Anda di halaman 1dari 23

Tahapan Pengelolaan Risiko

CONTROL ENVIRONTMENT EVALUATION (CEE)


PENETAPAN KONTEKS/ TUJUAN
Penetapan konteks strategis pemerintah daerah
1. Pemerintah daerah dapat memilih beberapa tujuan dengan mempertimbangkan
tujuan prioritas sesuai dengan visi dan misi Kepala Daerah atau pertimbangan
profesional lainnya Cascading
2. Penetapan tujuan yang menjadi prioritas dapat dilakukan melalui CSA/FGD dan
selanjutnya dituangkan dalam “Dokumen Arahan dan Kebijakan Penilaian Risiko 5
Tahunan”

Langkah penetapan konteks/tujuan strategis pemerintah daerah adalah sebagai


berikut:
1. Mendapatkan dan mempelajari RPJMD, serta data lainnya terkait perencanaan
seperti SOTK, uraian tugas dan jabatan, dsb; CSF - KPI
2. Identifikasi tujuan, sasaran, dan Indikator Kinerja Utama terkait tujuan strategis Pahami
yang diidentifikasi sebagaimana tercantum dalam RPJMD;
3. Identifikasi data atau informasi lain yang relevan misal prioritas pembangunan
atau program unggulan terkait dengan tujuan/sasaran dari urusan wajib/pilihan
yang dipilih berdasarkan RPJMD
4. Menetapkan sasaran dan IKU strategis pemerintah daerah yang akan dilakukan Proses
penilaian risiko. Sasaran yang akan dilakukan penilaian risiko bisa seluruh atau bisnis
sebagian sasaran sesuai kebutuhan

Control Self Assessment (CSA)/Focus Group Discussion (FGD)


Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam tahap ini:

1. FGD dilakukan untuk membahas jika terdapat perbedaan


antara tujuan/sasaran/indikator menurut RPJMD dengan
faktualnya.
2. Jika terdapat perbedaan, maka peserta FGD menyepakati
tujuan/sasaran/ indikator yang akan digunakan untuk
keperluan penilaian risiko;
3. Perbedaan pada poin (1) tersebut dapat menjadi bahan
masukan bagi perbaikan dokumen perencanaan (RPJMD).
Faktor Penentu Kesuksesan (Critical Success Factors)
CSF - KPI

1. Faktor-Faktor Utama Keberhasilan (Critical


Success Factors) adalah aspek-aspek dari kinerja
perusahaan yang paling dominan menjadi
penentu keberhasilan perusahaan.
2. CSF merupakan hal-hal yang dibutuhkan untuk
meraih kesuksesan kinerja
Key Performance Indicator
CSF - KPI

1. Key Performance Indicator (KPI) adalah ukuran


atau indikator yang fokus pada aspek-aspek
kinerja perusahaan yang paling dominan
menjadi penentu keberhasilan perusahaan
pada saat ini dan waktu yang akan datang
2. KPI merupakan indikator atau ukuran dari
tindakan yang dilakukan. CSF merupakan
masukan atau kunci dalam menetapkan
indikator kinerja yang tepat sebagai KPI
Cascading KPI
Cascading
KPI
Membagi key performance indicator
(KPI) ke bawahnya. KPI organisasi
dipecah dan dibagi kepada Departemen-
departemen, KPI departemen dibagi ke
dalam karyawan-karyawan
CASCADING
• Penjabaran kinerja dan indikator kinerja ke dalam kinerja yang lebih
terperinci atau kondisi-kondisi yang mempengaruhinya, dengan
menggunakan kerangka logis
• Digunakan untuk merumuskan kinerja apa yang harus ditagih di tingkat
dibawahnya atau merumuskan kegiatan apa yang harus dilakukan
• Mengacu pada proses bisnis yang berlaku umum dan ditetapkan

Kinerja A

Kinerja A.1 Kinerja A.2 Kinerja A.3


CONTOH CASCADING SEDERHANA
SASARAN Meningkatnya pertumbuhan ekonomi
INDIKATOR Laju pertumbuhan ekonomi Target 5% Risiko Strategis
(%) Pemda (RPJMD)

SASARAN Meningkatnya Produksi Padi


Risiko Strategis
INDIKATOR Jumlah produksi padi Target 1.000 Ton OPD (Renstra)

?
tingkat produksi pertanian?
Tanyakan kepada ahlinya CSF
merupakan
masukan atau
1. Luas Lahan kunci dalam
2. Kualitas Bibit menetapkan
3. Ketepatan waktu tanam (periode, KPI
iklim)
4. Ketepatan penggunaan pupuk
5. Penggunaan teknologi
6. Serangan hama/penyakit
CONTOH CASCADING SEDERHANA
SASARAN Meningkatnya Produksi Padi
INDIKATOR Jumlah produksi padi Target 1.000 Ton

S1 Meningkatnya luasan lahan siap tanam


IK 1.1 Luasan lahan siap tanam Target X Hektar
KPI
S2 Meningkatnya penggunaan bibit unggul
IK 2.1 Persentase petani yang Target X%
menggunakan bibit unggul

S3 Meningkatnya penggunaan teknologi


IK 3.1 Persentase petani yang Target X%
menggunakan teknologi X
CONTOH CASCADING SEDERHANA
SASARAN Meningkatnya Produksi Padi
INDIKATOR Jumlah produksi padi Target 1.000 Ton

S2 Meningkatnya penggunaan bibit unggul


IK 2.1 Persentase petani yang Target X%
menggunakan bibit unggul

S1 Tersalurkannya bantuan bibit unggul


IK 1.1 Jumlah bibit unggul yang disalurkan Target xx

S2 Terselenggaranya sosialisasi penggunaan bibit unggul


IK 2.1 Jumlah petani yang mengikuti Target xx
sosialisasi penggunaan bibit unggul petani
SASARAN Meningkatnya pertumbuhan ekonomi Risiko Strategis
Kepala Daerah
INDIKATOR Laju pertumbuhan ekonomi Target 5% Pemda (RPJMD)
(%)

SASARAN Meningkatnya Produksi Padi Risiko Strategis


Kepala SKPD
INDIKATOR Jumlah produksi padi Target 1.000 Ton OPD (Renstra)

S2 Meningkatnya penggunaan bibit unggul


Kepala Bidang Risiko
IK 2.1 Persentase petani yang Target X%
menggunakan bibit unggul Operasional
(Renja/ DPA)
S1 Tersalurkannya bantuan bibit unggul
IK 1.1 Jumlah bibit unggul yang disalurkan Target xx
Kepala Risiko
S2 Terselenggaranya sosialisasi penggunaan bibit unggul Seksi Operasional
IK 2.1 Jumlah petani yang mengikuti Target xx (Renja/ DPA)
sosialisasi penggunaan bibit unggul petani

CONTOH CASCADING SEDERHANA


KESIMPULAN

1. Pastikan kalimat tujuan/sasaran jelas, berorientasi hasil


2. Pastikan tujuan/sasaran berorientasi hasil sesuai konteksnya
3. Pastikan indikator SMART dan cukup untuk mengukur sasaran
4. Tetapkan target secara rasional
SASARAN Meningkatnya kemandirian ekonomi dan terkendalinya
kesenjangan pendapatan Risiko Strategis
Kepala Daerah
INDIKATOR 1. Laju pertumbuhan ekonomi (%) Target ....
Pemda (RPJMD)
2. Indeks gini (indeks)

Hal-hal yang mempengaruhi / menentukan (CSF) kemandirian ekonomi dan terkendalinya kesenjangan pendapatan
1. Pengawasan dan Pelestarian 1. Peningkatan penerapan teknologi Peningkatan 1. Peningkatan Kualitas Kelembagaan
Sumberdaya Perikanan Perkebunan dan Peternakan. Koperasi
2. Pengelolaan Sumberdaya 2. Peningkatan Penggunaan produksi
Kesempatan Kerja 2. Pengembangan Kewirausahaan dan
Perikanan Budidaya perkebunan Berkualitas Dinas Tenaga Kerja Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil
3. Pengelolaan Perikanan 3. Peningkatan Infrastruktur Menengah
Tangkap Perkebunan 3. Pengembangan Sistem Pendukung
4. Optimalisasi Pengelolaan 4. Pengendalian Pupuk dan Pestisida Usaha bagi Usaha Mikro Kecil
dan Pemasaran Produksi 5. Pengendalian OPT dan Kebakaran Menengah
Perikanan lahan Perkebunan 4. Pengembangan Industri Kecil dan
5. Peningkatan Kemitraan dan 6. Peningkatan Sarana dan Prasarana Menengah
Akses Permodalan Pelaku Rumah Potong Hewan 5. Penataan Struktur Industri
Usaha Perikanan 7. Peningkatan Nilai Tambah Usaha 6. Perlindungan Konsumen dan
Perkebunan dan Peternakan Pengamanan Perdagangan
8. Peningkatan Kapasitas Kelembagaan 7. Peningkatan Efisiensi Perdagangan
Dinas Perikanan dan Pekebun dan Peternak Dalam Negeri
9. Peningkatan SDM Perkebunan dan 8. Peningkatan dan Pengembangan
Kelautan Peternakan Ekspor
9. Peningkatan Sarana dan Prasarana
Dinas Perkebunan Dan Perdagangan
Peternakan
Tentukan KPI nya Diskop UKM
SASARAN Meningkatnya kemandirian ekonomi dan terkendalinya kesenjangan pendapatan
INDIKATOR 1. Laju pertumbuhan ekonomi (%) Target ....
2. Indeks gini (indeks)

S1 Program Pengawasan dan Pelestarian Sumberdaya S4 Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran
Perikanan Produksi Perikanan
IK 1.1 Persentase Lokus Perairan Yang Rawan Target IK 4.1 Jumlah Produk Lokal Perikanan yang di Target 5
Tangkap (Ilegal Fishing) (%) 10% Promosikan (Produk) produk
Target 9
Jumlah Kelompok Yang Naik Kelas (Kelompok) Kelompok
S2 Program Pengelolaan Sumberdaya Perikanan Budidaya
IK 2.1 Luas Areal Budidaya Yang Optimal (M2) Target
2.000 M2
IK 2.2 Jumlah Benih Ikan yang dihasilkan UPR/ Target 6 900 S5 Program Peningkatan Kemitraan dan Akses Permodalan
KPR (ekor) 000 ekor Pelaku Usaha Perikanan
IK 2.3 Jumlah Produksi Pakan Ikan Mandiri (ton) Target 121
IK 4.1 Jumlah Kelompok Yang Mendapat Permodalan Target 3
ton
(Kelompok) kelompok

