Masa Demokrasi Liberal
Masa Demokrasi Liberal
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Ciri Pemerintahan Parlementer
• Dilandasi UUDS 1950 sistem parlemente
r
• Presiden dan wakil presiden tidak dapat
diganggu gugat
• Menteri bertanggung jawab atas kebijakan
pemerintah
• Perdana menteri diangkat oleh presiden
• Parlemen dapat menjatuhkan kabinet
melalui mosi tidak percaya sering terjadi
pergantian kabinet
Kabinet Masa Demokrasi Parlementer
Kabinet Natsir (1950–1951)
• Program kerjanya : penanggulan masalah
keamanan, penyempurnaan susunan
pemerintahan dan angkatan perang,
penyelesaian masalah Irian Barat,
memperkuat ekonomi
• Diganti karena gagal dalam perjuangan
Irian Barat, mosi tidak percaya dari
Hadikusumo mengenai PP No. 39 yang
dianggap menguntungkan Masyumi
Kabinet Sukiman (1951–1952)
• Nasionalisasi De Javasche Bank
• Menjaga keamanan, kemakmuran rakyat,
penyelenggaraan pemilu secepatnya,
politik bebas aktif, penyelesaian masalah
Irian Barat
• Diganti karena penandatanganan MSA
mosi dari Sunarjo dan gagal dalam
pembebasan Irian Barat
Kabinet Masa Demokrasi Parlementer
Kabinet Wilopo (1952–1953)
• Tugas : menjalankan persiapan pemilihan
umum untuk memilih anggota parlemen
dan anggota konstituante
• Diganti karena :
Peristiwa 17 Oktober 1952 KSAD (A.H.
Nasution) dan tujuh panglima daerah
meminta DPRS dibubarkan. Kemal Idris,
salah satu dari tujuh panglima, pernah
mengarahkan moncong meriam ke Ist
ana. Dalihnya melindungi Presiden Soekar
no dari demonstrasi mahasiswa
Peristiwa Tanjung Morawa Pemerintah RI Sumatera Utara merencanakan untuk mencetak
sawah percontohan di bekas areal perkebunan tembakau di desa Perdamaian, Tanjung Morawa.
Akan tetapi areal perkebunan itu sudah ditempati oleh penggarap liar. Usaha pemerintah untuk
memindahkan para penggarap dihalang-halangi oleh Barisan Tani Indonesia (BTI), organisasi mass
a PKI. Tanggal 16 Maret 1953 pemerintah terpaksa mentraktor areal tersebut dengan dikawal oleh
sepasukan polisi
Kabinet Masa Demokrasi Parlementer
Kabinet Ali Sastroamidjojo I
(1953–1955)
• Tugas : penyelenggaraan pemilu,
pelaksanaan Konferensi Asia Afrika
• Pengangkatan menhan Iwa
Kusumasumantri mosi
• Pertentangan sipil dan militer
• Tujuan dapat mengukur kekuatan perjuangan dan mudah untuk meminta tanggung jawab kepada
pemimpin barisan perjuangan
• Memperjuangkan golongan sendiri, saling bersaing, saling mencari kesalahan, dan saling menjatuhka
n
Pemilihan Umum 1955
• Tahap pertama untuk memilih anggota parlemen No. Nama Partai Jumlah Kursi
yang dilaksanakan pada 29 September 1955
1. Partai Nasional Indonesia 57 kursi
• Tahap kedua untuk memilih anggota Dewan 2. Masyumi 57 kursi
Konstituante (badan pembuat UUD) dilaksanaka
3. Nahdatul Ulama 45 kursi
n pada 15 Desember 1955
4. Partai Komunis Indonesia 39 kursi