Anda di halaman 1dari 7

Pelaksanaan Demokrasi di

Indonesia pada Periode 1945-1949

DISUSUN OLEH :

1. DEANITA RAMADHANA ARINDA/08


2. DYAN MACHFYROH/09
3. EARLY ZAHWA ALHARISSA/10
4. M. MENTARI GAGAT REYNA/16
5. MAGDALENA NAERA CHRISTIANA/17
6. YOVITA KALPIKOSARI/30
Dasar-dasar Peletakkan
Demokrasi
Berasal dari usulan para pendiri bangsa, yaitu :

“asas
kerakyatan”

MUHAMMAD YAMIN
“asas mufakat
atau demokrasi”

Ir. SOEKARNO

Demokrasi bukan hanya terbatas pada


komitmen, tetapi juga sesuatu yang perlu
diwujudukan
Pemerintahan Revolusi
Kemerdekaan (1945-1949)
Pelaksanaan demokrasi baru terbatas pada
berfungsinya pers yang mendukung revolusi
kemerdekaan
Elemen-elemen demokrasi belum sepenuhnya
terwujud
Ciri-ciri Demokrasi pada Periode
1945-1949
1. Partai-partai politik tumbuh dan berkembang
dengan cepat
2. Pemilihan umum belum dapat dilaksanakan
3. Pelaksanaan demokrasi baru terbatas paada
interaksi politik di parlemen
Pada periode 1945-1949 telah diletakkan hal-hal
mendasar bagi perkembangan Demokrasi di Indonesia
pada masa selanjutnya:

1. Pemberian hak-hak politik secara menyeluruh


2. Presiden yang secara konstitusional ada kemungkinan
bertindak diktaktor, dibatasi kekuasaannya ketika
KNIP terbentuk
3. Maklumat wakil presiden yang memungkinkan
terbentuknya sejumlah partai politik
Pertentangan pada masa tersebut, terhadap
UUD 1945 (sebelum amandemen) :
1. Maklumat Pemerintah No X tanggal 16 Oktober
1945 tentang perubahan fungsi KNIP (pembantu
pers) menjadi fungsi parlementer (legislatif)
2. Maklumat Pemerintah tanggal 3 November 1945
tentang pembentukan Partai Politik
3. Maklumat Pemerintah tanggal 14 November 1945
mengenai perubahan kabinet presidensial menjadi
parlementer

Anda mungkin juga menyukai