KPI
S3 Program Pengelolaan Perikanan Tangkap
IK 3.1 Persentase Alat Tangkap Yang Dibantu (%) Target 1%
IK 3.2 Persentase Perahu / Armada yang Dibantu (%) Target 2% KPI merupakan ukuran atau indikator yang fokus pada
aspek-aspek kinerja pemda yang paling dominan menjadi
IK 3.3 Persentase Nelayan Yang Berasuransi (%) Target 15% penentu keberhasilan. CSF merupakan masukan atau kunci
IK 3.4 Persentase Kapal Perikanan Yang Terdaftar (%) Target 10% dalam menetapkan indikator kinerja yang tepat sebagai KPI
INDIKATOR KINERJA
Indikator kinerja yang baik memiliki 2 syarat:
1. Berorientasi Hasil/Outcome
2. SMART
• Spesifik (Jelas, tidak berdwimakna)
• Measureable (dapat diukur)
• Achievable/Attainable (dapat diraih)
• Relevant (relevan dengan kinerja yang ingin diukur)
• Time Bound (memiliki batasan waktu pengukuran)
INDIKATOR KINERJA
Berorientasi Hasil/Outcome sesuai konteksnya
INDIKATOR TINGKAT
Opini BPK terhadap Laporan K/L
Keuangan ORIENTASI HASIL
Persentase temuan yang K/L
ditindaklanjuti TIDAK ORIENTASI HASIL
Jumlah dokumen perencanaan BIRO MKOT
TIDAK ORIENTASI HASIL
Persentase PMKS yang mendapatkan Dinas Sosial
bantuan
TIDAK ORIENTASI HASIL
Nilai Realisasi Pendapatan Asli Daerah Dinas Pendapatan

ORIENTASI HASIL
SMART
1. Spesifik (Jelas, tidak berdwimakna)
2. Measureable (dapat diukur)
3. Achievable/Attainable (dapat diraih)
4. Relevant (relevan dengan kinerja yang ingin diukur)
5. Time Bound (memiliki batasan waktu pengukuran)
SPESIFIC/SPESIFIK
Indikator kinerja harus memberikan informasi yang spesifik tentang hasil
atau capaian kinerja (Tujuan/Sasaran/Outcomes) , dan tidak berdwimakna
TUJUAN / SASARAN /
KINERJA INDIKATOR KINERJA

Meningkatnya kesejahteraan Jumlah petani yang sejahtera Kurang spesifik


petani (kriteria sejahter
• % Petani dengan pendapatan berbeda-beda)
minimal Rp.xxx.xxx,- / tahun
• Rata-rata pendapatan petani Lebih spesifik

Terwujudnya kesadaran Jumlah masyarakat yang taat hukum


hukum di lingkungan • % angkutan kota yg memenuhi Kurang spesifik
angkutan umum
syarat kelayakan
• % pengemudi angkot yg memiliki Lebih spesifik
izin mengemudi sesuai dgn
klasifikasinya
MEASUREABLE/TERUKUR
Indikator kinerja harus dapat diukur secara obyektif;
Jika ada dua pihak atau lebih yang mengukur dengan indikator kinerja tersebut, simpulannya
sama

TUJUAN / SASARAN /
INDIKATOR KINERJA
KINERJA
Meningkatnya pemahaman Tingkat pemahaman peserta bimbingan Bagaimana
peserta bimbingan teknis teknis mengukurnya?
Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (SAKIP) • % peserta bimtek yang mampu
menjawab 80% pertanyaan
Lebih terukur
benar
CONTOH INDIKATOR TERUKUR
• Jumlah
• Persentase
• Kategori
• Level/Tingkat (dengan metode pengukuran yang jelas)
• Rasio
• Rata-rata
• Indeks
• Dan lain-lain...
RELEVANT / RELEVANSI
Indikator kinerja harus terkait langsung (sedekat mungkin)
dengan apa yang akan diukur (kondisi yg akan diukur)

TUJUAN / SASARAN /
INDIKATOR KINERJA
KINERJA
Tidak dapat
Meningkatnya taraf Jumlah sekolah yang menerima bantuan mengukur taraf
pendidikan masyarakat hibah pendidikan pendidikan
• Angka kelulusan masyarakat
• Rata-rata nilai UAN
Lebih relevan
• Angka Melanjutkan
MENETAPKAN TARGET

PERTIMBANGAN DALAM MENETAPKAN TARGET:


• Target Nasional/ Target tingkat yg lebih tinggi
• Trend/ capaian periode sebelumnya
• Standar Nasional
• Ketersediaan sumber daya

Anda mungkin juga menyukai