(LIQUOR CEREBROSPINALIS)
Dosen Pengampu :
Dr. Agus Alim Abdullah, SpPk (K)
Dr. Herman, S.Pd., M.Kes
KELOMPOK 9
KELAS A
DEFINISI
1
CAIRAN OTAK
Cairan otak adalah cairan jernih, tak berwarna yang 70% di buat oleh plexsus
2 choroideus di dalam ruang atau ventrikal otak melalui transport aktif dan
ultrafiltrasi, sedangkan 30% dibentuk pada tempat lain, termasuk pada ventrikal
dan rongga sub arachnoid serta sebagai bantalan untuk melindungi otak dari
shocks/guncangan dan menyokong venous sinuses
3
INDIKASI DAN
ANATOMI DAN
DEFINISI FUNGSI TUJUAN KONTRAINDIKA
FISIOLOGI
SI
Spesimen Serebrospinal
dengan melalui kombinasi proses diffusi, pinocytosis dan
transfer aktif. Sejumlah kecil juga dihasilkan oleh sel
ependymal. Plexus choroid berisi tumpukan kapiler dengan
lapisan-lapisan endotel yang tipis. Kemudian dibungkus oleh
sel-sel ependymal yang berubah menjadi bulbous microvilli.
2
FUNGSI
1
CAIRAN OTAK
Pelindung mekanik Media nutrisi system
terhadap trauma saraf pusat (SSP)
eksternal
2 1 3
2 4
Saluran ekskretorik
Pengatur volume
3 intracranial
untuk metabolit
jaringan saraf
INDIKASI DAN
ANATOMI DAN
DEFINISI FUNGSI TUJUAN KONTRAINDIKA
FISIOLOGI
SI
TUJUAN
1 PENGAMBILAN CAIRAN OTAK
Sistem Ventrikuler
2 Sistem ventrikuler terdiri atas beberapa rongga
dalam otak yang berhubungan satu sama lain. Ke
dalam rongga itulah plexsus koroid menyalurkan
cairan cerebrospinal. Plexsus koroid dibentuk
jaringan pembuluh darah kapiler yang sangat
halus dan ditutup dengan pia meter yang
membelok ke dalam ventrikal dan menyalurkan
3 cairan cerebrospinal.
INDIKSI DAN
ANATOMI DAN
DEFINISI FUNGSI TUJUAN KONTRAINDIKA
FISIOLOGI
SI
INDIKSI PUNKSI
1 CAIRAN OTAK
Diagnostik
Gejala iritasi meningeal (meningitis, poliomyelitis, perdarahan intracranial)
Gejala fokal dari kelainan SSP (Parese, paralisis, spasm, reflek abnormal, gangguan
2 sensoris)
Tanda kenaikan TIK (sakit kepala hebat, muntah, proyektil, konvusi, koma,
hemiplegi)
Radiologik (encephalography, ventriculography)
Gejala spinal (paraplegi spastik, palsy tungkai)
Therapeutik
Pemberian antibiotik
3 Anesthesi spinal
INDIKSI DAN
ANATOMI DAN
DEFINISI FUNGSI TUJUAN KONTRAINDIKA
FISIOLOGI
SI
KONTRAINDIKASI
1 CAIRAN OTAK
3
PERSIAPAN PENGAMBILAN PENANGANAN
PASIEN SAMPEL SPESIMEN
PERSIAPAN PASIEN
1
PENANGANAN SPESIMEN
1 CAIRAN OTAK
PELABELAN SPESIMEN PENAMPUNGAN SPESIMEN
Syarat-syarat wadah penampungan yang baik: Apabila yang dikehendaki pemeriksaan-
Bersih, kering pemeriksaan tanpa bakteriologi. Siapakan
Tidak mengandung deterjen atau bahan kimia setidak-tidaknya 3 tabung untuk menampung
Terbuat dari bahan yang tidak mengubah zat- cairan otak.
2 zat dalam spesimen
Sekali pakai buang (disposable)
Sediakan juga tabung yang berisi sejumlah
kecil larutan natrium citrate 20%: tabung ini
Steril (terutama untuk kultur kuman) dipergunakan jika diperkirakan bahwa cairan
Tidak retak/pecah otak itu akan membeku, yaitu kalau cairan otak
Ukuran sesuai dengan volume specimen keruh, xanthochrom atau bercampur darah.
Pelabelan pada wadah harus memuat Jika menghendaki pemeriksaan bakteriologis,
beberapa informasi penting yaitu: tabung ketiga harus tabung steril yang isisnya
Nama pasien kemudian dipakai untuk bakterioskopi atau
Tanggal lahir pasien untuk pembiakan. Laboratorium dapat
3 No. MR
No. Registrasi laboratorium
menyediakan tabung yang telah berisi sesuatu
medium biakan khusus jikalau dikehendaki.
Tanggal pemeriksaan spesimen
PERSIAPAN PENGAMBILAN PENANGANAN
PASIEN SAMPEL SPESIMEN
PENANGANAN SPESIMEN
1 CAIRAN OTAK
STABILITAS PENYIMPANAN
Penyimpanan spesimen dilakukan jika
Spesimen LCS hanya bias berada di laboratorium pmeriksaan di tunda spesimen akan dikirim ke
dalam waktu kurang dari 1 jam setelah laboratorium lain.
Memberi bahan pengawet pada spesimen
pengambilan, jika tidak memungkinkan dapat (natrium citrat 20%).
2 disimpan dalam lemari es atau media transport
Sebelum spesimen di kirim untuk kultur,
simpanlah CSF di dalam inkubator pada 37
(dalam beberapa jam saja). Pengiriman spesimen derajat celcius jangan menyimpannya dalam
kulkas.
harus cepat menggunakan cooling box dengan Hal-hal yang harus diperhatikan:
suhu 2-8 derajat celcius. Jangan menunda-nunda pemeriksaan karena
berbagai sel dan tripanosoma cepat lisis dan
glukosa juga cepat rusak.
CSF dapat mengandung organisme virulen.
3 Gunakan pipet dengan sumbat kapas yang tidak
menyerap cairan, atau pakailah pengisap karet
untuk menarik cairan dalam pipet. Jangan pernah
memipet CSF dengan mulut.
PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN
PEMERIKSAAN
MAKROSKOPIS MIKROSKOPIS KIMIA LAINNYA
PEMERIKSAAN
1 CAIRAN OTAK
2 2. Pemeriksaan Mikroskopis
3. Pemeriksaan Kimiawi
4. Pemeriksaan Mikrobiologi
5. Pemeriksaan Serologi
3
PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN
PEMERIKSAAN
MAKROSKOPIS MIKROSKOPIS KIMIA LAINNYA
PEMERIKSAAN
MAKROSKOPIS
1
WARNA
Normal : jernih
Abnormal
Merah = Tauma punksi, perdarahan, subarachnoid
Coklat = perdarahan lama
Kuning = perdarahan lama/icterus
2 Abu-abu = ditemukan dalam leukosit dalam jumlah besar
KEKERUHAN
Agak keruh = bila terdapat >200 sel/μl
keruh = meningitis tuberkulosa
Sangat keruh = meningitis bacterial
BEKUAN pH
3 Bekuan normal
Bekuan halus
= negative
= meningitis tuberkulosa
Normal = sedikit alkalis (7,3)
Berat jenis normal = 1.003-1.008
Bekuan selaput = radang kronik
Bekuan kasar = meningitis purulenta
PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN
PEMERIKSAAN
MAKROSKOPIS MIKROSKOPIS KIMIA LAINNYA
PEMERIKSAAN
MIKROSKOPIS
1
1. Menghitung Jumlah sel
Metode : bilik hitung
Prinsip : LCS diencerkan dengan larutan turk pekat akan ada sel leukosit dan sel
lainnya akan lisis dan dihitung selnya dalam kamar hiung di bawah mikroskop
2 Tujuan : untuk mengetahui jumlah sel dalam cairan LCS.
Alat dan Bahan :
Alat : Bahan :
• Mikroskop • Larutan Turk
• Haemocytometer (Kristal violet 0,1 gram, asam asetat glacial
• Tissue 10 mL dan aquadest 90 mL).
• LCS
3
PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN
PEMERIKSAAN
MAKROSKOPIS MIKROSKOPIS KIMIA LAINNYA
PEMERIKSAAN
MIKROSKOPIS
1
Cara Kerja
Larutan Turk pekat diisap sampai tanda 1 tepat.
Larutan LCS diisap sampai tanda 11 tepat.
2 Dikocok perlahan dan dibuang cairan beberapa tetes.
Diteteskan pada bilik hitung dan dihitung sel dalam kamar hitung pada semua kotak
leukosit di mikroskop lensa objektif 10x/40x.
Interpretasi Hasil
Jumlah sel meningkat (10-200/uL) terjadi pada poliomielitis, ensefalitis atau neurosifilis.
3 Pada meningitis supuratif akut terjadi peningkatan jumlah sel.
PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN
PEMERIKSAAN
MAKROSKOPIS MIKROSKOPIS KIMIA LAINNYA
PEMERIKSAAN
MIKROSKOPIS
1
2. Menghitung Jenis Sel
Metode : Giemsa Stain
Tujuan : Untuk membedakan jenis sel mononuklear dan polinuklear dalam
cairan LCS
Alat dan Bahan :
2 Alat :
- Objek Gelas
- Kaca Penghapus
- Sentrifuge
- Tabung reaksi
- Timer
Bahan :
- Metanol absolut
3 - Giemsa
- LCS
PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN
PEMERIKSAAN
MAKROSKOPIS MIKROSKOPIS KIMIA LAINNYA
PEMERIKSAAN
MIKROSKOPIS
1
Cara Kerja :
1. Cairan LCS di masukkan dalam tabung secukupnya.
2. Disentrifugasi selama 5 menit 2000 rpm
3. Supernatant dibuang dan endapan diambil.
2
4. Diteteskan pada objek gelas dan dibuat preparat hapusan tebal
5. Di keringkan dan difiksasi selama 2 menit dengan metanol absolut.
6. Diwarnai dengan Giemsa selama 15-20 menit.
7. Dicuci dan diperiksa dimikroskop lensa objektif 100x denga imersi.
Nilai Normal : 60 – 70% MN
3 Interpretasi : MN meningkat pada infeksi kronik (meningitis tuberkulosa) dan virus.
Peningkatan sel PMN terjadi pada infeksi bakteri
PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN
PEMERIKSAAN
MAKROSKOPIS MIKROSKOPIS KIMIA LAINNYA
PEMERIKSAAN KIMIA
1 CAIRAN OTAK
1. Protein Kualitatif
Normal : Negatif
Abnormal : positif
Uji protein kualitatif dapat menggunakan metode sebagai berikut :
2 -NONNE : cincin putih (+)
-PANDY : kekeruhan (+)
2. Protein Kuantitatif
Normal : 15 – 40 mg/dL
Peningkatan ringan inflamasi ringan atau tumor
Sangat meningkat meningitis bakteri dan tuberkulosa
3. Glukosa Kuantitatif
3 Nilai Normal : 45 – 70 mg/dL
PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN
PEMERIKSAAN
MAKROSKOPIS MIKROSKOPIS KIMIA LAINNYA
PEMERIKSAAN KIMIA
1 CAIRAN OTAK
PEMERIKSAAN KIMIA
1 CAIRAN OTAK
B. METODE PANDY
Tujuan : Mengetahui adanya kandungan
globulin dan albumin di cairan
serebrospinal Interpretasi Hasil :
2 Prinsip : Reagen Pandy memberikan reaksi
terhadap protein dalam bentuk kekeruhan.
+ : Opalesent (keruh ringan
seperti kabut)
Sampel : Cairan serebrospinal
Alat dan Reagensia
++ : Keruh
Alat : Tabung reaksi dan Pipet pasteur +++ : Sangat keruh
Reagensia : Reagen Pandy ++++ : Kekeruhan seperti
1. Cara KerjaMasukkan 1 mL reagen Pandy dalam susu
tabung reaksi
2. Tambahkan 1 tetes LCS
3 3. Lihat segera ada tidaknya kekeruhan
PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN
PEMERIKSAAN
MAKROSKOPIS MIKROSKOPIS KIMIA LAINNYA
PEMERIKSAAN FISIK
1 CAIRAN OTAK
PEMERIKSAAN FISIK
1 CAIRAN OTAK
Appearance
Normal : jernih seperti kristal
Jernih : meningismus, hydrocephalus, uremia, meningitis Tb, poliomyelitis, cerebral
syphilis
SEROLOGI
Pada dugaan meningitis syphilitica dapat dilakukan tes VDRL
3
PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN
PEMERIKSAAN
MAKROSKOPIS MIKROSKOPIS KIMIA LAINNYA
2 dalam spesimen cairan, hal ini dapat menimbulkan perkiraan yang keliru saat
menghubungkannya dengan masalah klinis.
• Obat tertentu dapat menyebabkan peningkatan kadar protein CSS keliru .
• Cairan IV yang mengandung klorida dapat menyebabkan penetapan kadar klorida
CSS yang tidak valid.
• Hiperglemikia dapat meningkatkan kadar glukosa CSS.
3
THANK YOU