Anda di halaman 1dari 46

GDM/30/8/22

TANGGAP DARURAT B3
PT. Gerbang Daya Mandiri

LEL/24/5/17
PENGANTAR TANGGAP DARURAT
Apakah Kedaruratan itu?
• Sebuah kondisi dimana terdapat ancaman terhadap manusia,
yaitu sebuah situasi yang mengancam nyawa, ataupun gangguan
pada kesehatan dan kehidupan sehari-hari, yang tidak dapat
ditangani oleh individu, keluarga, masyarakat, ataupun sistem
suatu daerah.

• Serangkaian tindakan yang diambil secara cepat menyusul suatu


peristiwa bencana, termasuk didalamnya adalah penilaian
terhadap kerusakan, kebutuhan, dan penyaluran bantuan darurat,
upaya pertolongan dan pembersihan lokasi bencana
⦿ Pasal 19
Sistem tanggap darurat adalah mekanisme atau
prosedur untuk menanggulangi terjadinya malapetaka
dalam pengelolaan B3 yang memerlukan kecepatan
dan ketepatan penanganan, sehingga bahaya yang
terjadi dapat ditekan sekecil mungkin

GDM/30/8/22
DEFINISI LIMBAH B3
PP No 22 Tahun 2021 “PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN
DAN PENGELOlAAN LINGKUNGAN HIDUP”.`

Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun, disingkat


Limbah B3 adalah adalah sisa suatu usaha
dan/atau kegiatan yang mengandung B3.

GDM/30/8/22
IDENTIFIKASI LIMBAH B3
Berdasarkan Lampiran I PP No 101 Tahun 2021
“PENGELOlAAN LIMBAH B3”

a. Limbah B3 dari sumber tidak spesifik;


b. Limbah B3 dari sumber spesifik.
c. Limbah b3 dari B3 kadaluwarsa, B3 yang
tumpah, B3 yang tidak memenuhi spesifikasi
produk yang akan dibuang, dan bekas kemasan B3.
TUJUAN TANGGAP DARURAT

1. Membatasi korban dan kerusakan


2. Mengurangi penderitaan
3. Mengembalikan kehidupan dan system masyarakat
4. Mitigasi kerusakan dan kerugian
5. Sebagai dasar untuk pengembalian ke kondisi
normal

GDM/30/8/22
Bahaya B3 yang Meliputi Bahaya terhadap Fisik,
Kesehatan atau Lingkungan

GDM/30/8/22
PENGELOLAAN B3 (PP74/2001)

Potensi terjadi
kecelakaan B3 dapat
terjadi pada semua
tahapan, umumnya
yg ada kegiatan
penyimpan an dan
pengangkut an

GDM/30/8/22
KATAGORI LIMBAH B3

- Mudah meledak, mudah menyala, reaktif,


Infeksius, korosif, dan beracun.
- Bersifat dampak akut (cepat / tiba-tiba)
KATOGORI 1
dan langsung terhadap manusia, serta
dampak negatif terhadap lingkungan
hidup.

Bersifat efek tidak akut (tunda) dan


KATOGORI 2 memberikan dampak tidak langsung bagi
manusia dan lingkungan hidup. Limbah B3
kategori ini memiliki toksisitas yang
cenderung bersifat sub-kronis atau kronis
(jangka panjang).
GDM/30/8/22
TANGGAP DARURAT – TAHAP PENCEGAHAN
PADA USAHA/KEGIATAN PRODUKSI B3, JASA
PENGANGKUTAN DAN/ATAU PENYIMPANAN B3

