleksikan jari yang cedera dan
menempelkan ujung jari ke bagian thenar. Arah flap dapat dibuat
dari proksimal, distal, dan lateral. Flap dijahit setinggi mungkin
dari eminensia thenar. Hal yang perlu diperhatikan pada flap
ini yaitu saraf digitalis pada ibu jari harus dapat
diidentifikasi untuk mencegah cedera. Lokasi donor dapat
ditutup secara primer ataupun dengan Skin graft. Pada hari ke
10-14, flap dapat dipisahkan dari donornya dan mobilisasi aktif
dapat segera dimulai.
CROSS-FINGER FLAP

Indikasi Kekurangan
Cross-finger flap melibatkan dua tahapan
Fingertip injury tipe allen II-IV prosedur operasi
dengan sudut luka transversal,
dorsal oblique, lateral oblique dan Kelebihan
volar oblique serta pada defek Flap ini memiliki ketahanan dan sensibilitas
yang baik. Flap dapat dilakukan untuk
yang lebih proksimal dan lebih berbagai sudut defek termasuk lateral
luas oblique
Flap diambil dari bagian dorsum phalang media jari sebelahnya,
inisisi dilakukan dari bagian proksimal dan distal dari phalang
media dalam bentuk persegi panjang lalu diseksi dilakukan ke
bawah paratenon tendon extensor. Flap kemudian dipisahkan
dengan paratenon menggunakan diseksi tumpul dan dilakukan
inset flap. Setelah inset flap selesai kemudian dijahit ke matriks
steril bagian fingertip yang cedera. Pada bagian flap dapat
ditutup dengan menggunakan full-thickness skin graft dari
bagian kulit lain.
INGUINAL FLAP

Indikasi Kekurangan
Inguinal flap biasanya tebal, perlu
Fingertip injury tipe allen II-IV beberapa kali operasi, pasien tidak
dengan sudut luka transversal, nyaman, kontraktur atau kekakuan pada
tangan akibat tangan yang menempel pada
dorsal oblique dan volar oblique bagian inguinal
serta pada defek yang lebih
proksimal dan lebih luas
Kelebihan
Flap ini dapat digunakan pada defek luka
yang luas
Inguinal flap merupakan flap kulit axial yang berdasarkan pada
sistem arteri iliaca circumflexa. Diseksi flap dapat dilakukan
secara medial atau lateral. Insisi dilakukan sampai ke fascia
profunda dan diseksi dimulai dari fascia profunda. Flap ini dapat
digunakan untuk menutup defek luka yang luas pada jari hingga
lengan.
KESIMPULAN
Pada fingertip injury, menjaga fungsi maksimal ujung jari merupakan hal yang penting. Rekonstruksi
yang tidak optimal berpotensi berdampak terhadap kemampuan seseorang untuk bekerja, sehigga
menyebabkan kerugian sosial ekonomi. Rekonstruksi yang optimal yaitu dengan mempertahankan
panjang jari, sensasi dan fungsi. Tatalaksana yang tepat dapat diberikan sesuai dengan sudut cedera,
adanya bone expossure dan tipe cederanya berdasarkan klasifikasi Allen. Pada Allen tipe I dengan defek
minimal banyak dilakukan secondary intention sedangkan pada defek luas dengan hilangnya jaringan
lunak banyak digunakan skin graft. Tatalaksana Allen tipe II, III dan IV pada cedera transversal dan
dorsal oblique dapat menggunakan V-Y advancement flap sedangkan pada cedera volar oblique dan
oblique menggunakan thenar flap, cross-finger flap maupun inguinal flap.
V-Y adavancement flap merupakan flap yang paling banyak digunakan untuk fingertip injury Allen
tipe II-IV dengan cedera proksimal dan dorsal oblique di seluruh literatur bersama dengan beberapa
modifikasi. V-Y advancement flap secara teknis sederhana, prosedur lebih mudah dan cepat serta
menghasilkan hasil neurosensori, fungsional dan estetika yang baik dengan komplikasi dan morbiditas
paling sedikit. Namun kekurangan flap ini adalah flap hanya dapat ditraksi maksimal 1 cm, sehingga
tidak dapat untuk tatalaksana cedera yang lebih luas, cedera tipe volar oblique dan lateral oblique.
Tatalaksana dengan thenar flap, cross-finger flap dan inguinal memiliki hasil neurosensori dan estetika
yang baik. Flap ini dapat dilakukan pada cedera yang lebih luas dan proksimal serta pada berbagai bentuk
cedera seperti lateral oblique, volar oblique maupun lainnya. Akan tetapi pada flap ini perlu melalui 2
tahap prosedur operasi dan perlu menggunakan jari yang sehat dalam prosedur tindakannya untuk
mengambil donor.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai