Anda di halaman 1dari 15

Rapid Sequence Spinal

(RSS)
Rapid Sequence Spinal

• Istilah Rapid Sequence artinya -> urutan yang cepat,


sehingga Rapid Sequence Spinal -> Tindakan spinal dengan
urutan yang cepat dan meminimalisir jumlah percobaan
spinal

Jigajinni SV, Rajala B, El Sharawi N. The rapid sequence spinal for category 1 caesarean section: anaesthetic trainee knowledge and
practice. J Perioper Pract. 2015 Jan-Feb;25(1-2):24-6. doi: 10.1177/1750458915025001-205. PMID: 26016261.
Kinsella SM, Girgirah K, Scrutton MJ. Rapid sequence spinal anaesthesia for category-1 urgency caesarean section: a case series.
Anaesthesia. 2010 Jul;65(7):664-9. doi: 10.1111/j.1365-2044.2010.06368.x. PMID: 20642523.
Rapid Sequence Spinal

• Rapid sequence spinal -> pada kasus Sektio Caesarea


Emergensi dan jarang digunakan pada kasus lain
• Anestesia regional lebih dipilih pada kasus-kasus obstetri
terutama pada kasus SC emergensi karena GA dapat
mengancam jiwa ibu maupun janin.

Jigajinni SV, Rajala B, El Sharawi N. The rapid sequence spinal for category 1 caesarean section: anaesthetic trainee knowledge and
practice. J Perioper Pract. 2015 Jan-Feb;25(1-2):24-6. doi: 10.1177/1750458915025001-205. PMID: 26016261.
Kinsella SM, Girgirah K, Scrutton MJ. Rapid sequence spinal anaesthesia for category-1 urgency caesarean section: a case series.
Anaesthesia. 2010 Jul;65(7):664-9. doi: 10.1111/j.1365-2044.2010.06368.x. PMID: 20642523.
RSS vs GA
• GA membutuhkan waktu 4,5 menit untuk menginduksi
sedangkan RSS membutuhkan 8,1 menit (sejak mulai
sterilisasi area insersi).
• 12% kasus pada penelitian Kinsella et al., 2010 akhirnya
dilakukan GA karena sulitnya identifikasi spinal.
• GA lebih berisiko pada wanita obesitas sehingga lebih baik
dilakukan RSS.

Kinsella SM, Girgirah K, Scrutton MJ. Rapid sequence spinal anaesthesia for category-1 urgency caesarean section: a case series. Anaesthesia. 2010
Jul;65(7):664-9. doi: 10.1111/j.1365-2044.2010.06368.x. PMID: 20642523.
Pemilihan Teknik RSS

Decision-delivery interval sebaiknya <15 menit karena


lebih dari itu beresiko abruptio plasenta, perdarahan
janin, prolaps tali pusat dengan janin preterm dan
dehiscence uterus dengan ekstrusi fetal.

Kinsella SM, Girgirah K, Scrutton MJ. Rapid sequence spinal anaesthesia for category-1 urgency caesarean section: a case series. Anaesthesia. 2010
Jul;65(7):664-9. doi: 10.1111/j.1365-2044.2010.06368.x. PMID: 20642523.
Time Intervals RSS
Time intervals merupakan waktu
untuk dilakukannya anestesi (mulai
anestesi hingga selesai induksi),
waktu untuk persiapan operasi (sejak
tiba di ruang operasi hingga insisi),
insisi hingga selesai partus, post
operasi (selesai operasi hingga
pindah ke ruang pemulihan).

Bhattacharya S., Ghosh S., Chattopadhya U., Saha D, Bisai S., Saha M,. (2016). Rapid sequence spinal anesthesia versus general anesthesia: A prospective
randomized study of anesthesia to delivery time in category-1 caesarean section. Journal of Obstetric Anaesthesia and Critical Care.
Blok RSS

Prosedur dapat dimulai setelah blok RSS mencapai T10


meski umumnya digunakan batas T4-T6. Terdapat
perbedaan karena pada prosedur SC dapat terjadi
referred diaphragmatic pain.

Kinsella SM, Girgirah K, Scrutton MJ. Rapid sequence spinal anaesthesia for category-1 urgency caesarean section: a case series. Anaesthesia. 2010
Jul;65(7):664-9. doi: 10.1111/j.1365-2044.2010.06368.x. PMID: 20642523.
Pada penelitian yang dilakukan oleh Kinsella et al., 2010, terdapat 25
kasus SC yang ditangani dengan RSS.
• 22 di antaranya merupakan kasus gawat janin dengan pola DJJ yang
abnormal dan 3 lainnya merupakan kasus prolaps tali pusat.
• 17 menggunakan posisi left lateral decubitus, 7 menggunakan posisi
right lateral, dan 1 pada posisi duduk.
• Agen anestesi yang digunakan adalah hyperbaric bupivacaine 0,5%
dengan mean (SD) 0,33 ml dan dilakukan penambahan fentanyl 15-
25 µg pada 6 kasus dan penambahan diamorfin 300 µg pada 2
kasus.
Kinsella SM, Girgirah K, Scrutton MJ. Rapid sequence spinal anaesthesia for category-1 urgency caesarean section: a
case series. Anaesthesia. 2010 Jul;65(7):664-9. doi: 10.1111/j.1365-2044.2010.06368.x. PMID: 20642523
Tahap Rapid Sequence Spinal
• Mendiskusikan rencana bersama tim obstetri terkait rencana
dilakukannya RSS.
• Melakukan informed consent terhadap keluarga pasien
bahwa teknik RSS merupakan teknik yang cepat dengan
tujuan menghindari GA, namun jika kondisi pasien terjadi
perburukan, tetap ada kemungkinan membutuhkan GA.

Jigajinni SV, Rajala B, El Sharawi N. The rapid sequence spinal for category 1 caesarean section: anaesthetic trainee
knowledge and practice. J Perioper Pract. 2015 Jan-Feb;25(1-2):24-6. doi: 10.1177/1750458915025001-205. PMID:
26016261.
Kinsella SM, Girgirah K, Scrutton MJ. Rapid sequence spinal anaesthesia for category-1 urgency caesarean section: a
case series. Anaesthesia. 2010 Jul;65(7):664-9. doi: 10.1111/j.1365-2044.2010.06368.x. PMID: 20642523.
Agen-agen yang Digunakan pada RSS
• Up to 3 ml Hyperbaric bupivacaine (0,5%) tanpa adjuvant
(Bhattacharya et al., 2016).
• Diamorfin 300-400 µg digunakan untuk anestesi spinal pada
SC karena dapat memberikan efek analgesia yang lebih
panjang pasca operasi (Kinsella et al., 2010).
• Dapat ditambahkan adjuvant 25 μg fentanyl (Hori et al., 2016).
Bhattacharya S., Ghosh S., Chattopadhya U., Saha D, Bisai S., Saha M,. (2016). Rapid sequence spinal anesthesia versus general anesthesia: A prospective
randomized study of anesthesia to delivery time in category-1 caesarean section. Journal of Obstetric Anaesthesia and Critical Care.
Kinsella SM, Girgirah K, Scrutton MJ. Rapid sequence spinal anaesthesia for category-1 urgency caesarean section: a case series. Anaesthesia. 2010
Jul;65(7):664-9. doi: 10.1111/j.1365-2044.2010.06368.x. PMID: 20642523.
Hori K, Oda Y, Ryokai M, Okutani R. Rapid sequence spinal anesthesia for the most urgent cesarean section: a simulation and clinical application. JA Clin
Rep. 2016;2(1):6. doi: 10.1186/s40981-016-0037-6. Epub 2016 Jun 2. PMID: 29497661; PMCID: PMC5818730.
Hadric A. 2017. Hadzic’s Textbook of Regional Anesthesia and Acute Pain Management. McGraw-Hill Education.
Dosis yang Digunakan pada Anestesi Spinal

Hadric A. 2017. Hadzic’s Textbook of Regional Anesthesia and Acute Pain Management. McGraw-Hill Education.
Daftar Pustaka
• Jigajinni SV, Rajala B, El Sharawi N. The rapid sequence spinal for category 1 caesarean section:
anaesthetic trainee knowledge and practice. J Perioper Pract. 2015 Jan-Feb;25(1-2):24-6. doi:
10.1177/1750458915025001-205. PMID: 26016261.
• Bhattacharya S., Ghosh S., Chattopadhya U., Saha D, Bisai S., Saha M,. (2016). Rapid sequence spinal
anesthesia versus general anesthesia: A prospective randomized study of anesthesia to delivery
time in category-1 caesarean section. Journal of Obstetric Anaesthesia and Critical Care.
• Kinsella SM, Girgirah K, Scrutton MJ. Rapid sequence spinal anaesthesia for category-1 urgency
caesarean section: a case series. Anaesthesia. 2010 Jul;65(7):664-9. doi: 10.1111/j.1365-
2044.2010.06368.x. PMID: 20642523.
• Hori K, Oda Y, Ryokai M, Okutani R. Rapid sequence spinal anesthesia for the most urgent cesarean
section: a simulation and clinical application. JA Clin Rep. 2016;2(1):6. doi: 10.1186/s40981-016-0037-
6. Epub 2016 Jun 2. PMID: 29497661; PMCID: PMC5818730.
REFERAT

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai