Anda di halaman 1dari 19

SKILL LAB

IKTERUS

Oleh :

Maulina Irianto
(132011101042)

Pembimbing :
dr. Sugeng Budi Rahardjo, Sp.PD
IKTERUS

Pigmentasi kuning pada kulit, sklera, atau jaringan lainnya akibat


hiperbilirubinemia
Gejala ikterus biasanya baru terlihat pada sklera saat kadar
bilirubin lebih dari 2,0 2,5 mg/dL ( 2kali batas normal). Dan
pada kulit saat kadarnya lebih dari 5 mg/dL.

Nilai NORMAL bilirubin dalam serum:


Bilirubin total : 0,3 1 mg/dL
Bilirubin direct : 0 0,2 mg/dL
Bilirubin indirect : 0,2 0,8 mg/dL
ETIOLOGI IKTERUS

Over produksi
bilirubin

Dominan Penurunan
bilirubin tidak ambilan
terkonjugasi hepatik
Genetik
Gangguan
konjugasi
Ikterus glukoronid
Akuisita
Gangguan
eksresi bilirubin
Dominan oleh hepatosit
bilirubin
terkonjugasi
Obstruksi bilier
ekstra hepatik
ETIOLOGI IKTERUS

1. Over produksi peningkatan jumlah Hb yang dilepas


eritrosit yang sudah tua / mengalami hemolisis akan
meningkatkan produksi bilirubin
2. Penurunan ambilan hepatik ambilan bilirubin oleh
hepatosit memerlukan albumin. Penurunan jumlah
albumin dapat meningkatkan jumlah bilirubin tidak
terkonjugasi dalam darah
3. Penurunan konjugasi hepatik pada defisiensi enzim
glukoronosil transferase. Pada neonatus aktivitas enzim ini
rendah, sehingga mudah timbul ikterus neonatorum.
Pada sindrom gilbert terjadi penurunan ringan aktivitas enzim ini,
biasanya asimptomatik.
Penurunan aktivitas sedang pada sindrom Cringler-Najjar tipe II
Pada sindrom Cringler-Najjar tipe I enzim ini tidak ada sama
sekali.
4. Penurunan ekskresi bilirubin ke empedu
Gangguan eksresi bilirubin oleh hepatosit menyebabkan
terjadinya re-entry pigmen ke sirkulasi sistemik, sehingga terjadi
hiperbilirubinemia
Obstruksi bilier ekstrahepatik Obstruksi total saluran bilier
ekstrahepatik menimbulkan bilirubinemia terutama bentuk
konjugasi, disertai bilirubinuria.
MACAM IKTERUS

fisiologis Patologis

Pada
Terjadi pada
neonatus -
neonatus saja
dewasa
ANAMNESIS

Riwayat penyakit sekarang


Riwayat timbulnya ikterus (berapa lama gejala muncul, gejala
sebelum muncul ikterus)
Riwayat nyeri abdomen (sifat nyeri)
Riwayat demam
Perubahan selera makan
Warna urin dan feses
Adakah rasa gatal di kulit (pruritus), berkaitan dengan
kolestasis kronis
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

pernah/tidak menderita keluhan serupa


adanya kontak dengan pasien ikterus lain
riwayat transfusi darah
RIWAYAT PENGOBATAN

Anabolik steroid , Klorpromazin menyebabkan


kolestasis
Acetaminofen, Isoniazid nekrosis sel hepar
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA

gejala ikterus pada keluarga


Ibu menderita infeksi virus seperti hepatitis, herpes,rubela atau
infeksi lain (pada bayi)
RIWAYAT SOSIAL

Minum alkohol
PEMERIKSAAN FISIK

1. Melihat ikterus pada sklera, membran mukus bawah


lidah, palatum mole, kulit tubuh, ekstremitas.
2. Stigmata penyakit hati kronis (ginekomastia, spider
nevi, atrofi testis, eritema palmaris)
3. Asites, splenomegali, hepatomegali
PEMERIKSAAN LABORATORIUM

Pemeriksaan kadar billirubin


SGOT dan SGPT (aminotrasferase) serta alkali fosfatase
Peningkatan aminotransfease > alkali fosfatase (pola
hepatoseluler)
Peningakatan alkalifosfatase > aminotransferase (pola
kolestatik)
gambaran Ikterus pre Ikterus Ikterus post
hepatik intrahepatik hepatik
kulit Kuning pucat Kuning oranye Kuning-hijau muda

Urin normal gelap Gelap


feses Normal Pucat (sedikit Seperti dempul
sterkobilin)
pruritus Tidak ada Tidak menetap menetap
Pemeriksaan Dalam batas Hepatomegali Murphy sign (+)
abdomen normal Hepat tidak teraba
Hepat teraba
keras

Bilirubin Indirek Indirek dan/atau Direk


direk

SGOT dan Normal meningkat Sedikit meningkat


SGPT
Bilirubin urin Tidak ada meningkat Meningkat
PEMERIKSAAN PENCITRAAN

USG abdomen (saluran bilier, kondisi hepar)


CT scan (penyakit fokal hepar dan metastasis)
MRI (penyakit fokal hepar dan metastasis)
PTC (Percutans Transhepatic Colangiography) (sistim biliaris,
duktus pankreas)
TATALAKSANA

Terapi berdasar penyakit penyebab


Jika penyebabnya adalah sumbatan bilier ekstra-hepatik biasanya
membutuhkan tindakan pembedahan
ekstraksi batu empedu di duktus, atau insersi stent, dan drainase via
kateter untuk striktura (sering keganasan) atau daerah penyempitan
sebagian
KOMPLIKASI

1. kerusakan hati (nekrosis hepatoselular, proliferasi sel-sel epitelial


duktulus biliaris, aktivasi sel-sel stelat yang diikuti dengan fibrosis
hati )
2. Sepsis
3. Anemia
4. Gangguan faal hati
5. Ensefalopati Hepatik
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai