Anda di halaman 1dari 25

RAPAT KOORDINASI

PENGUATAN KOMITMEN DI
FASILITAS KESEHATAN

Oleh :
I Made Endra Priantono, S.K.M
BKKBN Provinsi Bali
outline
• Regulasi dan distribusi alkon bkkbn
• Pencatatan dan pelaporan NEWSIGA
Penyediaan Regulasi Pemenuhan Kebutuhan Alokon
Dalam Pelayanan KB
Peraturan Kepala BKKBN Nomor 9 Tahun 2019 tentang Pemenuhan Kebutuhan Alat dan Obat
Kontrasepsi Bagi Pasangan Usia Subur dalam Pelayanan Keluarga Berencana

Mengatur tentang :

3
1 2 Penyaluran
Jenis alat dan Perencanaan alokon kepada
obat kebutuhan seluruh
kontrasepsi dengan faskes/jejaring/
yang dapat pendekatan jaringan/PMB
disediakan oleh metode yang teregistrasi
program BKKBN kuantifikasi dalam SIM
BKKBN.

Perban No. 9/2019 dapat di download pada http://jdih.bkkbn.go.id


KEBIJAKAN PENYEDIAAN JENIS
ALOKON PROGRAM BARU
Progestin Only Pill (POP)

• Mendukung pelayanan KB Pasca Persalinan


• Menyediakan untuk 6 bulan pertama pasca
melahirkan sebelum memperoleh metode
kontrasepsi lainnya ( IUD/Implan)
• Tidak mempengaruhi produksi ASI

Obat Suntik KB 3 Bulanan 1 cc

• Lebih mudah dan praktis untuk provider


• Memberikan alternatif lain sesuai preferensi
klien untuk obat suntik 3 bulanan

Obat Suntik KB Kombinasi 3 Bulanan

• Tingginya permintaan obat suntik KB 1 bulanan,


namun tingkat putus pakainya 42,1% berdasarkan
SKAP 2019
• Sebagai pengganti suntik KB 1 bulanan yang memiliki
kombinasi hormon
• Memberikan kenyamanan bagi klien (klien masih
mendapatkan haid)
Ketersediaan Anggaran dan Total Kebutuhan Alokon
Tahun 2022
No Alat dan Obat Kebutuhan Rencana Selisih
Kontrasepsi Hibah
1 IUD 7.958 7.958 0
2 Implan 6.024 2.579 3.463
3 Suntikan 23.370 22.811 559
4 Kondom 605 605 0
5 Pil 56.016 56.016 0

1. Data kebutuhan berdasarkan hasil stok opname


Gudang Kabupaten/Kota, Stok di Faskes berdasarkan
aplikasi Sirika
2. Data Rencana Hibah berdasarkan Stok di Gudang
Provinsi dan Pengadaan Alokon Tahun 2022
PERENCANAAN KEBUTUHAN ALOKON DENGAN
METODE KUANTIFIKASI

• Menghindari terjadinya Stock Out, Stok Kurang


maupun stok berlebih
• Menyiapkan anggaran untuk penyediaan alat dan
obat kontrasepsi
• Perhitungan menggunakan data konsumsi, data
pelayanan dan Perkiraan Permintaan Masyarakat
(PPM)
PERLUASAN AKSES DISTRIBUSI
Perubahan Kebijakan sesuai Perban BKKBN
Alur Distribusi Alokon untuk Praktek Mandiri Bidan
Nomor 9 Tahun 2019 tentang Pemenuhan yang tidak Bekerjasama dengan BPJS
Kebutuhan Alokon bagi PUS dalam Pelayanan
KB

Perluasan akses distribusi berdampak pada


penyesuaian pencatatan dan pelaporan
pelayanan kontrasepsi –> dalam proses
dengan Ditlaptik

PMB yang tidak


bekerjasama
dengan BPJS

Perluasan akses pada :


• Distribusi alokon dari OPD-KB ke seluruh faskes yang teregistrasi SIM BKKBN
• Adanya perluasan akses kepada PMB yang bukan merupakan jejaring faskes dan tidak bekerjasama dengan BPJS Kesehatan
• Adanya perluasan akses kepada faskes yang tidak bekerjasama dengan BPJS Kesehatan
Konsekuensi • Penyempurnaan pedoman tentang registrasi faskes dan
Distribusi PMB serta mekanisme pencatatan pelaporan pelayanan
kontrasepsi
Alokon bagi
• Potensi peningkatan pembiayaan kebutuhan alokon
Faskes dan PMB khususnya non MKJP
yang tidak • Iuran bayar jasa medis pelayanan (dari peserta KB atau
bekerjasama sumber lainnya) bagi faskes dan PMB yang tidak
dengan BPJS bekerjasama dengan BPJS Kesehatan yang
mendapatkan alokon dari BKKBN
Kesehatan
Sistem distribusi
ALOKON BKKBN
A. Distribusi Rutin B. Distribusi Non Rutin

Terjadwal, Push Disebut juga Pull System


System dilaksanakan kapanpun
dibutuhkan.
Tingkat Jadwal Misalnya: jika stok
Wilayah Pasokan
mencapai titik Permintaan
Pusat Setahun sekali
Darurat atau titik Realokasi
Provinsi Setahun sekali

Kab./Kota Setiap 3 bulan

Faskes Setiap 2 bulan

Jejaring/Jaringan Setiap bulan


Tingkatan Stok

Tingkat Tingkat Jadwal Titik Titik


Tingkat
Wilayah Stok Stok Pasokan Pemesanan Stok
Maksimum Minimu Ulang Rutin Darurat Realoka
m (EOP) si

3 bulan
Pusat Setahun sekali
(sebagai s t o k
penyangga)

Provinsi 18 bulan 6 bulan Setahun sekali 3 bulan 24 bulan

Kab./Kota 6 bulan 3 bulan Setiap 3 bulan 1,5 bulan 8 bulan

Faskes 4 bulan 2 bulan Setiap 2 bulan 0,5 bulan 5 bulan

Jejaring/Jaringan 2 bulan 1 bulan Setiap bulan 0,5 bulan 3 bulan


SIRIKA
Sistem Informasi Rantai Pasok Alokon
• Kegunaan :
Melihat faskes yang terdaftar sehingga dapat
memperoleh alokon
Melihat kondisi alokon di faskes (kondisi berlebih
dan stockout)

• Sirika terdiri dari :


Mimtools (berbasis web :
http://sirika.bkkbn.go.id/monev/landing)
Stokku (berbasis androit/hape androit)
STOKKU
Didowdnload di
googleplaystore
SYARAT Faskes agar dapat
memperoleh alokon dari
kabupaten/kota :

• telah di K0 kan pada aplikasi newisiga bkkbn


• melaporkan :
1. hasil pelayanan rutin setiap 1 bulan (input
form R1 DI NEWSIGA)
2. ketersediaan alkon di faskes melalui
aplikasi newsiga (INPUT FORM R2 DI
NEWSIGA)

(Basis data dari mimtools adalah aplikasi


newsiga)
K0 7 digit : mengamprah langsung ke OPD
K0 9 digit : mengamprah ke faskes induk
MIMTOOLS

http://sirika.bkkbn.go.id/monev/landing
Contoh hasil terintegrasi antara
newsiga dan mimtools
Beberapa Faskes yang sudah
terintegrasi di newisiga
Tata Cara Pengisian Formulir Data
Rutin Pelayanan KB
1) FORMULIR R/I/KB/20
2) FORMULIR R/II/KB/20
TATA CARA PENGISIAN R/I/KB/20

Nomor Induk
Kependudukan CATATAN :
sesuai dokumen - TIDAK PUNYA NIK
kependudukan : 9999999999999999
(9 sbyk 16X)
- ALAMAT : minimal
desa, dusun/RW dan
RT jika ada
- No Handphone tidak
wajib
No.
Handphone
akseptor KB

Nomor
Urut

Tanggal
Pelayanan
tanpa bulan
dan tahun

Alamat
Nama Suami domisili
Nama Istri
sesuai dokumen saat
sesuai dokumen Tanggal Lahir
kependudukan pelayanan
kependudukan disertai bulan
dan tahun sesuai
dokumen
kependudukan
TATA CARA PENGISIAN R/I/KB/20

CATATAN
TERDAPAT 2 JENIS PENGISIAN :
1. DIISI DENGAN KODE (ANGKA) :
 STATUS PESERTA KB : isi dengan kode
status peserta KB Pelayanan KONDOM DAN PIL tidak boleh
 JENIS TINDAKAN : isi dengan kode jenis
mengisi kolom Informed Consent
alokon
 KASUS : isi dengan kode jenis alokon
2. DIISI DENGAN TANDA CENTANG (P) “Pencabutan dan Pemasangan”(14) serta
 INFORMED CONSENT “Pencabutan”(15) hanya untuk IUD dan
 PASCA PERSALINAN IMPLANT
 PASCA KEGUGURAN
 PENGGUNAAN ASURANSI  centang “Komplikasi Berat”(16) dan
(P) pada kolom jenis asuransi yang “Kegagalan”(17) tidak berlaku untuk Pil,
digunakan (salah satu) Suntik dan Kondom
 SUMBER ALOKON  centang (P) pada
sumber alokon yang digunakan (salah satu)
 PELAYANAN BERGERAK
PESERTA KB BARU
adalah Pasangan Usia Subur (PUS)
yang :
 baru pertama kali menggunakan
PESERTA KB BARU : metode kontrasepsi atau
1) BARU PERTAMA KALI  STATUS PESERTA KB =  PUS yang kembali menggunakan
1 metode kontrasepsi setelah
2) PASCA PERSALINAN  STATUS PESERTA KB =1, melahirkan atau keguguran
PASCA PERSALINAN (√) (sesuai dengan pedoman pelayanan
3) PASCA KEGUGURAN  STATUS PESERTA KB =1, kontrasepsi dan Keluarga Berencana
PASCA KEGUGURAN (√) kementerian Kesehatan Tahun 2021);

Pencatatan dan pelaporan pelayanan peserta KB dicatat


sesuai dengan tempat pelayanan peserta KB tersebut
dilayani bukan domisili peserta KB;
TATA CARA PENGISIAN FORMULIR
LAMPIRAN R/I/KB/20

LAMPIRAN R/I/KB/20:
 Berisi ringkasan hasil pelayanan KB selama satu bulan
 Petugas RR Faskes KB mengisi ringkasan ini
berdasarkan data transaksi yang berasal dari
R/I/KB/20
 jika R/I/KB/20 telah dientri maka lampiran ini akan
tergenerate secara otomatis oleh aplikasi
 Setelah selesai, maka Lampiran inilah yang akan
ditandatangani oleh Pimpinan Tempat Pelayanan KB
 Satukan dengan Formulir R/I/KB menjadi 1 bundle
 R/I/KB/20 beserta lampirannya dibuat 2 rangkap :
 1 untuk Petugas Entri Data
 1 untuk Arsip
Diisi nama tempat,
tanggal, bulan dan
tahun pengisian
register pelayanan KB
Tata Cara Pengisian Formulir
Data Rutin Pelayanan KB

R/II/KB/20
TATA CARA PENGISIAN FORMULIR R/II/KB/20
TATA CARA PENGISIAN FORMULIR R/II/KB/20
TERIMA KASIH

PERWAKILAN BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA


NASIONAL PROVINSI BALI
Jl. RAYA PUPUTAN RENON No. 15 DENPASAR
LINK MATERI :

https://bit.ly/ditribusidanpelaporanalkonbkkbn

Anda mungkin juga menyukai