KELOMPOK 5
Azimatul Karimah (21025029031)
Chelsea Anadita. F(21025029002)
Eka Khoirotun Nisa (21025029006)
Pradya Gusti. M. D (21025029020)
Siti Nur Kholifah. E (21025029026)
SUB POKOK
3. Komponen model
4. Konseptual dalam asuhan kebidanan diluar dan didalam negeri yang meliputi :
Midwifery care
• Paradigma sehat
• Didan delima
RUMUSAN MASALAH
Konseptual model adalah gambaran abstrak suatu ide yang menjadi dasar suatu disiplin ilmu.
Konseptual model menunjukkan pada ide global tentang individu, kelompok, situasi, dan kejadian yang
menarik untuk suatu ilmu. Konseptual model memberi kerangka untuk memahami dan mengembangkan
praktek untuk membimbing tindakan dalam pendidikan untuk mengidentifikasi pertanyaan yang harus
dijawab dalam penelitian. Konseptual kebidanan biasanya berkembang dari teori dasar intuitif keilmuan
yang sering kali disimpulkan dalam kerangka acuan disiplin ilmu yang bersangkutan (Fawcett, 1992).
Teori atau theory sejatinya adalah penjelasan dari suatu kejadian dan fenomena. Proses penjelasan ini
memerlukan pemikiran yang dalam hal ini membutuhkan pengetahuan (Dickoff dan James 1992). Pengertian
tentang konsep dan teori menurut simpson dan weiner (1989) adalah gambaran tentang objek yang
digunakan oleh peneliti untuk menggambarkan fenomena sosial yang menarik perhatiannya. (Niken Meilani,
2008: 103).
TEORI PARA AHLI
Teori ini menekan pada pencapaian peran sebagai ibu, untuk mencapai peran ini seorang wanita
memerlukan proses belajar melalui serangkaian aktivitas atau latihan. Dengan demikian, seorang
wanita atau calon ibu dapat mempelajari peran yang akan dialaminya kelak sehingga ia dapat
beradaptasi dengan perubahan-perubahan yang terjadi khususnya perubahan psikologis dalam
kehamilan dan setelah persalinan.Menurut Rubin seorang wanita sejak hamil sudah mempunyai
harapan sebagai berikut : Kesejahteraan ibu dan bayi, Penerimaan masyarakat, Penentuan
identitas diri, Mengerti tentang arti memberi dan menerima.
LANJUT
Teori Ramonat T. Marcer
Teori Marcer lebih menekankan pada stres antepartum dan pencapaian peran ibu. Tujuan : memberikan
dukungan selama hamil untuk mengurangi lemahnya lingkungan serta dukungan sosial serta ketidak percayaan
diri seorang wanita. Enam faktor yang berhubungan dengan status kesehatan ibu yaitu: Hubungan
Interpersonal, Peran Keluarga, Stres Antepartum komplikasi dari resiko kehamilan dan pengalaman negatif
dalam hidup, Dukungan sosial dll
Dalam teori ini, Lehrman menginginkan agar bidan dapat melihat semua aspek praktik dalam memberikan
asuhan pada wanita hamil dan pertolongan pada persalinan sepert iKeluarga sebagai pusat asuhan, Asuhan
yang berkesinambungan, Pendidikan dan konseling merupakan bagian dari asuhan, Keterlibatan dalam asuhan,
Fleksibilitas dalam asuhan , Tidak ada intervensi dalam asuhan dll
Konseptual Model Asuhan Kebidanan
Konseptual model asuhan kebidanan adalah gambaran abstrak suatu ide yang menjadi dasar suatu disiplin ilmu. Pada dasarnya sama
dengan pengertian konsep kerangka kerja, sistem, dan skema. Menunjukkan pada ide global tentang individu, kelompok, situasi, dan
kejadian yang menarik untuk suatu ilmu. Konseptual model biasanya berkembang dari wawasan intuitif, keilmuan dan seringkali
disimpulkan dalam kerangka acuan disiplin ilmu yang bersangkutan (Fawcett, 1992) sehingga konseptual model memberikan gambaran
abstrak atau ide yang mendasari suatu disiplin ilmu.
Model memberi kerangka untuk memahami dan mengembangkan praktik untuk membimbing tindakan dalam pendidikan untuk
mengidentifikasi pertanyaan yang harus dijawab dalam penelitian. Konsep model ditunjukkan dengan banyak cara yaitu mental model,
fisikal model, dan simbolik (Lancaster and Lavcaster, 1992)
Kegunaan Konseptual Model Asuhan Kebidanan adalah: Untuk menggambarkan beberapa aspek (kongkret maupun abstrak) dengan
mengartikan persamaannya seperti struktur gambar, diagram, dan rumus, Merupakan gagasan mental sebagai bagian teori yang
memberikan bantuan ilmu-ilmu sosial dalam mengonsep dan menyamakan aspek-aspek dalam proses sosial (Gaith and Smith, 1976),
Menggambarkan sebuah kenyataan, gambaran abstrak sehingga banyak digunakan oleh disiplin ilmu lain sebagai parameter garis besar
praktik (Bemer, 1984)
Model dalam kebidanan berdasarkan pada 4 elemen Yaitu : Orang (wanita, ibu, pasangan, dan orang lain, Kesehatan, Lingkungan,
Kebidanan
1. Memonitor kesejahteraan ibu
5. Lakukan rujukan
Macam-macam Model Kebidanan.
• Beberapa macam model kebidanan. • Model sistem maternitas di komunitas yang ideal
• Model dalam mengkaji kebutuhan dalam praktik • Hubungan antara wanita, bidan dan dokter harus
kebidanan. didasari oleh rasa salinh menhormati dan saling
• Model ini memiliki 4 unit yang penting, yaitu : percaya, bidan boleh mempertanyakan masalah
medis atau perlindungan hukum untuk wanita
• a. Ibu dalam keluarga untuk alasan apapun, jika wanita tersebut tidak
• b. Konsep kebutuhan mampu berbicara atas namanya sendiri.
• c. Patnership
• d. Faktor kedokteran dan keterbukaan
• • Model asuhan Home Based
• Model medical • Dasar asuhan kebidanan berdasarkan home
• Model yang dikembangkan untuk membantu based merupakan unsur teraupetik yang terdiri
manusia dalam memahami proses sehat sakit dari sebuah kesadaran dan menjaga hubungan
dalam arti kesehatan. yang dibangun atas dasar kepercayaan dan
• dibentuk untuk memfasilitasi asuhan yang
berkualitas.
• Model sehat untuk semua (Health For All-HFA)
• Model ini dicetuskan oleh WHO dalam deklarasi
Alma Atta tahun 1978.
Konseptual Dalam Asuhan Kebidanan Di Dalam
Dan Di Luar Negeri
Asuhan Keidanan Di Indonesia
Pengertian/pemahaman bahwa kehamilan dan persalinan adalah nyawa taruhannya. Nyawa (bahasa jawa) menunjukkan
bahwa masyarakat sadara kalau setiap persalinan menghadapi resiko atau bahaya yang dapat mengakibatkan kematian
pada ibu dan bayi baru lahir. Peribahasa “sedia payung sebelum hujan” dengan pola fikir pencegah pro aktif dan
pengertian antisipasinyya telah ada di masyarakat.
Pada tahun 1850 didirikan sekolah bidan pribumi dengan tujuan untuk mengambil alihperanan dukun beranak. Pada tahun
1873 sekolah bidan ditutup karena masyarakat masih lebih memilih melahirkan dengan dukun. Pada tahun 1879 sekolah
bidan yang diasuh oleh dokter militer dibuka kembali. Sejak itu sekolah bidan dan jumlah bidan bertambah.
Pada tahun 1902 ilmu kebidanan mulai diajarkan dan masuk kedalam kurikulum sekolah dokter jawa, yang dengan
pendidikan sederhana telah didirikan sebelum pada tahun 1815. Pada tahun 1937 terdapat perubahan yaitu desentralisasi
penanganan kesehatan rakyat, penyerahan kepada pemerintah provinsi, kabupaten/kota, juga peningkatan peningkatan
peayanan kebidanan.
LANJUT
ADA PERTANYAAN ?