Anda di halaman 1dari 46

Peta Jalan

Eradikasi Frambusia
(Menuju Eradikasi Frambusia th 2020)

Subdit Penyakit Tropis Menular Langsung


Ditjen P2P Kementerian Kesehatan RI
GAMBARAN PENYAKIT FRAMBUSIA
Pertemuan Nasional Persiapan POPM Frambusia Tahun 2016
Footer Text
Apa itu Penyakit Frambusia?

Penyakit frambusia / patek / bubo adalah penyakit


menular menahun yang kambuhan, yang terutama
menyerang kulit, tulang dan tulang rawan

Penyebabnya adalah Bakteri Treponema pertenue

Penularan terjadi secara langsung melalui kontak


langsung luka terbuka dengan lesi frambusia.

Pertemuan Nasional Persiapan POPM Frambusia Tahun 2016


Footer Text
Epidemiologi Frambusia

Epidemiologi
daerah tropis & lembab
terutama anak-anak (< 15 tahun)
sosial ekonomi rendah & higiene buruk

Kekebalan
tidak ada kekebalan tubuh yang menetap

Prognosis
tidak fatal
cacat penampilan dan fisik, gangguan sosialisasi, diskriminasi

Pertemuan Nasional Persiapan POPM Frambusia Tahun 2016


Footer Text
Cara Penularan
• Sumber penularan hanya manusia

• Berasal dari cairan eksudat /serum


• Kontak langsung kulit-kulit
• Kontak melalui lalat, alat rumah tangga, keluarga
• Kontak saat Ibu memberikan ASI ke anak

• Masa inkubasi 9-90 hari


• rata-rata 3 minggu

Pertemuan Nasional Persiapan POPM Frambusia Tahun 2016


Footer Text
Faktor Resiko Penularan

Kontak
Kuman:
langsung
Treponema
melalui
pertenue
luka

Penyediaan Air Bersih,


Kebersihan perorangan

Pertemuan Nasional Persiapan POPM Frambusia Tahun 2016


Footer Text
Penemuan Kasus

Pertemuan Nasional Persiapan POPM Frambusia Tahun 2016


Footer Text
Manifestasi Klinis

Periode laten II
5-10 thn

Periode laten I
10-16 minggu (2-5 thn)

Pertemuan Nasional Persiapan POPM Frambusia Tahun 2016


Footer Text
Konfirmasi Kasus dengan RDT

Pertemuan Nasional Persiapan POPM Frambusia Tahun 2016


Footer Text
RDT Negatif RDT Positif

Pertemuan Nasional Persiapan POPM Frambusia Tahun 2016


Footer Text
Pengobatan Penyakit
SANGAT MUDAH SEMBUH dengan satu dosis tunggal Oral
Azitromisin (30 mg/kg)

Jenis dan Dosis Obat Frambusia

Cara Lama
No. Nama Obat Umur (tahun) Dosis
Pemberian Pemberian
1. Azitromisin 2-5th 500 mg Oral Dosis
tablet 1x sehari tunggal

6–9 th 1000 mg Oral Dosis


1x sehari tunggal

10-15 th 1500 mg Oral Dosis


1x sehari tunggal

16-69 th 2000 mg Oral Dosis


1x sehari tunggal

Pertemuan Nasional Persiapan POPM Frambusia Tahun 2016


Footer Text
Pengobatan dg Azitromisin

Sebelum
diobati

Setelah
diobati

Pertemuan Nasional Persiapan POPM Frambusia Tahun 2016


Footer Text
Dengan pengobatan yang tepat, kecacatan
dapat dihindari

Pertemuan Nasional Persiapan POPM Frambusia Tahun 2016


Footer Text
Kebijakan Eradikasi
Frambusia
Sejarah Pemberantasan Frambusia

Treponema Control
Programme Simplified
(1952)

-Menurunkan prevalensi dari


Pemberantasan 4,11% menjadi 0,45% pd
nasional sejak tahun tahun 1980.
1950 melalui proyek
Treponema Control - Strategi: pengobatan
Programme massal sekali suntik
Dimulai tahun 1912 Benzathine penicilin pada
oleh dr. Kodijat di kasus & kontak
beberapa daerah di
Jawa tengah
menggunakan neo
salvarsan.

Pertemuan Nasional Persiapan POPM Frambusia Tahun 2016


Footer Text
Situasi Frambusia Terkini

Pertemuan Nasional Persiapan POPM Frambusia Tahun 2016


Footer Text
[sertifikasi bebas frambusia di seluruh kabupaten/kota akhir tahun 2019]

Pertemuan Nasional Persiapan POPM Frambusia Tahun 2016


Footer Text
Frambusia Dapat Dieradikasi

Pertemuan Nasional Persiapan POPM Frambusia Tahun 2016


Footer Text
Situasi Epidemiologi Frambusia di Dunia Th 2012
Situasi Frambusia 2013

Gorontalo (2) Maluku Utara (3)

Maluku (11) Papua (712)


Sulawesi Tengah (5)

Sumatera Utara (3)

Papua Barat (45)

Sumatera Barat (3)

Total Kasus: Sultra (327)


NTT (937)
2.043 kasus
Situasi Frambusia 2014

Kalimantan Tengah (1)

Papua (237)
Sumatera Utara (1)

Maluku (40)
Lampung (1)

Papua Barat (969)

Jambi (1)

Banten (5)

Total Kasus: Jatim (1) NTT (207)

1.521 kasus Sultra (58)


Situasi Frambusia 2015
Papua [1052]
Maluku Utara []
Kota Jayapura (101), Kab. Jayapura
Halmahera Tengah (28)
(16), Biak Numfor (37), Nabire (12),
Parigi Moutong (26) Halmahera Selatan
Merauke (3), Timika (51), Paniai (536),
Keerom (21), Mappi (10), Boven Digul
(1), Asmat (263), Supiori (1)
Serdang Bedagai (1) Maluku [56]
Seram Bag Barat (21), Seram Bag
Timur (1), Maluku Tenggara (34)
Papua Barat [186]
Kab Sorong (26), Sorong
Selatan (71), Teluk Wondama
(81), Tambraw (8)

Lebak (19) NTT [2425]


Sumba Barat Daya (1376), Sumba Barat
Sultra [59]
(12), Sumba Tengah (158), Sumba
Buton Selatan (3)
Total Kasus: Buton Tengah (56)
Timur (94), Sikka (2), Ende (2),
Rotendao (1), Ngada (4), TTS (287),

3.825 kasus Laporan per April 2016


TTU (489)
Situasi Frambusia 2015 Papua [1052]
Maluku Utara []
Kota Jayapura (101), Kab. Jayapura
Halmahera Tengah (28)
(16), Biak Numfor (37), Nabire (12),
Parigi Moutong (26) Halmahera Selatan
Merauke (3), Timika (51), Paniai (536),
Keerom (21), Mappi (10), Boven Digul
(1), Asmat (263), Supiori (1)
Serdang Bedagai (1) Maluku [57]
Seram Bag Barat (21), Seram Bag
Timur (1), Maluku Tenggara (34)
Papua Barat [178]
Kab Sorong (26), Sorong Selatan
(71), Teluk Wondama (81)
Tambrauw (8)

Lebak (19)
NTT [2425]
Sultra [59]
Sumba Barat Daya (1376), Sumba Barat
Buton Selatan (3)
Total Kasus: Buton Tengah (57)
(12), Sumba Tengah (158), Sumba Timur
(94), Sikka (2), Ende (2), Rotendao (1),
Ngada (4), TTS (287), TTU (489), Alor (77)
3.903 kasus
Daerah Endemis Frambusia

Total:
19 Provinsi
Kab/Kota Endemis Frambusia (Kasus 2010-2014)
1 2 3 4 5

6 7 8 9 10

Pertemuan Nasional Persiapan POPM Frambusia Tahun 2016


Footer Text
Kab/Kota Endemis Frambusia (Kasus 2010-2014)
12 13 14

Sulawesi Tengah Maluku

• Parigi Moutong
• Donggala
• Tojo Una-Una
• Sigi

11

15

16

Pertemuan Nasional Persiapan POPM Frambusia Tahun 2016


Footer Text
Kab/Kota Endemis Frambusia (Kasus 2010-2014)
17 18 19

Pertemuan Nasional Persiapan POPM Frambusia Tahun 2016


Footer Text
Strategi Nasional Eradikasi Frambusia 2020

Pertemuan Nasional Persiapan POPM Frambusia Tahun 2016


Footer Text
Agenda Eradikasi Frambusia

2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020

Surveilans
Penetapan
Eradikasi
Kab/Kota Frambusia
Endemis
Pemberian Obat Bebas
Pencegahan Frambusia
Massal

Pertemuan Nasional Persiapan POPM Frambusia Tahun 2016


Footer Text
Pokok 1. Advokasi dan Sosialisasi Frambusia

Kegiatan 2. Upaya Penemuan Kasus Frambusia

3. Pemetaan Endemisitas Frambusia Kab/kota

4. Pemetaan Endemisitas Frambusia Desa

5. Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM)

6. Promosi Air, Sabun, dan Penyehatan Lingkungan

7. Surveilans Frambusia

8. Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia

9. Kerjasama Program

10. Sertifikasi Bebas Frambusia


Advokasi & Sosialisasi Frambusia
Ancaman penularan frambusia
dan cacat yang diakibatkan

Ciri keterbelakangan bangsa: infrastruktur serta akses


pelayanan kesehatan tidak merata

Perlu komitmen kuat menetapkan eradikasi frambusia


sebagai prioritas program dengan dukungan anggaran yang
memadai serta jaminan kesinambungan program.

Dokter, bidan, perawat serta petugas kesehatan kembali diingatkan


kemungkinan penularan frambusia di wilayah kerja dengan cara
meningkatkan kemampuan dalam mengidentifikasi frambusia.

Sosialisasi frambusia bagi kepala desa, kepala dusun,


tokoh agama/masyarakat serta masyarakat umum.

Pada kabupaten/kota endemis frambusia, semua guru dan murid, terutama SD dan SMP
harus bisa mengenali adanya suspek penyakit frambusia.

Pertemuan Nasional Persiapan POPM Frambusia Tahun 2016


Footer Text
Upaya Penemuan Kasus Frambusia

Pertemuan Nasional Persiapan POPM Frambusia Tahun 2016


Footer Text
Penetapan Endemisitas Frambusia Kab/kota

 Kabupaten/kota endemis Frambusia ditetapkan dengan


kriteria apabila ditemukan paling sedikit 1 (satu) kasus
pada wilayah kabupaten/kota yang bersangkutan.

 Kabupaten/kota yang tidak sesuai dengan kriteria


kabupaten/kota endemis Frambusia dinyatakan sebagai
kabupaten/kota bebas frambusia.

Pertemuan Nasional Persiapan POPM Frambusia Tahun 2016


Footer Text
Telah melaksanakan:
- Survei serologi pada anak 1-5 tahun selama 3 (tiga) tahun berturut-turut dan
terbukti tidak terdapat penularan lagi,
- Tidak ditemukan adanya kasus baru frambusia berdasarkan surveilans kasus
frambusia berkualitas (sesuai indikator kinerja surveilans).

PERUBAHAN STATUS ENDEMISITAS KAB/KOTA

Kab/Kota
Kab/Kota
Endemis
Bebas Frambusia
Frambusia

apabila ditemukan satu kasus frambusia konfirmasi, dan/atau surveilans yang


dilaksanakan tidak adekuat (tidak memenuhi indikator kinerja surveilans

Pertemuan Nasional Persiapan POPM Frambusia Tahun 2016


Footer Text
Penetapan Endemisitas Frambusia Desa

Suatu desa/kelurahan ditetapkan sebagai desa/kelurahan endemis


apabila:

berdasarkan surveilans, ditemukan setidak-tidaknya 1 (satu) kasus


Frambusia dalam satu tahun terakhir; dan/atau

Jika tidak sesuai kriteria di atas, disebut desa/kelurahan non-endemis

Penetapan endemisitas frambusia desa diikuti oleh penentuan intervensi yang


akan dilakukan (POPM total penduduk)

Pertemuan Nasional Persiapan POPM Frambusia Tahun 2016


Footer Text
POPM FRAMBUSIA TOTAL PENDUDUK
 Memberikan obat pencegahan kepada semua penduduk di desa endemis
secara serentak diikuti intensifikasi surveilans serta POPM kasus kontak agar
mata rantai penularan frambusia dapat dihentikan.

 Sasaran : semua penduduk di desa endemis, kecuali yang ditunda


pengobatannya.

 Penduduk yang tidak diberi/ditunda pengobatan: penduduk berusia 2 tahun


atau kurang, atau lebih dari 69 tahun, wanita hamil, warga sakit berat, atau
alergi obat tertentu.

 Perlu ditunjuk dokter pengawas (supervisor) yang mengawasi pelaksanaan


POPM Frambusia di beberapa cluster pos pengobatan.

Pertemuan Nasional Persiapan POPM Frambusia Tahun 2016


Footer Text
Contoh Skenario POPM Frambusia

Pertemuan Nasional Persiapan POPM Frambusia Tahun 2016


Footer Text
Penanganan Pasca POPM Frambusia
POPM frambusia diikuti dengan:
Pengelolaan Kejadian Ikutan Pasca Pengobatan (KIPPO): pemberian
informasi kpd masyarakat tentang keamanan POPM, pembentukan Tim dan
sistem rujukan KIPPO.
Kejadian Ikutan Pasca Pengobatan (KIPPO) yg sering terjadi: mual, muntah,
pusing, diare, kram perut. Diatasi dengan menganjurkan penduduk utk
makan sebelum minum obat.

Review pelaksanaan POPM >> cakupan, keberhasilan pengobatan,


perkembangan kasus

Surveilans Pasca POPM >> keg penemuan kasus, POPM Kasus kontak,
pencatatan dan pelaporan

Pertemuan Nasional Persiapan POPM Frambusia Tahun 2016


Footer Text
Peningkatan Kualitas Sumber Daya
 Sosialisasi eradikasi frambusia bagi petugas di fasilitas pelayanan
kesehatan (dokter, perawat, dan bidan).
 Peningkatan kapasitas dinas kesehatan kabupaten/kota dalam upaya
eradikasi frambusia, termasuk pelaksanaan POPM Frambusia dan
surveilans.
 Peningkatan kapasitas puskesmas dan rumah sakit dalam penemuan,
diagnosis, dan tata cara pelaporan, termasuk zero reporting.
 Peningkatan kapasitas kader eradikasi frambusia dalam rangka
pelaksanaan kegiatan penemuan kasus dan POPM Frambusia.

Pertemuan Nasional Persiapan POPM Frambusia Tahun 2016


Footer Text
Kerjasama Lintas Program

Pertemuan Nasional Persiapan POPM Frambusia Tahun 2016


Footer Text
Promosi Penggunaan Air Sabun serta Penyehatan
Lingkungan

 Penularan frambusia dapat terhenti apabila setiap


penduduk melaksanakan PHBS, cont: mandi
menggunakan air dan sabun.

 Promosi untuk menghentikan penularan frambusia :


dengan melakukan kampanye penggunaan air, sabun,
PHBS, dan memelihara kesehatan lingkungan.

Pertemuan Nasional Persiapan POPM Frambusia Tahun 2016


Footer Text
Frambusia
Penyakit Kelompok Marginal dan Miskin
Penyakit Kelompok Marginal dan Miskin

Faktor resiko PHBS kurang


Akses terhadap air bersih kurang 
Harus ada Penyediaan air bersih

Frambusia Dimana jalan buntu, Frambusia ada


Perlu dukungan intersektoral
Surveilans Eradikasi Frambusia
1. Upaya Penemuan Dini Kasus [Aktif maupun Pasif ]

2. Pencatatan, Pelaporan Kasus & Analisis Data


• dilaporkan secara berjenjang & teratur (setiap bulan) dalam Laporan Bulanan
Eradikasi Frambusia dan Register Frambusia
• Ada atau tidak ada kasus frambusia (zero reporting) & Ada atau tidak ada
kegiatan, tetap dilaporkan

3. Monitoring dan Evaluasi Endemisitas Kab/Kota

4. Survei Serologi
Kab/kota yang terbukti tidak ada kasus minimal 12 bulan, dapat dilakukan survei
serologi pd anak usia 1-5 tahun selama 3 tahun berturut.
Tujuan: membuktikan terhentinya penularan frambusia di wilayah kabupaten/kota.

5. Penetapan Kabupaten/Kota Bebas Frambusia

Pertemuan Nasional Persiapan POPM Frambusia Tahun 2016


Footer Text
Sertifikasi Bebas Frambusia

Kriteria:
Surveilans frambusia kabupaten/kota berkualitas (sesuai indikator kinerja surveilans)
dan menunjukkan tidak adanya kasus baru.
3 tahun berturut melaksanakan survei serologi dengan hasil menunjukkan tidak adanya
penularan frambusia (hanya bagi kabupaten/kota endemis frambusia)

Pertemuan Nasional Persiapan POPM Frambusia Tahun 2016


Footer Text
Mari menjadi bagian sejarah dunia dalam eradikasi frambusia
xcast0ne

Anda mungkin juga menyukai