NIM/Kelas : K4316051/A
Sistem Endokrin
I. Ringkasan materi
1. Sistem Endokrin pada Pisces
Gambar 1. Diagram lokasi kelenjar endokrin pada ikan; (A). Pitiutari, (B). Tiroid, (C).
Pankreas, (D). Gonad, (E). Urofisis.
A. Kelenjar Pituitari
Terdapat pada lekukan tulang di dasar otak atau sela tursika, tersusun atas dua
bagian utama:
(1) adenohipofisa yang terdiri dari
(a) Pars distalis, bagian utama adenohipofisa yang memproduksi sel-sel
pensekresi hormon adrenocorticotropic (ACTH), hormon prolaktin,
hormon pertumbuhan (STH-Somatotropin), hormon pelepas tiroid
(Thyroid Stimulating Hormone), dan gonadotropin
(b) Pars intermedia mensekresi hormon pelepas melanosit atau Melanocyte
Stimulating Hormone. Pelepasan hormon ini diatur oleh faktor-faktor
yang bersumber dari hipotalamus.
(2) neurohipofisa hanya tersusun atas pars nervosa yang memiliki kegunaan
untuk mensekresikan arginin vasotocin, isotocin dan ocytoxin.
1
Hormon-Hormon yang Mengatur Pelepasan Hormon Pituitari
Hormon Hipotalamus Singkatan
B. Kelenjar Tiroid
Tirotrofin pituitari adalah faktor utama pengontrol fungsi tiroid (membuat,
menyimpan, dan mengeluarkan sekresi yang utamanya berkoneksi dengan pengaturan
kecepatan metabolisme) dibawah kondisi normal. Pengeluaran hormon tiroid dan
sintesis otomatis diatur guna melengkapi tuntutan kadar hormon di dalam darah
melalui mekanisme feedback hipotalamik.
Kadar hormon tiroid dalam darah tinggi maka output TSH pituitari akan
ditekan. Sedangkan, bila kadarnya rendah, triiodotironin (T3) dan tetraiodotironin
(T4) akan naik.
C. Gonad
Gonad adalah kelenjar endokrin yang dipengaruhi oleh gonadotropin hormon
(GtH) yang disekresi oleh kelenjar pituitari. Gonadotropin memengaruhi sekresi
androgen oleh jaringan testis dan estrogen oleh sel folikel telur.
D. Ginjal
Ginjal adalah salah satu organ yang mempunyai sel-sel endokrin, antara lain
juxtaglomerulus, korpuskel stanius, sel-sel kromaffin, dan jaringan internal.
Kegunaan glandula tersebut dikontrol pituitari lewat ACTH.
2
E. Glandula Ultimobranchial
Ikan teleostei memiliki glandula ultimobranchial yang terdapat pada septum
pemisah antara sinus venosus dan rongga abdomen, terlihat seperti pita putih pada
septum.
Kalsitonin adalah hormon yang disekresi glandula ultimobranchial yang
memiliki peranan dalam menurunkan kadar kalsium darah.
F. Glandula Urofisis
Urofisis atau the caudal neurosecretory system adalah neurosekretori yang
terdapat di belakang spinal cord.
Empat macam hormon yang dihasilkan glandula urofisis:
(a) urotensin I (pada ikan belum diketahui efek secara pasti)
(b) urotensin II (berperan dala kontradiksi otot licin, contohnya kandung kemih
dan otot rektum)
(c) urotensin III (menstimulasi dalam peningkatan pelepasan NA+ oleh ginjal
dan penyerapan NA+ oleh insang) dan
(d) urotensin IV..
2. Sistem Endokrin pada Amphibia
Amphibi contohnya katak mempunyai beberapa glandula endokrin yang
memproduksi sekresi intern (hormon). Kegunaannya untuk merangsang
(mengaktifkan atau mengerem) pertumbuhan, mengatur fungsi tubuh, memengaruhi
tingkah laku makhluk hidup dan mengaktifkan bermacam-macam jaringan.
Pada bagian dasar otak terdapat glandula hypophysa atau glandulae pituitaria
yang bagian anteriornya memproduksi hormon pertumbuhan. Hormon tersebut
berfungsi untuk mengontrol pertumbuhan tubuh utamanya panjang tulang. Selain itu
juga berguna merangsang gonad untuk memproduksi sel kelamin.
Selain itu reptil juga memiliki hormon reproduksi berupa steroid yang
berfungsi untuk menghasilkan cadangan energi berupa kuning telur dan gravid yang
diproduksi reptil betina. Adapun, steroid gonad berdasarkan fungsi fisiologisnya
digolongkan menjadi
(a) Androgen, merupakan steroid dari 19 atom karbon (C19), yang biasanya
mempunyai ikatan ganda antara karbon empat dan lima. Androgen
merupakan hormon steroid pada jantan. Berfungsi merangsang
3
perkembangan karakter seksual fisiologis dan sekunder pada hewan jantan.
Selain itu juga berfungsi merangsang perilaku seksual hewan jantan.
(b) Estrogen, merupakan 18 karbon (C18) steroid yang diproduksi dari
androgen, utamanya pada ovarium vertebrata. Bertanggung jawab dalam
pengembangan karakter seksual pada betina dan induksi vitelogenesis.
(c) Progesteron, merupakan steroid dari dua puluh satu karbon (C21), berguna
untuk mempertahankan kehamilan dan menunda ovulasi
4. Sistem Endokrin pada Aves
Sistem endokrin aves adalah sistem regulasi yang aktivitasnya dirangsang
sistem neuron guna mengatur kegiatan tubuh aves.
Glandula endokrin aves terdiri dari arteri carotis, glandulae pituitaria atau
hypophysa yang terdapat pada dasar otak ujung infundibulum, dan glandulae
thyroidea yang terdapat di bawah pena jugularis dekat cabang arteri subclavia.
Sementara itu juga terdapat glandulae pancreatucus yang memproduksi
hormon insulin. Glandulae sub renalis atau glandula andrenalis terdapat pada
permukaan ventral dan Ren, Glandulae sexualis memproduksi hormon yang
berpengaruh terhadap tanda kelamin sekunder terutama terdapat pada warna bulu.
4
Kelenjar Endokrin Beserta Hormon yang Dihasilkan dan Fungsinya
Produksi sperma
(spermatogenesis)
Perkembangan karakter
sekunder
Pigmentasi bulu
Perkembangan oviduk
StimulatingHormone)
5
LH (Luteinizing Stimulasi perkembangan
Hormone)/Prolaktin
Hormone)
Hormone)
Promoting Hormone)
peneluran
pertumbuhan bulu
6
Paratiroid Parathormon Metabolisme sel
Metabolisme KH
(pengeluaran energi dan
cadangan energi)
a. Hormone Hipofisis
Glandula Hipofisis (pituitary) atau master of gland atau kelenjar pengendali berfungsi
memproduksi bermacam-macam hormon. Glandula ini bulat dan kecil, berdiameter
1,3 cm. Hipofisis dibagi menjadi hipofisis anterior, tengah atau pars intermedia, dan
posterior.
1. Hipofisis lobus anterior
7
(c) Hormon tirotropin atau Thyroid
Stimulating Hormone (TSH), merangsang sekresi tiroksin serta mengontrol
perkembangan dan pertumbuhan kelenjar gondok atau tiroid.
(d) Adrenocorticotropic hormone (ACTH), merangsang kelenjar adrenal
sebagai pensekresi glukokortikoid dan mengontrol pertumbuhan serta
perkembangan aktivitas kulit ginjal.
(e) Prolaktin (PRL) atau Lactogenic hormone (LTH), memelihara sekresi susu
oleh kelenjar susu dan membantu proses kelahiran.
(f) Hormon gonadotropin pada wanita :
(1) Follicle Stimulating Hormone (FSH)
(2) Luteinizing Hormone (LH)
(g) Hormone gonadotropin pada pria :
(1) FSH
(2) Interstitial Cell Stimulating Hormone (ICSH)
2. Hipofisis pars media
MSH (Melanosit Stimulating Hormon) , berfungsi memengaruhi warna kulit
dengan mendistribusikan butir melanin. Kelebihan hormon ini akan
mengakibatkan kulit menjadi hitam.
3. Hipofisis lobus posterior
b. Tiroid
8
Glandula tiroid memproduksi dua jenis hormon, Triiodontironin (T3) dan
tiroksin (T4).
Hormon ini diproduksi di folikel jaringan tiroid dari asam amino (tiroksin)
yang mengandung yodium.
c. Paratiroid
9
Berbentuk topi atau bola yang melekat pada atas ginjal. Pada setiap ginjal terdapat
satu kelenjar suprarenalis dan dibagi atas dua macam
a. Bagian korteks adrenal
- Glukokortikoid, Mengontrol metabolisme glukosa
- Mineralokortikoid, Mengontol metabolisme ion anorganik
b. Bagian Medula Adrenal Adrenalin
(epinefrin) dan noradrenalin, keduanya bekerja sama dalam:
(1) dilatasi bronkiolus
(2) vasokonstriksi pada arteri
(3) vasodilatasi pembuluh darah otak dan otot
(4) mengubah glikogen menjadi glukosa dalam hati
(5) gerak peristaltik
(6) mengatur kadar gula darah bersama insulin
e. Pankreas
- Galndula ini berfungsi memproduksi hormone insulin dan glucagon.
- Kadar glukosa yang tinggi merupakan rangsangan untuk mensekresikan
insulin.
f. Ovarium, dan testis.
OVARIUM
Glandula kelamin wanita yang berguna memproduksi sel telur, hormone
estrogen dan hormone progesterone.
Sekresi estrogen dihasilkan oleh folikel de Graaf dan dirangsang oleh FSH
Estrogen berguna menimbulkan dan mempertahankan tanda – tanda kelamin
sekunder pada wanita.
Progesteron diproduksi korpus luteum dan dirangsang oleh LH
Progesteron berguna mempersiapkan dinding uterus agar dapat menerima sel
telur yang telah dibuahi.
Sementara itu, sistem hormonal yang memengaruhi siklus menstruasi adalah:
(a) FSH-RH (follicle stimulating hormone releasing hormone) yang diproduksi
hipotalamus guna merangsang hipofisis mengeluarkan FSH.
(b)LH-RH (luteinizing hormone releasing hormone) yang diproduksi hipotalamus
guna merangsang hipofisis mengeluarkan LH.
10
(c) PIH (prolactine inhibiting hormone), menghambat hipofisis mengeluarkan
prolaktin.
TESTIS
Testis mamalia tersusun atas tubulus yang biasanya disebut sebagai tubulus
seminiferus dan dilapisi oleh sel – sel benih (sel germinal).
Testis mensekresikan hormon testosterone yang berguna merangsang
pematangan sperma (spermatogenesisi) dan pembentukan tanda – tanda
kelamin pria.
Sekresi hormon tersebut dirangsang oleh ICTH yang diproduksi hipofisis
bagian anterior.
Sewaktu pubertas, hipofisis anterior menghasilkan gonadotrofin, yaitu
hormone FSH dan LH. Sekresi kedua hormone tersebut dipengaruhi GnRF
(Gonadotropin Releasing Factor) yang berasal dari hipotalamus.
II. Pertanyaan dan Jawaban
1) Apakah keadaan hormone pada spesies yang berbeda membuatnya mempunyai
fungsi yang berbeda? Contohnya keberadaan kelenjar adrenalin pada aves dan
mamalia.
Jawaban: fungsi kelenjar tertentu dalam tubuh spesies yang berbeda pada dasarnya
mempunyai kesamaan fungsi utama yaitu apabila berupa kelenjar adrenalin maka
fungsinya untuk meningkatkan kadar kalsium dalam darah.
2) Mengapa pada tubuh lelaki tumbuh rambut yang halus sedangkan pada perempuan
sebaliknya?
Jawaban : hal tersebut diakibatkan oleh beberapa faktor yaitu gen, ras, dan keberadaan
hormone androgen. Jika hormone androgen yang dimiliki wanita lebih banyak dan
mendominasi daripada hormon androgen yang dimiliki lelaki, maka rambut yang
terdapat pada laki-laki lebih halus daripada wanita.
11
3) Kapan mulai tumbuh jerawat pada manusia? Apakah jerawat diakibatkan oleh
hormone?
Jawab : jerawat pada manusia tumbuh karena beberapa faktor, misalnya faktor
keturunan, memasuki masa remaja atau pubertas, stres, minyak berlebih dan akibat
dari udara yang kotor. Jerawat juga diakibatkan karena keberadaan hormone androgen
yang dapat memicu munculnya jerawat.
4) Faktor apa saja yang memengaruhi cara kerja hormon dan apa contohnya ?
Jawab :hal tersebut disebabkan jumlah hormone yang mendominasi pada orang
tersebut. Perempuan yang menyerupai laki-laki bisa jadi mempunyai hormone
testerogen yang berlebih dan hormone estrogen lambat berkembang. Sebaliknya laki-
laki yang menyerupai perempuan bisa disebabkan karena horomon estrogen lebih
mendominasi daripada hormone androgen.
Menurut saya, pertanyaan yang diajukan sudah tepat namun untuk jawabannya ada
jawaban yang belum menjawab secara tepat pertanyaan yang diajukan. Jawaban dari
pertanyaan nomor tiga tidak menjawab secara spesifik di usia berapa seorang manusia
dapat muncul jerawat, apakah pada anak-anak dapat mulai muncul jerawat atau belum,
hal itu belum dijelaskan secara lebih rinci.
12
V. Materi Penting yang tidak dicantumkan
Menurut saya, materi penting yang tidak dicantumkan adalah mengenai sistem
endokrin pada beberapa sub kelas reptilia, misalnya sistem endokrin pada sub kelas
crocodilia, testudinata, dan squamata. Apakah sistem endokrin pada masing masing
sub kelas reptilia tersebut sama ataukah ada perbedaan menurut saya perlu
dicantumkan.
Dikarenakan pada saat presentasi saya tidak dapat mengikuti kegiatan perkuliahan
karena sakit, maka saya tidak dapat memutuskan tiga presentator terbaik.
13
DAFTAR PUSTAKA
Fujaya, Yushita., Ir., M.Si. 2004. Fisiologi Ikan. Rineka Cipta. Jakarta.
Helfman, G. S.., B. C. Collete dan D. E. Facey. 1997. The Diversity of Fishes. Blackwell
Science, UK.
14