GDM/30/8/22
PRINSIP PENGEMASAN & PENYIMPANAN
KENALI KARAKTERISTIK B3

• Mudah meledak
• Pengoksidasi
• Sangat mudah sekali menyala (extremely
flamable)
• Sangat mudah menyala (hghly flamable)
• Mudah menyala (flamable)
• Amat sangat beracun (extremely toxic)
• Sangat beracun (highly toxic)
• Beracun (toxic)
• Berbahaya (harmfull)
• Korosif (corrosive)
• Bersifat iritasi (Irritant)
• Berbahaya bagi lingkungan
• Karsinogenik (carcinogenic)
• Teratogenik (teratogenic)
• Mutagenik (mutagenic)
GDM/30/8/22
PRINSIP PENGEMASAN & PENYIMPANAN
 Setiap B3 harus dikemas secara terpisah sesuai dengan jenis dan karakteristik
B3.
 Untuk mencegah risiko timbulnya bahaya selama penyimpanan maka pengisian
B3 ke dalam kemasan harus mempertimbangkan kemungkinan terjadinya
pengembangan volume, pembentukan gas atau terjadinya kenaikan tekanan;
 Jika kemasan yang berisi B3 sudah dalam kondisi yang tidak layak (misalnya:
terjadi pengaratan, terjadi kerusakan permanen, atau mulai bocor), maka B3
tersebut harus dipindahkan ke dalam kemasan lain yang memenuhi syarat
sebagai kemasan bagi B3;
 Terhadap kemasan yang telah berisi B3 harus diberi simbol dan label sesuai
dengan ketentuan yang berlaku dan disimpan dengan memenuhi ketentuan
tentang tata cara dan persyaratan penyimpanan B3;
 Terhadap kemasan yang telah berisi B3 wajib dilakukan pemeriksaan secara
teratur oleh pihak penanggung jawab B3 untuk memastikan tidak terjadinya
kerusakan atau kebocoran pada kemasan akibat korosi atau faktor lainnya;

GDM/30/8/22
TABEL
KOMPATIBI
L ITAS
LIMBAH B3
SESUAI
DENGAN
KARAKTERI
STIKNYA

GDM/30/8/22
CONTOH KEMASAN & TATA CARA
PEMBERIAN SIMBOL DAN LABEL

LB3
LB3 CAIR PADAT/SLUDG CARA PEMBERIAN SIMBOL & LABEL
E GDM/30/8/22
Tempat menyimpanan B3 yang baik

GDM/30/8/22
Contoh : Wadah/Kemasan B3

GDM/30/8/22
GDM/30/8/22
TANGK
CATATAN:
I
Volume dalam
tanggul
minimum harus
110% dari
volume tangki

Pelapis Penampung
kedua untuk
Eksternal Pomp
pemipaan
PENAMPANG
a&
MELINTANG TANGKI motor
TANGGUL TANGGUL

Tana
h
Pondasi beton
dasar
yang
diperkuat

GDM/30/8/22
DETEKTOR
BENCANA
● Detektor api : detektor infra merah,
ultraviolet (memberikan peringatan lebih
awal)
● Detektor asap : ionisasi dan optikal
● Detektor panas : merespon setelah
kebakaran menghasilkan panas yang cukup

GDM/30/8/22
PERALATAN PEMBERSIH TUMPAHAN LIMBAH B3 ATAU
BAHAN KIMIA

Peralatan yang perlu


disiapkan
• Sapu
• Penyeka
• Material
absorbent
• Ember penampung
• Sekop
• Larutan
Detergent
• APD

GDM/30/8/22
ALAT PEMADAM KEBAKARAN

Fire extinguisher tipe Selang pemadam


AB kebaran dan
lemarinya

Fire extinguisher
CO2

GDM/30/8/22
Contoh : ALAT PELINDUNG DIRI (APD)

helm Sarung Tangan Masker

GDM/30/8/22
Pelindung Mata Sepatu safety Baju safety
PENGATURAN PENGANGKUTAN B3

Pengangkutan bahan berbahaya dan beracun (B3)


untuk moda angkutan darat, objek yang diatur :
1. Kesesuaian Armada angkut B3 dengan jenis
B3
2. Kesesuaian Simbol B3
3. Pengemasan B3
4. Ketentuan teknis : identitas perusahaan, Emergency Call,
SOP loading dan unloading, Alat Pelindung Diri (APD)
dan Peralatan Tanggap darurat pada armada B3 dan supir
memiliki sertifikat pengangkutan B3

GDM/30/8/22
PERSYARATAN SAFETY PADA ARMADA PENGANGKUT
B3
a. Alat komunikasi antara pengemudi dengan pusat pengendali operasi
dan/atau sebaliknya;
b. Lampu tanda bahaya berwarna kuning yang ditempatkan diatas atap
ruang kemudi;
c. Rambu portabel;
d. Kerucut pengaman;
e. Segitiga pengaman;
f. Dongkrak;
g. Pita pembatas (Police line);
h. Serbuk gergaji;
i. Sekop yang tidak menimbulkan api;
j. Lampu senter;
k. Warna kendaraan khusus;
l. Pedoman pengoperasian kendaraan yang baik untuk keadaan
normal dan darurat;
m. Ganjal roda yang cukup kuat dan diletakan pada tempat yang mudah
dijangkau oleh pembantu pengemudi. GDM/30/8/22
KETENTUAN TEKNIS IDENTITAS PERUSAHAAN, EMERGENCY CALL
dan SIMBOL B3 PADA ARMADA

PT. SUKSES
SELALU
Emergenc
Emergency
y Call 021- Call 021-
8897103 8897103

GDM/30/8/22
MEKANISME TANGGAP DARURAT
SKALA LOKAL, KABUPATEN/KOTA,
PROVINSI ATAU NASIONAL

GDM/30/8/22
SKENARIO BENCANA
● Kerusakan tangki penyimpanan oli bekas
● Kerusakan tanki penyimpanan bahan bakar minyak
● Kebakaran dalam fasilitas penyimpanan bahan
kimia
● Kerusakan tanki klorin untuk proses
pengolahan limbah
● dll

GDM/30/8/22
KOORDINASI SISTEM TANGGAP DARURAT
• PEMERINTAH
INFORMASI

JELAS –Koordinasi
Pengembangan
UNDAN PEMERINTAH TENTANG STD organisasi UU
G- (pusat dan daerah) 24/2007 ttg
UNDANG Penanggulangan
Bencana : Badan
Nasional
Penanggulangan
Bencana
Badan
Prov,
Penanggulangan
Bencana
Kab/Kota
• INDUSTRI/
PEMRAKARSA
INDUSTRI
– Kebijakkan STD
MASYARAKA – SOP
(PEMRAKARSA)
T
darurat
Tanggap

Pemulihan
TRANSPARANS • MASYARAKAT
I INFORMASI

GDM/30/8/22 Informasi
GARIS KOMANDO SISTEM TANGGAP
DARURAT

GDM/30/8/22
RENCANA TANGGAP DARURAT

Sumber : Merck
GDM/30/8/22
RENCANA TANGGAP DARURAT
Rencana Tanggap Darurat meliputi :
1. Pembentukan unit tanggap darurat, pembagian tugas personil, dan
mekanisme tahapan penanggulangan darurat (mandiri, gabungan
dan nasional)
2. Melakukan identifikasi tempat atau jalur rawan keadaan darurat
3. Melakukan identifikasi pos polisi, regu pemadam kebakaran dan
pos kesehatan/RS terdekat.
4. Prosedur pengumuman atau tanda terjadi keadaan darurat
5. Menentukan jarak aman, lokasi evakuasi dan jalur evakuasi
6. Prosedur pengamanan lokasi
7. Prosedur handling B3 sesuai dengan karakteristiknya
8. Prosedur pembersihan lokasi/area terpapar dari kontaminasi
lepasan dan emisi B3
9. Prosedur pertolongan pertama
10. Kompetensi Personil
GDM/30/8/22
11. Sarpras STD
12. Training
PENANGGULANGAN
Penanggulangan keadaan darurat:
1. Petugas yang pertama mengetahui terjadi kecelakaan B3
melakukan upaya penghentian sumber lepasan dan
emisi B3
2. Apabila tidak dapat dilakukan upaya penghentian
sumber maka segera mengkomunikasikan kepada Unit
Tanggap Darurat internal perusahaan (pemadaman
mandiri)/In Plant
3. Dalam hal penanggulangan mandiri tidak mampu segera
mengkomunikasikan ke Pos Polisi terdekat, regu
pemadam kebakaran, pos kesehatan untuk dilakukan
pemadaman gabungan.
4. Dalam hal penanggulangan gabungan tidak mampu
segera mengkomunikasikan ke BNPB untuk dilakukan
GDM/30/8/22 pengerahan sumber daya nasional.
PROSEDUR PENANGGULANGAN

1. Menunjuk insident commander di lokasi yang


bertugas:
a. Melakukan kajian cepat penyebab, kelas hazard, dan luasan
area terpapar
b. Menugaskan Tim untuk melakukan pengukuran lepasan dan
atau emisi B3
c. Menugaskan Tim yg terlibat langsung di lokasi
d. Melakukan penanganan terhadap B3 sesuai dengan
karakteristik
e. Menugaskan Tim pendukung peralatan penanggulangan,
pengoperasian peralatan teknis di sekitar lokasi kecelakaan dan
medis
f. Menyampaikan informasi kepada publik.
2. Penggunaan jenis APD yg sesuai kelas hazard

GDM/30/8/22
PEMBERSIHAN KONTAMINAN B3

⚫ Melakukan upaya pembersihan kontaminasi lepasan


dan atau emisi B3 sesuai dengan jenis hazard B3
(dapat dilakukan bersamaan saat penanggulangan)
meliputi:
a. Membuat persiapan
b. Melakukan dekontaminasi terhadap korban
c. Membuat area aman
d. Melakukan penanganan medis
⚫ Melakukan pengukuran konsentrasi B3 di lokasi
setelah kecelakaan B3 dapat ditanggulangi
⚫ Menyampaikan informasi kepada publik
GDM/30/8/22
PEMBIAYAAN

⚫ Penanggung jawab usaha dan atau kegiatan


membiayai seluruh operasionalisasi tahapan
pencegahan, penanggulangan dan pemulihan.
⚫ Pembiayaan oleh Pemerintah apabila kecelakaan B3
masuk dalam kategori bencana.
⚫ Asuransi

GDM/30/8/22
KATAGORI LIMBAH B3
- Mudah meledak, mudah menyala, reaktif,
Infeksius, korosif, dan beracun.
- Bersifat dampak akut (cepat / tiba-tiba)
KATOGORI 1
dan langsung terhadap manusia, serta
dampak negatif terhadap lingkungan
hidup.

Bersifat efek tidak akut (tunda) dan


KATOGORI 2 memberikan dampak tidak langsung bagi
manusia dan lingkungan hidup. Limbah B3
kategori ini memiliki toksisitas yang
cenderung bersifat sub-kronis atau kronis
(jangka panjang).
GDM/30/8/22
KETERKAITAN

 l. SOP Pelaporan dan Investigasi Kecelakaan


 2. SOP Pengelolaan Bahan Kimia
 3. SOP Pengelolaan P3K
 4. SOP Manajernen APD
STANDART
OPRASIONAL
KEDARURATAN
PENGERTIAN KEDARURATAN
Kedaruratan adalah suatu kejadian yang dapat
menimbulkan kematian , luka pada pekerja /pengunjung/
masyarakat atau dapat menutup usaha, mengganggu
operasi,menyebabkan Kerusakan fisik lingkungan.

Prosedur tanggap darurat Tempat Penyimpanan Sementara


limbah B3 adalah suatu prosedur tanggap darurat pada
tempat penyimpanan Limbah B3 dalam kejadian darurat di
TPS limbah B3 penanganan cidera pada petugas/karyawan,
kebakaran, ledakan kecil, tumpahan limbah oli.
TUJUAN

Sebagai acuan penerapan langkah – Langkah


menangulangi keadaan darurat, mencegah terjadinya
kecelakaan serta mengurangi dampak yang timbul selama
kegiatan penyimpanan limbah B3 di TPS lokasi kita
bekerja.
PROSEDUR

1. Jika terjadi keadaan darurat/insiden/kecelakaan maka


petugas/pekerja/saksi mata melaporkan ke
pengawas/pimpinan.
2. Jika terjadi kecelakaan pada petugas pengelolaan limbah
seperti tertusuk benda tajam limbah medis.
2.1 Bersihkan Iuka yang terkena tusukan dengan
air mengalir.
2.2 Berikan P3K dengan cara membersihkan dengan
revanol dan beri bethadine dibalut dengan kassa.
2.3 Segera melapor ke bagian Kesehatan dan
Keselamatan Kerja / Petugas Paramedis.
2.4 Bawa ke klinik jika kondisi gawat untuk
penanganan pertama.
3. Jika terjadi kebakaran ;
3.1 Matikan aliran sumber listrik
3.2 Lokalisir kebakaran dengan menjauhkan
bahan yang mudah terbakar/berbahaya pada api.
3.3 Siapkan Mat Pemadam Api Ringan/ APAR dan
laksankan sesuai Prosedur Penggunaan APAR.
4. Jika terjadi ledakan kecil lampu TL
4.1 Petugas menggunakan sarung tangan untuk
menghindari petugas tertusuk pecahan lampu TL.
4.2 Lakukakan pembersihan kaca lampu TL.
4.3 Kumpulkan pecahan kaca lampu TL dengan cara
di sapu kemudian dimasukkan kontainer tertutup
atau wadah tertutup.
5. Jika terjadi tumpahan limbah oli bekas ;
5.1 Hentikan segera sumber tumpahan dengan
lokalisir areal tumpahan dengan cara membuat
tanggul.
5.2 Hindari /bahan-bahan yang mempunyai resiko
kebakaran seperti puntung rokok disekitar
lokasi TPS Limbah B3.
5.3 Masukan kembali tumpahan ke drum dan
bersihkan segera lantai yang terkena tumpahan
agar tidak mencemari tanah.
5.4 Jika sekitar limbah B3 berbentuk padat maka
segera mengemas kembali pada tong/container
limbah B3 dan menutup rapat kontainer tersebut.
PT. GERBANG DAYA MANDIRI

Anda mungkin juga menyukai