Anda di halaman 1dari 21

KETATANEGARAAN AS

PERBANDINGAN HTN
#11
JAMINAN HAM
Konstitusi Amerika Serikat memasukkan nilai-nilai yang bersifat Universal dalam ketentuan ‘Bill of Rights’, yaitu dalam 10 amandemen
pertama konstitusi yang diratifikasi pada tanggal 15 Desember 1791. Bill of Rights tersebut berisikan hak-hak dasar warga negara
Amerika Serikat, adapun ketentuan tersebut adalah sebagai berikut:
• Jaminan kebebasan beragama dan beribadah; kebebasan berbicara, pers, hak rakyat secara damai untuk berkumpul, dan
mengajukan petisi kepada Pemerintah;
• Hak rakyat untuk memiliki senjata;
• Perumahan Prajurit;
• Perlindungan dari pencarian dan perampasan tidak beralasan;
• Perlindungan Hak atas Kehidupan, Kebebasan, dan Properti;
• Hak Terdakwa dalam Kasus Pidana;
• Hak Terdakwa dalam kasus keperdataan;
• Larangan akan denda yang berlebihan dan hukuman yang kejam dan tidak biasa;
• Pengakuan hak oleh konstitusi bukan berarti menolak atau mengabaikan hak lain yang dipertahankan oleh masyarakat;
• Kekuasaan yang tidak diserahkan kepada Federal Amerika Serikat oleh Konstitusi, atau yang tidak dilarang bagi Negara Bagian,
masih tetap berada di masing-masing Negara Bagian, atau oleh rakyat.
UNIVERSALITAS HAM
• Tidak semuanya pengaturan HAM di AS adalah suatu ketentuan yang bersifat
universal, namun
• Jaminan kebebasan beragama dan beribadah; kebebasan berbicara, pers, hak rakyat
secara damai untuk berkumpul, dan mengajukan petisi kepada Pemerintah; Masalah
perlindungan dari pencarian dan perampasan tidak beralasan; Perlindungan Hak atas
Kehidupan, Kebebasan, dan Properti; Hak Terdakwa dalam Kasus Pidana maupun
hak Terdakwa dalam kasus keperdataan; serta larangan akan denda yang berlebihan
dan hukuman yang kejam dan tidak biasa merupakan pengikat yang bersifat
universal, yang merupakan benang merah yang dapat terangkai secara universal
dengan ketentuan semacam itu di negara-negara demokratis yang lain.
POUVOIR CONSTITUANT
• Kekuasaan yang tidak diserahkan kepada Pem.
Fed. AS oleh Konstitusi, atau yang tidak dilarang
bagi Negara Bagian, masih tetap berada di masing-
masing Negara Bagian.
AMANDEMEN KONSTITUSI
• Konsep kedaulatan rakyat telah menjadi hal yang menyebar hampir ke
seluruh dunia, dalam demokrasi liberal modern (sebagai implementasi
konsep kedaulatan rakyat), hukum pertama kalinya diposisikan sebagai
hamba rakyat, meskipun rakyat harus mematuhi hukum, namun rakyat
dapat mengubah apa dan kapanpun terhadap hukumnya, dan posisi
hukum adalah diatas penguasa, namun tidak akan menjadi diatas
rakyat, karena rakyat adalah sumber dari hukum itu sendiri.
• John Clarke Adams, The Quest for Democratic Law: The Role of Parliament in the Legislative Process ,
Thomas Y. Crowell Company, New York, __. Hlm.28-29
PEMBATASAN KEKUASAAN
• Pembagian kekuasaan adalah dasar dari pemerintahan yang
beradab.
• Secara sederhana dapat dikatakan bahwa demokrasi adalah
kekuasaan di tangan mayoritas, sehingga tidak ada konstitusi
yang dibentuk tanpa melibatkan rakyat, sekaligus demokrasi
dapat pula dimaknai sebagai pencapaian dalam dunia modern
saat ini.
• Carl J. Friedrich, Constitutional Government and Democracy, Ginn and Company, 1950. Hlm. 5
PARTISIPASI
• Konstitusionalisme juga menyiratkan adanya sebuah
pemerintahan yang diatur oleh hukum yang
mengendalikan dan membatasi pelaksanaan kekuasaan
politik, dan demokrasi konstitusional adalah sebuah proses
dimana orang-orang yang berpartisipasi dalam
pemerintahan diberikan batasan.
• Peter Woll, American Government: Reading and Cases, Little, Brown and Company,
Boston & Toronto,1962. Hlm.1
PEMBATASAN KEKUASAAN DAN PATISIPASI
• Pembagian kekuasaan dan pembatasan kekuasaan adalah bersumberkan pada konstitusi yang berasal
dari rakyat dan untuk kepentingan rakyat dengan demikian konstitusionalisme di suatu negara dapat
berjalan, dan dengan konsep ini pula, maka konsep trias politica menjadi sangat relevan.
• Trias Politica, suatu teori dari Montesquieu yang menyimpulkan bahwa apabila kekuasaan legislatif dan
eksekutif disatukan pada orang yang sama, maka tidak akan ada kebebasan, karena penguasa akan
bertindak tiran berdasarkan hukum yang tiran pula.
• CF Strong: eksistensi tiga kekuasaan pemerintahan, yaitu legislatif, eksekutif dan yudisial dikarenakan
adanya proses spesialisasi fungsi. Hal ini menunjukkan bahwa pemisahan berdasarkan fungsi
pemerintahan menjadi sangatlah mutlak dewasa ini, dan dengan demikian, maka tidaklah mungkin
memberikan kekuasaan yang sangat luar biasa kepada salah satu cabang kekuasaan, sementara
cabang kekuasaan lainnya menjadi sangat lemah.
CF. Strong, Konstitusi-Konstitusi Politik Modern, Studi Perbandingan tentang Sejarah dan Bentuk (terjemahan), Nusa Media, Bandung, 2015.
Hlm. 321
PARADOKS EKSEKUTIF
CF Strong menyatakan bahwa meskipun penting dalam pemerintahan modern,
fungsi legislatif cenderung dikalahkan oleh fungsi eksekutif. Karena tugas
eksekutif modern tidak hanya terpusat pada pelaksanaan undang-undang,
namun dapat pula mengajukan kebijakan untuk disetujui oleh lembaga legislatif;
Jumlah undang-undang (dibuat bersama antara eksekutif dan legislatif)
sangatlah banyak, sehingga meskipun lembaga legislatif dapat mengawasi
pelaksanaan undang-undang, namun lembaga ini harus menyerahkan
kekuasaan yang luas kepada eksekutif sebagai pihak pelaksananya. Paradoks
ini menjelaskan bahwasanya semakin banyak jumlah undang-undang yang ada,
semakin besar pula wilayah kekuasaan eksekutif.
KEKUASAAN EKSEKUTIF
Merujuk pada pendapat CF. Strong yang menyatakan bahwa meskipun konstitusionalisme dalam
upayanya untuk membatasi kekuasaan pemerintah dan sekaligus untuk melindungi hak-hak rakyat telah
menetapkan bagian-bagian eksekutif dan membatasinya dengan batasan-batasan secara semestinya,
disisi lain perkembangan demokrasi sudah sangat melipatgandakan tugas-tugas eksekutif, adapaun
tugas-tugas eksekutif dalam negara konstitusional dapat diringkas sebagai berikut:
• Kekuasaan diplomatik, yaitu berkaitan dengan pelaksanaan hubungan luar negeri;
• Kekuasaan administratif, yaitu berkaitan dengan pelaksanaan undang-undang dan administrasi negara;
• Kekuasaan militer, yaitu berkaitan dengan organisasi angkatan bersenjata dan pelaksanaan perang;
• Kekuasaan yudisial, yaitu menyangkut pemberian pengampunan, penangguhan peghukuman, dan
sebagainya terhadap narapidana atau pelaku kriminal;
• Kekuasaan legislatif, yaitu berkaitan dengan penyusunan rancangan undang-undang dan mengatur
proses pengesahannya menjadi undang-undang.
IMPEACHMENT
• Amerika Serikat yang notabene adalah negara yang berbentuk federasi dan memiliki sistem pemerintahan
presidensiil.Sebagai hasil dari sistem pemerintahan semacam ini, pengawasan terhadap Presiden Amerika
Serikat adalah melibatkan ‘tindakan pencegahan pelengkap’ berupa impeachment dan pemecatan karena
kejahatan berat (high crimes), yaitukejahatan melawan negara seperti halnya pengkhianatan dan perbuatan
tercela (misdemeanor) yaitu korupsi dalam jumlah besar dan pemerintahan yang salah urus adalah sangat
penting di Amerika Serikat.
• Presiden di impeach oleh mayoritas suara di House of Representatives dan disidangkan di Senat dengan
dipimpin oleh Ketua Mahkamah Agung, dan hukuman terberat impeachment adalah pemecatan dari jabatannya,
namun demikian seorang Presiden dapat diadili di pengadilan biasa untuk membuktikan apakah dia bersalah
atau tidak dari tuduhan impeachment.
• Namun demikian berhubung seorang Presdiden Amerika Serikat dipilih oleh rakyat secara ‘langsung’ dengan
melalui elector di masing-masing negara bagian, dengan demikian batasan ‘kedua’ dari seorang Presiden
Amerika Serikat di luar mekanismeimpeachment adalah berdasarkan opini publik yang sangat menentukan
popularitas seorang Presiden Amerika Serikat.
Struktur Konstitusi
• Konstitusi Amerika Serikat merupakan Undang-Undang Dasar tertua di dunia, yang semula hanya
berlaku untuk 4 Juta penduduk di 13 Negara Bagian dan untuk saat ini melayani lebih dari 260 juta lebih
orang di 50 negara bagian yang beragam dengan hanya 27 amandemen didalamnya, ini membuktikan
bahwa Undang-Undang Dasar Amerika Serikat merupakan Undang-Undang Dasar yang sangat fleksibel
dan abadi.
• Tujuan utama dari Konstitusi sebagaimana dirancang oleh Konvensi adalah untuk menciptakan sebuah
pemerintahan dengan kekuatan yang cukup untuk bertindak di tingkat nasional, namun tanpa harus
mengabaikan hak-hak fundamental rakyat. Salah satu cara yang dilakukan adalah memisahkan
kekuasaan pemerintah ke dalam tiga cabang, dan kemudian memasukkan mekanisme checks and
balances untuk memastikan bahwa tidak ada satu cabang pemerintahan yang lebih tinggi
kedudukannya. Pendiri negara menentukan pula prosedur perubahan Konstitusi yang cukup berat untuk
mencegah perubahan yang sewenang-wenang, dan sejak diratifikasi, Konstitusi telah diamandemen 27
kali.
PREAMBLE
• Pada dasarnya, sistem pemerintahan yang diterapkan di Amerika Serikat adalah sistem pemerintahan presidensial, yang menekankan adanya
pemisahan kekuasaan yang tegas antara Cabang Kekuasaan Eksekutif dan Cabang Kekuasaan Legislatif.Amerika Serikat juga dikenal dengan
bentuk negaranya yang berbentuk federasi, yang berakar dari sejarah panjang, dimulai dengan revolusi Amerika 1755 sampai dengan 1783;
Articles of Confederation pada tahun 1781, yang merapatkan relasi antara negara-negara di benua Amerika dan pada akhirnya menjadi satu
negara dengan bentuk jamak atau federasi melalui Konstitusi Amerika Serikat tahun 1788, Keinginan untuk membentuk atau lebih
menyempurnakan ikatan antar Negara Bagian tertuang dalam Preamble/ Pembukaan Konstisusi Amerika Serikat. Pembukaan Konstisusi
Amerika Serikat dimaksud, berbunyi:

• Preamble
We the People of the United States, in Order to form a more perfect Union, establish Justice, insure domestic Tranquility, provide for the common
defence, promote the general Welfare, and secure the Blessings of Liberty to ourselves and our Posterity, do ordain and establish this Constitution
for the United States of America.
• Pembukaan
(Kami Rakyat Amerika Serikat, dalam rangka membentuk Serikat yang lebih sempurna, menciptakan Keadilan, memastikan kedamaian dalam
negeri, menyelenggarakan pertahanan bersama, mempromosikan Kesejahteraan umum, dan menjamin kebebasan untuk diri kita dan generasi
penerus, menyepakati dan menetapkan Konstitusi tersebut untuk Amerika Serikat.)
• Rosalie Targonski [ed.], Garis Besar Pemerintahan Amerika Serikat, ___,2000.
KEDUDUKAN PREAMBLE
• Secara umum pembukaan suatu konstitusi memiliki arti sangat penting, dan selanjutnya,
merujuk pada putusan dalam Jacobson v. Massachusets pada tahun 1905, Corwin
menyatakan bahwa: Pembukaan secara tegas, bukanlah bagian dari konstitusi, tapi berjalan
sebelumnya. Dengan sendirinya tidak ada dasar untuk klaim baik dari kekuatan pemerintah
atau hak pribadi. Namun demikian, terdapat dua tujuan yang sangat penting: Pertama,
Pembukaan menunjukkan sumber konstitusi, dan darinya pula sumber klaim kepatuhan, yaitu
rakyat Amerika Serikat; Kedua, menyatakan bahwa hal-hal penting yang diatur dalam
konstitusi dan pemerintahan yang didirikan darinya diharapkan dapat meningkatkan persatuan
nasional, keadilan, perdamaian di dalam dan luar negeri, kebebasan dan kesejahteraan umum.
• Edward S. Corwin, The Constitution and What It Means Today, Princeton University Press,
Princeton- NJ, 1958. Hlm. 1
PRINSIP PRINSIP UMUM
Dalam Konstitusi Amerika Serikat terdapat prinsip-prinsip umum pemerintahan, yaitu:
• Ketiga cabang kekuasaan, yaitu Eksekutif, Legislatif dan Yudisial berbeda dan terpisah satu dengan yang lain. Kekuasaan
di satu cabang kekuasaan diimbangi oleh cabang-cabang kekuasaan yang lain. Setiap cabang kekuasaan berperan
sebagai pengawas terhadap potensi ekses yang muncul dari cabang kekuasaan lainnya;
• Konstitusi dan hukum lainnya yang dibuat oleh Presiden dan disetujui oleh Senat memiliki kedudukan yang tinggi dari
hukum yang lainnya;
• Semua orang berkedudukan sama dihadapan hukum dan semua orang berhak mendapatkan perlindungan hukum;
• Semua negara bagian memiliki kedudukan yang sama atau setara, sehingga akan mendapatkan perlakuan yang sama
dari pemerintah federal;
• Pemerintah negara bagian haruslah sama dengan pemerintah negara federal yaitu sebagai pemerintah yang demokratis,
dengan otoritas akhir ada pada rakyat;
• Rakyat memiliki hak untuk mengubah bentuk pemerintahan nasional dengan tujuan yang dapat dibenarkan secara
konstitusional.
• Rosalie Targonski [ed.], Garis Besar Pemerintahan Amerika Serikat, ___,2000. Hlm 23
HoR
• Pada dasarnya, semua kekuasaan legislatif berada si tangan Kongres Amerika Serikat, yang terdiri dari Senat dan House of
Representatives. Adapun House of Representatives terdiri dari anggota yang dipilih setiap dua tahun oleh warga negara
Amerika Serikat dari negara-negara bagian,
• Pengisian keanggotaan House of Representatives :satu untuk setiap tiga ribu org., namun masing-masing negara memiliki
paling sedikit satu perwakilan.
• House of Representatives memilih speaker dan pejabat yang lain; dan memiliki kekuatan impeachment.
• Bab I Pasal 2 yang memuat ketentuan tersebut dalam perkembangannya dilengkapi pula dengan Amandemen XIV Pasal 2 dan
Amandemen XVI. Jumlah perwakilan dengan hak suara penuh adalah 435, Jumlah yang ditetapkan oleh Undang-Undang
Publik 62-5 pada tanggal 8 Agustus 1911, dan berlaku sejak 1913. Jumlah perwakilan per negara proporsional dengan jumlah
penduduk.
• Bab I Pasal 1 Konstitusi Amerika Serikat: All legislative Powers herein granted shall be vested in a Congress of the United
States, which shall consist of a Senate and House of Representatives.
• Lihat Bab I Pasal 2 Konstitusi Amerika Serikat
• Lihat Apportionment Act tahun 1911 (Public Law 62-5) Disahkan oleh Sidang Kongres ke-62, dan berlaku tanggal 4 Maret 1913
SENATE
• Senat Amerika Serikat yang diatur dalam Bab I Pasal 3 Konstitusi Amerika Serikat beserta Amandemen
XVII menyatakan bahwa Senat terdiri dari dua Senator dari masing-masing Negara Bagian, dipilih oleh
Legislatif masing-masing negara bagianuntuk menduduki jabatannya selama enam tahun, dan masing-
masing Senator akan memiliki satu suara. Segera setelah anggota senat terpilih bersidang, mereka dibagi
menjadi tiga kelompok.
• Kursi Senat dari kelompok pertama akan dikosongkan pada akhir tahun kedua, kelompok kedua pada
tahun keempat, dan kelompok ketiga pada tahun keenam, sehingga sepertiga mungkin dipilih setiap tahun
kedua, dan apabila terjadi kekosongan yang dikarenakan oleh pengunduran diripada masa reses, maka
eksekutif dapat menunjuk pengganti sementara sampai dengan masa sidang berikutnya, yang kemudian
akan mengisi kekosongan tersebut.
• Senat memiliki satu-satunya kekuatan untuk melakukan semua impeachments, dengan syarat memenuhi
dua pertiga anggota yang hadir.
• Lihat Bab I Pasal 3 Konstitusi Amerika Serikat
HoR &SENATE
House of Representatives Senat
Menginisiasi semua rancangan undang- Persetujuan hampir semua penunjukan yang
undang mengenai pendapatan; dilakukan oleh Presiden Amerika Serikat;

Memprakarsai prosedur impeachment dan Melakukan impeachment terhadap para


menyampaikan pasal pemakzulan; pejabat
Masa Jabatan selama Dua tahun; Masa jabatan tiap enam tahun (tiap 1/3 untuk
pemilihan ulang setiap dua tahunnya);

435 anggota (dibagi menurut populasi); 100 anggota (dua dari masing-masing negara
bagian);
  Menyetujui traktat-traktat
CONGRESS
Kongres Amerika Serikat, disamping memiliki kekuasaan membuat Undang-Undang (dan Amandemen Konst), Kongres juga memiliki
kekuasaan antara lain untuk:
• Menetapkan dan mengumpulkan Pajak, Bea, Impostasi dan Cukai;
• Meminjam Uang untuk Amerika Serikat;
• Mengatur Perdagangan dengan negara-negara asing, dan antar Negara Bagian;
• Untuk menetapkan Peraturan Naturalisasi dan Undang-undang mengenai masalah kepailitan di Amerika Serikat;
• Menetapkanmata uang dan mengatur nilai daripadanya, dan uang asing, serta menetapkan Standar Bobot dan Ukuran;
• Memberikan hukuman atas pemalsuan Surat Berharga dan mata uang di Amerika Serikat;
• Membangun Kantor Pos dan Jalan Pos;
• Mempromosikan Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Seni yang bermanfaat, dengan menjamin hak kepada Penulis dan Penemu Hak eksklusif
atas Tulisan dan Penemuan masing-masing;
• Membentuk Pengadilandibawah Mahkamah Agung;
• Menyatakan Perang;
• Membentuk angkatan bersenjata/pertahanan.

Lihat Bab I Pasal 8 Konstitusi Amerika Serikat dan Amandemen XVI


PRESIDEN
• Presiden Amerika Serikat bersama dengan Wakil Presiden Amerika Serikat, selain menduduki jabatannya selama 4 tahun juga hanya memiliki hak
untuk dipilih maksimal 2 kali menurut Amandemen XXII Konstitusi Amerika Serikat.
• Seseorang yang akan mengisi jabatan Presiden haruslah seorang warga negara Amerika Serikat sejak kelahirannya dan menetap selama sekurang-
kurangnya 14 tahun di Amerika Serikat dan telah mencapai setidak-tidaknya usia 35 tahun. Adapun kekuasaan wakil Presiden Amerika Serikat diatur
tidak secara sangat spesifik dalam Konstitusi Amerika Serikat, melainkan hanya menyatakan kondisi tertentu seorang Wakil Presiden Amerika Serikat
dapat menggantikan menjadi seorang Presiden Amerika Serikat, yaitu apabila seorang Presiden meninggal dunia, mengundurkan diri atau tidak lagi
mampu melaksanakan tugasnya sebagai seorang Presiden Amerika Serikat.
Namun demikian, ketentuan lebih spesifik mengenai peran Wakil Presiden Amerika Serikat dalam hal ikhwal seorang Presiden Amerika Serikat
berhalangan sementara ataupun berhalangan tetap termaktub dalam Amandemen XXV Konstitusi Amerika Serikat.
• Amandemen ini menyatakan bahwa terdapat konsisi yang spesifik dalam hal Wakil Presiden Amerika Serikat memiliki kewenangan untuk mengambil
alih jabatan kepresidenan jika Presiden sudah tidak lagi mampu bertugas lagi, Amandemen Konstitusi Amerika Serikat tersebut juga menentukan
dibukanya kembali jabatan Presiden apabila kondisi Presiden Amerika Serikat telah pulih kembali.
• Amandemen ini juga memberikan hak dan kewenangan Presiden Amerika Serikat untuk menunjuk seorang Wakil Presiden apabila terjadi
kekosongan jabatan Wakil Presiden, dan harus disetujui oleh Kongres. Namun apabila kedua jabatan Kepresidenan kosong, baik Presiden maupun
Wakil Presiden, maka Kongres dapat mengaturnya. Pengaturannya adalah Speaker House of Representative sebagai Presiden pro tempore, dan
Wakil Presiden pro tempore adalah seorang senator yang dipilih dari anggota Senat oleh Senat.
• Amandemen XXII Konstitusi Amerika Serikat tersebut disetujui oleh Kongres pada tanggal 21 Maret 1947, dan diratifikasi pada tanggal 27 Februari 1951.
• Rosalie Targonski [ed.], Garis Besar Pemerintahan Amerika Serikat, ___,2000. Hlm 49
RELASI HUBUNGAN LAMBAGA DI AMERIKA SERIKAT  

Ken Kollman, The American Political System, W. W. Norton & Company, Inc.,2015. Hlm. 48

Anda mungkin juga menyukai