STEENIS) DENGAN VARIASI BASIS SALEP Nama kelompok : Bella Eka Putri Dhea Clasia Eka Tri A Eka Setyorini Evie Herdiyana Hairunnisa PEMANFAATAN SBA NABATI ◦ Zat yang terkandung ◦ Teknik pemanenan ◦ Anda dapat melakukan panen daun binahong setelah ◦ Alkoloid berumur 3-4 bulan, dimana daun binahong telah tumbuh ◦ Flavonoid dengan lebat. Cara panen daun biahong adalah dengan memilih daun ukuran besar dan membiarkan yang ukurann ◦ Polifenol kecil berada di ujung. ◦ Perlakuan pasca panen ◦ Saponin ◦ Pasca panen Daun binahong dapat digunakan dalam bentuk ◦ Triterpenoid segar dan simplisia. Penanganan pascapanen daun dan umbi dalam bentuk segar dilakukan dengan cara penyortiran dan ◦ (Rohmawati,2007) pencucian. Proses pascapanen untuk simplisia dilakukan dengan cara pelayuan terhadap daun yang sudah disortir dan dicuci bersih sedangkan pada umbi dilakukan perajangan dengan pisau berbahan stainless steel dan selanjutnya dikeringkan pada suhu 20-40°Cselama 2-3 hari sampai kadar airnya mencapai 10%. Pengeringan dapat menggunakan alat pengering misalnya oven atau dijemur di bawah sinar matahari dengan ditutup kain hitam agar menghasilkan kualitas simplisia daun dan umbi yang baik. Suhu pengeringan lebih dari 40°C dapat merusak bahan aktif yang terkandung dalam daun dan umbi tersebut.( Proses ekstraksi Formulasi sedian Formulasi Sedian Formulasi sediaan HOMOGENESIS Uji PH Uji pH dilakukan dengan menggunakan alat pH meter.Uji pH pada salep dilakukan bertujuan untuk mengetahui tingkat keasam-basaan sediaan salep (Depkes RI, 2000). Hasil uji pH salep ekstrak etanolik dalam berbagai basis dapat dilihat pada Tabel V. Daya Lekat Uji daya lekat dilakukan dengan tujuan untuk melihat berapa lama sediaan salep ekstrak etanolik daun binahong dapat menempel dengan permukaan kulit sehingga zat aktif dalam salep terabsorbsi (Ansel, 1989). Hasil uji daya lekat dapat dilihat pada Tabel VIII VIKSOSITAS Uji Daya Sebar Uji daya sebar dilakukan untuk mengetahui salep ekstrak etanolik daun binahong dapat menyebar dengan baik atau tidak dan mengetahui kelunakan massa salep sehingga dapat dilihat kemudian pengolesan sediaan pada kulit. Hasil uji daya sebar dapat dilihat pada Tabel X. KESIMPULAN Salep ekstrak etanolik daun binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) dengan berbagai macam basis salep (hidrokarbon, absorpsi, dan larut air) memiliki perbedaan yang signifikan pada karakteristikfisik salep meliputi daya lekat dan viskositas. Namun tidak memiliki hasil yang berbeda signifikan pada karakteristik fisik pH, organoleptis, dan daya sebar. SEKIAN TERIMAKASIH