Anda di halaman 1dari 8

ETIKA PROFESI PENELITI

KELOMPOK 3:
1. Muhammad Mispa Pratama ( 02017076 )
2. Muhammad Jilah Fahri ( 02017077 )
3. Natan Serendering Widarmadi ( 02017078 )
4. Nor Aulia Agustina ( 02017079 )
5. Nova Ardiansyah ( 02017080 )
6. Novi Yanti ( 02017081 )
7. Novita Rusdyana ( 02017082 )
8. Nur ahmad Kresna Wijaya ( 02017083 )
9. Nur Farhan Rizqi Harlianto ( 02017084 )
10. Nurlaila Nisfia Hanafi ( 02017085 )
Pengertian etika profesi
Berasal dari Yunani -> etika berasal dari kata “ethos” yang artinya karakter, watak kesusilaan atau adat.

Etika menurut beberapa ahli:

1. Drs. O.P. SIMORANGKIR : etika atau etiksebagai pandangan manusia dalamberprilaku menurut ukura

n dan nilai yangbaik.

2. DRS. SIDI GAJALBA (dalam sistematika filsafat) :etika adalah teori tentang tingkah laku perbuatan

manusia dipandang dari baik dan buruk, sejauh yang dapat ditentukan oleh akal.

3. DRS. H. BURHANUDIN SALAM : etika adalah cabang filsafat yang berbicara mengenai nilai dan

norma moral yang menentukan prilaku manusia dalam hidupnya.


Pengertian etika profesi
PROFESI

Adalah Suatu hal yang berkaitan dengan bidang yang sangat dipengaruhi oleh pendidikan dan keahlian, sehingga banyak orang yang bekerja

tetap sesuai. Tetapi dengan keahlian saja yang diperoleh dari pendidikan kejuruan, juga belum cukup disebut profesi. Tetapi perlu penguasaan

teori sistematis yang mendasari praktek pelaksanaan, dan hubungan antara teori dan penerapan dalam praktek.

MENURUT UU NO.8( POKOK-POKOK KEPEGAWAIAN )

Kode etik profesi adalah pedoman sikap, tingkah laku dan perbuatan dalam melaksanakan tugas dan dalam kehidupan sehari-hari.

FUNGSI KODE ETIK PROFESI

Kode etik profesi memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip profesionalitas yang digariskan. Maksudnya bahwa

dengan kode etikprofesi, pelaksana profesi mampu mengetahui suatu halyang boleh dialakukan dan yang tidak boleh dilakukan.
ETIKA PROFESI PENELITI
Para peneliti sebagai ilmuwan dituntut untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang bermanfaat bagi

masyarakat. Dalam melakukan tugas tersebut, para peneliti dituntut untuk menjunjung tinggi dan menjaga perbuatan dan

tindakan yang bertanggung jawab dalam penelitian.

Etika Peneliti

1) Peneliti membaktikan diri pada pencarian kebenaran ilmiah utk memajukan pengetahuan, menemukan

teknologi dan menghasilkan inovasi bagi peningkatan peradaban dan kesejahteraan manusia.

2) Peneliti melakukan kegiatannya dalam cakupan danbatasan yang diperkenankan oleh hukum yang

berlaku,bertindak dengan mendahulukan kepentingan dankeselamatan semua pihak yang terkait dg

penelitiannya,berlandaskan tujuan mulia berupa penegakan hak-hakasasi manusia dengan kebebasan-

kebebasanmendasarnya.

3) Peneliti mengelola sumber daya keilmuan dengan

penuhrasa tanggung jawab terutama dalam pemanfaatannyadan mensyukuri nikmat anugerah tersedianya sumber daya

keilmuan baginya
Tanggung jawab seorang PENELITI
Tanggung jawab seorang peneliti, yaitu:

a. Tanggung jawab terhadap proses penelitian yang memenuhi baku ilmiah.

b. Tanggung jawab terhadap hasil penelitian, pengembangan dan atau pengkajiannya untuk memajukan ilmu

pengetahuan sebagai landasan kesejahteraan manusia.

c. T a n g g u n g j a w a b kepada masyarakat ilmiah yang memberi pengakuan di bidang keilmuan peneliti,

pengembangan dan atau pengkajian sebagai bagian dari peningkatan peradaban manusia.

d. Tanggung jawab bagi kehormatan lembaga yang mendukung pelaksanaan penelitian, pengembangan dan atau

pengkajianya.

e. Tanggung jawab untuk nama baik bangsa dan negara melalui pencapaian hasil penelitian, pengembangan dan

pengkajian yang diakui luas.


SIKAP SEORANG PENELITI
Peneliti membaktikan diri pada pencarian kebenaran ilmiah untuk memajukan ilmu pengetahuan, menemukan teknologi, dan menghasilkan
inovasi bagi peningkatan peradaban dan kesejahteraan manusia.
Dalam pencarian kebenaran ilmiah peneliti harus memiliki sikap:
1) Kritis
2) Logis
3) Empiris

Tantangannya berupa:
a. Kejujuran untuk terbuka diuji kehandalan karya penelitian, pengembangan dan atau pengkajiannya yang mungkin membawa kemajuan
ilmu pengetahuan, menemukan teknologi, dan menghasilkan inovasi; dan
b. Keterbukaan memberi semua informasi kepada orang lain untuk memberi penilaian terhadap sumbangan dan/atau penemuan imiah
tanpa membatasi pada informasi yang membawa ke penilaian dalam 1 (satu) arah tertentu.

Peneliti juga harus:


c. Bebas dari persaingan kepentingan bagi keuntungan pribadi agar hasil pencarian kebenaran dapat bermanfaat bagi kepentingan umum;
d. Menolak penelitian, pengembangan dan atau pengkajian yang berpotensi tidak bermanfaat dan merusak peradaban, seperti penelitian
bersifat fiktif, membahayakan kesehatan masyarakat, berisiko penghancuran sumber daya bangsa, merusak keamanan negara, atau
mengancam kepentingan bangsa; dan
e. Arif tanpa mengorbankan integritas ilmiah dalam berhadapan dengan kepekaan komunitas agama, budaya, ekonomi, dan politik dalam
melaksanakan kegiatan penelitian, pengembangan atau pengkajian.
SIKAP SEORANG PENELITI
Peneliti menghormati objek penelitian, pengembangan dan atau pengkajian, sumber daya alam
hayati dan non-hayati secara bermoral, berbuat sesuai dengan perkenan kodrat dan karakter objek
penelitiannya, tanpa diskriminasi dan tanpa menimbulkan rasa merendahkan martabat sesama
ciptaan Tuhan.
Peneliti membuka diri terhadap tanggapan, kritik, dan saran dari sesama Peneliti terhadap proses
dan hasil penelitian, pengembangan dan pengkajiannya yang diberinya kesempatan dan perlakuan
timbal balik yang setara dan setimpal, saling menghormati melalui diskusi dan pertukaran
pengalaman dan informasi ilmiah yang objektif.
Peneliti mengelola, melaksanakan, dan melaporkan hasil penelitian ilmiahnya secara bertanggung
jawab, cermat, dan seksama.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai