Pendekatan Klinis Ikterus

dr. Fauzie Maulana

Lettu Kes NRP 21719105546609
 Ikterus
Patofisiologi
Definisi

Diagnosis
Anatomi Sistem
Hepatobilier Pemeriksaan
Penunjang

Fisiologi Metabolisme
Bilirubin Penatalaksanaan
 Definisi
• Kata ikterus (jaundice) → Perancis ‘jaune’ → kuning.
• Ikterus → perubahan warna kulit, sklera mata atau jaringan lainnya
(membran mukosa) yang menjadi kuning karena pewarnaan oleh
bilirubin yang meningkat kadarnya dalam sirkulasi darah
Ikterus yang ringan → paling awal di sklera mata
• Kadar bilirubin sudah berkisar antara 2 - 2,5 mg/dl (34-43 umol/L) atau sekitar 2 kali
batas atas kisaran normal.

Kadar bilirubin serum normal :

bilirubin direk : 0-0.3 mg/dL
bilirubin Indirek : sampai 0,6 mg/dl
total bilirubin: 0.3-1.0 mg/d.
Anatomi Sistem Hepatobilier
Fisiologi Metabolisme Bilirubin

(RES)

Hepatosit
 Patofisiologi Ikterus
Ikterus → Ganguan salah satu 5 fase
metanolisme bilirubin →
1. fase pembentukan bilirubin, Peningkatan jumlah hemoglobin yang dilepas dari
sel darah merah Hemoglobin
2. transpor plasma, 3. liver uptake,
4.konjugasi, 5. Ekskresi bilier abnormal (cickle sel
anemia)
Ikterus hemolitik
Pembentukan
kelainan eritrosit
Fase Bilirubin Suplai bilirubin tak terkonjugasi/ indirek melampaui
(sferositosis
kemampuan sel hati
Prehepatik heriditer)

Transport Bilirubin indirek meningkat dalam darah Antibodiserum (Rh.

Plasma Inkompatibilitas
transfusi)
Bilirubin indirek tidak larut dalam air → tidak dapat
Obat-obatan diekskresikan ke dalam urine dan tidak terjadi
seperti antibiotik bilirubinuria
dan salisilat

Bilirubin indirek meningkat dalam darah

 Sindroma Gilbert,
Pengambilan bilirubin melalui
transpor aktif dan pentingnya
Sindroma Crigler
Penurunan ambilan
Liver Uptake protein pengikat Najjar
hepatik
Fase
Intrahepatik Penurunan konjugasi Defisiensi enzim glukoronil
Konjugasi Acute and Cronic
hepatik transferase
Liver Damage

Ekskresi Hiperbilirubinemia Sindrom Dubin

Fase Bilirubin Konjugasi Non Johnson
Pascehepatik Kolestasis
Sindrom Rotor

Kolestasis ekstrahepatik : sumbatan pada duktus

Kolestasis Intrahepatik Hiperbilirubinemia bilier, dimana terjadi hambatan masuknya bilirubin
Konjugasi Kolestasis ke dalam usus

Penyebab paling sering kolestasis • Obstruksi sal.empedu didalam hepar : Sirosis

intrahepatik : hepatitis, keracunan obat,
penyakit hati karena alkoholl
• Peradangan intrahepatik mengganggu
transport bilirubin konjugasi akan
menyebabkan ikterus.
• Alkohol bisa mempengaruhi gangguan
pengambilan empedu dan sekresinya dan
mengakibatan kolestasis.
• Penyebab kolestasis intrahepatik yang
kurang sering adalah sirosis hati bilier
primer, kolestasis pada kehamilan, dan
karsinoma metastatis
hepatis, abses hati, hepatokolangitis, tumor
maligna primer dan sekunder.
• Obstruksi didalam lumen sal.empedu : batu
empedu, askaris
• Kelainan di dinding sal.empedu : atresia
bawaan, striktur traumatik, tumor saluran
empedu.
• Tekanan dari luar saluran empedu :Tumor
caput pancreas, tumor Ampula Vatery,
pancreatitis, metastasis tumor
dilig.hepatoduodenale
Patofisiologi
 Alur Diagnosis

Anamnesis Ikterus yang disertai

demam, dan terdapat fase
prodromal seperti
anoreksia, malaise, dan
nyeri tekan hepar
menandakan hepatitis

Pemeriksaan Fisik
ikterus lebih memberi
kesan kehijauan (greenish
- Perjalanan ikterik jaundice) pada kolestasis
progresif atau tidak
Pemeriksaan ekstrahepatik dan
kekuningan (yellowish
- Warna BAK dan BAB jaundice)
Penunjang pada kolestasis
intrahepatik
 Diagnosis
Darah rutin
USG

Pemeriksaan Pencitraan
Urin
Pemeriksaan Penunjang:

CT Scan
Bilirubin

Aminotransferase
dan alkali fosfatase MRI
Tes serologi
hepatitis virus
ERCP
Biopsi hati

Pemeriksaan PTC
pencitraan
 Prednison 1-2
mg/kgBB

Obat-obatan
Anemia Hemolitik
imunosupresif

Ikterus Prehepatik Splenektomi

Sindrom Gilbert atau Fenobarbital 5

Sindrom Crigler mg/kgBB/hari jangka
Penatalaksanaan

Najjar lama
Hepatitis A : self
limiting disease
Hepatitis Virus Lamivudin
Hepatitis B:
Ikterus Intra-
Interferon
hepatik
Simtomatis
Hepatoma dan Sirosis
Hepatis
Transplantasi hepar
Pembedahan :
Ikterus Post pengangkatan baru /
Hepatik reseksi tumor
TERIMA KASIH