Anda di halaman 1dari 24

Dengue hemorragic fever3

KELOMPOK
Anwar Solihin
Agus Panjaitan
Elinawati Situmorang
Rina Endah Puri
DEFINISI
Dengue Hemorragic
Fever
Dengue Haemoragic Fever (DHF) adalah
penyakit yang di sebabkan oleh virus dengue
sejenis arbovirus dan masuk ke dalam tubuh
penderita melalui gigitan nyamuk aedes
aegepty
ETIOLOGI
Penyebab DHF adalah virus dengue sejenis arbovirus melalui
gigitan nyamuk aedes aegepty dan albopictus.
Virus dengue tergolong dalam family Flavividae dan dikenal
ada 4 serotif, Dengue 1 dan 2 ditemukan di Irian ketika
berlangsungnya perang dunia ke II, sedangkan dengue 3 dan 4
ditemukan pada saat wabah di Filipina tahun 1953-1954.
Keempat serotif tersebut telah di temukan pula di Indonesia
dengan serotif ke 3 merupakan serotif yang paling banyak
TANDA DAN GEJALA
Tanda dan gejala
1.Demam tinggi selama 5 – 7 hari.
2.Mual, muntah, tidak ada nafsu makan, diare, konstipasi.
3.Perdarahan terutama perdarahan bawah kulit, ptechie,
echymosis, hematoma.
4.Epistaksis, hematemisis, melena, hematuri.
5.Nyeri otot, tulang sendi, abdoment, dan ulu hati.
6.Sakit kepala.
7.Pembengkakan sekitar mata.
8.Pembesaran hati, limpa, dan kelenjar getah bening.
9.Tanda-tanda renjatan (sianosis, kulit lembab dan dingin, tekanan
darah menurun, gelisah, capillary refill lebih dari dua detik, nadi
cepat dan lemah).
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Darah
1.Trombosit menurun.
2.HB meningkat lebih 20 %
3.HT meningkat lebih 20 %
4.Leukosit menurun pada hari ke 2 dan ke 3
5.Protein darah rendah
6.Ureum PH bisa meningkat
7.NA dan CL rendah

•Serology : HI (hemaglutination inhibition test).


1.Rontgen thorax : Efusi pleura.
2.Uji test tourniket (+)
Penatalaksanaan
Tirah baring
Pemberian makanan lunak
Pemberian cairan melalui infus
Pemberian obat-obatan : antibiotic, antipiretik
Anti konvulsi jika terjadi kejang
Monitor tanda-tanda vital (Tekanan Darah, Suhu, Nadi, RR).
Monitor adanya tanda-tanda renjatan
Monitor tanda-tanda perdarahan lebih lanjut
Periksa HB,HT, dan Trombosit setiap hari.
PATOFISIOLOGI
• Virus dengue yang telah masuk ketubuh penderita akan
menimbulkan virtemia. Hal tersebut menyebabkan
pengaktifan complement sehingga terjadi komplek imun
Antibodi – virus pengaktifan tersebut akan membetuk dan
melepaskan zat (3a, C5a, bradikinin, serotinin, trombin,
Histamin), yang akan merangsang PGE2 di Hipotalamus
sehingga terjadi termo regulasi instabil yaitu hipertermia
yang akan meningkatkan reabsorbsi Na+ dan air sehingga
terjadi hipovolemi. Hipovolemi juga dapat disebabkan
peningkatkan permeabilitas dinding pembuluh darah yang
menyebabkan kebocoran palsma.
LANJUTAN...
Adanya komplek imun antibodi – virus juga menimbulkan
Agregasi trombosit sehingga terjadi gangguan fungsi
trombosit, trombositopeni, coagulopati. Ketiga hal
tersebut menyebabkan perdarahan berlebihan yang jika
berlanjut terjadi shock dan jika shock tidak teratasi terjadi
Hipoxia jaringan dan akhirnya terjadi Asidosis metabolik.
Asidosis metabolik juga disebabkan karena kebocoran
plasma yang akhirnya tejadi perlemahan sirkulasi sistemik
sehingga perfusi jaringan menurun jika tidak teratasi
terjadi hipoxia jaringan.
1.Klasifikasi DHF menurut WHO
Deajat I
Demam disertai gejala tidak khas, terdapat manifestasi
perdarahan (ujI tourniquet positif)
Derajat II
Derajat I ditambah gejala perdarahan spontan dikulit dan
perdarahan lain.
Derajat III
Kegagalan sirkulasi darah, nadi cepat dan lemah, tekanan nadi
menurun ( 20 mmhg, kulit dingin, lembab, gelisah, hipotensi )
Derajat IV
Nadi tak teraba, tekanan darah tak dapat diukur
1.Pencegahan dan Pemberantasan
Pemberantasan penyakit Dengue
Haemoragic Fever (DHF) ini yang paling
penting adalah upaya membasmi jentik
nyamuk penularan ditempat
perindukannya dengan melakukan “3M”
yaitu
1) Menguras tempat – tampet
penampungan air secara teratur sekurang
– kurangnya sxeminggu sekali atau
menaburkan bubuk abate ke dalamnya
2) Menutup rapat – rapat tempat
penampung air dan
3) Menguburkan / menyingkirkan
baramnng kaleng bekas yang dapat
menampung air hujan
Asuhan keperawatan
Identitas klien
pada klien “E”
Nama : An. “E”
Umur : 7 tahun
Tanggal Masuk : 14 Februari 2011
Tanggal pengkajian : 15 Februari 2011
Diagnosa Medix : DHF

Penanggung Jawab
Nama : Tn “Q”
Umur : 28 tahun
Pekerjaan : PNS
Alamat : JL. Baranang siang No. 64 Bandung
Hub dengan klien : Anak kandung
 
Keluhan Utama
Ibu klien mengatakan anaknya mengalami demam tinggi.
 
Riwayat Penyakit Sekarang

Ibu klien mengatakan semenjak 3 hari anaknya mengalami panas


tinggi, kemudian klien di bawa ke Rumah Sakit Immanuel Bandung
pada tanggal 14 februari 2011, pada saat di lakukan pengkajian pada
tanggal 15 februari 2011 ibu klien mengatakan anaknya mengalami
panas tinggi, sakit kepala dan mual muntah, sakit yang di rasakan
klien membuat klien tampak lemah dan rewel, panas di rasakan
pada bagian kepala, tangan, kaki dan axila. Panas yang di rasakan
klien membuat muka klien tampak kemerahan dan suhu tubuh klien
akan bertambah panas pada sore dan malam hari.
Pemeriksaan fisik
 
Tanda-tanda Vital
Suhu : 38.3oC
Nadi : 120 x/mnt
Respirasi : 35 x/mnt
 
Antropometri
Berat badan sebelum masuk RS : 24,2kg
Berat badan sesudah masuk RS : 23 kg
Tinggi badan : 110 cm
pemeriksaan head to toe
Mulut

Bentuk : Simetris
Membran mukosa : Kering
Pergerakan lidah : Bebas
Keadaan : Terdapat sianosis di sekitar mulut
Keluhan : Suara klien terdengar serak, perdarahan pada gusi
 
Leher
Bentuk : Simetris
Kelenjar air liur : Tidak terjadi pembesaran
KGB : Terjadi pembesaran
Abdomen
Bentuk : Simetris
Lesi : Tidak ada
Bising usus : 18x/menit
Keluhan : adanya nyeri tekan,
Pembesaran hati dan limfa
Ekstremitas Atas
Pergerakan : Kurang, terpasang infus R/L
untuk 1800 cc/24jam
Keluhan : Uji tourniquet positif adanya
ptechie
 
 
Data Penunjang
Pemeriksaan laboratorium tanggal 15 Februari 2011
Hematologi
No Nama Hasil Satuan Batas
normal

1 Hemoglobin 11,1 g/dl 10.7 – 15,5


2 Hematokrit 32,2 % 31 – 43
3 Trombosit 135 10^3/mm^3 150 – 450
Diagnosa Keperawatan
1.Gangguan Peningkatan suhu tubuh berhubungan
dengan proses infeksi virus dengue
2.gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake
inadekuat
3.Resiko terjadinya perdarahan berhubungan dengan
penurunan factor-faktor pembekuan darah
( trombositopeni )
1. Dx : Gangguan Peningkatan suhu tubuh
berhubungan dengan proses infeksi virus
dengue

Intervensi :
1. Pantau suhu klien (derajat dan pola) perhatikan
menggigil/diaforsis
2. Pantau suhu lingkungan, batasi/tambahkan linen
tempat tidur sesuai indikasi
3. Berikan kompres hangat
4. Anjurkan lien untuk banyak minum
5. Kolaborasi untuk pemberian antipiretik
2 DX: Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake
inadekuat

Intervensi:
1. Berikan diet pada anak sesuai dengan kebutuhan
2. Timbang BB setiap hari
3. Auskultasi bising usus
4. Sajikan makanan dalam keadaan hangat
DX 3 :Resiko terjadinya perdarahan berhubungan dengan
penurunan factor-faktor pembekuan darah
( trombositopeni )

Intervensi
1. Anjurkan pada klien untuk banyak istirahat tirah baring
( bedrest )
2. Kolaborasi dalam pemeriksaan laboratorium secara berkala
(darah lengkap).
3. Monitor tanda-tanda penurunan trombosit yang disertai tanda
klinis.
4. Antisipasi adanya perdarahan : gunakan sikat gigi yang lunak,
pelihara kebersihan mulut, berikan tekanan 5-10 menit setiap
selesai ambil darah dan Observasi tanda-tanda perdarahan
serta tanda vital (tekanan darah, nadi, suhu dan pernafasan).
 
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai