Anda di halaman 1dari 19

INDIKATOR EKONOMI

MAKRO INDONESIA
Pengertian : biasanya hanya disebut indikator makro
ekonomi, adalah suatu analisis perkem-bangan
ekonomi yang dapat digunakan untuk memprediksi
perkembangan ekonomi di masa depan.
Jadi ada dua fungsi utama dari "indikator makro-
ekonomi" yaitu menganalisis perkembangan
ekonomi sampai saat kini, dan memprediksi
perkembangan ekonomi di masa datang
BEBERAPA INDIKATOR
EKONOMI MAKRO
1. Pendapatan Nasional
2. IPC
3. Distribusi Pendapatan
4. Inflasi
5. Pengangguran, Ketenagakerjaan dan Kependudukan.
6. Dll
PENGERTIAN DAN
KONSEP-KONSEP
PENDAPATAN
NASIONAL
GNP
GNP = Gross National Product = Produk
Nasional Bruto = PNB
- Semua penjumlahan barang-barang dan
jasa-jasa akhir yang dihasilkan oleh warganegara
suatu negara selama periode tertentu
biasanya 1 tahun.
- Nilai produk yang dihasilkan semua warga negara
dalam jangka waktu tertentu (satu tahun), termasuk
oleh warga negara di luar negeri, tapi tidak termasuk
nilai produk orang asing di dalam negeri
GDP
GDP = Gross Domestic Product = Produk
Domestik Bruto = PDB
- Semua penjumlahan barang-barang dan jasa-jasa
akhir yang dihasilkan oleh suatu negara selama
periode tertentu biasanya satu tahun.
- Nilai produk yang diupayakan oleh semua
orang atau masyarakat dalam satu wilayah negara
tertentu, dalam jangka waktu tertentu (satu
tahun), termasuk nilai produk yang diupayakan
oleh orang asing yang tinggal dalam satu negara
PERBEDAAN ANTARA GNP
DAN GDP
Dalam pengertian GNP barang-barang dan
jasa-jasa yang dihasilkan atau dihitung adalah
barang-barang dan jasa-jasa yang dihasilkan oleh
warganegara suatu negara baik warganegara
Indonesia yang ada di Indonesia maupun
warganegara Indonesia yang ada di LN,
sedangkan barang-barang dan jasa-jasa yang
dihasilkan oleh warganegara asing walaupun ada
di Indonesia tidak termasuk kedalam GNP.
LANJUTAN PERBEDAAN
GDP adalah semua penjumlahan barang-
barang dan jasa-jasa yang dihasilkan oleh
suatu negara, baik oleh warganegara
Indonesia yang ada di Indonesia maupun
warganegara asing yang ada di Indonesia.
Jadi :
Selisih antara GDP dan GNP adalah pembayaran
keluar negeri atas penanaman modal asing di
Indonesia dikurangi pembayaran dari LN atas penanaman
modal Indonesia di LN = Net factor payment = F
GDP – F = GNP
APA ARTINYA JIKA GDP >
GNP
GNP – Penyusutan = NNP (Net National Product) = PNBersih

NNP – pajak tak langsung = NNI


NNI- keuntungan pers ditahan- pajak perusahaan+ transfer

= PI (Personal Income)
PI – Pajak perseorangan (pendapatan) = DI
DI (Disposable Income) = Pendapatan yang diterima yang
betul-betul dapat dinikmati atau yang siap digunakan untuk
konsumsi dan tabungan.
PDB NOMINAL DAN RIIL

PDB Nominal adalah PDB atas dasar harga yang


berlaku menggambarkan nilai tambah barang dan
Jasa yang dihitung menggunakan harga yang
berlaku pada setiap tahun
PDB Riil adalah PDB atas dasar harga konstan,
menunjukkan nilai tambah barang dan jasa yang
dihitung menggunakan harga yang berlaku pada
satu tahun dasar.
MANFAAT ATAU KEGUNAAN
PENDAPATAN NASIONAL
a. Mengetahui dan menelaah struktur atau
susunan perekonomian.
b. Membandingkan perekonomian dari waktu ke
waktu.
c. Membandingkan perekonomian antar daerah.
d. Merumuskan kebijakan pemerintah.
INCOME PERCAPITA (IPC)
Jika dihubungkan dengan distribusi
pendapatan IPC merupakan konsep rata-
rata tidak mencerminkan bagaimana
Pendapatan Nasional terbagi diantara
penduduknya.
ADA TIGA (3) METODE UNTUK
MENGHITUNG PN
1. Cara Produksi (Production Approach)
Menjumlahkan nilai total produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh berbagai jenis usaha yang
ada dalam perekonomian suatu negara selama periode tertentu.
Y = NP= P1Q1 +P2Q2 + ………Pn Qn
2. Cara Pengeluaran ( Expenditure Approach)
Menjumlahkan semua pengeluaran-pengeluaran atau belanja oleh seluruh lapisan masyarakat
(RTK, RTP, RTN, dan SLN) atas barang-barang dan jasa-jasa yang dihasilkan dalam perekonomian
suatu negara.
AE = C+I+G+(X-M)
C = Consumption
I = Investasi
G = Government Expenditure
X = Export
M = import
LANJUTAN CARA MENGHITUNG PN

3. Cara Pendapatan (Income Approach)


Menjumlahkan seluruh pendapatan yang
diterima masyarakat sebagai imbalan dari penjualan
faktor produksi yang dimilikinya. Hasil
perhitungannya disebut Pendapatan Nasional
(National Income = NI).
Y = NI = w + r + i + π
w = wage
r = rent = sewa
i = interest = bunga
π = profit = keuntungan
KOMPONEN-KOMPONEN
PN
Y=C+I+G+X-M
Consumption = konsumsi
Adalah bagian pendapatan yang
dibelanjakan atau bagian pendapatan yang
tidak ditabung
I = Investasi
G = pengeluaran pemerintah
X = ekspor
M = impor
DISTRIBUSI PENDAPATAN
NASIONAL
Ada tiga (3) kriteria untuk melihat
kemerataan pendapatan :
1. Kurva Lorenz
Kurva yang menunjukkan hubungan kwantitatif antara % penduduk dengan
% pendapatan yang mereka terima selama 1 tahun.
2. Koefisien Gini
Adalah suatu koefisien yang besarnya dari angka 0 hingga 1 menjelaskan
kadar kemerataan dan ketimpangan distribusi pendapatan nasional.
3. Ahluwalia/ kriteria Bank Dunia
Didasarkan pada porsi Pendapatan Nasional yang dinikmati oleh tiga
lapisan penduduk, yakni 40% penduduk berpenghasilan terendah
(termiskin), 40% penduduk berpenghasilan menengah, serta 20% penduduk
berpenghasilan tertinggi (terkaya).
Indeks atau rasio gini adalah suatu koefisien yang berkisar dari angka 0
hingga 1, menjelaskan kadar kemerataan (ketimpangan) distribusi
pendapatan nasional. Semakin kecil (semakin mendekati nol) koefisiennya,
pertanda semakin baik atau merata distribusi. Di lain pihak, koefisien yang
kian besar (semakin mendekati satu) mengisyaratkan distribusi yang kian
timpang atau senjang. Angka rasio gini dapat ditaksir secara visual langsung
dari kurva Lorenz.
Kriteria ketidakmerataan versi Bank Dunia didasarkan atas porsi pendapatan
nasional yang dinikmati oleh tiga lapisan penduduk, yakni 40 % penduduk
berpendapatan rendah (penduduk miskin); 40 % penduduk berpendapatan
menengah; serta 20 % penduduk berpendapatan tinggi (penduduk kaya).
Ketimpangan atau ketidak merataan distribusi dinyatakan parah apabila 40
% penduduk berpendapatan rendah menikmati kurang dari 12 % pendapatan
nasional. Ketidak pemerataan dianggap sedang atau moderat apabila
menikmati antara 12 hingga 17 % pendapatan nasional.
PERTUMBUHAN
EKONOMI, KETIMPANGAN
INDEKS GINI DAN
DAMPAKNYA
Pertumbuhan Ekonomi meningkat …………..
Ketimpangan pendapatan meningkat ( indeks gini yang
meningkat) walaupun kemiskinan menurun.
Dampaknya :
kecemburuan sosial, kekerasan, akses thd lapangan kerja
yang minim, dll
PENANGGULANGAN
KETIMPANGAN
DISTRIBUSI PENDAPATAN
Todaro (1995) Usaha-usaha memperbaiki distribusi pendapatan masyarakat
di negara-negara sedang berkembang antara lain :
Mengubah distribusi pendapatan melalui redistribusi progresif pemilikan
harta seperti memrioritaskan kredit komersial maupun bersubsidi bagi
pengsaha kecil, memberi kesempatan kepada para pekerja untuk turut
memiliki saham pada perusahaan serta pemberdayaan lembaga ekonomi
rakyat seperti koperasi dlsb.
Mengubah distribusi pendapatan golongan atas melalui pajak pendapatan
dan kekayaan yang progresif. Dalam hal ini beban pajak dibuat sedemikian
rupa sehingga beban yang lebih berat akan dikenakan pada golongan yang
berpenghasilan tinggi.
Memberikan pelatihan teknis kepada lulusan sekolah yang belum
mendapatkan pekerjaan. Dengan pelatihan ini diharapkan mereka akan
segera terserap ke dunia kerja, bahkan mungkin mereka akan dapat
menciptakan pekerjaan sendiri dan memberikan lapangan pekerjaan bagi
orang lain.
UPAYA PEMERATAAN
DISTRIBUSI PENDAPATAN
DI INDONESIA
Pemerataan pemenuhan kebutuhan pokok rakyat banyak
khususnya pangan, sandang dan perumahan.
Pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan dan
pelayanan kesehatan.
Pemerataan pembagian pendapatan.
Pemerataan kesempatan kerja.
Pemerataan kesempatan berpartisipasi dalam pembangunan
khususnya bagi generasi muda dan kaum wanita.
Pemerataan penyebaran pembangunan di seluruh tanah air.
Pemerataan kesempatan memperoleh keadilan.

Anda mungkin juga menyukai