Anda di halaman 1dari 38

Total Parenteral Nutrition

Sarah - Mia
DEFINISI
Nutrisi parenteral (NP) :
 pemberian nutrien melalui jalur intravena
 air, asam amino, lemak, karbohidrat, elektrolit,
vitamin, mineral, dan trace elements
TUJUAN
 memberikan kecukupan karbohidrat,
protein,lemak, vitamin dan mineral
 metabolisme dan pertumbuhan
 mempertahankan status nutrisi
 pencapaian keseimbangan pertumbuhan
Indikasi Parenteral Nutrisi
• Prematuritas
• Short bowel syndrome
• Pankreatitis
• Sindrom distres respirasi
• Defek kongenital (gastroskisis, fistula
trakheoesofagal)
• Pembedahan abdomen seperti laparotomi
• Enteropathy autoimun, diare berat, atrofi mikrovilli
INDIAN PEDIATRICS VOLUME 43__NOVEMBER 17, 2006
Panduan pemberian makanan secara NO, NE, dan NP menurut American Society for Parenteral and Enteral
Nutrition (ASPEN)

• NO atau NE merupakan cara yang dianjurkan untuk


memberikan makanan atau melaksanakan dukungan nutrisi
• Anak yang tidak mampu memenuhi kebutuhan nutrien secara
NO atau NE perlu mendapatkan secara NP
• NP hendaknya dimulai sejak hari pertama lahir pada neonatus
dan dalam hari ke 5 sampai dengan ke 7 bilamana mereka
tidak mampu memenuhi kebutuhan nutrien secara NO atau
NE
• NP hendaknya dilakukan pada neonatus dengan enterokolitis
nekrotikans pada saat diagnosis ditegakkan
Lanjutan
• NP hendaknya dilakukan sedini mungkin setelah operasi
anak dengan short bowel syndrome
• NP hendaknya dilakukan pada anak dengan inflammatory
bowel disease dengan gangguan pertumbuhan dan
perkembangan bila diberikan NO atau NE
• NP hendaknya dilakukan pada anak dengan intractable
diarrhea dengan status gizi tidak normal dengan
pemberian NO atau NE
• NP hendaknya diakukan pada anak dengan terapi
extracorporeal membrane oxygenation (ECMO) pada saat
hemodinamik telah tercapai
Lanjutan
• NP tidak boleh diberikan pada anak dengan fungsi saluran
pencernaan yang baik dan dapat menerima NO atau NE
dengan baik.
• Pasien yang akan meninggal dunia (imminent death) juga
tidak seyogyanya diberikan NP.
• Bayi yang diperkirakan memerlukan NP kurang dari 3 hari
tidak perlu diberikan NP
Kontraindikasi
• Masih mampu mendapat asupan nutrisi
secara oral atau enteral
• Malnutrisi ringan atau sedang
• Asupan oral adekuat
Keuntungan
• menyediakan nutrisi ketika traktus GI tidak
berfungsi
• menyediakan nutrisi ketika akses ke traktus GI
tidak memungkinkan
Kerugian
• Risiko infeksi yang berkaitan dengan TPN
• Risiko pada pemasangan jalur sentral
• Komplikasi metabolik
• Sekuel pada ususmeningkatkan risiko infeksi
KOMPLIKASI NUTRISI PARENTERAL
1. Mekanik
2. Infeksi
3. Metabolik
JENIS NUTRISI PARENTERAL
NP dapat dibedakan menurut beberapa faktor

• Berdasarkan kecukupan nutrien yang disediakan dibedakan:


– NP total (total parenteral nutrition, TPN): bila semua kebutuhan nutrien dapat
diberikan melalui NP
– NP parsial: bila hanya sebagian nutrien diberikan melalui NP, sedangkan
lainnya melalui NE atau NO (cara ini disebut dukungan nutrisi kombinasi)
• Berdasarkan akses vena yang digunakan NP dibedakan menjadi:
– NP perifer (peripheral parenteral nutrition, PPN): bila NP menggunakan vena
perifer
– NP sentral atau sering disebut TPN karena melalui akses vena sentral, semua
kebutuhan nutrien dapat dipenuhi
• Berdasarkan alokasi penggunaan waktu NP (pada umumnya untuk TPN)
dibedakan menjadi:
– NP kontinyu: bila nutrien diberikan terus menerus selama 24 jam/hari
– NP siklik: bila nutrien diberikan beberapa jam (misalnya 12 – 16 jam) sehari,
sehingga ada waktu istirahat bagi pasien
Membuat resep TPN
Contoh Kasus:
• Anak laki-laki, 2 tahun, berat badan 10 kg.
• Diagnosis:
– Syok sepsis (overcome)
– GIT bleeding e.c stress ulcer
• Terpasang i.v line perifer
• Tidak menggunakan ventilator
• Lab Elektrolit : normal
Tahapan Pembuatan TPN
1. Tentukan kebutuhan kalori

2. Tentukan kebutuhan cairan

3. Tentukan sisa cairan untuk TPN

4. Tentukan volume u/ elektrolit (dan mikronutrient)*topik lain kali

5. Tentukan volume u/asam amino

6. Tentukan volume u/lipid

7. Tentukan volume u/dextrose & tentukan GIR

8. Hitung capaian kalori (dan balans nitrogen)*topik lain kali


1.Tentukan Kebutuhan Kalori
• Kebutuhan kalori (Schofield’s formula) =
• 59,48 x 10 – 30,33 = 564,5 kkal/day
2.Tentukan Kebutuhan Cairan

Neonatus = KC harian
neonatus ~ BBLC/BBLR
• Kebutuhan cairan ~ HS = 10 x 100 ml = 1000
ml
3. Tentukan sisa cairan u/TPN
• Misal : BB = 10 kg
• KC = 1.000 cc
• Paracetamol  100 mg x 4 = 10cc x 4 = 40 ml
• Transfusi darah  TC 2 kantong = 100 cc
• Sisa cairan = 1.000 ml – (100 m + 40 ml) = 860
ml
4. Tentukan volume u/elektrolit
• Perhatikan keseimbangan elektrolit, imbalance
bisa dikoreksi dengan TPN atau lewat jalur
terpisah
• NaCl 3% : 1 ml = 0,5 meq
• KCl 7,4% : 1 ml = 1 meq
• Calcium glukonas : 1 ml = 0,45 meq  tapi di
pembuatan TPN 1 meq = 1 ml
• Sediaan MgSO4 20% 1cc=200mg=1.624 meq
• Maintenance: untuk BB 10 kg
• Na 2 meq/kgbb/day = 20 meq = 40 cc NaCl 3%
• K 1 meq/kgbb/day = 10 meq = 10 ml KCl 7,46%
• Ca 1 meq/kgb/day = 10 meq = 10 ml Ca-
gluconas
• Cairan untuk elektrolit = 60 ml
5.Volume cairan u/ asam amino
• Sisa cairan u/ TPN = 840 ml
• Cairan u/elektrolit = 60 ml
• Sisa cairan = 780 ml
5.Volume cairan u/ asam amino

• Misal hari pertama :


• Anak AA = 1 gram/kgbb/day, tiap hari tambah 0,5-1 gram
• Neonatus AA = 2 gram/kgbb/day, tiap hari tambah 1 gram
• Tersedia AA 6% dan AA 10%
• AA 10% diberikan lewat jalur terpisah
• 1 gram = 4 kkal
• Sisa cairan u/ TPN = 860 ml
• Cairan u/elektrolit = 60 ml
• Sisa cairan = 780 ml
• Hari pertama AA 1 gram/kgbb/day = 10 gram
– Dengan AA 6% volume = 100/6 X 10 = 167 ml
– Dengan AA 10% volume = 100/10 x 10 = 100 ml
6.Volume u/lipid

• Lipid diberikan dalam bentuk intralipid 20%. Terpisah jalurnya


dengan jalur TPN AA+elektrolit+dekstrose
• 1 gram = 9 kkal
• Total volume diberikan dalam 12 jam
• Anak mulai dari 0,5-1 gram/kgbb/day
• Neonatus mulai dari 1 gram/kgbb/day
• Sisa cairan u/ TPN = 860 ml
• Cairan u/elektrolit = 60 ml
• AA 6% = 167 ml
• Lipid 0,5 gram/kgbb/day = 5 gram
• Volume Intralipid 20% = 100/20 x 5 = 25 ml
7.Volume untuk dextrose dan GIR
• Sisa cairan u/ TPN = 860 ml
• Cairan u/elektrolit = 60 ml
• AA 6% = 167 ml
• Intralipid 20% = 25 ml
• Sisa cairan untuk dextrose = 608 ml/24 jam =
25,3 ml/jam
• Hitung GIR dari masing2 konsentrasi
• *konsentrasi > 12,5% harus lewat jalur sentral
Konsentrasi Dextrose GIR

5% 2,1
7,50% 3,2
10% 4,2
12,50% 5,3
15,00% 6,3
• Dextrose 10% atau 12,5% bisa digunakan  monitor GDS
• Misal D10% = 100/10 x 0,608 L = 60,8 gram
8. Hitung capaian kalori
• Misal pada kasus
Makronutrien Intake Nilai Kalori Kalori
Asam amino 10 gram 4 kkal/gram 40 kkal
Lemak 5 gram 9 kkal/gram 45 kkal
Karbohidrat 60,8 gram 3,4 kkal/gram 206,72 kkal
Total kalori 291,72 kkal
Persentase kalori 51,7%
terpenuhi
Perbandingan asupan makronutrien

Makronutrien Kalori Persentase thd total kalori


Asam amino 40 kkal 13,7%
Lemak 45 kkal 15,4%
Karbohidrat 206,72 kkal 70,8%
Total kalori 291,72 kkal
Monitoring :
Awal Tiap hari Tiap minggu
Laboratorium:
Darah lengkap V V
PT, APTT V V
BUN, Kreatinin V Tiap hari sampai stabil*  
Elektrolit V Tiap hari sampai stabil  
Glukosa darah V Tiap 4 jam, bila stabil 1x  
Serum Trigliserid V sehari V
Tes fungsi liver & V   V
bilirubin   Bila perlu
Prrealbumin -   Bila perlu
CRP -  
Lain-lain:    
     
Berat badan V V
Balans cairan V V
Balans nitrogen Bila perlu Bila perlu
 

Anda mungkin juga menyukai