Anda di halaman 1dari 30

Skrining Pada Pasien Dengan Gangguan

Kardiovaskular

Ns Murniati Muchtar,S.Kep.SKM.M.Biomed
Skrining kardiovaskulara dalah konsultasi medis dengan
berbagai pemeriksaan untuk mengukur atau menilai
kesehatan jantung serta factor resiko yang dapat
menyebabkan penyakit jantung.
 
Skrining jantung adalah proses pemeriksaan yang
dilakukan untuk mendeteksi kemungkinan adanya
gangguan pada jantung atau sebagai tindakan pencegahan
terhadap penyakit jantung. Skrining jantung termasuk cara
deteksi dini faktor-faktor risiko jantung yang cukup efektif
agar seseorang bisa mendapatkan penanganan dan
perawatan medis yang cepat dan tepat sesuai kondisi
kesehatan jantung.
1. Elektrokardiografi

Memeriksa aktivitas listrik jantung untuk mengetahui


adanya gangguan irama jantung, penebalan otot jantung,
hingga penyempitan pembuluh darah koroner maupun
potensi serangan jantung. Dikenal dengan sebutan EKG,
tes ini berjalan singkat dengan cara merekam aktivitas
listrik jantung menggunakan elektroda yang tersambung
dengan mesin EKG.
2. Tes treadmill

Menentukan apakah suplai oksigen untuk jantung oleh


pembuluh darah koroner mencukupi atau tidak, pada saat
jantung dalam kondisi membutuhkan banyak oksigen, seperti
saat olahraga.  Biasanya pasien diminta untuk berjalan di
atas treadmill dengan kecepatan yang ditingkatkan secara
bertahap. Selama latihan tersebut, dokter akan memantau
gambaran EKG, irama jantung,dan tekanan darah untuk
mengetahui kondisi kerja jantung.
3. Ekokardiografi

Mengecek kondisi struktur, ukuran, otot, dan katup jantung


untuk mendeteksi endokarditis, kelainan katup jantung,
dampak serangan jantung, hingga penyakit jantung bawaan.
Tes ini menggunakan gelombang suara untuk melihat kondisi
jantung dan katup jantung.
4. CT Calcium Score

Mendeteksi dini risiko penyempitan atau penyumbatan


pembuluh darah jantung. Dilakukan dengan memeriksa
nilai kalsifikasi dalam pembuluh darah jantung
menggunakan CT Scan. Tes ini termasuk tindakan nonivasif
untuk mengetahui lokasi dan kadar plak di arteri koroner.
5. CT Angiogram
Mengetahui adanya penyempitan atau penyumbatan pada
arteri koroner yang menjadi penyebab penyakit jantung
koroner.
6. Uji Kolesterol

Mengambil sampel darah untuk mengetahui kadar


kolesterol. Orang dengan riwayat kolesterol tinggi perlu
melakukan tes ini secara berkala, karena kadar kolesterol
yang tidak terkontrol dapat meningkatkan risiko terkena
stroke, penyakit jantung dan pembuluh darah.
Selain melakukan pengecekan kesehatan jantung secara
rutin melalui beragam skrining, pasien juga diharapkan
dapat menerapkan pola hidup sehat dan mengatur asupan
makan sehari-hari. Pencegahan yang dilakukan sejak dini
diimbangi dengan skrining berkala merupakan kunci
jantung sehat kini dan nanti.
Tujuan Skrining

Hasil yang dapat diharapkan dari skrining kardiovaskular


adalah:
 Diagnosis penyakit kardiovaskular sejak dini
 Mengawasi kesehatan pasien secara keseluruhan
 Memberikan informasi atau konseling kepada pasien tentang

penanganan dan pengobatan resiko yang lebih efektif


 Menentukan pilihan pengobatan dan penanganan penyakit

yang lebih baik


 Mendorong pasien untuk lebih aktif dalam menjaga kesehatan

jantungnya
Langkah Skrining Penyakit Kardiovaskuler

Langkah 1 :

Skrining terhadap faktor resiko umum Mulai lakukan skrining


rutin pada usia 20 tahun untuk factor resiko individu yang
dikombinasi atau resiko umum penyakit kardiovaskuler dan
riwayat keluarga atau penyakit jantung premature.
Langkah 2 :

Menghitung resiko penyakit kardiovaskuler selama 10


tahun dan jangka panjang dengan menggunakan kalkulator
online Tentukan data faktor resiko dan hitung pengkajian
resiko umum multivariable. Penghitungan resiko ini mudah
untuk dilakukan dengan mengakses kalkulator online yang
divalidasi dengan baik yang dapat memberikan pengkajian
faktor resiko penyakit kardiovaskuler selama 10 tahun dan
juga dapat digunakan untuk mengarahkan terapi
dislipidemia.
Langkah 3 :
Mengidentifikasi resiko penyakit kardiovaskuler
(Hipertensi, Diabetes, Dislipidemia, Sindrom Metabolik,
Obesitas, Merokok dan Riwayat Keluarga)
FAKTOR RESIKO
Orang yang sangat beresiko terkena penyakit kardiovaskular adalah mereka yang:
 Obesitas atau kelebihan berat badan – Ini adalah orang yang lingkar pinggang, rasio

pinggang-panggul, dan indeks massa tubuhnya melebihi batas normal


 Merokok atau mengalami stres kronis
 Pola makannya buruk
 Kolesterol dan glukosa tinggi

 Didiagnosis terkena diabetes, penyakit ginjal, atau hipertensi (tekanan darah tinggi)

 Pernah terkena stroke


 Berusia 65 tahun ke atas
 Keluarganya memiliki riwayat penyakit kardiovaskular
 Jarang melakukan aktivitas fisik (gaya hidup sedentary)
 Kurang olahraga
 Pria
Yang Perlu Dilakukan Skrining Kardiovaskuler
Berdasarkan faktor tersebut, orang yang sangat beresiko terkena penyakit
kardiovaskular adalah mereka yang:
 Obesitas atau kelebihan berat badan – Ini adalah orang yang lingkar pinggang,

rasio pinggang-panggul, dan indeks massa tubuhnya melebihi batas normal


 Merokok atau mengalami stres kronis
 Pola makannya buruk
 Kolesterol dan glukosa tinggi

 Didiagnosis terkena diabetes, penyakit ginjal, atau hipertensi (tekanan darah

tinggi)
 Pernah terkena stroke
 Berusia 65 tahun ke atas
 Keluarganya memiliki riwayat penyakit kardiovaskular
 Jarang melakukan aktivitas fisik (gaya hidup sedentary)
 Kurang olahraga
Faktor Resiko Frekuensi Skrining Tujuan

Riwayat keluarga penyakit Diperbarui secara teratur


jantung koroner premature
(pada usia < 55 tahun bagi
keluarga pria garis
keturunan pertama dan
< 65 tahun bagi keluarga
wanita
keturunan pertama)
Status merokok Pada setiap kunjungan rutin Menghentikan perilaku merokok

Diet yang buruk Pada setiap kunjungan rutin Memperbaiki pola makan secara
umum

Inaktivitas fisik Pada setiap kunjungan rutin Beraktivitas selama 30 menit


dengan intensitas sedang setiap
hari
Obesitas terutama adipositas Pada setiap kunjungan rutin IMT 20-25 kg/m2. Lingkar
pusat pinggang 102 cm pada pria. ≤
90 cm pada wanita
Hipertensi Pada setiap kunjungan rutin < 140/90 < 135/85 jika
penduduk menderita hipertensi
dan tidak menderita penyakit
organ akhir atau kardiovaskuler
< 130/80 jika diabetes atau
orang Amerika Afrika dengan
hipertensi dan penyakit organ
akhir atau penyakit
kardiovaskuler < 125/75
menderita penyakit ginjal
Dislipidemia Setiap 5 tahun jika Sesuai pedoman panel
beresiko rendah pengobatan dewasa III
Setiap 2 tahun jika
merupakan factor
resiko
Diabetes Setiap 3 tahun dimulai pada HgA1C ≥ 6,5%, beresiko jika
usia 45 tahun Lebih sering 5,7 – 6,4 %
terjadi pada usia berapapun
jika merupakan factor resiko
Nadi Pada setiap kunjungan rutin Mengidentifikasi dan menangani
fibrilasi atrium
Diabetes
Kriteria skrining dan diagnosis diabetes dapat menggunakan
American Diabetes Association 2011 di bawah ini :
Kriteria skrining:
Individu dewasa yang sehat dan tidak memiliki faktor resiko :
Dimulai sejak usia 45 tahun , ulangi setelah 3 tahun
Individu dewasa yang memiliki IMT ≥ 25 kg/m2 dan faktor resiko
tambahan :
 Inaktivias fisik
 Keluarga keturunan pertama menderita diabetes
 Anggota populasi etnik resiko tinggi (Amerika Afrika, Amerika Latin,
Amerika Asia, Kepulauan Pasifik)
 Ibu dari janin ≥ 4 kilogram atau didiagnosa menderita
diabetes melitus gestasi
 Hipertensi ≥ 140/90 mmHg atau terapi untuk hipertensi
 Kolesterol HDL < 35 mg/dL dan atau trigliserida > 250 mg/dL
 Wanita yang menderita sindrom ovarium polikistik
 A1C ≥ 5,7 % gangguan toleransi glukosa atau gangguan
glukosa puasa pada pemeriksaan sebelumnya
 Kondisi lain yang berhubungan dengan resistensi insulin
seperti obesitas berat
 Riwayat penyakit kardiovaskuler
Dislipidemia
Target utama dalam terapi penurunan kolesterol adalah LDL.
Kategori resiko 10 tahun adalah sebagai berikut :
1. Resiko tinggi
Resiko penyakit kardiovaskuler selama 10 tahun > 20 %
Tetapkan ekuivalen resiko penyakit kardiovaskuler dan
penyakit jantung koroner
2. Resiko cukup tinggi
Resiko penyakit kardiovaskuler selama 10 tahun 10 % - 20
% Kalikan atau ≥ 2 pada faktor resiko
3. Resiko rendah
Resiko penyakit kardiovaskuler selama 10 tahun < 10 %
Faktor resiko 0 hingga 1 Untuk individu resiko tinggi, target
LDL yang direkomendasikan adalah < 70 mg/dL dan terapi
lipid intensif sebagai pilihan terapetik
Sindroma Metabolik
Sindroma metabolik terdiri dari kelompok faktor resiko
yang menyebabkan dan meningkatkan resiko penyakit
kardiovaskuler dan diabetes. Pada tahun 2009,
International Diabetes Association dan kriteria diagnostik
lainnya yang disesuaikan dengan masyarakat karena
adanya tiga atau lebih dari lima faktor resiko di bawah ini :
1. Lingkar pinggang
Pria ≥ 102 cm, wanita ≥ 88 cm
2. Glukosa plasma puasa
≥ 100 mg/dL atau ditangani untuk peningkatan glukosa
3. Kolesterol HDL Pria
< 40 mg/dL, wanita < 50 mg/dL, atau sedang diterapi
4. Trigliserida
≥ 150 mg/dL, atau sedang diterapi
5. Tekanan darah
≥ 130/≥ 85, atau sedang diterapi
Faktor Resiko Lain : Merokok, riwayat keluarga, obesitas
Waktu untuk menjalani tes skrining berikut: Umur diatas 20
Tahun :
 Tekanan darah – Sekali setiap 1-2 tahun
 Berat badan atau IMT – Sekali setiap tahun
 Kolesterol – Sekali setiap 4-6 tahun
 Tes gula darah – Sekali setiap 3 tahun
 Faktor resiko lain – Setiap tahun saat pemeriksaan fisik
Pada akhirnya siapapun bisa berisiko terkena penyakit
jantung, perlu menjaga kesehatan jantung dengan perubahan
sederhana dalam kehidupan sehari-hari  dengan cara CERDIK
dan PATUH.
CERDIK yaitu : Meningkatkan gaya hidup sehat untuk yang
belum memiliki penyakit jantung, dengan cara:
 Cek kesehatan secara berkala
 Enyahkan asap rokok
 Rajin aktivitas fisik,
 Diet sehat dan seimbang
 Istirahat cukup
 Kelola stress
PATUH yaitu : Pola hidup bagi yang telah memiliki penyakit
tidak menular (hipertensi,diabetes melitus,dll) dan penyakit
jantung coroner:
 Periksa kesehatan secara berkala
 Atasi penyakit dengan pengobatan yang tepat
 Tetap aktivitas fisik yang aman
 Upayakan diet sehat dan gizi yang seimbang
 Hindari asap rokok, minuman berakohol dan zat

karsinogenik
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai