Anda di halaman 1dari 20

HUKUM OHM &

HAMBATAN LISTRIK

Mulai
x

Mulai belajar Informasi

Navigasi Pengembang
x

Informasi

Media pembelajaran ini dibuat dengan menggunakan aplikasi


Microsoft Office Power Point 2013.

Microsoft Office Power Point adalah salah satu software yang dirancang
khusus untuk mampu menampilkan program multimedia menarik,
mudah dalam pembuatan, mudah dalam penggunaan dan relatif murah
karena tidak membutuhkan bahan baku selain alat untuk penyimpanan
data. Microsoft Office Power Point menyediakan berbagai macam
fasilitas seperti slide, front picture, sound, effect dan animasi yang dapat
digunakan untuk menampung pokok-pokok pembicaraan yang akan
disampaikan. Program ini dapat mengakomodasi siswa yang memiliki
tipe visual, auditif, maupun kinestetik (Rusman dkk, 2013: 297).
x
Navigasi

X
Tanda silang (x)
Tanda panah ke kanan
digunakan untuk
digunakan untuk menuju
menutup halaman yang
halaman berikutnya
sedang terbuka

Tanda home digunakan


Tanda panah ke kiri untuk menuju halaman
digunakan untuk menuju utama “Mulai Belajar”
halaman sebelumnya
x

Pengembang

Faidhatul Nur Khorimah Lailatul Nuraini, S.Pd., M.Pd

Azurulia Maurilla Syifa Firdha Kusuma A. A, S.Si., M.Si


x
Mulai Belajar

1 2
KI, KD & IPK Hukum Ohm

3 4
Resistivitas Rangkuman
KI. KD dan IPK
Kompetensi Inti :
KI-3: Memahami, menganalisis, menerapkan pengetahuan prosedural, konseptual, dan
faktual berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, ilmu seni,
budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
juga peradaban terkai penyebab fenomena dan kejadian serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan minat dan
bakatnya untuk memecahkan
Kompetensi Dasarsuatu permasalahan. Indikator Pencapaian Komptensi
3.1 Menganalisis prinsip kerja peralatan listrik searah 3.1.1 Memahami konsep hukum Ohm dan hambatan
(DC) dalam kehidupan sehari-hari. listrik.
3.1.2 Menerapkan hukum Ohm dan hambatan listrik.
3.1.3 Menganalisis hukum Ohm dan hambatan listrik.
KI. KD dan IPK
Kompetensi Inti :
KI- 4: Mengamati, menalar, dan mengolah dalam ranah abstrak dan ranah konkrit
terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metode yang sesuai dengan kaidah keilmuan.
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Komptensi
4.1 Melakukan percobaan untuk menyelidiki 4.1.1 Melakukan percobaan hukum Ohm.
karakteristik rangkaian listrik. 4.1.2 Menganalisis data hasil percobaan hukum Ohm.
4.1.3 Mempresentasikan hasil percobaan hukum Ohm.
Hukum Ohm

Hukum Ohm pertama kali ditemukan oleh seorang


fisikawan Jerman yang bernama George Simon Ohm
(1787 - 1854).
Hukum Ohm menyatakan bahwa “Tegangan atau
beda potensial suatu komponen listrik sebanding
dengan kuat arus listrik yang mengalir melalui
komponen tersebut selama hambatan komponen
tersebut tetap atau V I”.
Secara matematis dapat dirumuskan dalam persamaan
V = IR
Keterangan:
V = Tegangan Listrik/Beda Potensial (V)
I = Arus Listrik (A)
R = Resistansi atau hambatan listrik (Ω)
(Giancoli, 2014)
Hukum Ohm
Skala (A) Skala (V)
Percobaan 7,2
4
8 15,6
10,8 24
Jumlah Voltase Ampere
Baterai (V) (A)

1 1,2 0,20
2 2,6 0,40
3 4,0 0,54
Hukum Ohm
Hukum ohm merupakan hubungan antara tegangan, arus dan hambatan listrik.
Manfaat dari hukum ohm yaitu dapat menentukan besarnya arus yang mengalir, tegangan
yang harus diberikan, atau resistansi yang perlu dipasang pada suatu alat elektronik
sehingga hukum ohm tersebut dapat di terapkan dalam kehidupan sehari-hari, dan
penerapannya berkisar pada peralatan rumah tangga. Berikut merupakan beberapa contoh
penerapan
1. Kipashukum ohm, yaitu:
Angin Rumah Tangga Konvensional

Dalam penggunaan kipas angin kita dapat


mengontrol kecepatan kipas angin dengan menggerakkan
pengatur kecepatan. Arus yang mengalir melalui kipas
dikendalikan dengan mengatur resistansi melalui pengatur
kecepatan tersebut. Kenop melingkar pengatur kecepatan
pada komponen dapat diputar untuk mencapai resistansi
variabel pada terminal keluaran. Untuk nilai input tertentu,
kita dapat menghitung resistansi, arus dan daya yang
mengalir melalui Hukum Ohm.
Hukum Ohm

2. Pemanas Listrik

https://sainsmania.com/wp-content/uploads/2021/02/hukum-ohm2.jpg

Contoh lain dari penerapan Hukum Ohm adalah pemanas listrik, pemanas listrik merupakan
salah satu alat elektronik yang umum digunakan pada musim dingin di seluruh dunia dan memiliki
fungsi untuk menghangatkan ruangan agar suhu badan tetap hangat. Di dalam pemanas listrik
terdapat kumparan logam yang memiliki resistansi tinggi dan memungkinkan sejumlah arus
mengalir melaluinya untuk menyediakan panas yang dibutuhkan.
Hukum Ohm

3. Ketel dan Setrika Listrik

https://sainsmania.com/wp-content/uploads/2021/02/seterika.jpg

Ketel listrik dan setrika memiliki banyak resistor di dalamnya. Penggunaan resistor di dalam
ketel listrik dan setrika berfungsi membatasi jumlah arus mengalir yang melaluinya guna
memberikan jumlah panas yang dibutuhkan. Ukuran resistor yang digunakan di dalamnya dapat
ditentukan dengan menggunakan Hukum Ohm.
Hukum Ohm

4. Desain Sekring

https://sainsmania.com/wp-content/uploads/2021/02/sekring.jpg

Sekring adalah komponen proteksi yang membatasi jumlah arus yang mengalir melalui
rangkaian. Selain itu, dapat digunakan untuk menetapkan jumlah tegangan. Sekring langsung
terhubung dalam rangkaian pada suatu perangkat.
Hukum Ohm

5. Pengisi Daya Handphone atau Laptop

Pengisi daya Handphone dan Laptop


menggunakan catu daya DC dalam
pengoperasiannya. Catu daya DC memberikan
https://sainsmania.com/wp-content/uploads/2021/02/laptop.jpg
tegangan keluaran variabel berdasarkan resistansi
dan keseluruhan kerja dikendalikan oleh Hukum
Ohm.
x
Hukum Ohm
Contoh Soal

Pada sebuah rangkaian listrik, terdapat penyuplai daya dengan tegangan 20 Volt. Hambatan pada rangkaian tersebut adalah 20
Ohm. Tentukan kuat arus yang mengalir dalam rangkaian tersebut!

Pembahasan
Diketahui: V = 20 Volt; R = 20 Ohm.
Ditanya: I
Jawab:
I = V/R
I = 20/20
I=1A
Jadi, kuat arus yang mengalir dalam rangkaian tersebut adalah 1 Ampere.
Resistivitas
Hambatan pada arus
listrik dapat diibaratkan
seseorang sedang berlayar
di danau yang sempit
Resistivitas atau hambatan jenis adalah dibandingkan dengan
kemampuan suatu bahan atau medium untuk danau yang lebar.
menghambat arus listrik.
Secara matematis resistivitas dapat
dirumuskan dalam persamaan
R=ρ
Keterangan:
R = Hambatan (Ω)
ρ = Resistivitas (Ωm)
= Panjang Penghantar (m) TAHUKAH KAMU ??
A = Luas Penampang Penghantar (m2)
(Giancoli, 2014)
Resistivitas

Ketergantungan Resitivitas Terhadap Hambatan


Koefisien Suhu
No. Logam Jenis (ρ ) pada
(α) (℃-1)
Temperatur 20℃ (Ωm)

Ketergantungan resitivitas 1. Perak 1.6 x 10-8 380 x 10-5


terhadap temperatur dapat dinyatakan
2. Tembaga 1.7 x 10-8 390 x 10-5
secara matematis, yaitu:
Alumuniu
= [1 + α (T - )] 3.
m 2.8 x 10-8 390 x 10-5
Keterangan:
4. Tongseng 5.6 x 10-8 450 x 10-5
= Resitivitas pada temperature T (Ω)
= Resitivitas pada temperature acuan T 0 5. Nikel 6.8 x 10-8 600 x 10-5
(Ω) 6. Besi 10 x 10-8 500 x 10-5
α = Koefisien temperature resitivitas 7. Baja 18 x 10-8 300 x 10-5
(℃-1) (Giancoli, 2014)
x
Resistivitas
Contoh Soal

Sebuah kawat tembaga panjangnya dan luas penampangnya . Jika pada suhu mempunyai hambatan jenis dan koefisien
suhunya . Berapa besar hambatan kawat tersebut?

Pembahasan

Diketahui: , , , .
Ditanya: R?
Jawab:
x
Rangkuman

 Hukum Ohm menyatakan bahwa “Tegangan atau beda potensial suatu komponen listrik
sebanding dengan kuat arus listrik yang mengalir melalui komponen tersebut selama
hambatan komponen tersebut tetap atau V ∝ I”.
 Hukum Ohm digunakan untuk menghitung tegangan listrik, hambatan listrik dan kuat arus
dalam rangkaian listrik.
Rumus Hukum Ohm, V = IR

 Resitivitas atau hambatan jenis adalah kemampuan suatu bahan atau medium untuk
menghambat arus listrik.
Rumus Resistivitas, R = ρ

Anda mungkin juga menyukai