Kel 2 Sistem Endokrin
Kel 2 Sistem Endokrin
menghasilkan hormon
perangsang melanosit atau
melanosit stimulating hormone
Hipofisis bagian (MSH).
posterior
Menghasilkan oksitosin dan
vasepresin.
2. Tiroid (kelenjar gondok)
merupakan kelenjar yang berbentuk cuping kembar dan
antara keduanya terdapat daerah yang tersusun berlapis
seperti susunan genting pada atap rumah
4. Pankreas
Ada beberapa kelompok sel pada pankreas yang dikenal
dengan pulau langerhans. berfungsi sebagai kelenjar
endokrin yang menghasilkan hormon insulin
macam kelenjar endokrin dan hormon yang dihasilkan
Hipofisis
Pankreas
Testis a) Anterior, menghasilkan hormon
Menghasilkan hormon insulin dan
Menghasilkan hormon testosteron. adrenokortrikotropik,tiroid, somatotrof,
glukogen
Kelenjar ovarium menghasilkan hormon gonadotropin (FSH dan LH)
b) Intermediet, hanya terdapat pada bayi.
estrogen dan progestern
c) Posterior, menghasilkan hormon
antidiuretik atau ADH dan oksitosin
Adrenal
a) Bagian korteks menghasilkan
mineralokortikoid glukokortikoid Tiroid (gondok)
dan androgen
Vacuole Menghasilkan hormon
b) Bagian medula menghasilkan
hormon adrenalin dan noradrenalin
Epifisis tiroksin, triodotironin, dan
Vacuole kalsitonin
Timus Belum diketahui hormon
Paratiroid (anak gondok)
yang dihasilkan
Berfungsi menimbun Menghasilkan hormon
hormon somatotrof parathormon
Fungsi Kelenjar Endokrin
1. Hipofisis
Hipofisis anterior
a) Hormon adrenokortikotropik (ACTH): merangsang produksi hormon pada kelenjar adrenal.
b) Hormon perangsang folikel (FSH) dan luteinizing hormone (LH): bekerja sama satu sama lain
sebaga pengatur atas fungsi ovarium dan testis.
c) Hormon pertumbuhan (GH): mengatur pertumbuhan manusia, terutama pada tahun awal
kehidupan.
e) Hormon perangsang tiroid (TSH): merangsang kelenjar tiroid untuk memproduksi hormon
tiroid.
b. Hipofisis posterior
a) Hormon antidiuretik (ADH): merangsang ginjal untuk meningkatkan
penyerapan air dalam darah sehingga mengurangi jumlah urine yang
keluar.
b) b) Oksitosin: memengaruhi proses persalinan dan kondisi tubuh ibu
setelah melahirkan, seperti produksi ASI selama menyusui.
c. Hipofisis bagian tengah
Kelenjar ini menghasilkan hormon perangsang melanosit atau melanosis
stimulating hormone (MSH). Apabila hormon ini banyak dihasilkan
maka menyebabkan kulit menjadi hitam. Sekresi MSH juga dirangsang
oleh faktor pengatur yang disebut faktor perangsang pelepasan hormon
melanosit dan dihambat oleh faktor inhibi hormon melanosit (MIF).
2. Tiroid (Kelenjar Gondok)
Kelenjar bagian korteks menghasilkan hormon kortison yang terdiri atas mineralokortikoid
yang membantu metabolisme garam natrium dan kalium serta menjaga keseimbangan hormon
seks, dan glukokortikoid yang berfungsi membantu metabolisme karbohidrat.
Pankreas
menghasilkan hormon insulin yang berfungsi mengatur konsentrasi
glukosa dalam darah.
2.
Reseptor sitoplasma
(steroid)
1. 3.
Reseptor membran (secara Reseptor nukleus (tiroid
umum untuk hormon dan steroid)
protein, peptida, dan
katekolamin)
reseptor hormon berdasarkan hubungan dengan kanal ion, protein G, enzim
intraseluler pada sel target, yakni:
TERHUBUNG
DENGAN KANAL
ION
menyebabkan perubahan struktur
reseptor, biasanya terjadi pembukaan TERHUBUNG
atau penutupan kanal untuk satu atau ENZIM
lebih ion.
Reseptor komplek enzim
mempunyai sisi pengikatan
hormon sendiri di bagian sisi
TERHUBUNG luar membran sel dan sisi
DENGAN PROTEIN G katalitik atau pengikatan enzim
Banyak hormon mengaktivasi reseptor yang secara tidak di sisi dalam
langsung mengatur aktivitas protein target (contoh: enzim
atau kanal ion) dengan melakukan pasangan dengan
sekelompok protein membran sel yang disebut heteromerik
GTP-binding protein (G protein).
Mekanisme Kerja Enzim
TEORI GEMBOK DAN KUNCI
1.
(LOCK AND KEY THEORY)