Anda di halaman 1dari 14

Study Kelayakan Bisnis

(perencanaan usaha)

Aa Kartiwa, MM
Trainer Spesialis LAPENKOP Nasional
pengertian
Investasi adalah pengorbanan uang
sekarang untuk uang di masa yang akan
datang yang dilakukan dalam bentuk real
invesment dan investasi finansial.
Suatu kegiatan yang mendalami suatu
usaha yang akan dijalankan dalam rangka
menentukan layak atau tidak layak usaha
tersebut dijalankan
Faktor-faktor yang menyebabkan
kegagalan usaha

Data dan informasi tidak lengkap


Tidak teliti
Salah perhitungan
Pelaksanaan pekerjaan salah
Kondisi lingkungan
Unsur sengaja
Tujuan Study Kelayakan Bisnis

Menghindari
resiko kerugian
Memudahkan perencanaan
Memudahkan pelaksanaan pekerjaan
Memudahkan pengawasan
Memudahkan pengendalian
Aspek-aspek penilaian bisnis

Aspek hukum
Aspek pasar dan pemasaran
Aspek keuangan
Aspek teknis operasional
Hasil Study
Aspek manajemen dan
organisasi
Aspek ekonomi sosial
Aspek dampak lingkungan
Tahapan dalam study
kelayakan bisnis

Pengumpulan
Data

Pengolahan Data
Tidak
Layak
Analisa Data

Pengambilan
Dibatalkan
keputusan

Direkomendasikan

Dijalankan
Penetapan Harga Berdasarkan Biaya
(cost plus pricing)

Harga pokok = Variabel cost + Biaya tetap/ Total penjualan

Contoh :
Biaya variabel Rp. 100,-
Biaya tetap Rp. 6.000.000.-
Total penjualan 10.000 buah
Maka :
Harga pokok = Rp. 100 + Rp. 6.000.000/ 10.000 buah = Rp. 700,- per buah
Jadi Break Event Point (BEP) Pricing
(Target Harga)

BEP = Biaya Tetap / Harga – Biaya variabel

BEP = Rp. 6.000.000 / Rp. 700 – 100 = Rp. 600.-


Cash flow (Arus Kas)

Jumlah uang masuk dan keluar dalam


suatu usaha (perusahaan) mulai dari
investasi yang dilakukan sampai dengan
berakhirnya investasi tersebut, karena yang
diperhitungkan adalah berapa kas bersih
(proceeds) yang diterima dari investasi
yang dilakukan dalam sebuah usaha.
Bagaimana mengetahui aliran kas bersih ?

Contoh :
Jika diketahui nilai investasi Rp. 300 juta
seluruhnya dengan modal sendiri, umur
ekonomis 3 tahun disusutkan dengan
metode garis lurus tanpa nilai sisa dengan
estimasi pendapatan per tahun adalah Rp.
400 juta, biaya per tahun Rp. 200 juta
belum termasuk depresiasi pajak 25%
Penyusutan (Depresiasi) = 300 jt / 3 tahun
Rp. 100 juta per tahun
Estimasi Laporan Laba – Rugi (dalam jutaan)
Pendapatan 400
Biaya :
Total biaya 200
Penyusutan (depresiasI) 100
(300)
Laba sebelum pajak 100
Pajak 25% (25)
Laba setela pajak 75

Aliran Kas Bersih = Laba setelah pajak + Depresiasi


75 + 100 = 175
Kriteria penilaian investasi

Payback periode (PP)


Average Rate Of Return (ARR)
Net Present Value (NPV)
Internal Rate Of Return (IRR)
Profitability Index (PI)
Serta berbagai rasio keuangan
Contoh
PT. Mega Raya Tbk. Bermaksud mendirikan perusahaan
angkot dengan membeli 60 unit suzuki @ Rp.
150.000.000,-. 20 % dari total investasi tersebut merupakan
modal pinjaman dari Bank BNI dengan bunga 10% Pa.
Umur ekonomis 5 tahun dan disusutkan dengan
menggunakan metode garis lurus (straight line method) dan
pada akhir tahun ke lima setiap angkot masih laku dijual @
Rp. 25.000.000,- per unit.
Pendapatan selama 5 tahun berturut-turut diperkirakan :
Tahun 1 Rp. 3.500.000.000,-
Tahun 2 Rp. 4.000.000.000,-
Tahun 3 Rp. 4.500.000.000,-
Tahun 4 Rp. 4.000.000.000,-
Tahun 5 Rp. 3.500.000.000,-
Sedangkanbiaya per tahun belum termasuk depresiasi adalah
Tahun 1 Rp. 700.000.000,-
Tahun 2 Rp. 900.000.000,-
Tahun 3 Rp. 1.000.000.000,-
Tahun 4 Rp. 1.200.000.000,-
Tahun 5 Rp. 1.100.000.000,
  Keuntungan yang diharapkan adalah 25% dan pajak 10%
 
Membuat cash flow-nya secara lengkap
Memutuskan layak atau tidaknya usaha ini dijalankan dengan
mempertimbangkan
Payback Periode (PP)
Average Rate of Return (ARR)
Net Present Value (NPV)
Profitability Index (PI)
Standar industri untuk PP 3 Tahun, ARR, 30 %, NPV Rp. 1 Milyar, IRR 24
%, dan PI 1,1 kali.
Gunakan kertas kerja !

Anda mungkin juga menyukai