Anda di halaman 1dari 8

ASESMEN SOSIAL DAN EMOSI

ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

KELOMPOK 7

Isnaini Salsabila (20144500038)


Elis Nurahmi (20144500051)
Ardi Anwar Rahman (20144500054)
Pendidikan adalah hak yang dimiliki setiap warga negara, seperti yang
tertuang dalam Undang-undang Dasar 1945 Pasal 31 Ayat 1 bahwa
“Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan”. Begitu pula
dengan anak berkebutuhan khusus mempunyai hak yang sama dalam
memperoleh Pendidikan di Sekolah Luar Biasa ataupun di Sekolah
Inklusi. Selain itu, untuk dapat mengoptimalkan potensi yang dimiliki
anak berkebutuhan khusus, perlu dilakukan identifikasi dan asessmen.
Pengertian Sosial Emosional AnakPerkembangan sosial merupakan suatu proses
pembentukan social self(pribadi dalam masyarakat) , yakni pribadi dalam keluarga, budaya,
bangsadan seterusnya (Muhidin, 1999). Sedangkan Harlock (1978) menyatakan bahwa
perkembangan sosial merupakan perolehan kemampuan berperilakuyang sesuai dengan
tuntutan sosial. Sementara ahli yang lain menyatakan bahwa perkembangan sosial
merupakan suatu proses di mana individu/anakmelatih kepekaan dirinya terhadap
rangsangan-rangsangan sosial, terutamatekanan-tekanan dan tuntutan kehidupan
kelompoknya serta belajar bergauldengan bertingkah laku, seperti anak lain dalam
lingkungan sosialnya.(Loree,1970).Secara singkat dapat dikatakan bahwa perkembangan
sosial anakadalah suatu proses dalam kehidupan anak untuk berperilaku sesuai
dengannorma atau aturan dalam lingkungan kehidupan anak.Lebih lanjut dikatakan bahwa
perkembangan sosioemosional meliputi perkembangan dalam hal emosi, kepribadian, dan
hubungan interpersonal(Papalia, 2004). Pada tahap awal masa kanak-kanak, perkembangan
sosialemosional berkisar tentang proses sosialisasi, yaitu proses ketika anakmempelajari
nilai-nilai dan perilaku yang diterima dari masyarakat .
Tujuan Identifikasi dan Asesmen ABK

Tujuan utama kegiatan asesmen adalah memperoleh informasi tentang kondisi anak, baik yang berkaitan
dengan kemapuan akademik, non akademik dan kekhususan secara lengkap, akurat dan obyektif.
Sedangkan fungsi asesmen dalam kontek ini adalah untuk membantu guru dan terapis dalam menyusun
perencanaan pembelajaran dan program layanan kebutuhan khusus yang tepat. Dalam hal ini hasil
asesmen dapat difungsikan sebagai kondisi kemampuan awal (baseline) anak sebelum diberikan layanan
baik akademik maupun program kebutuhan khusus.

Tujuan Asesmen Anak Berkebutuuhan Khusus


Menurut Zainal Alimin, tujuan asesmen adalah:
• Untuk mengetahui kemampuan anak
• Untuk mengetahui harnbatan belajar anak
• Untuk mengetahui pencapaian perkembangan anak
• Untuk mengetahui kebutuhan belajar anak(Zainal Alimin: 16-12-2005)
● Karakteristik Perkembangan Sosial EmosionalEmosi pada masa awal kanak-kanak sangat kuat. Pada masa inimerupakan saat
ketidak seimbangan dimana anak mudah terbawa emosisehingga sulit dibimbing dan diarahkan. Menurut Hurlock (1978)
perkembangan emosi mencolok pada anak usia 2,5-3,5 tahun dan 5,5-6,5tahun.A. Ciri utama reaksi emosi pada anak1. Reaksi
emosi anak sangat kuatAnak akan memperlihatkan reaksi emosi yang sangat kuat dalammenghadapi setiap peristiwa, baik yang
sederhana maupun yang
Cara Mengidentifikasi dan Mengasesmen ABK dalam Perkembangan Sosial dan Emosi

Asesmen Perkembangan Sosial Emosi


Asesmen digunakan untuk mengetahui potensi intelektual dan kepribadian anak. Juga dapat diperluas
dengan tingkat emosi dan sosial anak. Ada bagian-bagian tertentu yang dalam pelaksanaan asesmen
membutuhkan tenaga professional sesuai dengan kewenangannya. Guru dapat membantu dan
memfasilitasi terselenggaranya asesmen tersebut sesuai dengan kemampuan orangtua dan sekolah.
Perkembangan Sosial
Perkembangan merupakan serangkaian perubahan yang progresif terjadi sebagai akibat dari proses
kematangan dan pengalaman. Proses belajar untuk menjadi mahkluk sosial disebut sosialisasi, yaitu
proses dimana individu melatih kepekaan dirinya terhadap rangsangan-ransangan sosial terutama
tekanan-tekanan dan tuntutan kehidupan. Perkembangan sosial dapat diartikan sebagai sequence dari
perubahan yang berkesenambungan dalam prilaku individu untuk menjadi mahkluk social yang dewasa
atau proses perkembangan tingkah laku yang dapat diterima sesuai norrna yang berlaku dalam
kelompok tertentu.
Perkembangan emosi
Pentingnya peranan emosi dalam perkembangan anak akan terlihat melalui akibat yang muncul sebagai
akibat deprivasi emosi. Deprevasi emosi diartikan sebagai keadaan dimana seorang anak kurang
memperoleh kesempatan untuk mendapatkan pengalaman emosional yang menyenangkan, khususnya
kasih syang, kegembiraan, kesenangan, dan rasa ingin tahu.
Kemampuan untuk memberikan respon secara emosional sudah dijumpai pada masa bayi yang baru lahir.
Tingkah laku pertama tersebut adalah "excitement" terhadap rangsangan yang kuat, dalam bentuk
gerakan yang tidak terarah. Respon yang menyenangkan terhadap bayi dapat terlihat dalarn bentuk
senyum, tawa, atau suara suara tertentu. Respon yang tidak mentenangakan terlihat dalam bentuk tangis
atau gerakan yang tidak terarah.
Perkembangan Sosial-Emosional
1. Perkembangan Pemahaman Diri
2. Pemahaman diri mencakup berbagai hal, seperti kesadaran diri (selflawareness), pengenalan diri (self-
recognition), konsep diri (selfconcept),dan harga diri (self-esleem).
3. Perkembangan Hubungan Sosial
4. Perkembangan Perilaku Sosial
5. Perkembangan perilaku prososial mencakup perilaku yang disengaja dengan maksud memberi
keuntungan kepada orang lain.
6. Perkembangan empati yakni kemampuan untuk menempatkan diri dalam posisi orang lain dan
merasakan apa yang orang lain rasakan dalam situasi tertentu.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai