Anda di halaman 1dari 9

KONSEP

BULLYING

Di susun oleh :
Julia saputri
( 1914201005 )
PENGERTIAN BULLYING
Perilaku bullying adalah suatu tindakan kekerasan yang dilakukan
oleh seseorang atau kelompok secara fisik, verbal, psikis, dan
sosial. Selain itu, ada 14 kesenjangan untuk merugikan orang lain
dan dilakukan untuk memenuhi kebutuhan akan kekuasaan.
Perilaku ini dilakukan secara berulang-ulang dengan tujuan
menyerang secara emosional yang disertai dengan ancaman
(Rahayu, 2017:6).
Bullying adalah tindakan bermusuhan yang dilakukan secara sadar
dan disengaja yang bertujuan untuk menyakiti, seperti menakuti
melalui ancaman agresi dan menimbulkan teror. Termasuk juga
tindakan yang direncanakan maupun yang spontan, bersifat nyata
atau hampir tidak kentara, di hadapan seseorang atau di belakang
seseorang, mudah untuk diidentifikasi atau terselubung dibalik
persahabatan, dilakukan oleh seorang anak atau kelompok anak.
DAMPAK BULLYING
Dampak bullying dalam jangka pendek bisa terlihat jelas.
Apalagi jika perundungan terjadi secara fisik. Luka memar dan
berdarah bisa langsung terlihat dan jadi senjata pendorong untuk
membuat pelaku minta maaf. Namun bagaimana secara mental?
Menangis setelah menjadi korban bullying hanya kondisi yang
terlihat sementara. Belasan bahkan puluhan tahun setelahnya,
luka mental itu sulit sembuh.Kondisi ini bukanlah nyanyian
cengeng para korban bully, melainkan berdasarkan hasil
penelitian yang sahih. Baik jangka pendek maupun jangka
panjang, dampak bullying perlu diketahui oleh semua orang,
terutama anak, orangtua, dan guru.
6 DAMPAK BULLYING YANG PERLU
DIWASPADAI
1. Masalah psikologis
Kondisi yang paling sering muncul adalah depresi dan gangguan kecemasan.
contoh, saat waktunya masuk sekolah, anak akan merasa sakit perut dan sakit kepala,
meski secara fisik tidak ada yang salah di tubuhnya. Hal inilah yang disebut sebagai
gejala psikosomatis.
2. Gangguan tidur
korban bullying seringkali kesulitan untuk tidur yang nyenyak. Sekalipun bisa tidur,
tidak jarang waktu tersebut justru dihiasi dengan mimpi buruk.
3. Pikiran untuk bunuh diri
 Korban bullyong bersama anak-anak dan remaja pun berisiko memiliki pikiran untuk
mengakhiri hidup. 
4. Tidak bisa menyatu dengan orang-orang di sekitar
Anak maupun orang dewasa yang mengalami bullying, secara tidak langsung
ditempatkan pada status sosial yang lebih rendah dari rekan-rekannya. Hal ini
membuat korban bully menjadi sering merasa kesepian, terabaikan, dan berujung pada
turunnya rasa percaya diri.
LANJUTAN
5. Gangguan prestasi
Dampak dari bullying lainnya, yaitu anak cenderung akan mengalami
kesulitan dalam mencapai prestasi belajar. Mereka akan kesulitan
untuk berkonsentrasi di kelas, sering tidak masuk sekolah, dan tidak
diikutsertakan dalam kegiatan yang ada di sekolah.
6. Sulit percaya dengan orang lain
Dampak bullying bagi korban yang tak boleh diremehkan adalah sulit
percaya dengan orang lain.Saat seorang anak menjadi korban bully,
ia semakin sulit untuk memercayai orang lain di sekitarnya.Mungkin
salah satu dampak buruk akibat dari bullying ini tidak terlihat saat
korban masih kecil. Namun, ketika beranjak dewasa, ia dapat
kesulitan untuk membangun hubungan dengan orang lain.
13 penyebab bullying yang kerap tidak disadari
1. Pernah menyaksikan dan merasakan kekerasan
2. Memiliki orangtua yang bersifat permisif
3. Kurangnya hubungan dengan orangtua
4. Memiliki saudara kandung yang bersifat kasar
5. Tidak memiliki rasa percaya diri
6. Kebiasaan mengejek orang lain
7.  Haus akan kekuasaan
8.  Ingin menjadi populer di lingkungannya
9. Tidak dibekali pendidikan empati
10. Tidak mendapatkan apa yang mereka mau
11. Menggunakan kekuatan fisik untuk mengintimidasi
12. Dorongan untuk bisa berbaur dengan teman-teman
13. Minimnya perhatian sekolah terhadap fenomena bullying
TUGAS PERKEMBANGAN ANAK USIA 1 – 12
TAHUN
Tugas-tugas Perkembangan adalah penyempurnaan
pemahaman mengenai konsep-konsep sosial, konsep-
konsep benar dan salah dan seterusnya, dan belajar
membuat hubungan emosional yang makin matang
dengan lingkungan sosial baik di rumah maupun di luar
rumah.
Masa Kanak-kanak Akhir (Late Chilhood), atau
masa anak sekolah ini berlangsung dari umur 6 tahun
sampai umur 12 tahun.
LANJUTAN
Tugas perkembangan pada masa kanak-kanak akhir menurut Robert J.
Havighurst adalah sebagai berikut:
1. Memperlajari keterampilan fisik yang diperlukan untuk permainan-
permainan yang umum
2. Membangun sikap yang sehat mengenai diri sendiri sebagai mahluk
yang sedang tumbuh
3. Belajar menyesuaikan diri dengan teman-teman seusianya
4. Mulai mengembangkan peran social pria atau wanita yang tepat
5. Mengembangkan keterampilan-keterampilan yang diperlukan untuk
kehidupan sehari-hari
6. Mengembangkan pengertian-pengertian yang diperlukan untuk
kehidupan seharihari
7. Mengembangkan hati nurani, pengertian moral, tata dan tingkatan nilai
8. Mengembangkan sikap terhadap kelompok-kelompok social dan
lembaga-lembaga
9. Mencapai kebebasan pribadi
PENANGANAN KASUS
KEKERASAN
Pemberian terapi kepada anak tidak dapat dilakukan dengan
cara yang kaku dan monoton, terapi akan lebih efektif dan lebih
mengena apabila dilakukan dengan media yang menarik seperti
berbagai macam permainan.
memberikan konseling pada anak-anak akan lebih mudah
dan lebih efektif ketika melakukanya dalam ruangan yang
dirancang khusus untuk penggunaan media dan terapi
permainan (drama). Kapan pun dimungkinkan, konselor yang
memberikan konseling pada anak-anak harus melakukanya
dalam ruangan yang dirancang khusus untuk tujuan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai