Anda di halaman 1dari 20

SEJARAH

HUKUM
PERBURUHAN
• Zaman perbudakan :
• Intinya :
• Disebut juga perhambaan atau
peruluran
• Budak orang yang bekerja di Sebelum
bawah perintah orang lain
sebagai pemilik dirinya Kemerdekaan
• Tidak punya hak , hanya
kewajiban
• Penentu hidup dan mati
majikannya
• Sebagai obyek hukum
• Zaman perbudakan :
• Perkembangannya
• 1817
• Pemerintah Hindia Belanda mengatur mengenai perbudakan
dengan menetapkan peraturan-peraturan sebagai berikut :
Sebelum a. Mengadakan larangan memasukkan budak-budak ke
Kemerdekaan pulau Jawa.
b. Harus diadakan pendaftaran budak.
c. Mengadakan pajak atas pemilikan budak.
d. Melarang pengangkutan budak yang masih anak-anak.
e. Mengadakan peraturan tentang pendaftaran anak budak.
• Kenyataannya, kelima peraturan tersebut diatas belum efektif
• Zaman perbudakan :
• 1825 diadakan
• perbaikan peraturan yang diharapkan dapat merubah
nasib para budak
• intinya :
• “hubungan pemilik dan budak tidak terletak pada
baik buruknya perlakuan pemilik budak, tetapi
terletak pada hakekat hukum perburuhan, yaitu Sebelum
mendudukan mereka pada kedudukan yang merdeka
secara yuridis, sosiologis dan ekonomis”. Kemerdekaan
• Secara yuridis : budak menjalankan kewajiban
dan diberi haknya sesuai dengan ketentuan
peraturan yang ada.
• Secara sosiologis berarti : hak dan kewajiban
tersebut diakui masyarakat.
• Secara ekonomis berarti : hak diberikan dengan
mendapatkan imbalan yang cukup
Sebelum Kemerdekaan

• Zaman perbudakan :
• 1 Januari 1860 perbudakan di Indonesia
• dihapuskan, namun tidak berarti perbudakan hapus sama
sekali,
• karena perbudakan dari segi mental tetap masih ada.
• Zaman rodi
• Awalnya melakukan pekerjaan secara bersama-sama antara
budak-budak atau anggota masyarakat
• Diubah jadi kerja paksa untuk kepentingan seseorang dengan
menerima upah
• kepentingan tersebut beralih lagi yakni untuk Gubernemen
• Pekerjaan yang dilakukan para budak tersebut merupakan kerja
paksa atau rodi.
• Zaman rodi
• Awalnya melakukan pekerjaan bersama
antara budak-budak atau anggota
masyarakat
• Diubah jadi kerja paksa untuk Sebelum
kepentingan seseorang dengan menerima
upah
Kemerdekaan
• Kepentingan beralih untuk Gubernemen
• Pekerjaan yang dilakukan merupakan
kerja paksa atau rodi.
• Zaman rodi
• Perkembangan :
• Tahun 1813
• Raffles berusaha menghapuskan rodi
• Namun gagal
• Setelah Indonesia dikembalikan pada Nederlands,

Sebelum • kerja rodi makin hebat


Kemerdekaan • digolongkan menjadi :
a. Rodi Gubernemen : budak yang bekerja pada
pemerintah
b. Hindia Belanda tanpa bayaran.
c. Rodi perorangan, yang bekerja pada pembesar-
pembesar
d. Belanda / Raja-raja di Indonesia.
e. Rodi Desa untuk pekerjaan di Desa
• Tahun 1938 rodi baru dapat dihapuskan
• Zaman poenale sanctie
• perkembangan kerja rodi
• untuk Gubernemen
• penguasa pemerintah Hindia
Belanda yang menyewakan tanah Sebelum
pada orang-orang swasta (bukan
orang Indonesia asli) Kemerdekaan
• Pekerja dari pekerja rodi desa
dengan menghubungi kepala desa
yang bersangkutan
• menggarap tanah yang disewakan
• Zaman poenale sanctie
• perkembangan kerja rodi
• dikontrak selama 5 tahun
• kontrak kerja secara tertulis.
Sebelum
• memuat tentang :
a. Besar upah.
Kemerdekaan
b. Besar uang makan.
c. Perumahan
d. Macam pekerjaan.
e. Penetapan hari kerja
• Zaman poenale sanctie
• perkembangan kerja rodi
• tahun 1870
• lahir Agarische Wet
• tumbuh perkebunan-perkebunan
• masalah banyak buruh dipekerjakan namun ada
Sebelum yang menolak dikirim ke perkebunan di
Sumatra Timur
Kemerdekaan
• yang menolak dipidana dengan hukuman badan
poenale sanksi.
• ditentang Parlemen Belanda di Nederland
• pada tahun 1880
• dikeluarkan “Koeli Ordonantie”
• buruh jangan sampai diberi pidana yang
mengarah pada pidana badan.
• Zaman poenale sanctie
• perkembangan kerja rodi
• tahun 1930
• keadaan buruh di Sumatra Timur tambah
jelek
Sebelum • ada pemerasan, penganiayan dan
penyalahgunaan wewenang
Kemerdekaan • dilakukan penguasa
• tahun 1904
• diadakan/dibentuk instansi pengawasan
perbudakan (Arbeids Inspectie).
• tanggal 1 Januari 1942 Poenale Sanksi
lenyap
• PANCA KRIDA HUKUM PERBURUHAN
1. Membebaskan manusia Indonesia dari
perbudakan dan perhambaan.
2. Membebaskan penduduk Indonesia dari rodi
atau kerja paksa.
Sesudah 3. Membebaskan buruh Indonesia dari Poenale
Sanksi.
Kemerdekaan
4. Membebaskan buruh Indonesia dari rasa
ketakutan akan kehilangan pekerjaan secara
semena-mena.
5. Memberikan kedudukan hukum yang seimbang
(bukan sama) kepada buruh dan memberi
penghidupan yang layak bagi buruh
•peraturan
Soekarno ketenagakerjaan
Pasca
Proklamasi cenderung memberi
(1945-1958) jaminan sosial dan
perlindungan kepada
• kondisi perburuhan kurang diuntungkan
• buruh dikendalikan oleh tentara dengan
dibentuk Dewan Perusahaan yang diambil alih
dari Belanda dalam rangka program
nasionalisasi

Soekarno Masa • Gerak politis dan ekonomis buruh ditandai


dengan dikeluarkannya Peraturan Penguasa
Orde Lama Perang Tertinggi No. 4 Tahun 1960 Tentang
Pencegahan Pemogokan dan/atau Penutupan
(lock out) di perusahaanperusahaan, jawatan-
jawatan dan badan-badan vital.
• Perbaikan nasib buruh terjadi karena ada
gerakan buruh yang gencar melalui Serikat-
serikat Buruh seperti PERBUM, SBSKK, SBPI,
SBRI, SARBUFIS, SBIMM, SBIRBA.
Soeharto Masa Orde Baru
• Kebijakan industrialisasi mengimbangi kebijakan yang
menempatkan stabilitas nasional sebagai tujuan
• menjalankan industrial peace khususnya sejak awal
Pelita III (1979-1983),
• menggunakan sarana yang diistilahkan dengan HPP
(Hubungan Perburuhan Pancasila).
• Serikat Pekerja di tunggalkan dalam SPSI.
• Peran Militer dalam prakteknya sangat besar misal
dalam penyelesaian perselisihan perburuhan.
• 5 Juni dikeluarkan Keputusan Presiden No. 83 Tahun 1998 yang
mensahkan Konvensi ILO No.87 Tahun 1948 tentang
Kebebasan Berserikat dan Perlindungan Hak untuk
Berorganisasi (Concerning Freedom of Association and
Protection of the Right to Organise) berlaku di Indonesia.

BJ. • Meratifikasi K.ILO tentang Usia Minimum untuk diperbolehkan


Bekerja/Concerning Minimum Age for Admission to
Employment (Konvensi No. 138 tahun 1973) yang memberi
Habibie(1998- perlindungan terhadap hak asasi anak dengan membuat
batasan usia untuk diperbolehkan bekerja melalui UU No. 20
1999) Tahun 1999. •
• Rencana Aksi Nasional Hak Asasi Manusia (HAM) Indonesia
Tahun 1998-2003 yang salah satunya diwujudkan dengan
pengundangan UU No. 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi
Manusia, dan Peraturan Pemerintah Pengganti UU (Perppu)
No. 1 tahun 1999 Tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia.
Abdurrahman
Wahid

sangat melindungi kaum


pekerja/buruh

memperbaiki iklim demokrasi dengan UU


serikat pekerja/serikat buruh yang
dikeluarkannya yaitu UU No 21 Tahun 2000
Megawati Soekarno Putri
• peraturan perundangan ketenagakerjaan dihasilkan sangat
fundamental
• diantranya
• UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan yang
menggantikan sebanyak 15 (limabelas) peraturan
ketenagakerjaan,
• UU No. 2 Tahun 2004 Tentang Penyelesaian Perselisihan
Hubungan Industrial yang disahkan pada 14 Januari 2004
dan
• UU No. 39 Tentang Perlindungan dan Penempatan
Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri.
memperbaik menuntaska
i iklim n masalah
investasi penganggur
Susilo investasi an

Bambang kebijakan
Yudhoyonon meningkatk
bidang
ketenagakerjaan
an kurang
pertumbuha mendapat
n ekonomi dukungan
kalangan
pekerja/buruh.
Susilo Bambang Yudhoyono

• Beberapa aturan
• Inpres No. 3 Tahun 2006 Tentang
Perbaikan iklim Investasi, salah satunya
adalah agenda untuk merevisi UU No. 13
Tahun 2003, mendapat tentangan
pekerja/buruh
• Pengalihan jam kerja ke hari sabtu dan
minggu demi efisiensi pasokan listrik di
Jabodetabek
• Penetapan kenaikan upah harus
memperhatikan tingkat pertumbuhan
ekonomi dan laju inflasi

Anda mungkin juga menyukai