Anda di halaman 1dari 17

SISTEM ENDOKRIN

ILMU BIOMEDIK DASAR


KELOMPOK 2
ANGGOTA KELOMPOK:
● Nike Lorenza (223310945)
● Annisa Diva Rinanda (223310923)
● Annisa Tri Fadila (223310924) ● Raffa Nurianda (223310947)

● Chiara Amanda Sabina (223310927) ● Rahni Yunita (223310948)


● Della Pratiwi (223310928)
● Riva Ramadhani (223310951)
● Fanny Riandini (223310931)
● Sal Sabilla (223310952)
● Fira Rahmayanti (223310932)
● Jaka Anugrah (223310936) ● Sinsin Okta Mulya (223310955)

● Lisa Faturrahmah (223310939) ● Siti Pratiwi (223310956)


● Najwa Raihana W.P (223310943)
● Syaqila Zhintia (223310958)
● Nazwa Azizah (223310944)
● Yayang Cantika D.M (223310959)
1. HIPOFISIS
Hormon yang dihasilkan kelenjar hipofisis bagian anterior

Hipofisis bagian tengah

menghasilkan hormon
perangsang melanosit atau
melanosit stimulating hormone
Hipofisis bagian (MSH).
posterior
Menghasilkan oksitosin dan
vasepresin.
2. Tiroid (kelenjar gondok)
merupakan kelenjar yang berbentuk cuping kembar dan
antara keduanya terdapat daerah yang tersusun berlapis
seperti susunan genting pada atap rumah

3. Kelenjar Adrenal atau Suprarenal atau Anak


Ginjal.
Kelenjar ini berbentuk bola, menempel pada bagian
atas ginjal.

4. Pankreas
Ada beberapa kelompok sel pada pankreas yang dikenal
dengan pulau langerhans. berfungsi sebagai kelenjar
endokrin yang menghasilkan hormon insulin
macam kelenjar endokrin dan hormon yang dihasilkan
Hipofisis
Pankreas
Testis a) Anterior, menghasilkan hormon
Menghasilkan hormon insulin dan
Menghasilkan hormon testosteron. adrenokortrikotropik,tiroid, somatotrof,
glukogen
Kelenjar ovarium menghasilkan hormon gonadotropin (FSH dan LH)
b) Intermediet, hanya terdapat pada bayi.
estrogen dan progestern
c) Posterior, menghasilkan hormon
antidiuretik atau ADH dan oksitosin
Adrenal
a) Bagian korteks menghasilkan
mineralokortikoid glukokortikoid Tiroid (gondok)
dan androgen
Vacuole Menghasilkan hormon
b) Bagian medula menghasilkan
hormon adrenalin dan noradrenalin
Epifisis tiroksin, triodotironin, dan
Vacuole kalsitonin
Timus Belum diketahui hormon
Paratiroid (anak gondok)
yang dihasilkan
Berfungsi menimbun Menghasilkan hormon
hormon somatotrof parathormon
Fungsi Kelenjar Endokrin
1. Hipofisis
Hipofisis anterior
a) Hormon adrenokortikotropik (ACTH): merangsang produksi hormon pada kelenjar adrenal.

b) Hormon perangsang folikel (FSH) dan luteinizing hormone (LH): bekerja sama satu sama lain
sebaga pengatur atas fungsi ovarium dan testis.

c) Hormon pertumbuhan (GH): mengatur pertumbuhan manusia, terutama pada tahun awal
kehidupan.

d) Prolaktin: membantu merangsang produksi ASI pada wanita.

e) Hormon perangsang tiroid (TSH): merangsang kelenjar tiroid untuk memproduksi hormon
tiroid.
b. Hipofisis posterior
a) Hormon antidiuretik (ADH): merangsang ginjal untuk meningkatkan
penyerapan air dalam darah sehingga mengurangi jumlah urine yang
keluar.
b) b) Oksitosin: memengaruhi proses persalinan dan kondisi tubuh ibu
setelah melahirkan, seperti produksi ASI selama menyusui.
c. Hipofisis bagian tengah
Kelenjar ini menghasilkan hormon perangsang melanosit atau melanosis
stimulating hormone (MSH). Apabila hormon ini banyak dihasilkan
maka menyebabkan kulit menjadi hitam. Sekresi MSH juga dirangsang
oleh faktor pengatur yang disebut faktor perangsang pelepasan hormon
melanosit dan dihambat oleh faktor inhibi hormon melanosit (MIF).
2. Tiroid (Kelenjar Gondok)

menghasilkan hormon tiroksin yang mempengaruhi metabolisme sel tubuh dan


pengaturan suhu tubuh. Tiroksin mengandung banyak yodium. Kekurangan yodium
dalam makanan dalam waktu panjang mengakibatkan pembesaran kelenjar gondok

Paratiroid/Kelenjar Anak Gondok

Kelenjar ini menghasilkan parathormon yang berfungsi


mengatur kandungan fosfor dan kalsium dalam darah

Kelenjar Adrenal/Suprarenal/Anak Ginjal

Kelenjar bagian korteks menghasilkan hormon kortison yang terdiri atas mineralokortikoid
yang membantu metabolisme garam natrium dan kalium serta menjaga keseimbangan hormon
seks, dan glukokortikoid yang berfungsi membantu metabolisme karbohidrat.
Pankreas
menghasilkan hormon insulin yang berfungsi mengatur konsentrasi
glukosa dalam darah.

Hormon yang Dihasilkan Kelenjar


Gonad
a) Ovarium, Selain menghasilkan sel telur, ovarium juga menghasilkan hormon.
b) Estrogen, Fungsi estrogen adalah menimbulkan dan mempertahankan tanda-tanda
kelamin sekunder pada wanita.
c) Progesteron, berfungsi menyiapkan dinding uterus agar dapat menerima telur yung
sudah dibuahi
d) Testis, Selain menghasilkan sperma, testis berfungsi sebagai kelenjar endokrin yang
menghasilkan hormon androgen, yaitu testosteron. Testosteron herfungsi menimbulkan
dan memelihara. kelangsungan tanda-tanda kelamin sekunder
MEKANISME
KERJA
HORMON
Dalam bekerja terhadap sel target, hormon mempunyai tiga mekanisme kerja
utama, yaitu:
1 2 3
Mengubah Bekerja melalui sistem Pengaktifan gen
permeabilitas saluran pembawa pesan spesifik untuk sintesis
(membran) dengan kedua (second protein baru
bekerja pada protein messenger) untuk
saluran (protein kanal) mempengaruhi
yang sudah ada aktivitas sel
Berdasarkan lokasinya, reseptor hormon dibagi menjadi 3 (tiga)
kelompok yaitu:

2.
Reseptor sitoplasma
(steroid)

1. 3.
Reseptor membran (secara Reseptor nukleus (tiroid
umum untuk hormon dan steroid)
protein, peptida, dan
katekolamin)
reseptor hormon berdasarkan hubungan dengan kanal ion, protein G, enzim
intraseluler pada sel target, yakni:
TERHUBUNG
DENGAN KANAL
ION
menyebabkan perubahan struktur
reseptor, biasanya terjadi pembukaan TERHUBUNG
atau penutupan kanal untuk satu atau ENZIM
lebih ion.
Reseptor komplek enzim
mempunyai sisi pengikatan
hormon sendiri di bagian sisi
TERHUBUNG luar membran sel dan sisi
DENGAN PROTEIN G katalitik atau pengikatan enzim
Banyak hormon mengaktivasi reseptor yang secara tidak di sisi dalam
langsung mengatur aktivitas protein target (contoh: enzim
atau kanal ion) dengan melakukan pasangan dengan
sekelompok protein membran sel yang disebut heteromerik
GTP-binding protein (G protein).
Mekanisme Kerja Enzim
TEORI GEMBOK DAN KUNCI
1.
(LOCK AND KEY THEORY)

Dimana enzim digambarkan sebagai sebuah


yang substrat yang digambarkan sebagai
gembok.

2. TEORI KETEPATAN INDUKSI

Sisi aktif enzim sendiri bersifat fleksibel, sehingga


bisa berubah bentuk menyesuaikan bentuk substrat
Thank you

Anda mungkin juga menyukai